NovelToon NovelToon
Love Revenge

Love Revenge

Status: tamat
Genre:Romantis / Patahhati / Balas Dendam / CEO / Rumah Tangga-Anak Genius / Tamat
Popularitas:369.4k
Nilai: 5
Nama Author: 1PM

Zavier Gottardo begitu terkejut saat menghadiri pernikahan sepupunya. Bagaimana tidak, jika ternyata mempelai wanita yang dia lihat, adalah kekasihnya yang dia pacari selama 6 tahun.

Zavier yang sakit hati memutuskan meninggalkan acara, dan dirinya justru pergi ke klub malam dan mabuk-mabukan hingga mengalami sebuah insiden.

5 tahun berlalu, tanpa sengaja Zavier bertemu dengan Kakak perempuan mantan kekasihnya yang dia klaim bahwa dialah awal yang membuat hubungan dengan sang kekasih runyam. Hingga Zavier memutuskan untuk membalaskan dendamnya pada wanita yang bernama Cyara Lavenia, dengan cara yang tidak terduga yaitu justru dengan menikahi wanita itu.

Hingga suatu hari, apa yang disembunyikan wanita itu terungkap membuat Zavier tidak menyesali keputusannya.

Kebenaran apa yang terungkap?
Apa yang membuat Zavier tidak menyesali keputusannya?

Simak yuk ceritanya di Love Revenge

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 1PM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

"Hmm enak Ma, resep baru?" Tanya Vier yang baru saja menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Sekarang mereka semua sedang menikmati sarapan.

"Ini masakan Cyara loh, bukan masakan Mama, Mama juga setuju ini enak banget loh sayang, kamu rupanya jago masak juga," puji Jasmine pada calon menantunya. Ya Jasmine berharap jika Vier benar-benar bersama Cyara, selain Cyara wanita baik, keibuan, Cyara juga bisa membuat putranya yang menjauh dari keluarga kini jadi dekat lagi.

"Semoga kamu bisa menggeser posisinya dari hati putra Bibi, Cya," ucap Jasmine dalam hati menatap Cyara yang dengan telaten mengurus anak-anaknya,  bergantian dengan menatap putranya yang ternyata juga memperhatikan Cyara.

"Oh," ucap Vier hanya ber oh ria dan kembali memakan makannya dengan lahap.

Cyara melirik sebal ke arah Vier, "Dasar pria sombong," batin Cyara, kemudian wanita itu kembali fokus pada kedua anaknya.

"Sudah makannya kan sayang? kalau sudah kita berangkat  sekarang, takutnya nanti malah kalian terlambat," kata Cyara mengelap mulut putrinya yang sedikit belepotan.

"Iya Mami sudah," kata keduanya kompak.

"Ya sudah Ayo," Cyara membantu memakaikan tas anak-anaknya yang sudah dia ambil tadi pagi-pagi sekali.

"Bibi, Paman, mmm Vier, aku pergi dulu," pamit Cyara.

"Sayang biar Vier sekalian yang mengantar, kalian juga berangkat bareng saja ke kantornya, lagian bukankah kamu tidak membawa mobil ke sini?" 

Cyara langsung menghentikan langkahnya, dan menatap wanita yang begitu baik padanya.

"Tidak usa Bibi, biar aku sama anak-anak naik taxi saja," tolak Cyara merasa sungkan.

Vier berdiri dan mengambil jasnya, "Ayo biar aku antar," ucapnya kemudian berlalu lebih dahulu.

Cyara menatap Jasmine dan Stevano bergantian dan keduanya mengangguk bersamaan.

"Ayo Mam, kenapa malah melamun? Nanti kita benar-benar bisa terlambat," protes Rey pada maminya lalu bocah laki-laki itu menarik tangan Cyara.

"Opa, Oma, kami berangkat sekolah dulu ya," pamit Rain diikuti kakaknya.

"Paman, Bibi," Cyara sedikit menundukkan kepalanya.

"Iya, kalian hati-hati ya," ucap Jasmine tersenyum.

