NovelToon NovelToon
Agen Tampan Dan Gadis Pembuat Onar

Agen Tampan Dan Gadis Pembuat Onar

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mae_jer

Kisah tentang seorang agent BIN dan putri konglomerat yang suka membuat onar.

Ayah Zuin tiba-tiba ditangkap karena kasus korupsi. Namun dibalik penangkapan itu sang ayah ternyata bekerja sama dengan BIN meneliti sebuah obat yang diyakini sebagai virus berbahaya yang mengancam nyawa banyak orang.

Dastin Lemuel, pria tampan dengan sejuta pesona itu di percayakan oleh ayah Zuin untuk mengawasi gadis itu. Zuin sudah membenci Dastin karena dendam di night club malam itu. Tapi, bagaimana kalau mereka tiba-tiba tinggal serumah? Apalagi Dastin yang tidak pernah dekat dengan perempuan, malah mulai terbiasa dengan kehadiran Zuin, sih gadis pembangkang yang selalu melawannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

Zuin dan Dastin sudah siap. Barang-barang bawaan mereka pun sudah. Ada dua koper dan dua tas ransel, masing-masing milik Zuin dan milik Dastin tentu saja. Keduanya turun bersama ke lantai bawa untuk menuju parkiraan mobil. Zuin terus mengikuti Dastin dari belakang. Matanya tidak lepas dari pria yang membawa dua koper tersebut. Gadis itu terkikik. Lalu dia mengambil ponsel dari tasnya dan memotret Dastin diam-diam. Dia akan kasih lihat ke Ketty nanti untuk membuktikan bahwa dia berhasil membuat agen BIN membawakan barang-barangnya.

"Kenapa masih di situ?" suara Dastin menyadarkan Zuin yang sejak tadi terus fokus ke ponselnya. Ia mengangkat wajahnya menatap kedepan. Dastin sudah tidak memegang koper lagi.

"Cepat masuk." suruhnya. Mau tak mau Zuin berjalan cepat dan masuk ke mobil disebelah kemudi. Tak sampai satu menit, mobil tersebut melaju meninggalkan gedung besar itu.

Pemandangan kota yang mereka lalui dipagi hari terlihat begitu indah. Udaranya masih segar. Mereka melewati gedung-gedung besar, kawasan perumahan yang mewah, para penjual kaki lima dan akhirnya sampai di salah satu mall besar dalam kota tersebut. Zuin mengernyitkan dahi, memiringkan kepalanya menatap Dastin.

"Kenapa ke mall? Mau belanja? Pagi-pagi begini kan masih tutup?" tanyanya heran. Jelaslah dia tidak tahu di dalam mall itu ada markas timnya Dastin.

"Kita ke markas dulu." ujar Dastin. Ia sudah menghubungi timnya untuk melakukan pertemuan sebentar sebelum berangkat pagi ini. Mereka harus mengatur rencana terlebih dahulu sebelum pergi. Dan karena mereka tim, tentu saja mereka akan berangkat bersama ke tempat tujuan.

"Markas?" Zuin masih bingung namun dia ikut-ikut saja. Ia mengikuti Dastin masuk ke dalam mall lewat bagian belakang tempat biasanya para karyawan khusus bisa masuk. Mereka masuk ke dalam lift. Entah berapa menit mereka didalam, lift tiba-tiba berhenti. Zuin refleks memekik pelan karena kaget sekaligus takut dan cepat-cepat bergeser ke dekat Dastin sambil memeluk lengan pria itu. Dastin menatapnya sekilas tapi hanya beberapa detik, lalu matanya kembali fokus ke depan, menekan beberapa tombol kemudian bagian tembok lift dibelakang mereka terbuka dan Dastin buru-buru menarik Zuin masuk ke dalam tempat paling rahasia itu.

