Love Revenge

Love Revenge

Bab 1

Bab 1

"Sayang ayo masuk! Kita beri selamat dulu pada pengantinnya," kata sang Mama menarik tangan Putranya yang sedang sibuk menelpon entah dengan siapa.

Pria itu menjauhkan ponselnya dari telinga, "Bentar Ma, Vier sedang telpon urusan penting tentang perusahaan," katanya memberikan alasan.

"Tidak ada sebentar-sebentar, Papa, Bibi, Paman dan yang lainnya sudah menunggu," jawab Jasmine sang Mama kesal pada putranya yang justru masih sibuk dengan pekerjaannya yang ditinggal baru sehari ini.

Zavier Gottardo akhirnya hanya bisa pasrah saat kedua kalinya sang Mama menarik tangannya, hingga dengan terpaksa dia pun segera mengakhiri panggilan telepon yang sedang dilakukannya.

Zavier bahkan tidak peduli dengan tatapan semua orang yang mungkin melihat adegan mereka seperti anak kecil yang habis bermain dan tidak mau pulang lalu diseret Mamanya untuk pulang karena hari sudah mulai malam.

Stevano Anderson sang Papa dan Raefalno Anderson  Kakaknya, kompak menggeleng-gelengkan kepala saat melihat Jasmine yang memperlakukan Vier seperti anak kecil.

Kenapa nama belakang Zavier, Gottardo? Sedangkan Papanya adalah Anderson, Itu karena Zavier mengikuti marga dari Kakek dan Neneknya yang tak lain adalah Ayah dan Ibu dari Mamanya Olivia Jasmine.

"Ma, lepasin Vier, Vier bisa jalan sendiri," protes Vier akhirnya pada sang Mama yang terus menarik tangannya.

Jasmine menghentikan langkahnya, dan menatap wajah putranya bergantian dengan memandangi tangannya yang memegang erat tangan Vier takut jika putranya itu tidak mengikutinya.

"Ma, lihatlah sekeliling, semua orang sedang menatap kita!" Bisik Vier pada Mamanya.

Jasmine pun mengedarkan pandangannya menatap ke sekelilingnya, benar apa yang putranya katakan, bahwa mereka kini menjadi pusat perhatian orang lain.

Jasmine melepaskan tangannya, "Ya sudah kamu jalan sendiri, tapi harus ikuti Mama, awas saja jika kamu kembali keluar dan sibuk dengan urusan pekerjaan di saat seperti ini," kata Jasmine memberikan peringatan pada putranya itu.

Jasmine pandangi Vier, dia sebenarnya sedih, melihat Vier yang sekarang terlalu menyibukkan diri dengan pekerjaannya. Setelah kejadian dimana kekasih putranya itu membatalkan janji makan malam mereka. Bukan makan malam biasa karena pada hari itu, rencananya Vier akan memperkenalkan kekasihnya padanya. 

Tak hanya yang membatalkan janjinya, kekasih Vier bahkan tiba-tiba saja menghilang dan tidak memberinya kabar apapun.

Sejak kejadian itu Vier menjadi tidak banyak bicara dan menyibukkan diri di perusahaan kakeknya yang suatu hari akan diserahkan padanya. 

Jasmine sedih melihat Vier seperti itu, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa, dan dia hanya bisa memantau keadaan putranya dan berharap putranya akan selalu baik-baik saja.

Jasmine kemudian melangkah terlebih dahulu, membiarkan putranya berjalan di belakangnya. Tapi tak lama setelah mereka hampir sampai, Jasmine berbalik saat merasa jika putranya tidak mengikutinya.

Langkah Vier tiba-tiba terhenti saat melihat dua orang yang bersanding di pelaminan, dengan senyum lebar yang menghiasi bibir keduanya menyapa para tamu undangan. Rahangnya mengeras, kedua tangannya mengepal erat tanda bahwa dirinya sangat marah saat ini. 

Vier memegang dadanya yang tiba-tiba terasa begitu sesak dan juga ada rasa sakit yang teramat disana. Bagaimana tidak sakit, jika ternyata dua orang yang Vier lihat sedang bersanding di pelaminan adalah sepupu dan kekasihnya sendiri. Kekasih yang selama ini selalu beralasan jika dirinya mengajaknya menikah, dan sekarang kekasihnya justru menikah dengan saudara sepupunya sendiri, Keanu Anderson.

