Rani tak menyangka perasaan yang ia pendam selama ini ternyata berbalas rasa yang sama juga dari boss muda.
Rani merasa sangat bahagia tapi di sisi lain ia juga tidak ingin menyakiti hati Shella yang ternyata juga mencintai boss muda.
Rani hanyalah seorang karyawan yang bekerja di mall di bawah pimpinan boss muda sementara Shella adalah teman kuliah boss muda yang statusnya adalah orang kaya juga.
Rani menjadi dilema, ia ingin menepis semua perasaan yang ada di hatinya namun tak bisa
karena semakin hari boss muda makin memberi harapan padanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permainan Shella di mulai
Tepat pukul setengah sepuluh malam ini Rani dan boss muda baru pulang dari membeli cincin pertunangan mereka.
Mobil boss muda berhenti tepat di halaman rumah Rani. Kemudian Rani turun dari mobilnya dan berjalan menuju rumahnya.
"Tunggu Ran," teriak boss muda dan keluar dari dalam mobilnya lalu menghampiri Rani.
"Ada apa pak?" tanya Rani
"Aku lupa, aku mau pamitan sama ibumu," kata boss muda.
'Oh iya pak, itu ibu sudah menunggu di ruang tamu," kata Rani sambil tersenyum pada boss muda.
"Iya, ayo...kita kesana," kata boss muda sambil berjalan di samping Rani.
"Sudah pulang Ran?" tanya ibu ketika Rani sampai di pintu.
"Iya Bu...," jawab Rani.
"Bu....saya mau pamit dulu....," kata boss muda dengan sopan pada ibunya Rani.
"Oh...iya pak... terimakasih sudah mengantarkan Rani pulang."
"Iya Bu...." kata boss muda lagi, lalu ia juga pamit pulang sama Rani.
"Ran....aku pulang dulu ya," kata boss muda pada Rani.
"Iya pak... hati-hati di jalan," kata Rani dengan memberikan tatapan mesra pada boss muda.
Boss muda pun mengangguk dan balas menatap Rani sambil tersenyum.
Rani memperhatikan boss muda yang melaju dengan mobilnya meninggalkan rumahnya.
Lalu ia pun masuk ke dalam rumah.
"Kamu darimana tadi Ran?" tanya ibu pada Rani.
"Emmmm....dari toko emas Bu..." jawab Rani.
"Ngapain ke toko emas?" tanya ibu lagi.
"Emmmm....boss muda tadi membelikan Rani sebuah cincin."
"Cincin....maksudmu bagaiman Ran...?"
Rani kemudian mendekat pada ibunya lalu ia bercerita tentang keinginan boss muda untuk melamarnya.
"Apa benar itu Ran....?" tanya ibu tidak percaya dengan cerita Rani.
"Benar Bu...boss muda benar-benar mau melamar Rani," kata Rani dengan bahagia.
Ibu memandang anak gadisnya yang sedang kegirangan, ibu terharu melihat rona- rona bahagia yang terpancar di wajah anak semata wayangnya itu.
"Ibu senang mendengarnya nak....semoga saja pak Bram benar-benar tulus mencintaimu dan melindungi mu dalam keadaan apapun," kata ibu sambil memeluk Rani dan mengelus rambutnya yang hitam.
Rani merasakan kedamaian dan kehangatan dalam pelukan ibunya.
...****************...
Siang ini Carin datang menemui boss muda di kantornya.
"Hai Bram!" sapa Carin pada boss muda.
"Hai Rin, ada apa tiba-tiba datang ke sini?" tanya boss muda curiga.
"Emmmm....aku maunya shopping di mall mu Ini Bram, tapi....aku juga ada perlunya sih sama kamu."
"Ada perlu apa Rin..?"
'Begini Bram...., nanti malam aku mau Merayakan ulang tahunku bersama anak-anak, kamu aku undang juga, kamu....bisa datang kan Bram...?" tanya Carin.
Boss muda diam sejenak ia mengerutkan dahinya.
"Ayolah Bram....kali ini saja.....," pinta Carin pada boss muda.
"Ya, aku akan datang," kata boss muda.
"Oke....Bram aku tunggu nanti malam ya," kata Carin sambil ngeloyor pergi meninggalkan kantor boss muda.
Setibanya di luar Carin langsung menuju mobil Shella yang sudah menunggunya di dalam mobil.
