NovelToon NovelToon
Surga di atas lara

Surga di atas lara

Status: tamat
Genre:Romantis / Patahhati / Poligami / Duda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ika Oktafiana

(Mohon jangan boomlike) Pernikahan Zoya dan Zada yang sudah berjalan tiga tahun ini tampak rukun dan bahagia.
Namun siapa sangka, Zada yang tipekal suami setia tiba-tiba membawa pulang wanita lain ke rumah Zoya dan Zada.
Bagai tertusuk seribu sembilu, Zoya begitu kecewa dengan Zada yang diam-diam sudah menikah lagi tanpa persetujuan darinya.
Zoya meminta talak, namun Zada menolaknya. "Aku tidak akan pernah menjatuhkan talak untukmu. aku masih mencintaimu, Zoya." Begitulah alasan yang selalu terucap dari bibir suaminya.
"Tidak masalah aku di madu asalkan, aku tidak tinggal satu atap dengan maduku," lirih Zoya penuh luka dan nyeri di hatinya.

Biarlah Zoya menerima semuanya. Karena tanpa Zada ketahui, Zoya sedang mengandung anak yang selama ini di nanti-nantikan.
Biarlah Zoya menerima surganya, walau surga itu telah menorehkan luka dan lara yang mendalam.

Mampukah Zoya tetap bertahan ketika melihat suaminya bersanding dengan wanit

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Oktafiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28. Arunika Jannah

Ghaida dan Zada sudah berada di rumah. Keduanya masih duduk terdiam di ruang tengah. Zada masih larut dengan pikirannya sendiri. Dia memutar ulang kebersamaannya dengan Ghaida selama satu bulan ini.

Dan ada satu kesalahan yang membuat Zada semakin takut akan dosa besar. 'Harusnya aku tidak menyentuhnya. Harusnya aku bisa menahan diri. Tapi, apa yang bisa aku lakukan saat Ghaida dengan terang-terangan menyerahkan dirinya?' batin Zada menyesal.

Ya. Waktu itu, Zada telah menyentuh Ghaida untuk pertama kalinya. Ghaida yang datang sendiri ke dalam kamarnya. Padahal, ada Zoya yang beberapa hari ini sudah kembali ke rumah.

Harusnya Zada bisa menolaknya. Dia sudah berdosa besar karena melanggar aturan Allah. Zada menjambak rambutnya frustasi. Seketika Zada merasa jijik dengan tubuhnya sendiri. Dia telah berzina dengan Ghaida.

Semua tidak akan terjadi jika Zada bisa menahan diri. Atau, Zada bisa menuntaskannya dengan Zoya, yang kebetulan telah kembali. Bodohnya, Zada malah terbuai oleh Ghaida.

Inilah yang Zada takutkan bila menatap mata Ghaida. Zada tidak sanggup sejak dulu. Dan sekarang terbukti, dirinya sudah mulai ada rasa dengan Ghaida. Sejak pertama kali bertemu pun, Zada mulai merasa bahagia saat ada Ghaida di sisinya.

Zada menghela nafasnya lelah. "Ghaida?" panggil Zada lembut. Ghaida yang sedang menunduk pun mendongak. "Ya, Mas?"

Zada menatap Ghaida lekat. "Kita sudah berdosa ... Tidak seharusnya kita ...." Zada tidak sanggup untuk meneruskan kalimatnya. Dirinya memang breng*sek.

Ghaida menggelengkan kepalanya. "Itu semua salahku, Mas. Aku yang sudah datang ke kamarmu dengan pakaian minim bahan waktu itu. Maafkan aku, Mas," ucap Ghaida menyesal.

Zada mengembuskan nafasnya kasar. "Kita harus bertaubat. Kita tidak boleh seperti ini," ucap Zada sangat menyesal.

"Mas?" panggil Ghaida dengan wajah seriusnya. "Ya?" jawab Zada singkat tanpa menoleh pada Ghaida. "Apa mbak Zoya meminta bercerai?" tanya Ghaida memastikan.

Zada mengangguk lemah. "Aku sudah sangat menyakitinya,"

"Lalu, kamu anggap aku apa, Mas? Aku juga tersakiti ... Bagaimana dengan perasaanku? Bagaimana jika aku mulai nyaman dan mencintaimu, Mas? Siapa yang akan Mas Zada pertahankan?" tanya Ghaida menggebu dengan air mata yang berderai.