Jasmine kembali menghampiri putranya, "Vier kamu kenapa? Kamu baik-baik saja kan sayang? Sayang?" Jasmine khawatir melihat Vier saat ini, Jasmine ikuti arah pandang putranya, dimana di sana, di pelaminan, keponakannya bersama seorang gadis yang sudah menjadi istrinya. 

"Vier!" Jasmine terus saja mengguncang tubuh putranya tapi tidak ada respon sama sekali, membuatnya semakin cemas saja. 

Sedangkan Vier yang sudah tidak sanggup lagi menyaksikan pemandangan di depan matanya, segera pergi meninggalkan Mamanya yang kini berteriak memanggil namanya.

Vier pergi menuju ke tempat mobilnya diparkirkan, begitu menemukannya Vier segera masuk ke mobil itu, dan dengan kecepatan tinggi, Vier melajukan mobilnya ke tempat yang dia kira bisa sedikit melupakan rasa sakitnya. 

Mobil yang Vier kendarai tiba di sebuah klub malam yang terkenal. Vier memasuki ruangan dengan pencahayaan yang remang-remang. Suara musik mulai terdengar begitu dia melewati lorong panjang dan beberapa kali belokan untuk sampai aula pertama, dimana disana sudah ramai dengan banyaknya manusia yang sedang menghabiskan waktu dengan menikmati musik, Vier berjalan melewati orang-orang yang sedang berkumpul dan menari dengan iringan musik dari DJ diatas panggung. Vier duduk di kursi tinggi yang menghadap meja bar, dimana ada seseorang yang dengan piawai mengocok minuman dan menyajikannya pada orang-orang yang duduk di hadapannya.

"Satu yang paling keras!" Ucap Vier memesan minuman yang kemudian ditanggapi oleh bartender dengan anggukan dan bartender itu mulai membuatkan pesanan Vier.

"Hai!" sapa seorang wanita yang tiba-tiba datang dengan pakaian minimnya.

Tanpa peduli sapaan wanita yang bahkan sekarang mendekatkan tubuhnya.

"Pergi!" Dengan suara yang terdengar mengerikan dan tatapan tajamnya Vier usir wanita yang sedang berusaha menggodanya.

"Ayolah baby, aku akan memuaskanmu," ucap wanita yang sepertinya tidak takut dengan tatapan tajam Vier.

"Pergi! Apa kau tuli atau kau tidak mengerti bahasa manusia," ucap Vier geram dan mendorong wanita itu, hingga membuat nyali wanita itu ciut dan segera menjauh dari Vier.

Setelah kepergian wanita itu, Vier tenggak minuman beralkohol yang tadi dipesannya, yang awalnya hanya satu, kini justru tampak beberapa gelas dan botol kosong berjejer di hadapannya, hingga lama kelamaan mata Vier terlihat sayu, juga merasakan tubuhnya melayang. Vier tertawa, berteriak bahkan menangis hingga akhirnya Vier tidak mengingat apapun lagi.

Pagi hari Vier terbangun, kepalanya pusing luar biasa saat dia mencoba untuk duduk.

"Argh!" Ringis Vier yang bangun memegangi kepalanya yang terasa begitu berat, Vier mengedarkan pandangannya ke segala ruangan yang tampak asing baginya.

"Dimana aku? Seperti di hotel" Gumamnya kemudian mencoba untuk turun dari ranjang dan saat Vier menyingkap selimut, betapa terkejutnya dia saat melihat tubuhnya dalam keadaan kacau, tidak ada sehelai benangpun yang dia pakai di tubuhnya dan yang lebih mengejutkan lagi ada bercak darah disana.

"Apa yang kulakukan?" Ucap Vier mengacak rambutnya frustasi.

Vier mencoba mengingat tentang apa yang terjadi semalam, tapi kepalanya justru semakin sakit. Dia benar-benar tidak mengingat apapun. Vier merutuki dirinya sendiri, bagaimana bisa dia berbuat seperti itu. Gadis mana yang sudah dia ambil kehormatannya, Vier sama sekali tidak tahu, karena dia sudah tidak melihat keberadaan gadis itu semenjak dirinya bangun. Lantas bagaimana jika suatu saat gadis itu sampai hamil? Memikirkannya saja membuat kepala Vier terasa akan pecah.

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

hmmm

2024-08-07

0

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

kayaknya seru mampir ah

2023-04-22

0

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!