Tuntutan Keluarga, Membuat Anya Harus Melanjutkan Kuliahnya. Sebenarnya dia ingin bekerja saja atau membangun bisnis. karena dia sudah sangat lelah berurusan dengan tugas terutama belajar.
Dia yang suka kebebasan, namun takut membangkang pada orang tua. Akhirnya memutuskan untuk Kuliah.
Dan disana lah, dia bertemu dengan seorang laki-laki tampan. Rangga, dosen yang sekaligus menjadi pembimbing akademiknya.
Anya selama perkuliahan sering bolos dan tidak pernah mengerjakan tugas. Hal inilah yang membuatnya mau tidak mau harus bertemu Rangga setiap hari.
Hingga muncul benih-benih cinta dari sisi Rangga. Tapi Anya sangat membenci dosen itu, karena selalu mengganggu dan menggagalkan kenakalannya. Lalu Bagaimana kisah mereka? Cari tahu di Novel ini ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Person S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teriakan
Anya terdiam seketika, Dia bingung harus berbuat apa. Hingga,
"Anya? Anya siapa ya? Saya tidak kenal" ucap Anya pura-pura.
"Jangan bohongi dosen Kamu. Nanti kualat. Jelas-jelas tahi lalat di dagumu sama. Bulu matamu juga" ucap Rangga yang membuat Anya langsung menarik tangannya.
"Bapak selama ini memperhatikan wajah saya?" Tanya Anya yang terlihat begitu kaget.
"Owh benar ternyata, dalam rangka apa kamu merubah penampilan seperti ini?" Tanya Rangga kemudian.
Namun Anya tidak menjawab. Dia memilih kabur, kemudian mengambil motornya.
"Saya duluan ya pak, Udah telat" teriak Anya kemudian meninggalkan Rangga begitu saja.
Rangga terdiam, kemudian tersenyum.
"Gadis aneh" ucap ya kemudian masuk lagi ke dalam mobilnya.
Sesampainya di kampus. Anya langsung membuka kaca matanya, membuka ikatan rambutnya dan berubah menjadi Anya biasanya.
"Lagi pula percuma, dia sudah tahu aku siapa. Sudah hadapi saja Anya" ucap nya kemudian masuk ke gedung tempatnya akan berkuliah.
"Hey, Anyaa" teriak seseorang.
"Kak Rezaa" ucap Anya.
"Kamu ada kuliah ya?" Tanya Reza.
"Iya kak, Ini mau ke kelas" ucap Anya sambil tersenyum, namun dengan senyuman yang terkesan di paksa.
"Ya sudah. Ingat ya nanti traktir" ucap Reza.
Anya membalas dengan anggukan.
"Hey, tunggu sebentar" ucap Reza. Benar saja Anya langsung berhenti.
Reza mendekat kemudian merapikan rambut Anya.
Anya terdiam sesaat. Dia bisa merasakan Reza sedang merapikan rambutnya.
"Oke. sudah" ucap Reza.
"Makasi" ucap Anya kemudian meninggalkan Reza.
"Sama-sama" ucap Reza dengan senyum yang begitu bahagia di wajahnya.
Di sisi lain. Rangga yang baru sampai di lobi melihat semua itu.
Dia melihat bagaimana Reza memegang rambut Anya.
"Hmmm" ucap Rangga saat Reza lewat di sampingnya.
"Pak Rangga" ucap Reza ramah.
"Kalian pacaran?" Tanya Rangga.
"Pacaran? maksudnya pak?" Tanya Reza bingung. Dia memang benar-benar tidak mengerti apa yang Rangga maksud.
"Kamu sama Anya?" Tanya Rangga kemudian.
"Owhhh Anya. Belum sih pak. Masih PDKT. Doain ya pak" ucap Reza kemudian.
Rangga pun ber owhh ria, kemudian meninggalkan Reza begitu saja.
Reza yang mendapat perlakuan seperti itu langsung memasang wajah bingung.
"Ada apa sih? Aneh banget itu dosen" ucap Reza kemudian pergi dan memilih untuk tidak memperdulikan nya.
-Di kelas-
"Oke semuanya. Saya sudah memeriksa semua tugas kalian. Saya memilih 2 terbaik untuk presentasi di depan sekarang" ucap Rangga.
Mendengar hal itu sontak membuat seisi kelas langsung bersorak. Karena mereka sangat excited siapa 2 orang tersebut.
Berbeda dengan Anya yang terlihat sangat takut sekarang.
"Semoga bukan aku please. Yang ngerjain kan kak Reza. Bisa berabe kalau ada pertanyaan nanti" batin Anya.
Rangga melihat ke arah tempat duduk Anya. Hal itu sontak membuat jantung Anya berdegup semakin kencang.
"Nggak-nggak mungkin itu aku" batin Anya.
"Pertama, Dinda Ayu" ucap Rangga yang membuat semua orang bertepuk tangan.
Dinda terlihat begitu bahagia. Dia pun langsung maju dengan senang hati.
Berbeda halnya dengan Anya yang saat ini langsung lega, karena bukan nama dia yang dipanggil.
Dinda pun mulai mempresentasikan tugasnya di depan kelas. Semua orang terlihat fokus mendengarkan. Berbeda dengan Anya yang saat ini malah menahan kantuk karena presentasi Dinda yang sangat panjang dan lama.
"Aku tidak boleh tidur, tidak tidak" ucap Anya sambil berusaha untuk menahan kantuknya.
Dia tidak ingin membuat masalah lagi hingga harus berurusan dengan Rangga. Sudah cukup dia berurusan dengan Rangga beberapa hari ini.
Rangga yang saat ini sedang di depan. Memperhatikan Anya. Dia seperti menahan tawanya melihat ekspresi Anya saat ini.
"Anyaa Putri Alexandra" ucap Rangga.
"Iya pak" ucap Anya spontan. Seisi kelas langsung tertawa melihat tingkah Anya yang saat ini sudah dalam posisi berdiri. Begitupun dengan Rangga, dia berusaha keras untuk menahan tawanya.
Anya hanya diam saja. Dia tidak peduli jika seisi kelas menertawakannya sekarang. Karena dia sangat ngantuk untuk meladeni mereka.
"Kamu, cuci muka dulu ke toilet. Kamu terlihat sangat ngantuk" ucap Rangga.
"Siap pak" ucap Anya kemudian langsung keluar dari kelas.
Rangga hanya bisa menggeleng melihat tingkah Anya. Namun tanpa sengaja, sebuah senyuman terlukis di wajahnya.
5 menit berlalu. Anya tidak kunjung masuk ke kelas.
mahasiswa yang lain sedang fokus mendengar jawaban dari Dinda atas setiap pertanyaan yang diajukan.
"Kamu lanjutkan saja. Saya mau ke kamar mandi sebentar" ucap Rangga pada Dinda.
"Siap pak" ucap Dinda.
Rangga pun keluar dari ruang kelas.
Dia ke arah toilet. Kebetulan mahasiswa dan dosen berdekatan.
Rangga melirik sekilas ke arah toilet mahasiswa, kemudian masuk ke toilet dosen.
"Aaaaaaa" teriak seseorang dari toilet mahasiswa.
-Bersambung-
d kmpng hlmnq ada stasiun radio antarez, duluuu