Zada mengusap wajahnya kasar. Dia berada di persimpangan jalan yang sulit. Dia ingin mempertahankan Zoya tapi, dia juga tidak mau kehilangan Ghaida. Jujur, hidup hampir satu bulan lebih bersama Ghaida membuat Zada nyaman dan merasa di prioritaskan.

Berbeda dengan Zoya dulu. Pagi hari dia harus makan makanan dari luar karena Zoya tidak pandai memasak. Sore harinya, Zada tidak langsung bisa melihat Zoya menyapa dirinya di depan pintu saat dirinya pulang bekerja.

Zoya selalu sibuk mengurusi toko bunganya. Padahal, Zada sudah meminta Zoya untuk berhenti dan fokus mengurus dirinya. Namun, apalah daya Zoya tetap pada pendiriannya. Hingga Zada mulai menemukan seseorang yang sesuai dengan kriterianya, yaitu Ghaida.

"Aku akan ceraikan Zoya. Bagaimana pun, dia berhak bahagia," jawab Zada pada akhirnya.

Bibir Ghaida yang semula melengkung ke bawah, sekarang berubah melengkung ke atas membentuk bulan sabit. Ghaida tentu tersenyum mendengar Zada akan mempertahankannya. Dengan begitu, Ghaida akan menjadi istri satu-satunya dari seorang Zada Zamurad.

"Terima kasih, Mas." ucap Ghaida bersyukur. Bukankah tidak mengapa Ghaida mencari kebahagiaan dengan caranya sendiri? Ghaida juga ingin bahagia bersama Zada dan mendapatkan cintanya. Walau sebenarnya, Ghaida telah merebut kebahagiaan wanita lain. Ghaida tidak peduli dengan itu. Dia ingin egois untuk urusan suaminya. Sekuat tenaga, Ghaida akan mempertahankannya.

"Setelah aku bercerai dari Zoya dan setelah anak kamu lahir, aku akan menikahimu lagi secara sah agama dan negara," ucap Zada yang berhasil membuat Ghaida semakin tersenyum puas. Dia sudah mendapatkan Zada sepenuhnya.

_________________________________

Di Rumah Sakit Medika Mesra

Zoya berjalan menuju kamar jenazah guna menemui anaknya untuk yang terakhir kalinya. Ada Zaky yang menemani Zoya dengan mendorong kursi roda yang Zoya duduki.

Dokter belum mengizinkan Zoya terlalu banyak gerak karena takut akan terjadi pendarahan lagi. "Mas, aku mau lihat tapi aku takut nggak sanggup," ucap Zoya bergetar.

Zaky langsung menghentikan dorongannya dan berjongkok di depan Zoya. "Kalau kamu belum siap, kita bisa lihat nanti," jawab Zaky yang memahami perasaan Zoya. Zoya menggeleng kuat. "Tidak, Mas. Aku tetap ingin melihat anakku," ucap Zoya pada akhirnya.

Zaky mengangguk. Dia mendorong kembali kursi roda yang di duduki Zoya menuju kamar jenazah. Saat sudah sampai di depan ruangan, Zada mengetuk pintu terlebih dahulu. Setelah itu, ada penjaga yang membukakannya dari dalam.

Ceklek.

"Ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya petugas kamar jenazah itu. Zaky mengangguk. "Saya ingin melihat jenazah anak dari ibu Zoya Adhisty," jawab Zaky memberitahu. "Baiklah, mari saya tunjukkan,"

Setelah itu, Zaky bersama Zoya mengikuti kemana petugas itu membawanya. "Ini, Pak. Saya tinggal dulu ya, Pak, Bu," Zoya dan Zaky mengangguk tanpa menoleh pada petugas tersebut. Pandangan Zoya sudah terpaku pada anaknya yang masih sangat kecil. Bukan kecil tapi, sangat mungil.

Zoya menangis lagi melihat anaknya yang baru berusia empat bulan dalam kandungan harus tiada sebelum Zoya menimangnya. "Aku boleh gendong nggak, Mas? Untuk yang terakhir kalinya," Zoya menangis pilu.

Zaky mengangguk dengan mata yang mulai berkaca-kaca. "Aku bantu gendong ya," Setelah itu, Zaky membawa anak Zoya yang masih kecil itu dengan pelan dan memindahkannya di tangan Zoya.

Zoya ingin menangis sejadi-jadinya namun, melihat wajah anaknya yang damai membuat Zoya tersenyum.

"Nak ... Maafkan Bunda ya. Bunda nggak pandai menjagamu. Semoga, kamu sudi memaafkan, Bunda,"

Zaky tidak sanggup berdiri di samping Zoya karena mendengar suara pilu dan mengiris kalbu dari Zoya. Hatinya ikut merasakan sesak. Bagaimana pun, Zaky juga pernah ada di posisi Zoya. Dan rasanya sangat menyakitkan.