Zuin sendiri makin kaget. Tapi tidak takut, lebih ke tercengang dan takjub saat mengetahui ada ruangan lain yang tersembunyi dibalik lift yang mereka naiki. Ia bingung bagaimana mereka bisa membuat tempat rahasia seperti ini. Sekarang ia baru mengerti kenapa Dastin menyebut markas tadi. Ternyata mereka memang punya tempat persembunyian yang dijadikan markas di dalam mall besar ini.

Mata Zuin mengelilingi keseluruhan tempat itu. Tempatnya terbilang besar untuk dijadikan sebuah kantor kecil. Ada beberapa ruangannya juga. Zuin mengangguk-anggukan kepala seolah puas dengan tempat yang sedang dinilainya tersebut. Ia tidak sadar beberapa orang di dalam sana, para bawahannya Dastin sedang menatapnya dengan heran juga. Pasalnya gadis itu bukan bagian dari tim mereka, juga bukan anggota BIN. Tapi bisa masuk kedalam tempat rahasia itu. Dan yang paling membuat mereka kaget adalah, ketua tim mereka, Dastin sendirilah yang membawa masuk gadis itu.

"Dastin, kenapa ada gadis pengacau itu sih? Kau sengaja membawanya ke sini?" Ayyara bangkit dari kursinya dan berjalan mendekat ke arah Dastin. Caranya berbicara pada atasannya tersebut agak ketus dan terkesan tidak sopan juga seperti marah-marah. Wanita itu sendiri sudah tidak sadar berbicara pada atasannya dengan nada tinggi. Gilang dan yang lain ingin mengingatkan Ayyara, tapi wanita itu sangat cepat berjalan menghampiri Dastin dan Zuin yang berjalan dibelakang pria itu.

Zuin sendiri yang mendengar perkataan kasar Ayyara yang sengaja menyebutnya gadis pengacau langsung maju dengan sikap menantang. Dasar nenek lampir. Padahal dia tidak mengganggu sama sekali, tapi perempuan itu sengaja mau memancing emosinya. Zuin membusungkan dadanya didepan Ayyara. Namun sebelum berhasil membalas perkataan wanita itu, Dastin sudah lebih dulu menarik ranzel yang dipakainya sehingga tubuh Zuin termundur ke belakang dan menubruk tubuh Dastin pelan.

Zuin menengok ke pria itu dengan wajah dongkol seolah keberatan pada Dastin yang menghalangi rencananya buat menyerang balik wanita penyihir itu. Namun, tatapan tajam Dastin menghentikan niatnya. Walau tidak bicara sama sekali, Zuin sudah mengerti dengan arti dari tatapan laki-laki itu. Akhirnya dia memutuskan untuk diam saja. Karena berdasarkan pengalamannya, dirinya memang tidak akan menang melawan Dastin.

Pandangan Dastin berpindah ke Ayyara. Reaksi wanita itu terlalu berlebihan dan tidak sopan menurutnya. Namun Dastin belum membuka suaranya. Pandangannya berpindah ke arah lain.

"Kalian semua cepat ke sini." perintahnya saat matanya berpindah ke arah bawahannya yang lain. Mereka ada empat orang di ujung sana. Gilang dengan tiga orang temannya ikut maju. Jumlah tim mereka semuanya berjumlah enam orang tambah Dastin dan Ayyara.

Mereka berbaris sejajar dengan Ayyara. Sebelum bicara ke mereka, Dastin memiringkan kepalanya menatap Zuin sebentar.

"Kau tunggu di sana. Aku harus bicara dengan timku sebentar." katanya pada gadis itu. Zuin ikut menatap tempat yang ditunjuk Dastin dengan dagunya tadi, lalu dengan berat hati ia melangkah ke sana. Karena itu sofa yang empuk, Zuin langsung berbaring. Ia belum puas tidur semalam karena gangguan Dastin pagi-pagi tadi.

