Romance modern.
Kisah cinta Anne Halinger dengan Robert Anderson yang bertemu lewat perjodohan.
Anne yang berasal dari keluarga yang tidak menyayanginya. Dia dijodohkan dengan Robert yang hampir bangkrut dan tidak punya penghasilan tetap.
Namun, tiada yang tahu jadi diri Robert yang sebenarnya adalah pewaris dan CEO Black Diamond Group. Bagaimana kisah cinta dua insan ini? Akankah Anne dan Robert berbahagia?
Ikuti terus kisah mereka ya.
IG @cindy.winarto
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cindy Winarto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 29
Honeymoon and holiday all at once. Hotie Couple Goes to Bali.
Tibalah hari Sabtu pukul 5.30 pagi. Robert dan Anne sudah bersiap, dan taksi online segera menjemput mereka menuju bandara Soekarno-Hatta. Robert sengaja memesan taksi online agar Anne tidak curiga. Biaya menginap di Hotel Diamond Park dan akomodasinya pun dia karang sebagai paket dengan harga diskon dari Tuan Matt Brown yang baik hati. Ceritanya liburan ala budget sedang-sedang saja. Tentu saja Anne senang sekali dengan paket liburan diskonan, padahal semua itu adalah milik Robert sendiri.
Sekitar setengah jam kemudian mereka tiba di bandara Soekarno-Hatta. Pesawat mereka akan lepas landas pukul 6.30 pagi. Untungnya mereka sudah web check in di rumah, dan koper mereka pun tidak terlalu banyak atau berat sehingga mereka cukup rileks pagi ini.
Mereka mampir sejenak ke minimarket dan membeli snack camilan. Jemari keduanya bertautan erat dan tubuh mereka menempel erat bak amplop dan perangko. Siapa pun yang melihat mereka, pasti akan mengira mereka pengantin baru yang dimabuk asmara.
Robert mematikan ponsel selama penerbangan karena ingin menikmati liburan tanpa gangguan. Dia tahu Anne pasti tergoda buka ponsel dan mengecek emailnya terus sehingga so pasti akan mengganggu ketenangan liburan.
Tak lama, keduanya segera menaiki pesawat. Anne duduk dekat jendela, matanya menatap awan dan langit biru dengan antusias. Kepalanya bersandar di dada Robert. Tangan Robert pun memeluknya erat-erat. Keduanya bercakap-cakap pelan sembari terus tersenyum satu sama lain.
Robert berbisik pelan, "Sayang, aku sudah tidak tahan lagi nih. Nanti di hotel kita langsung main ya."
Anne terkikik mendengarnya dan balas berbisik di telinga suaminya, "Iya, Sayang. Kasihan juniormu itu sudah maju begitu, tahan dulu dong Sayang. Masak di pesawat kamu on, nanti bagaimana kalau dilihat orang?"
"Elus-elus dia biar dia tidur. Kiss aku juga," bisik Robert genit.
Anne segera lirik kiri kanan, ternyata sepi penumpangnya, tidak ada pramugari yang lewat. Jarak penumpang berikutnya pun saling berjauhan. Setelah dirasa sepi, Anne mengecup bibir Robert seraya mengelus celana depannya. Makin dielus makin kencang dan maju saja si junior. Mata Robert merem melek saat bagian tubuh intinya mendapat elusan sang pemilik. Tangan kirinya pun mencengkeram bahu Anne lebih erat.
Mata Anne makin sayu, membuat Robert serasa diundang untuk mempercepat percintaannya.
"Sayang, dia malah makin maju kalau dielus-elus," bisik Anne bingung.
"Ya, aku tahu. Tadi aku bilang begitu, supaya kamu menyentuhku saja hehehe," ujar Robert cekikikan. Anne langsung mencubit perut Robert manja.
Robert tahu ini masih di pesawat, hanya saja jiwa nakalnya muncul, satu tangannya pun iseng masuk dari belakang punggung kaos Anne, dan mengelus dan memegang si bukit kembar dengan penuh perasaan. Mata Anne melotot tajam saat itu, yang disambut Robert dengan senyum genit.
Perjalanan pesawat terasa lama bagi kedua sejoli itu. Tentu saja terasa lama, karena mereka berusaha keras menahan hasrat yang menggebu-gebu. Mereka menautkan tangan seraya memandang saling menguatkan bahwa sebentar lagi akan tiba di Bali. Sesekali mereka berciuman singkat. Anne menatap Robert penuh cinta. Hatinya merasa bahagia karena begitu dicintai suaminya.
