Disclaimer : Semua cerita karangan semata, penamaan tokoh, visual, dan alur cerita semua murni imajinasi othor semata. Jangan lupa kasih apresiasi buat othor ya Like, Comment, Gift, Vote and SUBS!! SARANGHAEYO ♡
-----------------
Sinopsis :
Farah Lee adalah anak angkat salah satu keluarga besar di Negara S. Walaupun hanya anak angkat, Farah merupakan gadis kesayangan di Klan Kaviandra. Sifatnya yang periang dan tidak mudah menyerah membuat dia berjuang keras dalam memperjuangkan cintanya pada pria yang jadi Kakak angkatnya, Keenan Kaviandra.
Keenan atau yang lebih dikenal Mr. K, adalah pria yang cukup memiliki pengaruh besar dalam dunia bisnis di Negara S. Dia juga merupakan pembunuh bayaran paling kejam di jaringan hitam. Malang tak pernah menunjukkan dirinya, dia harus terlibat cinta satu malam dengan adik angkatnya.
Akankah cinta bersemi diantara keduanya? Atau justru bertepuk sebelah tangan?
Jangan lewatkan pesona kisah asmara keduanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayang aku ga?, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 29 # She's Mine!!
⚠ MATURE AND ADULT CONTENT ⚠
───────────────────
───────────────────
Sam sudah melesat cepat menuju mobil tuannya. Berdasarkan informasi dari tuannya, sudah dipastikan Sam harus membawa obat inflamasi anti racun yang diproduksi oleh KTech sendiri.
Dalam pekerjaan jaringan hitam, sedia payung sebelum hujan itu penting! Itu alasannya Keenan memerintahkan seluruh alkemis di bawah naungan KTech meracik serum yang dibutuhkan sebagai penawar segala racun tertentu.
Farah merasa sesak, walau baru beberapa menit di dalam lemari dia seolah kehabisan oksigen sekarang. Merasa keadaan jauh lebih aman, dia juga samar mendengar suara Sam yang tak lain asisten kakak sepupunya. Dengan demikian Farah menarik kesimpulan musuhnya sudah dikalahkan.
Cekleeek!
"Ughh!" Farah lekas menghirup udara sebanyaknya.
"Aaarrgh!!"
Terdengar suara rintihan Keenan yang sedang melawan racun ditubuhnya. Dengan sigap Farah mendekat, tidak mungkin dia tidak mengkhawatirkan kondisi kakak sepupunya. "Kakaaak!"
Keenan menutup matanya erat dengan wajah meringis kesakitan, sejenak reaksi racun yang di minum Keenan membuat jantungnya berdetak tidak karuan, syaraf motoriknya juga tidak bekerja dengan baik membuat dia merasa lemas sejenak. Nyeri dibagian kepala yang seolah tengah ditusuk ribuan jarum bersamaan membuat Keenan memekik melengking, Farah tersentak hatinya merasa gelisah.
Farah mencari air mineral yang biasa disediakan pihak hotel. Farah menemukannya dan bergegas meminumkan pada Keenan dengan perlahan. Awalnya pria itu menolak. Namun, Farah terus memaksanya akhirnya Keenan menenggaknya hingga tandas satu botol sekaligus.
Keenan mulai sedikit tenang, dia menatap Farah sekarang. Dengan tampilan Farah saat ini kembali hasrat seksualitasnya bangkit setelah sekuat tenaga Keenan melukai dirinya untuk terjaga.
"Siapa yang menyuruhmu keluar, hah?!" bentak Keenan segera pada adik sepupunya yang sekarang menunjukan wajah kebingungan.
"Aku tidak bisa bernafas!" sahut Farah segera membuat Keenan kembali menyelidik tampilan adik sepupunya.
"Shiiit!" Keenan kembali menjambak rambutnya frustasi.
"Kak, apa Kakak baik-baik saja?" Farah begitu mengkhawatirkan keadaan Keenan, tapi dia tidak tahu harus melakukan apa untuk kakaknya itu.
"Tentu saja tidak, bodoh!" Keenan terus memaki sarkas membuat dada Farah sedikit nyeri mendengar tiap rutukan Keenan yang tidak pernah bisa lembut padanya.
Dengan segera tanpa aba-aba, Keenan menarik salah satu tangan Farah. Alhasil, tubuh mungil adiknya terjatuh tepat di atas tubuh Keenan.
"Arrghh! Kaaak..." Farah langsung protes, dia mencoba bangkit dan menjauh dari tubuh Keenan.
"Baby!" Suara Keenan kembali berat, dia sungguh tengah sangat berhasrat.
Farah tertegun sejenak, senyuman manis Keenan mengoyak keteguhan hati dan imannya. Farah menelan saliva berat, dia tetap mencoba melepaskan diri dari pelukan kakaknya. "Kak, aku tidak bisa bergerak!"
