Mencintai Tanpa Melihat

Aisyah terus mundur ingin menghindari pria plontos itu hingga akhirnya tubuhnya membentur tembok, Aisyah memegang cadarnya kuat-kuat.Namuan pria berkepala plontos itu menarik kedua tangan Aisyah dan dengan sekali sentakan berhasil membuat cadar Aisyah terbuka.

Dan.......semua orang orang berada di ruangan itu langsung melongo ketika melihat wajah Aisyah

"Kamu...."

Saat cadar Aisyah terbuka, terpampang lah wajah Aisyah dengan gigi tonggos yang tidak sedap dipandang mata dengan kulit yang terlihat kumal.Aisyah sengaja mengusapkan debu pada wajahnya, begitu pula dengan Nina,dia juga juga mengusapkan debu diwajahnya.

Selama ini, setiap keluar rumah Aisyah selalu memakai gigi palsu yang membuatnya terlihat tonggos.Hal itu dilakukannya untuk menyamarkan wajahnya yang cantik agar terhindar dari tindak kejahatan, khususnya tindak kejahatan pemerk*saan.

Jaman sekarang bukan hanya wanita yang berpakaian terbuka saja yang menjadi korban tindakan asusila bahkan wanita berpakaian tertutup pun tidak luput dari tindakan pemerk*saan.

Ingat episode 10 nggak?!Ini ada di episode 10 :

"Aisyah melepaskan sesuatu dari balik cadarnya, kemudian cadarnya,juga jilbab panjang yang menutupi kepala hingga pahanya,"

Yang dimaksud melepaskan sesuatu itu adalah melepaskan gigi palsu.

Haisss......pakai lagi cadarmu!!Pantas saja kamu menutup wajahmu dengan cadar, ternyata wajahmu memang merusak pemandangan,"ujar pria plontos itu memberikan kembali cadar Aisyah dan menarik lengan Aisyah untuk di kumpulkan dengan perempuan lain yang akan dijual organnya.

"Pisahkan mereka menjadi dua ruangan, seperti biasanya,"ucap pria bercincin batu akik, kemudian pergi meninggalkan ruangan itu.

"Siap,Bang,"jawab pria berkepala plontos dan pria yang memegang cambuk.

"Jangan coba-coba melarikan diri, karena jika kalian sampai melarikan diri dan tertangkap, tubuh kalian akan kami nikmati secara bergilir setiap hari,dan saat kalian sekarat, organ tubuh kalian akan kami jual,"ucap pria yang membawa cambuk.

Semua perempuan itu pun bergidik ngeri mendengarnya.

"Plontos,kamu bawa yang cantik-cantik ke mobil box yang pertama dan yang tidak bisa dijadikan wanita penghibur akan aku bawa untuk di jadikan petugas pembersih dan bantu-bantu masak di villa..Aku akan membawa mereka dengan mobil box yang kedua,"ucap pria yang membawa cambuk.

"Siap Bang,"ucap pria plontos.

Kemudian perempuan-perempuan itu digiring oleh sepuluh orang yang bertubuh kekar, dimasukkan dalam dua mobil box tertutup dengan tangan diikat ke belakang dan mulut yang dilakban.Satu mobil box untuk perempuan yang akan menjadi wanita penghibur dan. satu mobil box lagi untuk perempuan yang akan dijual organnya.

Agar tidak terendus oleh polisi, mobil box yang berisi para perempuan itu juga mengangkut sembako yang bisa menutupi keberadaan para perempuan yang ada di dalam mobil box tersebut.

Beberapa jam kemudian,setelah semua sembako diturunkan,maka semua perempuan itu pun diturunkan.Ikatan dan lakban mereka pun dibuka.

"Kita ada dimana ya Syah?!"Tanya Nina yang ternyata juga termasuk perempuan yang akan dijual organnya.

"Aku juga tidak tahu, tapi tempat ini sepertinya dikelilingi oleh pagar yang tinggi dan penjaga pun ada di mana-mana,"ucap Aisyah.

"Apa bisa kita keluar dari tempat ini? Tinggi pagarnya aja mungkin sekitar tiga meteran,Syah,"ucap Nina.

"Kita pikirkan saja nanti,awas jangan lupa membuat wajahmu Kumal,atau kamu akan dijadikan wanita penghibur,"ucap Aisyah.

"Ih amit-amit jabang bayi.Mending aku mati dari pada menjadi wanita penghibur,"ucap Nina.

"Hey, kalian berdua cepetan sedikit jalannya, lambat sekali,awas saja kalau kalian berdua berencana untuk kabur,akan aku potong satu persatu jari-jari kalian,"hardik pria berkepala plontos itu pada Aisyah dan Nina.

Kedua perempuan itu pun tersentak dan segera menyusul yang lainnya yang telah berjalan agak jauh.

***

Di sebuah klub malam....

"Selamat malam,Bos,'"ucap pria bercincin batu akik.

"Dapat berapa,Ben?!"tanya Dio.

"Lumayan, Bos.Dapat dua belas dari kota ini, dari luar pulau dapat dua puluh,"ucap pria bercincin batu akik yang bernama Beno.

