NovelToon NovelToon
TANGAN IBLIS HATI MALAIKAT

TANGAN IBLIS HATI MALAIKAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Raja Tentara/Dewa Perang / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dhamar Sewu

Jiang Hao adalah pendekar jenius yang memiliki tangan kanan beracun yang bisa menghancurkan lawan hanya dengan satu sentuhan. Setelah dihianati oleh sektenya sendiri, ia kehilangan segalanya dan dianggap sebagai iblis oleh dunia persilatan. Dalam kejatuhannya, ia bertemu seorang gadis buta yang melihat kebaikan dalam dirinya dan mengajarkan arti belas kasih. Namun, musuh-musuh lamanya tidak akan membiarkannya hidup damai. Jiang Hao pun harus memilih: apakah ia akan menjadi iblis yang menghancurkan dunia persilatan atau pahlawan yang menyelamatkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhamar Sewu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 16Rahasia yang Terkubur

bab 16Rahasia yang Terkubur

Dengan kekuatan luar biasa yang berasal dari tangan racunnya, Jiang Hao menyerang balik. Setiap gerakannya disertai dengan gelombang kekuatan mematikan yang membelah udara. Musuh-musuh yang berdiri di belakang Mu Chen mundur dengan cepat, tidak berani mendekat.

Pedang Jiang Hao berkilau saat ia menyarungkan serangan itu. Setiap benturan pedang dengan pedang hitam Mu Chen mengeluarkan percikan energi yang mengguncang tanah. Namun, meskipun mereka bertarung dengan keras, Jiang Hao tahu satu hal—pertempuran ini lebih dari sekedar pertarungan fisik. Ini adalah pertarungan untuk menentukan siapa yang akan mengendalikan takdirnya sendiri.

"Kau tak akan menang, Jiang Hao!" teriak Mu Chen, memutar pedangnya dan meluncurkan serangan baru.

Jiang Hao menghindari serangan itu dengan kecepatan luar biasa, kemudian, dalam satu gerakan cepat, ia mengulurkan tangan kanannya yang beracun, mengarah tepat ke tubuh Mu Chen.

Namun, sebelum tangan itu menyentuh Mu Chen, sebuah cahaya terang menyilaukan muncul dari belakang, menghalangi racun itu. Bai Yue maju, menahan serangan Jiang Hao dengan pedangnya yang bersinar terang. "Kita tidak bisa terus menggunakan kekuatan ini untuk saling menghancurkan," katanya dengan suara berat. "Kau masih punya pilihan, Jiang Hao. Jangan biarkan diri kita hancur hanya karena dendam."

Jiang Hao terhenti sejenak, matanya terpejam, merasakan berat kata-kata Bai Yue. Namun, saat ia membuka mata, api balas dendam masih membara dalam dirinya. "Aku sudah memilih jalanku, Bai Yue. Tidak ada yang bisa mengubah itu."

Bai Yue menarik napas panjang, menatap Jiang Hao dengan tatapan yang penuh penyesalan. "Jika kau memilih jalan ini, aku tidak akan bisa berhenti. Tapi ingat, dunia persilatan tidak akan pernah damai jika kita terus saling menghancurkan."

Jiang Hao tidak menjawab, melainkan melangkah mundur, menyiapkan dirinya untuk serangan berikutnya. Ia sudah menyadari bahwa pertempuran ini lebih besar daripada dirinya. Itu adalah pertarungan antara iblis yang ingin menghancurkan segalanya dan pahlawan yang berusaha menyelamatkan dunia yang telah terjatuh ke dalam kekacauan.

Mu Chen melihat celah dalam pertahanan Jiang Hao dan tanpa ragu menyerang lagi, kali ini dengan lebih mematikan. Pedangnya mengarah tepat ke tubuh Jiang Hao, siap untuk mengakhiri pertempuran ini.

Namun, sebelum pedang itu mengenai sasaran, Jiang Hao menggunakan tangan kanannya, meraih pedang Mu Chen dengan kekuatan yang luar biasa. Racun yang mengalir di tangan itu membuat pedang Mu Chen meleleh, menghancurkan senjata lawan hanya dalam sekejap.

Mu Chen mundur dengan wajah terkejut. "Tidak mungkin!" teriaknya.