Gilang dan yang lain tercengang menatap ke arah Zuin. Gadis itu sungguh menganggap tempat ini seperti rumahnya sendiri. Ayyara sendiri ingin sekali mengusir Zuin dari tempat ini. Ia sangat tidak menyukai keberadaan gadis itu. Tangannya terkepal kuat namun berusaha keras menahan emosinya.

"Kalian sudah siap? Setelah ini kita akan segera berangkat." Dastin mulai berbicara. Mereka semua yang berdiri didepannya mengangguk.

"Bagaimana dengan semua persiapan penyelidikan?" tanya Dastin menatap Gean yang bertanggung jawab atas itu.

"Semuanya sudah siap." jawab Gean. Dastin mengangguk-anggukkan kepala.

"Baiklah. Setelah ini kita siap-si..."

"Bagaimana dengan sih pembangkang itu? kau belum menjelaskan kenapa dia ada di sini." sela Ayyara memotong perkataan Dastin. Dastin menatapnya tajam.

"Dia punya nama. Jangan memanggilnya seperti itu." balas Dastin menatap Ayyara tajam.

"Kalian semua dengar." Dastin kembali menatap yang lain bergantian.

"Zuin akan ikut bersama kita atas perintah ayahnya dan ketua BIN. Jadi, kalau ada yang tidak setuju dengan keputusan ini, kalian bisa keluar dari tim ini. Masih ada kesempatan untuk bergabung dengan tim lain." mata Dastin berhenti ke Ayyara ketika  mengatakan kalimat terakhirnya. Ayyara terdiam. Ia tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi rasa marahnya makin bertambah. Gadis itu bukan hanya diijinkan masuk ke markas mereka, tapi malah mau ikut dengan mereka juga? Ia sangat tidak senang dengan keputusan atasannya. Artinya ia akan melihat gadis itu setiap hari didekat Dastin? Ayyara mengepal tangannya kuat-kuat. Keberadaan gadis itu hanya akan menambah beban untuk mereka semua, terutama Dastin. Dia tidak suka.

1
EldistinKardula
Kecewa
EldistinKardula
Buruk
Fransisca Olivia Tambunan
kayaknya gw dulu 20 taun gak setolol si zuin dah, bego-nya kebangetan😅
Miss Typo
wah dah tamat aja
happy ending 👏👏👍👍
Miss Typo
kok aku berharap Papa Barry nikan sm Sari 😁
Miss Typo
Gila Ayyara bener² gak sadar diri, msh gak mau nekat memisahkan Dastin dgn Zuin
Miss Typo
wahahaha kan aku ketawa beneran
Miss Typo
bener² gak pingin lihat Ayyara setelah tau Dastin dh nikah dm Zuin, wanita gk tau diri gak sadar diri seperti Ayyara bikin emosi aja 😤
Miss Typo
aku penasaran sm ekspresi Ayyara nanti gmn 😁
Miss Typo
gak sabar nunggu kejutan Dastin untuk Zuin
Miss Typo
skrg mimpi sja dulu boleh kok Ayyara, tp rencanamu gk ajan terjadi gak akan berhasil hehe
kalau tau Dastin dh nikah gmn ya, aku pingin tertawa jahat 🙊
Miss Typo
nah kan Kyle bener dah mulai jatuh cinta SM Ketty
Miss Typo
hukuman yg bikin mereka berdua puas setelahnya 😁
Miss Typo
sumpah deg²an banget bacanya
Miss Typo
aduh Zuin cari masalah sha, aku takut mlh bikin gagal rencana Dastin
Miss Typo
semoga emang Kyle aslinya dh jatuh cinta ke Ketty, biar kapok tuh orang
Miss Typo
semoga team Dastin berhasil tanpa ketahuan
Miss Typo
aku juga berpikir Kyle bukan orang yg baik, walaupun dia salah satu kepercayaan papa Zuin, semoga Kyle gk melakukan itu beneran
Miss Typo
nah iya dastin harus dikasih tau tuhbiar makin waspada
Miss Typo
semoga rencana Marlon selalu gagal gak akan berhasil menculik zuin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!