Alzahro adalah pria miskin dan hanya bekerja serabutan. Awalnya pernikahan itu terjadi karena kecelakaan kecil, ya itu Saat Genisa hendak menikah, tunangan Genisa kabur di hari pernikahannya. kebetulan Alzahro sedang lewat ia pun di tarik oleh Genisa sebagai pengganti pengantin pria.
Selama hidupnya di rumah keluarga Genisa, ia tidak pernah di anggap sebagai keluarga, melainkan seorang pembantu di rumah itu, tapi meskipun Genisa tidak mencintainya, Genisa juga tidak membencinya. Hanya Genisa yang baik padanya di rumah itu.
Berkali-kali Ibu Genisa minta Alzahro bercerai dengan Genisa, tapi Alzahro selalu menolaknya, hingga akhirnya Ibu mertuanya itu pun melakukan sesuatu padanya, memukulnya dengan kayu hingga ia sekarat.
Di saat ia sekarat, ia mendapatkan sebuah berkah, yaitu sistem yang mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Hadiah Misi Tersembunyi
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
"Cepat telpon polisi!" ucap Alzahro kepada karyawan berlian tersebut.
"Iya Tuan." Karyawan itu pun mengambil ponselnya dan secepat itu menghubungi polisi.
Alzahro menarik kelima perampok yang terkapar tersetrum itu keluar dari toko berlian, beberapa karyawan yang lain mengikat perampok Tersebut.
"Terima kasih banyak Tuan, karena sudah menolong kami," ucap karyawan tersebut.
"Iya sama-sama, ini juga demi kebaikan semua orang," jawab Alzahro mengangguk.
Ting!
[Selamat Anda sudah menyelesaikan misi tersembunyi]
[Selamat Anda mendapatkan uang sejumlah 80.000.000]
[Selamat Anda mendapatkan 40 poin]
[Selamat, Anda mendapatkan sebuah cafe]
[Saldo 200.000.000]
[Penampilan:8%]
[Pesona:8%]
[Kekuatan:8%]
[Kecepatan:8%]
[Kelincahan:8%]
[Pertahanan:8%]
[Kecerdasan:8%]
[Keberanian:8%]
[Poin: 150]
"Wah, ternyata ini adalah misi tersembunyi rupanya. Tidak menyangka apa yang aku lakukan semuanya ternyata adalah misi," ucap Alzahro tersenyum senang.
"Oh ya, saya bayar berlian ini tadi, berapa?" tanya Alzahro menujuk jari manis Genisa Yan sudah terpasang cincin berlian.
"Harga 105 juta, karena Anda membantu toko kami, maka kami akan berdoa diskon, jadi Anda hanya perlu bayar 100 juta saja," ucap karyawan tersebut.
"Terima kasih banyak," ucap Alzahro tersenyum.
Ia pun mengambil ponselnya dan mengscan QR*S, dan saldonya terpotong.
[Ting, Saldo Anda di potong 100.000.000]
[Sisa saldo Anda 100.000.000]
Tak lama kemudian, sirine mobil polisi pun datang. "Maaf, kami mendapatkan laporan jika ada perampokan di toko berlian ini, apakah itu benar?" tanya seorang polisi dengan pangkat yang lebih tinggi.
"Benar Pak, saya yang melaporkannya tadi, tapi sudah di lumpuhkan oleh Tuan ini," ucap karyawan itu menujuk ke arah Alzahro.
"Terima kasih banyak, Karana sudah membantu pekerjaan polisi," ucap pak polisi tersebut menyalami Alzahro sambil tersenyum, tapi senyumnya tak sampai ke matanya.
"Baiklah, kami akan membawa perampok ini ke kantor polisi untuk di interogasi," ucap polisi itu mengangkat salah satu perampok itu. Sepertinya polisi itu sedang mengatakan sesuatu pada para perampok itu, tapi entah apa yang dia katakan.
Para polisi pun membawa kelima perampok itu ke dalam mobil polisi.
Alzahro menatap punggung polisi dan perampok itu, ia merasa ada yang mencurigakan dari gelagat polisi tersebut. Entahlah, mungkin perasaanya saja.
"Sayang, kamu masuk ke dalam mobil dulu ya, pokoknya apa pun terjadi jangan keluar dari mobil ya. Kamu lebih aman di dalam mobil karena mobil ini punya pengaman otomatis," ucap Alzahro mengingatkan.
"Mas mau ke mana?" tanya Genisa terlihat khawatir.
"Ada masalah yang ingin Mas bereskan, kalau kamu bosan kamu main ponsel aja, pokoknya kamu di dalam dan jangan keluar," ingat Alzahro buru-buru sebelum mobil polisi itu pergi.
"Hati-hati ya Mas," ucap Genisa was-was.
Alzahro mengangguk dan ia pun berjalan perlahan-lahan sambil melihat mobil polisi itu perlahan-lahan berjalan meninggalkan toko berlian tersebut.
Setelah mobil polisi melaju, Alzahro pun mengikuti mobil tersebut. Alzahro melihat sebuah tukang ojek mangkal. Ia langsung mendekati tukang ojek tersebut.
"Pak pak, saya ngojek," ucap Alzahro mengambil helm itu dan langsung memakainya.
"Mau ke mana Bang?" tanya tukang ojek itu naik ke atas motornya dan siap-siap untuk berangkat.
"Ikuti mobil polisi itu," pinta Alzahro.
"Ah, masa mobil polisi di ikuti Mas, nggak apa-apa nih?" tanya tukang ojek itu terkejut dan sedikit takut. Karena yang akan mereka ikuti adalah aparat keamanan, bagaimana jika mereka ketahuan mengikuti polisi itu dan di tangkap.
"Sudah aman saja, ini tidak ada hubungan dengan Abang mah, ini urusan saya. Saya bayar dua kali lipat dah bang," ucap Alzahro menyakinkan.
Tukang ojek itu pun mau tak mau mengikuti keinginan Alzahro, lagian pula seharian ini ia hanya dapat dua penumpang saja.
Mereka pun naik ke atas motor, dan motor itu pun meluncur dengan cepat untuk mengejar mobil polisi tersebut.
Akhirnya mereka sedikit lebih dekat dengan mobil polisi tersebut.
"Bang, tidak apa-apa nih mengikuti mereka, saya takut ketakutan terus di tangkap, nanti bagaimana jika saya di tangkap, mau makan apa anak istri saya, memikirkan saja saya benar-benar bingung. BLA BLA BLA BLA BLA BLA BLA BLA BLA BLA BLA."
Alzahro menutup telinganya membuat ia tidak fokus melihat mobil polisi tersebut. "Diam lah Bang, ngomel aja kau terus, fokus aja mengendara," ucap Alzahro pusing mendengar ocehan tukang ojek tersebut.
"Tapi..."
"Diam!" Alzahro menempelnya uang 3 lembar di mulut pria itu.
Mata pria itu terbelalak melihat uang tersebut, yang tadinya ngomel langsung tersenyum.
Ia mengambil uang tersebut dan menyimpan di dalam akau bajunya
"Terima kasih Mas," ucap Tukang ojek itu dengan senyum mengembang, ia pun melajukan mobilnya melaju dengan cepat.
Lumayan juga, uang segitu setidak sama seperti ia mendapatkan 6 penumpang.
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
...Bersambung ...