Jiang Hao berdiri dengan tangan beracun yang telah menyentuh pedang itu, senyum tipis terukir di bibirnya. "Kau masih tidak mengerti, Mu Chen. Dalam dunia ini, hanya ada satu aturan—yang kuat bertahan, yang lemah dihancurkan."

Di belakangnya, Bai Yue dan Ling’er saling bertukar pandang. Mereka tahu pertempuran ini belum berakhir. Ini hanyalah awal dari sesuatu yang lebih besar. Dunia persilatan yang penuh dengan kebohongan dan pengkhianatan akan segera menyaksikan kebenaran yang terungkap.

Jiang Hao melangkah maju, wajahnya dingin dan tegas. "Jika ini jalanku, maka aku akan menghadapinya tanpa rasa takut. Dunia persilatan, siap-siaplah menghadapi iblis yang terlahir dari racun ini."

Angin dingin berhembus kencang, menambah kengerian di tengah pertempuran yang baru saja terjadi. Tanah yang dilalui oleh Jiang Hao kini tercoreng dengan darah dan kehancuran. Pedang Mu Chen yang hancur tergeletak di tanah, tanda dari pertemuan kekuatan yang tak seimbang antara dua pendekar. Namun, kekalahan satu pihak belum berarti akhir dari cerita ini. Dunia persilatan tidak akan pernah melepaskan Jiang Hao begitu saja.

Bai Yue dan Ling’er berdiri dengan cemas di belakang Jiang Hao, siap dengan pedang mereka yang masih terhunus. Meskipun Jiang Hao memenangkan pertempuran ini, mereka tahu bahwa ancaman dari Sekte Wujing—sekte yang pernah mendidiknya, yang pernah mempercayainya—akan datang. Mereka tidak bisa membiarkan Jiang Hao menghadapi semuanya sendirian. Sekte itu memiliki kekuatan yang sangat besar, jauh melampaui apa yang bisa mereka hadapi.

"Kita harus pergi dari sini," Bai Yue berkata dengan nada tegas, memandang sekitar yang dipenuhi dengan mayat-mayat para pengikut Mu Chen. "Sekte Wujing akan datang. Mereka takkan membiarkanmu bebas begitu saja."

Jiang Hao memutar tubuhnya, mata berkilat tajam. "Aku tahu," jawabnya pelan, "Tapi aku tak bisa lari lagi. Mereka yang telah membuatku menjadi seperti ini, yang telah menghancurkan hidupku. Mereka yang harus takut, bukan aku."

Namun, Bai Yue tidak bisa sepenuhnya setuju. "Tapi jika kita menghadapi mereka sekarang, kita akan mati. Sekte Wujing bukan hanya sekelompok pendekar biasa. Mereka punya kekuatan yang jauh lebih besar daripada apa yang kita bayangkan."

Jiang Hao menghela napas panjang. "Aku sudah terjatuh begitu dalam, Bai Yue. Tidak ada lagi jalan untuk kembali. Mereka telah memaksa aku untuk memilih jalan ini." Suaranya penuh dengan penyesalan, tetapi juga keyakinan. "Aku akan hancurkan Sekte Wujing, dan semua yang mereka bangun."

"Lalu apa yang akan terjadi padamu, Jiang Hao?" tanya Bai Yue, nada suaranya mengandung keprihatinan mendalam. "Kau akan benar-benar menjadi iblis, bukan hanya dalam julukan, tapi dalam hati?"

Jiang Hao terdiam. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan itu dengan pasti. Hatinya yang dahulu penuh dengan kebaikan kini telah terbalut racun kebencian. Keputusan-keputusan yang ia buat selama ini, dari meninggalkan sekte hingga berperang dengan dunia, semuanya membuatnya semakin jauh dari diri yang dulu.

Namun, ada satu hal yang pasti. "Jika menjadi iblis adalah jalan yang harus kutempuh untuk menghancurkan kejahatan, maka aku akan menjadi iblis itu."

---

Beberapa hari kemudian, Jiang Hao, Bai Yue, dan Ling’er tiba di sebuah desa terpencil yang jauh dari keramaian dunia persilatan. Desa ini, meskipun terlihat tenang, sebenarnya adalah tempat persembunyian bagi orang-orang yang ingin menghindar dari pengejaran, baik dari dunia persilatan maupun dunia lainnya.

Tapi kedamaian itu hanya berlangsung sementara.