***
Pukul 09.30 WITA pesawat sudah mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Mereka memesan taksi online lagi menuju Hotel Diamond Park di Uluwatu.
Sesampainya di Hotel Diamond Park, mereka segera check in dan menuju kamar hotel dan meletakkan kopernya.
Sekilas tentang Hotel Diamond Park. Hotel bintang lima ini terletak di Uluwatu. Gedungnya dibangun dengan gaya Eropa klasik. Terdiri dari 7 lantai. Berbagai fasilitas tersedia dengan lengkap di dalam hotel sehingga para tamu tidak perlu ke luar dari hotel lagi. Ada bar and lounge, spa, salon, lapangan golf, kolam renang, cafe, gym, restoran, playground anak, dll.
Pemandangan di sekitar hotel pun amat indah karena lokasinya dekat dengan pantai. Pantainya biru dengan pasir putih. Di sekelilingnya ada beberapa kursi pantai dan tenda payung kecil.
Kamar Robert adalah di presidential suite di lantai teratas. Posisi kamarnya menghadap pantai biru. Ada balkon dan ada dua kursi pantai kayu. Tidak ada pengunjung yang berseliweran di pantai depan kamar Robert karena area itu sudah dikosongkan khusus untuknya, tentunya agar lebih privasi saat mereka sedang memadu kasih nanti.
***
"Wah indah sekali kamar ini, Sayang. Ada taburan bunga mawar merah dan sepasang handuk angsa," ujar Anne penuh kekaguman. Dia berlari menghambur ke pelukan suaminya.
"Anything for you my baby," sahut Robert sambil tersenyum penuh arti.
Pelan tapi pasti suasana kamar yang sejuk, perlahan menghangat. Anne mengecup Robert dengan mesra, moodnya sedang bagus karena diajak liburan. Hatinya sempat merasa tidak enak karena biaya liburan ini tentu mahal, tapi karena ini semua paket diskonan dari Tuan Matt, ya Anne jadi senang lagi.
Robert segera melalap bibir Anne, direguknya rasa manis dari ciuman itu.
"Sayang, kita berenang yuk," ajak Anne di sela-sela ciuman panas itu. Anne tidak mau di kamar terus karena pasti ujung-ujungnya mereka akan menjadi atlet gulat bila di kamar terus.
Robert sebetulnya malas keluar-keluar dari kamar, apalagi berenang. Dia tidak ingin orang-orang memandang tubuh indah istrinya di pantai. Tiba-tiba, sebuah ide muncul di kepalanya.
"Sekarang sudah siang Anne. Kulitmu bisa gosong bila berenang tanpa pakai sun block cream. Kamu pakai dulu pakaian renang yang sudah aku siapkan di kopermu." Mata Robert mengerling saat mengatakannya.
Anne segera membuka kopernya dan betapa terkejutnya dia saat membuka pakaian renang itu. Bagaimana mungkin pakaian renangnya adalah two-piece bikini warna merah nan seksi begini, bra tanpa tali dan celana renang yang menyerupai underwear saja.
"Sayang, apa-apaan ini? Masak sku berenang pakai ini? Aku malu bila dilihat orang nanti," sungut Anne. Namun, dia tetap menurut dan pergi ke kamar mandi. Robert tersenyum puas melihatnya.
Sambil menunggu, Robert menelepon resepsionis untuk menyiapkan makan siang ke kamarnya. Tak sampai lima menit, troli makan siang sudah diantar di depan kamar. Memang pelayanan Hotel Diamond Park tidak perlu diragukan lagi.
Kemudian, Robert segera mengganti baju dengan celana renang ketat. Tubuh berototnya terpampang jelas. Kejantanannya tertutup rapi di dalam celana renangnya.
Sementara itu, Anne sudah selesai berganti baju renang. Tak lupa dia mencuci muka dan gosok gigi agar segar. Bikini itu membalut tubuhnya dengan sempurna. Anne mencepol rambutnya agar lebih mudah saat berenang nanti.
"Sayang, yuk makan siang dulu sebelum berenang," ujar Robert saat melihat Anne keluar dari kamar mandi.
***
Yuk dukung terus karya pertama authir dengan klik like, vote, favorit dan bagi koin jika kamu berkenan ya. Terima kasih.
IG @cindy.winarto
