My Possessive Boss Is My Husband

"Ini seperti nya memang bukan salah mu..."

"Secara naluriah, baik Wanita maupun pria memang akan mendessaah saat merasakan sebuah sentuhan yg membuai. Apa lagi jika pria itu melakukan nya dengan lembut, dan itu tidak membuat mu menjadi wanita yg tidak benar. Terkadang rangsangan pada tubuh memang sulit di tolak... "

"Dan darah tidak selalu menjadi bukti keperawanan seseorang..."

"Percayalah pada diri mu sendiri, Nona Castle. Kau pasti wanita baik baik, dan sebaik nya berusaha lah menghindari siapa pun yg membuat mu merasa tidak nyaman dan aman..."

Ghiea hanya bisa garuk garuk tengkuk nya saat mendengarkan Nasehat dari psikiater nya.

Ya, Ghiea memang memutuskan untuk pergi ke psikiater setelah ia di landa rasa frustasi karena apa yg telah ia dan Xavier lalui bersama.

Ini mungkin terdengar gila dan berlebihan, tapi tidak seandai nya Xavier adalah pria lajang dan tidak seandai nya Ghiea punya perasaan bersalah pada Clara dan menyesal karena telah menyakiti sesama perempuan. Masalah nya, Ghiea hanya merasa sedikit kesal pada Xavier, itu saja.

"Masalah nya, aku tidak bisa pergi dari nya..." lirih Ghiea kemudian, tangan nya terulur pada sebuah mangkuk kaca yg berisi permen dan Ghiea mengambil satu biji permen itu, membuka nya kemudian memasukan nya ke dalam mulut nya.

"Kau mencintai nya?" tanya psikiater itu yg membuat Ghiea langsung terbelalak.

"Tentu saja tidak..." jawab Ghiea dengan cepat membuat psikiater itu terkekeh, apa lagi melihat ekspresi Ghiea begitu lucu.

"Kalau begitu, pasti mudah bagi mu untuk meninggalkan nya jika kau tidak mencintai nya" tukas sang psikiater kembali.

"Masalah nya dia....'

Ghiea tentu tak bisa memberi tahu siapa pria itu kan? Memang nya siapa yg tak mengenal Alexavier Anson?

.........

"Apa? Menemui psikiater?" pekik Xavier setelah Dino memberi tahu Xavier bahwa Ghiea menemui psikiater hari ini.

"...."

"Baiklah, aku akan menyusul kesana sekarang..."

Mendengar kata psikiater, membuat Xavier memikirkan banyak hal. Bagaimana jika Ghiea mengalami masalah pada kesehatan mental nya? fikiran nya.

Seketika Xavier menyesali tindakan nya yg menerkam Ghiea semalaman sampai kedua nya benar benar kehabisan tenaga dan tertidur kelelahan. Bagaiamana jika itu mempengaruhi mental nya? bagaimana jika itu mempengaruhi ingatan nya?

Saat ini Xavier masih berada di apartemen Ghiea dan sedang memasak untuk Ghiea. Xavier juga Sengaja membiarkan Ghiea pergi karena ia fikir mungkin Ghiea masih kesal pada nya dan tak ingin melihat nya.

Karena khawatir pada Ghiea, Xavier langsung meletakkan sendok kayu yg ia pegang, mematikan kompor dan kemudian bergegas pergi tak perduli dengan apron yg masih menggantung di leher nya.

Saat Xavier hampir sampai di pintu, tiba tiba pintu apartemen terbuka dan Ghiea muncul dari balik pintu. Raut wajah wanita itu tampak lesu dan cemberut.

"Sweetheart, kamu dari mana saja?" tanya Xavier cemas.

"Bukan urusan mu" jawab Ghiea dengan ketus kemudian ia bergegas masuk ke kamar yg ada di sebelah kamar nya, Ghiea mengunci pintu nya dan langsung melemparkan tubuh nya ke ranjang.

Ia memejamkan mata setelah berkali kali menarik nafas dan menghembuskan nya.

"Sweetheart..." terdengar suara Xavier yg bergantian dengan suara ketukan pintu.

"Aku tahu kamu marah, aku minta maaf..." seru Xavier dari luar, Ghiea pun beranjak duduk dengan kesal, ia memukul bantal juga dan menggumam...

"Aku tidak merasa marah, karena itulah aku marah" ia mengacak rambut nya frutasi.

Jika biasa nya orang akan frustasi karena rasa bersalah dan penyesalan yg melanda, Ghiea justru sebalik nya. Ia merasa frustasi karena tak merasa bersalah dan tak menyesal setelah menghabiskan malam yg panas dan panjang bersama bos nya, pria yg juga sudah beristri.

"Kalau kamu tidak mau memaafkan aku, tidak apa apa. Kalau kamu mau marah sama aku, juga tidak apa apa... ' terdengar suara Xavier lagi.

"Tapi aku ingin kamu tahu, aku mencintai mu dan aku menyentuh mu bukan hanya karena hasrat, tapi juga karena cinta..."

Ghiea mendengus mendengar apa yg di katakan Xavier, tentu semua pria akan mengatakan hal seperti itu pada selingkuhan nya, semua lelaki sama saja, fikir nya.

"Jika kamu mempersalahkan status ku yg sudah memiliki istri, aku akan menceraikan nya..."

Ghiea terbelalak mendengar kata kata Xavier itu, mulut nya bahkan menganga lebar. Dan lagi lagi Ghiea merasakan hal yg tak seharus nya ia rasakan, yaitu senang...

Hati kecil Ghiea merasa senang saat Xavier mengatakan ia akan menceraikan Clara.

"Seperti nya aku harus ke psikiater lagi besok..." gumam Ghiea kemudian kembali merebahkan diri nya di ranjang.

"Kita bicara nanti saja, sekarang aku mau tidur" teriak Ghiea kemudian yg membuat Xavier bernafas lega dan kembali tersenyum.

"Baiklah, Sweetheart. Aku akan memasak untuk mu, kau istirahat saja"

..........

Granny Kelly yg mendengar cerita tentang Xavier dan selingkuhan nya dari Clara tiba tiba merasa penasaran dengan siapa selingkuhan Xavier itu, apa lagi saat Clara mengatakan Xavier bahkan membela selingkuhan nya di depan karyawan nya, memuluk bahkan menciun selingkuhan nya di depan semua orang.

Apa lagi ketika Clara mengatakan ia bahkan memberikan Xavier obat agar Xavier mau menyentuh nya tapi hal itu bahkan tidak mempengaruhi Xavier sedikitpun. Xavier justru mengurung Clara di kamar mandi dan Xavier malah pergi menemui selingkuhan nya.

"Dimana rumah selingkuhan nya itu?" tanya sang nenek yg sudah sangat penasaran.

"Aku tidak tahu, Granny" jawab Clara kesal, saat ini ia masih berada di atas ranjang nya dan membungkus tubuh nya dengan selimut. Bibir Clara bahkan sedikit menghitam karena semalaman ia kedinginan.

"Dia bekerja di kantor, kan? Pasti mudah mendapatkan alamat nya" tukas Granny lagi.

Seketika Clara teringat dengan fakta itu, ia pun segera menghubungi staf kantor nya dan meminta alamat Ghiea.

Tak sampai lima menit kemudian, Clara sudah mendapatkan alamat Ghiea. Clara dan Granny pun bersiap siap melabrak Ghiea.

"Hanya satu orang yg membuat Xavier bisa bertindak seperti ini, dan orang itu adalah anak pelaccur itu..."