" Kamu nyari dari luar kota saja,dan jauh lebih baik kalau dari luar pulau,apalagi yang daerahnya agak terpencil.Biar tidak ada yang mengenali mereka nanti,"Dio

"Baik Bos,"sahut Beno.

"Berapa banyak yang bisa kamu bawa kesini?!"Dio.

"Ada dua puluh tiga, Bos.Tapi setelah diperiksa, yang ori cuma ada sepuluh,Bos,"jelas Beno.

"Banyak second dari pada yang ori?!"Apa kalian membuka segelnya?!"tanya Dio menyelidik.

"Tidak,bos.Mana berani kami melakukannya,"ucap Beno.

"Ingat ya, jika kalian berani buka segel tanpa sepengetahuan ku,aku akan memotong burung perkutut kalian,"Dio.

"Iya Bos,kami tidak akan berani membuka segel tanpa sepengetahuan Bos.Jaman sekarang memang susah nyari yang ori,Bos,"jawab Beno.

"Ayo kita lihat barang nya,"ucap Dio lalu melangkah kesebuah ruangan di ikuti oleh Beno.

"Ceklek,"Beno membukakan pintu untuk Dio, kemudian Dio pun masuki ruangan itu.

"Hem, bagus-bagus juga barangnya.Mana yang masih ori?!"tanya Dio.

"Ini Bos, yang sebelah kiri,"Beno.

"Yang memakai gaun merah itu malam ini milikku.Kamu pilih satu yang ori dan dua yang second untuk kamu dan teman-temanmu.kalian bisa memakainya selama satu Minggu, tapi jangan sampai kalian membuat mereka mati,"ucap Dio.

"Baik,Bos.Terimakasih,"ucap Beno.

"Hem, panggil Arko kesini,"ucap Dio.

"Baik, Bos,"Beno.

Tak lama kemudian Beno sudah datang bersama Arko.

"Halo, bro.ini barang baru ya?!"tanya Arko.

"Iya, lo pilihlah yang disebelah kiri, sesuai janji gue,gue bakalan kasih diskon sama elo,"ucap Dio seraya membelai wajah gadis berbaju merah disampingnya yang nampak ketakutan.

"Oke,Gue pilih yang pakai baju pink ini aja,"ucap Arko sambil menarik gadis berbaju pink dengan mata yang memandang lekat tubuh gadis itu, hingga gadis itu merasa risih.

"Oke,gue cabut dulu,gue mau menikmati malam ini,besok elo anterin mereka sama Bos,"ucap Dio sambil merengkuh pinggang gadis berbaju merah itu ingin segera membawanya kedalam sebuah kamar.

"Oke,gue juga pengen menghabiskan malam ini dengan yang masih ori.Udah nggak sabar gue, pengen tahu rasanya buka segel,"ucap Arko bersemangat.

"Beno,kamu urus mereka,"ucap Dio yang sudah berada di pintu.

"Siap, Bos,"Jawab Beno.

*****

Di sebuah warung makan lesehan.

"Kemana tuh anak?! katanya mau janjian disini,tapi kok nggak nongol-nongol,"ucap Satria.

Satria memakai celana jeans sobek-sobek,kaos lengan pendek ketat,dipadu kemeja lengan pendek yang tidak dikancingkan sama sekali,kain batik yang diikatkan di kepala,dan juga dua anting-anting ditelinga kirinya.

"Bentar lagi paling.Kamu kan tahu, dia selalu dibuntuti anak buah Wira."ucap Bayu yang berpenampilan ala anak culun,memakai kemeja yang dikancingkan semua,celana panjang,dan kaca mata tebal.

"By the way,Elo lucu banget ya kalau dilihat-lihat,persis banget kayak anak culun,"ucap Satria terkekeh geli.

"Ya beginilah kalau mau ketemu Tuan Muda,udah kayak mau ketemu selingkuhan saja,"ucap Bayu.

"Ha...ha...ha...kamu benar sekali,"ucap Satria kembali terkekeh.

"Aku dengar kamu dari kecil tumbuh bersama Tuan Muda.Menurutmu orangnya seperti apa Tuan Muda itu?!Aku selama ini diluar negeri dan baru setahun tinggal di sini, jadi aku tidak begitu mengenal Tuan Muda,"tanya Bayu.

"Dia itu baik, tidak suka menyombongkan kekayaan, menghormati orang lain apalagi pada yang lebih tua, cerdas, tampan, apalagi semenjak bersama Aisyah dia jadi pintar mengaji, suaranya sangat indah saat menga...."

"Sorry,aku telat,"ucap Keynan yang tiba-tiba muncul menghentikan kata-kata Satria.

"Aisyah, siapa Aisyah?!"gumam Bayu dalam hati.

"Iya,kamu lama banget,"ujar Satria manyun.

"Udah pada pesan?!"tanya Keynan.

"Udah,cuma makanan ringan aja,"Bayu.

"Pak,es kelapa muda sama kue basah ya,"ucap Keynan.

