NovelToon NovelToon
Suami Rahasia

Suami Rahasia

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Poligami / patahhati
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Linda manik

Selalu disakiti dan tidak diperlakukan tidak adil oleh suaminya membuat Ella berniat membalas dendam kepada suami dan madunya.

Ella, wanita mandiri berusia 25 tahun yang merasakan sakit dipoligami. Menjadi istri yang baik, penurut dan juga mandiri tidak membuat sang suami Zico bersyukur memilikinya.

Bagi Zico. Ella hanyalah wanita parasit bagi hubungannya dengan istri kedua. Ella adalah pengganggu.

Tidak seperti Zico. Ella justru tulus menjalani pernikahan poligami itu. Ella berusaha bertahan walau sakit hati yang terus dia terima. Terkesan bodoh memang. Tapi kedatangan seorang pria di kehidupan Ella mengubah semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda manik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Ella menatap wajah suaminya dengan lekat. Mencari keseriusan dan ketulusan di setiap perkataan Bima tadi. Mengingat usianya yang sudah 25 tahun. Ella pun sebenarnya sudah ingin mempunyai anak. Tapi mengingat pernikahan mereka. Ella sedikit ragu untuk mengiyakan perkataan Bima. Bima memang sudah menyatakan cintanya. Tapi pembuktian yang masih terhitung hari membuat Ella masih ragu. Selain itu, Ella belum mengetahui dengan jelas karakter Bima. Dan hal itu merupakan hal wajar mengingat pertemuan mereka yang masih bisa dihitung dengan jari.

Bima membalas tatapan itu penuh harap. Dia merasa pilihannya sudah tepat. Pilihan menjadikan Ella sebagai ratu di hati dan rumah dan juga akan menjadi ibu bagi anak anaknya kelak. Hatinya juga sudah sangat yakin bahwa apa yang dirasakannya saat ini adalah cinta untuk Ella. Dia belum pernah merasakan nyaman dan bahagia bersama siapapun selain bersama mama kandungnya sewaktu kecil dan bersama Ella saat ini.

Bima setia membisu menunggu jawaban dari Ella. Dia membiarkan wanita itu untuk berpikir atas permintaannya.

"Hanya mengandung dan melahirkan?" tanya Ella datar.

"Kamu mengandung dan melahirkan. Dan untuk membesarkan, mendidik, dan menyekolahkan adalah tugas kita bersama," jawab Bima sambil mengusap usap punggung Ella.

"Hanya itu?" tanya Ella penuh selidik dan. kurang puas akan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan.

"Kita akan menjadi keluarga harmonis yang berbahagia dengan anak anak yang lucu, pintar dan berakhlak baik," jawab Bima penuh keyakinan. Ella masih menatap wajah suaminya. Perkataan dan mimik wajah Bima yang terlihat tulus membuat Ella tersenyum. Dan jawaban seperti itulah yang diinginkannya.

"Kalau begitu. Buang semua pengaman itu bang," kata Ella. Bima terkekeh. Mereka memang sudah membeli beberapa kotak pengaman karet untuk stok.

Bima meraih kepala istrinya dan membuat dahi mereka saling menempel. Bima tidak bisa mengeluarkan kata kata karena senang mendengar perintah istrinya. Tidak hanya dahi mereka menempel. Kini bibir mereka sudah saling menjelajahi rongga mulut lawan main.

"Aku masih bau bawang bang. Kita mandi dulu."

Ella menjauhkan kepalanya dari Bima. Dia tidak percaya diri untuk melayani Bima bercinta karena aroma bawang ditubuhnya. Terlebih karena dirinya belum membersihkan diri sejak pulang dari bekerja.

"Tanggung sayang. Kita lanjut di kamar mandi yuk," ajak Bima. Ella menundukkan kepalanya melihat pemandangan di bawah. Dan benar saja celana Bima sudah terlihat menonjol yang bengkak di dalamnya.

"Apa harus dilanjutkan?. Tidak bisakah kita mandi terlebih dahulu dan makan?" tanya Ella polos. Perutnya sudah sangat lapar. Jika langsung bersedia melayani suaminya. Ella takut tidak tahan. Bima sangat perkasa di ranjang. Butuh satu jam hingga dua jam untuk menuntaskan permainan ranjang.

Bima tertawa melihat kepolosan istrinya yang tidak dibuat buat.

"Kamu lapar sayang?" tanya Bima sambil menyelipkan rambut Ella yang ke belakang kupingnya. Ella mengangguk malu-malu.

"Baiklah. Makanlah terlebih dahulu. Aku sudah kenyang gara gara cumi cumi enak itu. Aku akan menemani kamu makan."