Pada malam yang kelam, saat salju mulai turun lagi, suara langkah kaki yang berat terdengar di luar rumah tempat mereka bersembunyi. Ling’er yang sedang menjaga di luar rumah segera melapor kepada Jiang Hao, wajahnya tegang.

"Jiang Hao, mereka datang."

Jiang Hao segera bangkit, matanya yang tajam menyala dengan api yang tak bisa padam. "Sekte Wujing... Akhirnya mereka datang juga."

Bai Yue menatapnya dengan serius. "Kau harus berhati-hati. Mereka bukan hanya sekedar musuh biasa. Sekte Wujing memiliki lebih dari sekadar kekuatan fisik. Mereka menguasai berbagai ilmu yang bisa menghancurkanmu dari dalam."

Jiang Hao mengangguk pelan, matanya terfokus pada pintu rumah yang mulai terbuka sedikit, memperlihatkan bayang-bayang yang bergerak mendekat. Tanpa berkata-kata lagi, ia mengangkat tangannya, mempersiapkan serangan terakhir.

"Jika aku mati hari ini, maka biarlah dunia tahu siapa yang telah mengalahkan Sekte Wujing." suaranya rendah, namun penuh dengan kepercayaan diri yang luar biasa.

Pada saat yang sama, dari luar rumah, bayang-bayang yang semakin jelas terlihat adalah para anggota Sekte Wujing. Mereka mengenakan pakaian hitam yang menandakan status mereka, wajah-wajah mereka dingin dan penuh perhitungan. Pemimpin mereka, seorang lelaki tua bernama Jian Mu, memimpin rombongan itu.

"Jiang Hao," Jian Mu berkata dengan suara serak namun penuh kekuatan. "Kau sudah jauh dari jalan yang benar. Sekte Wujing tidak akan membiarkanmu hidup setelah semua yang telah kau lakukan."

Jiang Hao menatap mereka tanpa rasa takut. "Maka kalian harus datang dan membunuhku. Tapi ingat, setelah hari ini, kalian takkan lagi bisa tidur tenang. Aku akan menghancurkan segalanya."

Pertarungan dimulai dengan ledakan kekuatan luar biasa. Pedang dan tangan beracun Jiang Hao beradu dengan energi gelap yang dikeluarkan oleh para anggota Sekte Wujing. Masing-masing serangan meninggalkan bekas, baik di tubuh maupun di tanah, menggambarkan betapa sengitnya pertempuran ini.

Namun, Jian Mu bukanlah lawan yang mudah. Dengan kekuatan spiritual yang luar biasa, ia memanfaatkan ilmu hitam yang sudah dipelajari selama bertahun-tahun. Setiap serangannya mampu mengguncang jiwa Jiang Hao, berusaha untuk menghancurkan mentalnya, menghilangkan kekuatan yang ada di dalam tubuhnya.

to be continued ✍️

1
Daryus Effendi
pegunungan menjulang tinggi dan di tutupi kabut yg tebal
nyala lampu sedikit mmenerangi di dalam gua gunung berkabut.novel apa puisi.hhhhh
Dhamar Sewu: wkwk, 🙈. Maaf, bos. Untuk tambahan jumlah kata, masukan diterima 😁
total 1 replies
spooky836
sampai bila2 pun penulis dari cerita plagiat ni,tak mampu nak teruskan. cerita ini tamat di sini. kerana mc otak kosong. cerita hasil plagiat. benar2 bodoh dn sampah.
spooky836: baguslah. jangan sampai mampus di bab 26 tu. banyak dh karya lain terbengkalai macam tu je.
Dhamar Sewu: Plagiat di mana, kak? Karya siapa?
Cerita ini masih bersambung 😁oke.
total 2 replies
Abah'e Rama
lanjut 💪💪
Dhamar Sewu: Semoga suka, kak. Siap 💪🔥
total 1 replies
Zainal Tyre
coba simak dulu ya
Dhamar Sewu: Semoga suka, bos!
total 1 replies
Suki
Terinspirasi
Dhamar Sewu: Semangat, Kak 💪 hehe 😊
total 1 replies
PanGod
mantap bang. jangan lupa mampir juga ya bang🙏🏻
Dhamar Sewu: Siap, Kak. Terimakasih sudah berkunjung. Nanti setelah download aplikasinya, masih bingung ini 😁.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!