"Semoga Cyara benar-benar menjadi menantu kita ya sayang," ucap Jasmine penuh harap memandangi Cyara yang menggandeng kedua anaknya keluar.

*

*

"Sudah siap?" Tanya Vier kepada anak-anak Cyara.

"Sudah Paman," jawab keduanya kompak.

"Baiklah, kita jalan sekarang," kata Vier dan mobil pun melaju meninggalkan pelataran kediaman orang tuanya.

Di dalam mobil begitu ramai, hanya mendengar celotehan kedua anak itu, Vier yang biasanya suka suasana hening di dalam mobil, tapi kali ini dia lebih suka suasana seperti ini. Tawa Rey dan Rain sungguh membuatnya merasakan perasaan yang susah untuk dijelaskan.

Tawa mereka berhenti, ketika mendengar dering ponsel Cyara.

Cyara dengan segera menjawab panggilan itu, setelah tahu siapa yang menghubunginya.

"Halo," ucap Cyara, Rey yang duduk di samping Cyara mendongak menatap maminya

"Kamu sudah di sekolah anak-anak? Hmm baiklah, aku sedang dalam perjalanan," kata Cyara mengakhiri panggilan.

"Siapa Mam?" Tanya Rey, dan pertanyaan Rey mewakili dua orang lainnya yang juga ada di dalam mobil.

"Hmm siapa ya? Pokoknya ada deh, nanti kalian juga akan tahu," kata Cyara yang sengaja tidak ingin mengatakannya dulu.

"Jadi Mami mau main rahasia-rahasian sama Kak Rey sama Rain juga?" Sahut gadis kecil itu cemberut, dia paling tidak suka jika dibuat penasaran atau disuruh menebak-nebak.

"Hmm katakan tidak ya," kata Cyara sengaja menggoda putrinya, dirinya kini sedang terdiam seolah-olah sedang berpikir.

"Mami! Ayolah katakan!" Kata Rain tidak sabar.

"Baiklah, baiklah, Mami akan katakan, jadi nanti ada seseorang yang ingin bertemu dengan kalian," jawab Cyara pada akhirnya pada sang putri.

"Siapa Mi?" Kata Rain yang masih penasaran.

"Nanti, kalian juga tahu," jawab Cyara yang ingin putrinya menebak sendiri.

"Siapa Mi? Kenapa tidak katakan saja sekarang?" 

"Apa Daddy sudah pulang?" Rey yang kini diam saja, kembali berbicara dan spontan membuat Vier mengerem mobilnya mendadak.

"Kamu kenapa tidak hati-hati sih?" Marah Cyara kepada Vier.

"Sayang kalian tidak apa-apakan?" Tanya Cyara kepada anak-anaknya, untungnya Cyara tadi segera menahan tubuh putranya agar tidak terbentur ke depan.

"Rain kamu tidak apa-apa sayang?" Tanya Cyara panik.

"Tidak apa-apa kok Mi, Om Pir lain kali hati-hati ya," jawab Rain yang kemudian mengingatkan Vier.

"Iya sayang, maafkan Om ya," kata Vier mengelus lembut rambut Rain.

"Maafkan Om ya Rey, kamu tidak apa-apa kan?" Vier menoleh ke belakang, meminta maaf pada Reynan sambil memastikan keadaan anak itu.

"Iya Om, aku juga baik-baik saja, Mami tadi segera menahanku kok," jawab Rey yang tersenyum menatap maminya.

"Ya sudah, om lanjutkan perjalanan ya," izin Vier dan segera kembali melajukan mobilnya.

"Iya Om," jawab keduanya bersamaan.

Kali ini Vier lebih berhati-hati lagi mengendarai mobilnya, takut hal seperti tadi terjadi lagi.

Tak lama akhirnya mereka pun sampai di depan sekolah Rey dan Rain.

Dari kejauhan dapat Cyara lihat seorang laki-laki sedang berdiri di depan gerbang, Cyara segera turun dan setelahnya dia membantu anak-anaknya turun.