"Tapi aku ingin membersihkan tubuh terlebih dahulu bang."

"Ya sudah. Kalau begitu. Kita mandi bareng," ajak Bima kemudian menarik tangan Ella menuju kamar. Setiba di kamar mereka langsung masuk ke kamar mandi.

Keduanya terlihat menanggalkan pakaian masing-masing. Tidak ada rasa canggung lagi untuk melihat tubuh polos masing-masing. Satu Minggu berbulan madu dan tiap malam tidur tanpa pakaian. Membuat keduanya terbiasa menikmati keindahan surgawi itu.

Ella memilih langsung berdiri di bawah shower sedangkan Bima masih mengisi air di bath up.

"Bang, aku duluan keluar ya," kata Ella sambil meraih handuk kimono yang tergantung. Perutnya tidak bisa diajak kompromi lagi. Rasa lapar itu semakin menyiksa. Bima yang sudah berendam hanya mengangguk. Tetapi setelah Ella keluar dari kamar mandi. Bima juga keluar dari bath up dan langsung berdiri di bawah shower.

Bima tersenyum ketika keluar dari kamar mandi. Ella sudah mempersiapkan baju gantinya. Pelayanan sederhana dari seorang istri yang bisa membuat kaum adam merasa dihargai dan dicintai. Selain itu yang membuat Bima tersenyum lebar karena melihat penampilan Ella. Ella memakai celana hotpants denim dan atasan tank top. Pakaian yang mereka beli ketika berbulan madu. Ella yang memilih modelnya dan Bima yang memilih warnanya. Ella sangat terlihat cantik dan indah di matanya dengan pakaian itu.

Bima cepat cepat mengenakan pakaiannya dan mengekor di belakang Ella menuju meja makan. Bima mengambil sendok dari tangan Ella ketika wanita itu hendak makan. Bima berniat ingin menyuapi Ella.

"Masih banyak di mulut bang," kata Ella sambil menunjuk mulutnya. Bima seakan tidak sabaran melihat piring itu segera kosong. Ella memegang pergelangan tangan Bima dan mengarahkan tangan Bima untuk memasukkan makanan itu ke mulutnya sendiri.

"Cepat dihabiskan sayang," kata Bima sambil memasukkan satu sendok makanan ke mulut Ella.

"Kenapa harus terburu buru bang. Aku justru mau nambah lagi."

Ella tersenyum melihat kegelisahan suaminya. Dia paham akan desakan suaminya yang meminta dirinya cepat cepat menghabiskan makanan itu. Dari tadi matanya juga curi curi pandang kearah bagian tubuh di bawah perut Bima. Bawah perutnya itu dari tadi mengembang.

"Kamu mau mengerjai aku kan?"

"Mengerjai?. Maksud kamu apa bang?" tanya Ella sambil meraih gelas berisi air putih. Dia meminum habis air putih tersebut. Kemudian tangannya menggambil sendok dari tangan Bima.

"Buka mulutmu bang. Membuat anak itu butuh tenaga ekstra."

Bima tertawa sebelum membuka mulutnya. Ternyata Ella tidak menambah makanan lagi. Yang ada Ella menyuapi Bima makan dengan makanan yang masih ada di piring itu. Bima semakin yakin, bahwa sebelumnya Ella memang berniat mengerjai dirinya.

Ella tidak bisa mengelak lagi akan keinginan suaminya ketika Bima sudah menggiringnya menuju kamar. Bima mendorong tubuh Ella pelan untuk baik langsung ke atas ranjang. Sedangkan dirinya sibuk menanggalkan pakaian yang melekat di tubuhnya.

"Dasar mesum tingkat dewa," kata Ella manja ketika melihat suaminya naik ke atas ranjang hanya mengenakan pakaian di bagian intinya saja.

"Mesum kepada istri sendiri tidak apa apa dan justru diharuskan," jawab Bima kemudian terkekeh. Tangannya menjangkau hidung Ella dan mencubitnya pelan.

"Iya, tapi tidak gini juga bang. Belum apa apa sudah buka bukaan," kata Ella sambil mengamati tubuh suaminya. Bima tidak memperdulikan perkataan istrinya. Bima langsung berbaring dan menggerakkan tubuh Ella menghadap ke dirinya. Bima langsung memegang tengkuk istrinya dan menyambar bibir manis milik istrinya.

Ella tidak kuasa untuk menolak. Dia membalas pergerakan lidah Bima di rongga mulutnya.

"Kamu makin pintar sayang," puji Bima. Tangannya sudah aktif membuka pakaian yang melekat di tubuh istrinya. Semakin lama, Bima semakin pintar melepaskan pengait penyangga susu yang terletak di belakang tubuh istrinya.