"Apa yang kamu lakukan disini, Sayang?" Keenan melonggarkan pelukan dan mengaitkan sebagian rambut panjang Farah di cuping telinga gadisnya.
Di lihat dari sudut Keenan yang berada di bawah tubuh Farah, gadisnya begitu terlihat manis semakin menggoda.
"Ehm, aku diundang teman." bual Farah gelisah, dia harap Keenan tidak lagi banyak bertanya. Pasalnya, Farah tidak sanggup membohongi kakak sepupunya yang kejam itu.
"Kamu bertemu temanmu dengan pakaian terbuka seperti ini, hm?!" Keenan kembali beremosi, dia menghentakan coat yang dipakai Farah.
"Aarrghh, Kak!" Farah yang sudah merasa tenang, kembali gelisah dan mencoba berontak.
Terpampang sudah tampilan seksi adiknya di depan mata Keenan. Pria itu semakin menelan ludah dan gairahnya kembali memaksa dirinya untuk melakukan lebih.
Bruuuk!!
"Aaarrghh, Kak! Lepaskan aku, aku mohooon!" Farah kembali dilanda ketakutan luar biasa. Dia kembali ingat kejadian malam sebelumnya. Keenan hampir menggagahinya, dia begitu takut kejadian itu kembali terulang. Air mata Farah kembali mengalir deras menghias wajah cantiknya.
Keenan membalikkan tubuhnya dengan tubuh adik sepupunya, saat ini pria itu berada di atas tubuh Farah. "Kau selalu menggodaku, bit-ch!"
Sakit sekali rasanya, Farah ingin pergi sekarang juga. Selain mulut Keenan yang berbisa, tindakannya jauh lebih membahayakan. 'Mengejar cintamu ternyata sesulit ini, jika terus begini aku mungkin menyerah Kak!'
"Aaarrghh!!" Keenan kembali menjerit kencang, dia bangkit menghindar. "Cepat panggil Samuel! Pergi dari sini sialan!!" Keenan seperti kesetanan, Farah tertegun sejenak.
Satu sisi dirinya merasa iba pada kondisi Keenan, sisi lainnya dia ingin lari sekarang juga. 'Mengapa tubuhku begitu lemas! Aku juga tidak punya nomor asisten Kakak, gimana caranya aku hubungi orang itu?'
Farah bangkit, dia memutuskan untuk keluar dengan sisa tenaga yang ia punya. Baru saja melangkah beberapa kaki saja dengan cepat Keenan kembali menarik tangan Farah dan mendekap tubuhnya. "Aku sungguh gila menginginkanmu, Farah Sayang!"
Tanpa persetujuan Farah, Keenan memagut bibir tipis adik sepupunya. Farah sempat berontak, tapi tenaganya tidak sebanding dengan kekuatan Keenan. 'Ya Tuhan, cobaan apa lagi ini?!'
Keenan menuntun gadisnya menuju ranjang, di rebahkannya tubuh Farah dengan kasar. Gadis itu semakin ketakutan. Dari kedua netra bening dan berkacanya, dia sudah tidak lagi melihat Keenan yang ia kenal. Pria itu benar-benar seperti setan yang mengendalikan tubuh pemiliknya. Sorot mata Keenan memerah tajam, seolah tengah memburu. Nafasnya berat, kekuatannya berkali-kali lipat dari sebelumnya. Seluruh racun sudah membaur dalam aliran darahnya, Keenan benar-benar seperti binatang yang sudah tidak memiliki kesadaran seorang manusia yang memiliki perasaan.
Dia sudah tidak peduli sekeras apa Farah menangis saat ini, seringai menakutkan dari bibir Keenan benar-benar membuat Farah menyesal mengejar cintanya sekarang.
Farah menggunakan kesempatan beringsut menghindar saat Keenan melepaskan kungkungannya. Mata Farah terbelalak, dia mendadak membatu. Prianya melepaskan jas dan kemeja yang melekat di hadapannya. Nafas Farah ikut memburu, degub jantungnya bekerja ekstra keras.
"Baby, apa kamu sudah tergoda denganku?" Keenan menyeringai menakutkan. Dia melepaskan ikat pinggang dan merentangkannya di hadapan Farah. Gadis itu semakin ketakutan.
"Kak, sadarlah... Kakak mau melakukan apa padaku?!" Di sela isak tangisnya Farah mencoba menyadarkan kakak sepupunya.
"Aku adikmu Kak! Sadarlaaah!!" jerit Farah seketika, dia tahu, Keenan tidak akan tahan melihat air matanya, setidaknya dia sudah berusaha meminta dilepaskan.