Perlahan, Zoya menyentuh lembut setiap inci dari tubuh anaknya. Bahkan, jari-jarinya saja belum genap terbentuk. Tapi Zoya percaya, bahwa Allah sudah menitipkan nyawa di usianya yang masih empat bulan.

Zoya bisa melihat hidung mancung anaknya. Apalagi, mata mungilnya. Zoya tersenyum penuh luka. "Maafkan Bunda karena kamu tiada sebelum di lahirkan. Bunda berharap, kamu tenang disana,"

Lagi-lagi Zaky menyeka air matanya menyaksikan adegan pilu yang begitu mengiris kalbunya.

"Tunggu Bunda ya, Nak. Bunda akan berusaha supaya Bunda bisa masuk surga-Nya dan bertemu kamu. Kita ketemu lagi nanti ya. Dan Bunda berharap, kelak kamu akan menolong Bunda dari panasnya api neraka,"

Setelah itu, Zoya mencium wajah mungil anaknya dengan lembut takut anaknya akan kesakitan bila terlalu kencang. "Bunda akan selalu mengingatmu, Nak. Kamu akan tetap menjadi anak pertama, Bunda. Dan kelak, Bunda akan memperkenalkanmu pada adik-adikmu,"

Zoya sudah tidak sanggup lagi dan menutup perjumpaan terakhir itu dengan anaknya. "Bunda akan kasih kamu nama, Arunika Jannah yang mempunyai arti, anak perempuan yang bersinar menyinari surga. Dan Bunda berharap, kamu bisa menyinari Bunda di akhirat kelak,"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

kehilangan dalam bentuk apapun, tetap akan menyakitkan😪

jangan lupa dukungannya ya. dengan cara like, komen, vote, dan kasih hadiah semampu kalian 😍

dukungan kalian sangat berarti 😘

buat Zada sama ghaida, lagi nunggu bom nya meledak aja🙈

1
Siti Masitah
ya kalo pelakor y g tau diri
Rismawati Damhoeri
mau adil itu, jngan taruh 2 istri satu atap, Kasih rmh satu Sorang, bagi hari sama adil, gitu...
Rismawati Damhoeri
menangis meraung raung, berlebihan dan amat lebay thor ..
Nur Aulia
bodohnya Zoya,,udah disakitin mau tinggal bareng SM madunya,, pergi yg jauh Zoya
Siti Masitah
lebih bagus keguguranlh..
Siti Masitah
zada botol..zoya lebih lebih botool
Kasmawati S. Smaroni
kalo liat ceritanya,adis sebenarnya ga cinya sama ghaida tapi lebih ke nafsu,itulah nyamannya beristri dua,yang satu menstruasi,ada lagi istti cadangan satu.pendapatku
Kasmawati S. Smaroni
,mestinya ghaida ga boleh cemburu sm madunya karena ghaida rela di madu karena bucin
Siti Masitah
piginya kok nanggung jauuuh sekalian...
Siti Masitah
ternyata nafsunya setipis tisu y..nazis
lovina
penulisnya keknya labil dehh cara buat narasinya g mateng alias dewasa agak kekanakan seolah semua mudah jdnya agak tdk manusiawi dan g dpt feelnya
Siti Kholifah
Rahasia🤣🤣🤣
Siti Kholifah
Cieee pak polisi, awas pak masih istri orang🤣
Chanikya Fathima Endrajat
mmgnya sah menikahi wanita hamil, apalg bukan anak biologisnya
Ah Serin
zoya jangan buta cinta zada yang sudah kahwin lagi. pergi jauh2 zoya kalau tak kau yang mental nanti.
Jetva
Benar" Zoya merendahkan diri...bukankah Zada tdk pernah meminta izin nikah lagi.?? trus dtang" wanitax udh hamil.?? otak Zoya di mana..?????
Khairul Azam
entah kenapa kebanyakan penulis bikin cerita seperti ini, sepwrti mereka bisa menjalani hidup seperti cerita yg mereka buat cinta boleh tp jgn tolol dong
Anonymous
Zoya goblok, kalau masih mau di madu krnapa harus marah dan pergi, bertahan aja dalam sakit melihat suami dan istri barunya aneh
yuyunn 2706
adakah didunia nyata seperti Zoya Thor?
yuyunn 2706
cinta boleh bget Zoya tapi jgn bodoh Krn cinta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!