"Kamu yang ajarin," jawab Ella sambil menunduk menatap kepala suami yang juga menunduk menikmati puncak gunung kembarnya.

"Berarti aku guru yang pintar donk," jawab Bima. Ella tidak menjawab lagi. Pergerakan bibir Bima di area tubuhnya membuat Ella mendesis karena merasa nikmat.

"Yakin kan tidak pakai pengaman."

Ella hanya menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan sang suami. Rasa nikmat itu menginginkan dirinya untuk disentuh lebih dari sekedar dijelajahi pakaian bibir.

Hingga keduanya sama sama menikmati permainan ranjang itu. Mulutnya Ella tidak henti hentinya mengeluarkan suara laknat sedangkan tubuh Bima tidak henti hentinya bergerak di atas tubuh istrinya. Gerakan yang awalnya melambat kini gerakan itu cepat seperti ada yang dikejar.

"Terima kasih sayang. Cepat bertumbuh kehidupan di dalam sini," kata Bima penuh harap sambil mengelus perut istrinya. Ella hanya mengangguk setuju dengan apa yang diucapkan oleh suaminya.

Besok paginya. Bima kembali mengantar Ella ke kantornya. Ketika Bima menghentikan mobilnya di depan gerbang gedung kantor itu. Ella melihat mobil Zico juga ada tidak jauh dari tempat mobil Bima berhenti.

"Ada apa sayang?" tanya Bima. Dia bisa melihat keraguan Ella untuk turun dari dalam mobilnya.

"Itu mobil Zico," tunjuk Ella. Ella menggigit bibirnya. Jika dia turun sekarang bisa dipastikan jika Zico akan melihatnya. Ini adalah lingkungan kantor. Ella takut jika Zico akan bertindak bodoh yang akan mempermalukan dirinya di tempat ini apalagi jika Zico melihat dirinya diantar oleh laki laki lain.

"Kamu takut?" tanya Bima sambil menggenggam tangan Ella. Ella mengangguk.

"Kita turun. Kita hadapi bersama," kata Bima lembut. Ella terkejut. Dia tidak menyangka jika Bima akan senekat itu. Bagaimanapun perlakuan Zico, pria brengsek itu masih sah suaminya. Dan Ella tidak ingin jika Bima langsung berhadapan dengan Zico sebelumnya dirinya bercerai dari Zico. Dia takut Bima kebablasan dan mengakui Ella sebagai isterinya di hadapan Zico. Itu tidak boleh terjadi. Setiap Ella mengingat dirinya mempunyai dua suami, Ella selalu merasa dirinya seperti wanita murahan.

"Biarkan aku turun sendiri bang. Tolong jangan menampakkan dirimu terlebih dahulu di hadapan Zico. Selama kita berbulan madu. Zico sudah kemari mencari aku sebanyak empat kali dan mengaku sebagai suamiku. Percaya padaku. Secepat mungkin aku akan bercerai dari dia," kata Ella.

"Baiklah, aku percaya kamu bisa mengatasi Zico. Jangan biarkan dia menyentuh tubuh kamu sekalipun itu hanya tangan," jawab Bima. Bima memang sadar jika Zico masih suami dari Ella. Walaupun begitu dia tidak rela jika Zico menyentuh istrinya di bagian tubuh manapun.

1
Rina Arie
Luar biasa
Utit Dewisetyowati
semangat Bimo semoga cepat bisa berjalan
Utit Dewisetyowati
alhamdullilah akhirnya terbongkar semuanya
Utit Dewisetyowati
lanjutkan
Utit Dewisetyowati
ayo Bimo semangat
Utit Dewisetyowati
lanjutkan
Utit Dewisetyowati
ceraikan saja Karina ciko
YuWie
tiba waktunya kie kapaann
YuWie
maksude piye..menunggu waktu cerai kok yang entah kapan..ini mah bikin emosi yg bacaaa
YuWie
mandiri kok gak dianggap tetep dableg..alasane opo jal
Utit Dewisetyowati
Linna laporkan polisi saja biar kapok
Utit Dewisetyowati
tendang saja si Lina
Utit Dewisetyowati
alhamdullilah ternyata Litta asisten maya
Utit Dewisetyowati
Ella hebat bisa mempertemukan papa bima d mama bima
Utit Dewisetyowati
semoga bisa ketemu
Utit Dewisetyowati
semoga biang keladinya segera ketemu
Utit Dewisetyowati
alhamdullilah bima sadar
Utit Dewisetyowati
lanjutkan
Utit Dewisetyowati
alhamdullilah ikut seneng Ella hamil
Utit Dewisetyowati
kena karma kamu linna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!