"Tunggu dulu ya sayang," ucap Cyara kepada anak-anaknya.

"Hmm Tuan, terima kasih, Anda bisa ke kantor lebih dulu, nanti setelah memastikan Rey dan Rain masuk, saya akan segera berangkat, saya janji tidak akan terlambat lagi," kata Cyara sambil melirik Vier, untuk melihat ekspresi wajahnya saat ini.

"Ayo sayang, kita masuk!" Ujar Cyara menutup pintu mobil menggandeng kedua anaknya, di sisi kiri dan kanannya, meninggalkan Vier yang masih betah di dalam mobil.

"Ara," sapa seorang pria yang akhirnya melihat kedatangan Cyara dan anak-anaknya.

Cyara menghela nafas panjang, "Semoga ini yang terbaik," ucapnya dalam hati kemudian  melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti tadi.

"Halo Rey, halo Rain," ucap pria itu ketika Cyara dan anak-anaknya sudah berada tidak jauh darinya.

"Rey dan Rain kompak mendongak menatap Cyara.

"Sayang ini Daddy," kata pria itu memperkenalkan dirinya.

"Daddy?"

"Hmm iya, apa kalian tidak merindukan Daddy?" Tanya pria itu.

Keduanya saling pandang dan kemudian tersenyum.

"Daddy," ucap keduanya dan langsung memeluk pria itu, pria itu berjongkok dan menyambutnya pelukan keduanya dengan senang hati.

"Daddy kapan pulang? Daddy tidak pergi lagi kan? Daddy akan tinggal sama kita?" Kata Rain, setelah pelukan mereka terlepas.

"Tentu, jika kalian mau," ucap pria itu.

"Rayyan!" 

Pria yang dipanggil Rayyan hanya tersenyum pada Cyara.

"Kak Rey, adek ayo buruan masuk, nanti kalian terlambat," ucap Cyara.

"Iya Mam," jawab Rey.

"Tapi Mi, Rain masih ingin sama Daddy protes si kecil.

"Rain!"

Rayyan mengisyaratkan pada Cyara untuk tidak melanjutkan ucapannya, biar dirinya saja.

"Sayang, Rain harus masuk, nanti kita main lagi sepulang sekolah ya," ucap Rayyan pada Rain.

"Baiklah, janji ya," Rain mengulurkan jari kelingkingnya dan Rayyan pun membalasnya, "Baiklah janji," jawabnya kemudian.

"Ara, kamu dengar kan mereka ingin kita tinggal sama-sama, jadi Ara bisa kita kembali seperti dulu? Aku masih mencintaimu Ara," ucap Rayyan sungguh-sungguh.

"Ara kamu mau kan?"

"Tidak!" Kata seseorang yang mendekat ke arah keduanya.

1
Firgi Septia
jijik bekas ciuman sama sheira
Firgi Septia
ternyata sdh ada anak dasar ibu egois masa vier mau sama bekas sepupunya😂
Firgi Septia
laki2 paling terbodoh mau di begoin🤣🤣
Firgi Septia
jijik aku mau nikah sama perempuan lain malah ciuman sama mantan pacarnya
Rita
akhirnya selesai juga trmksh sdh bikin perasaan campur aduk
Rita
senam jantung meisya
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣sedarah keturunan
Rita
hayoloh Mei ketauan
Rita
😅😅😅😅😅😂😂😂😂😂😂😂
Rita
😅😂😂😂😂😂😂😂
Rita
sabar vier sabar nmnya anak2 dijelasin pelan2 g akan yg k2 xnya
Rita
wah apkh meisya strong girl
Rita
lagian lbh baik ngmg vier
Rita
ya ampun cya😂😂😂😂😂
Rita
mulai bucinya manjanya
Rita
jleb
Rita
alhamdulillah cyara sdh baikan
Rita
sdh ditegesin ngga tuh
Rita
😊😊😊mumpung ada unclenya yg direpotin
Rita
wah ada calon baby
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!