"Hahaha!!" Tawa Keenan menggelegar di ruangan. Tubuh Farah meremang hebat, dia kembali beringsut mundur saat tubuh Keenan beranjak mendekatinya. "Dengar Farah Lee, sejak kapan kamu menjadi adikku?! Aku hanya memiliki satu adik kesayangan, kamu sangat tahu itu bukan?" Keenan berucap dingin dengan nada mengolok menghantam kejiwaan Farah.
"Hiks, jika aku bukan siapa-siapa, maka lepaskan aku! Aku mohon..." Farah kembali terisak menutup tubuh terbukanya dengan kedua tangannya.
"Melepaskanmu?! Ck, jangan bermimpi bi-tch!" Keenan menarik kedua kaki Farah cepat.
"Aaarrghh!!" Farah tidak sempat menahan dirinya, dengan segera Keenan mencengkram kedua tangan gadisnya. Diikatnya kedua tangan Farah diatas kepalanya. "Lepaskan aku Keenan! Aku bersumpah akan mengadu kelakuan bejatmu pada Karen dan Bibi!"
Plaaaak!!
"Kamu lancang ja-lang!"
Plaaak!!
Keenan menampar wajah Farah tak berbelas kasih. Farah semakin deras menangis dalam penyesalan yang paling dalam.
"Aaarrkk!!"
Tidak hanya menampar, Keenan mencekik leher Farah dengan emosi yang sudah memuncak. "Jika kamu berani mengadukan kelakuanku pada keluarga besarku, aku tidak akan segan membunuh kamu dan seluruh keluarga Lee yang tersisa!"
"Aarrkk!!"
Farah sudah tidak bisa menjawab, nafasnya tersenggal, wajahnya membiru, bola mata hitam mulai bergulir menyisakan bola mata yang memutih membuat Keenan tersadar dan melepaskan cengkraman tangannya. "Bangun bi-tch!"
Plak!
Keenan kembali menampar keras wajah Farah, gadis itu masih terus mengeluarkan air matanya dengan deras. Dia terus menghirup udara, memasukkan oksigen ke dalam paru-parunya. Dia sempat berpikir ini adalah akhir hidup di tangan kakak sepupu yang paling dicintainya.
'Apa benar dia adalah Keenan yang aku kenal? Dia bukan Keenan yang aku cintai selama ini. Huhu...'
"Heh, kamu menyesal?" Keenan menunduk kembali mengapit wajah Farah yang sudah memerah. "Too late!"
Sraaaak!!
"Aaaarrrrrggghh!"
Farah kembali menjerit, dalam satu kali tarikan tangan besar kakak sepupunya dress yang dia kenakan robek. "Uughh, Baby!"
Keenan menyeringai menggelikan. "Kamu sungguh seksi, Sayangku!"
"Aku mohon Kak..." Farah ingin berusaha menutupi tubuh polosnya, sialnya kedua tangannya terikat kencang.
"Sayang, selama ini aku sudah membantu keluargamu bukan? Ini saatnya kamu berbakti padaku!"
"Aku lebih baik mati Kak!"
"Oh ya?! Kamu pikir bisa dengan mudah meminta kematian padaku? Sebelum kamu mati aku ingin menyiksamu!"
"Aaarrghh, tidaaak Kaaak jangan!" Farah kembali menjerit, dia memang memilih mati, tapi tidak mati dengan sia-sia seperti ini.
Bug!
Dengan keberanian penuh, Farah menendang tubuh Keenan. "Ja-lang!"
Plaaak!
Plaaak!!
Keenan terus menampar Farah bertubi-tubi. "Kamu sangat berani memukulku, rasakan ini!"
Pria itu kembali mencekik Farah, selain mencekik dia kembali mencium bibir menggoda Farah yang sudut bibirnya pecah disebabkan tamparan keras yang dilakukannya barusan.
"Mmm... Darahmu sangat manis, aku menyukainya!" Keenan melepaskan tangannya, dia menyeringai dan melepaskan satu-satunya pakaian yang melekat ditubuhnya.
Plaak!
Keenan kembali menampar Farah yang mulai kehilangan kesadarannya. "Bangun Farah Lee!! Layani aku sekarang, aku tidak mungkin bersetu-buh dengan mayat!"
Farah sudah tidak memiliki tenaga, hanya ada air mata yang terus mengalir di kedua netranya yang bening.
"Ughh!!" Keenan sudah mencoba menjejal batas nol antara pria dan wanita. "Patuhlah Sayang, aku pastikan sebentar lagi kita akan merasakan pengalaman pertama menuju surganya dunia!"
Farah menutup matanya erat, dia merasakan perih di bagian pusat tubuhnya. 'Aku membencimu Keenan Kaviandra... Aku harap aku mati sekarang juga! Maafkan Farah Ibu, maafkan Farah Bibi, Paman, dan maafkan aku Karen...'
--- To be continue ---