"Oke,siap ,"ucap pemilik warung.

"Mana berkas yang harus aku tandatangani?!"tanya Keynan pada Satria

"Ini,"ucap Satria setelah mengeluarkan beberapa berkas.

"Bay,aku mau minta tolong lagi,"ucap Keynan sekilas menatap Bayu lalu kembali ke berkas didepannya.

"Apaan?!"tanya Bayu serius.

"Tolong cari istriku.Sudah empat hari aku aku tak tahu kabarnya,aku mengkhawatirkan dia,"Keynan.

"Bukanya selama seminggu ini dia tinggal sama kamu?!"tanya Bayu, karena menurut anak buahnya semenjak menikah dengan Keynan,Cicilia tinggal bersama Keynan.

"Istri kamu yang mana?!"tanya Satria bingung.

"Istri yang mana, maksudnya?!"tanya Bayu saat mendengar pertanyaan Satria.Bayu jadi menduga kalau Keynan mempunyai istri lebih dari satu.

"Aisyah, istriku hanya Aisyah.Empat hari ini handphone Aisyah tidak aktif.Tadi pagi aku pulang ke rumah Aisyah,tapi dia tidak ada.Tetangganya bilang sudah empat hari Aisyah tidak pulang,dan aku tanya ketempat kerjanya juga katanya sudah tiga hari Aisyah tidak masuk kerja.Aku sangat mengkhawatirkan nya,"ucap Keynan dengan wajah serius.

"What?! sudah empat hari nggak ada kabar, nggak pulang ke rumah, nggak kerja dan kamu nggak tahu dimana dia.Kok bisa sih bro?! Gimana sich kamu jadi suami?! Istri kok sampai hilang,dia itu tulus sama kamu bukan bulus kayak Cicilia.Jangan sia-siakan dia bro,jangan sampai kamu kehilangan wanita seperti dia,ntar nyesel kamu,"berondong Satria.

"Huh, dasar kereta api batu bara,"ucap Keynan memutar bola matanya malas.

"Tunggu.... tunggu maksudnya istri kamu bukan cuma Cicilia,bro?!"tanya Bayu memastikan.

"Iya,"ucap Keynan lalu meminum es kelapa muda yang baru saja diantarkan pelayanan bersama kue basah.

"Aisyah adalah wanita yang sudah aku nikahi hampir setahun ini,dan ini biodatanya, tolong kamu cari keberadaannya.Tapi, mungkin kamu akan agak kesulitan mencarinya, karena dia selalu memakai cadar,."ucap Keynan dengan wajah sendu.

Bayu segera membuka laptopnya mencari data diri Aisyah dengan biodata yang diberikan Keynan.

"Buset!! Beneran ini istrimu?!'tanya Bayu yang menemukan foto KTP Aisyah,lalu menyodorkan laptopnya pada Keynan.Satria yang duduk di depan Keynan pun langsung bangkit, penasaran bagaimana wajah Aisyah yang selalu tertutup cadar itu.

"Iya."jawab Keynan singkat, menatap sendu foto Aisyah di laptop Bayu.

"Buset dah, pantesan kamu kepiyeng-piyeng sama Aisyah, cantik banget,"ucap Satria menggeleng-gelengkan kepalanya, kagum akan kecantikan Aisyah.

"Udah jangan dilihat terus,cuma aku yang boleh memandang wajahnya.Kamu bukan muhrimnya,"ujar Keynan tampak tidak suka, langsung menutup laptop Bayu.

"Idiiihhh dasar bucin,"ledek Satria,lalu kembali duduk di hadapan Keynan.

"Bodo,sirik aja, dasar jomblo,"balas Keynan.

"Yeee...biar jomblo,aku ini jomblo berkualitas, kalangan atas ,berkelas,mau nyari yang pas,bukan asal terabas,"cerocos Satria.

"Si Kirana tuch cantik, anaknya juga baik, dari keluarga baik-baik,"ucap Keynan

Bayu mengernyitkan dahi saat mendengar nama Kirana disebut.

"Kirana anaknya Pak Rinto,gadis jutek itu?!."tanya Satria.

"Iya, Kirana mana lagi?!"tanya Keynan.

"Tunggu.. tunggu.... maksud kalian Kirana Saputri?!Anak Rinto Saputra?!'tanya Bayu

"Eh ,kamu kenal?!"tanya Keynan.

"Kenal, jangan deketin dia ,Sat,"ucap Bayu dengan wajah serius

"Kenapa?!kamu naksir sama dia?!"tanya Satria, kemudian meminum jus jeruknya, bersamaan dengan Keynan yang meminum es kelapa mudanya.

"Dia istri ku,"ucap Bayu, yang sontak membuat Keynan menyemburkan minumannya ke wajah Satria dan Satria menyemburkan minumannya ke wajah Keynan.

"Kamu bercanda?!"tanya keduanya pada Bayu sambil mengusap wajah mereka yang basah.Sedangkan Bayu yang tadinya serius jadi tertawa terbahak-bahak karena melihat wajah Satria dan Keynan basah karena saling menyembur.

To be continued...