"Bagaimana?" tanya Shella pada Carin.
"Beres......Bram mau datang...." kata Carin pada Shella.
"Bagus!" kata Shella dengan senyum liciknya.
Kemudian Shella mengemudikan mobilnya dengan kencang.
Sebenarnya malam ini boss muda malas banget datang ke acara ulang tahunnya si Carin tapi demi teman-temannya ia akhirnya datang juga.
"Hai... Bram.....!" sapa David ketika melihat boss muda memasuki cafe tempat acara ulang tahunnya Carin dan di sana juga telah berkumpul teman-teman boss muda yang lainnya.
"Hai.... Bram......," sapa Shella dengan genit sambil mendekati boss muda.
Boss muda diam saja ia tetap ngobrol sama David.
Acara demi acara pun sudah di lalui dan saatnya acara makan-makan dan minum.
Teman-teman boss muda mulai menenggak minuman keras, boss muda pun mulai menenggak minuman keras juga mengikuti lainya.
Teman-teman boss muda sudah mulai teler, tinggal boss muda yang masih bisa bertahan tapi tiba-tiba Shella datang dan menghampiri boss muda.
"Ayo....Bram....minum lagi....yang banyak....," kata Shella sambil menuangkan minuman keras itu ke dalam gelas boss muda dan meminumkannya pada boss muda.
Shella terus menjejali boss muda dengan minuman keras, Sampai akhirnya boss muda teler dan sempoyongan.
"Ha..ha ...ha....ha.....kamu sudah teler Bram....dan permainan akan segera di mulai," kata Shella dengan puas.
"Bagaimana Shell?" tanya Carin
"Bram sudah teler dan....aku akan membawanya masuk ke dalam kamar yang sudah ku pesan tadi, bantu aku Rin bawa Bram ke kamar," kata Shella pada Carin sambil merangkul tubuh boss muda yang sudah sempoyongan.
Setiba di kamar, Carin kemudian meninggalkan Shella dan Bram di kamar berduaan.
"Bram....Bram.....inilah akibat kamu menolak aku untuk jadi pacarmu, aku akan hancurkan rencana pertunangan mu dengan cewek kampung itu!"
Sejurus kemudian Shella mendekati tubuh boss muda yang sudah terkapar tak sadarkan diri akibat kebanyakan minum tadi.
Perlahan Shella naik ke atas tempat tidur dan duduk di samping boss muda yang tak sadarkan diri, dengan perlahan ia membelai wajah boss muda sambil berkata.
"Bram, aku sangat mencintaimu tapi kenapa kamu tak menghiraukan dan kamu lebih memilih cewek kampung itu dari pada aku, kamu tahu Bram.....sakit hatiku mendengar kamu akan melamar cewek kampung itu....kata Shella sambil mendekatkan bibirnya ke telinga boss muda.
Kemudian Shella membuka pakaian boss muda yang bagian atasnya,kemudian ia juga... melorotkan baju bagian atasnya sampai dada lalu ia ambil posisi tiduran di samping boss muda seraya tangan nya memeluk tubuh boss muda dan mendekatkan wajahnya ke wajah boss muda seolah hendak menciumnya, sejenak Shella tersenyum lalu ia melanjutkan aksinya dengan mengambil foto dirinya dengan boss muda saat ia memeluk tubuh boss muda yang tanpa baju bagian atasnya.
Berulang-ulang Shella mengambil foto dirinya dan boss muda dalam posisi memeluk boss muda dan mencium pipi boss muda.
"Selesai, ha...ha....ha....tinggal mengirimkan gambar ini pada cewek kampung itu.....," kata Shella sambil tersenyum puas.
Kemudian Shella merogoh kantong celana boss muda dan ia mengambil ponsel dari dalam kantong celana boss muda.
Lalu ia mulai mencari-cari nama Rani di ponsel itu dan akhirnya ia menemukannya kemudian ia kirim nama itu ke ponselnya.
Setelah itu ia mengambil ponselnya dan mulai mengirim gambar dirinya dan boss muda yang saling memeluk tadi pada Rani.
"Bagus......semua sudah terkirim, dan.....kita tunggu hasilnya pasti si cewek kampung itu akan kaget dan menangis sejadinya karena Bram sudah tidur denganku....ha...ha...ha ..." Shella tertawa merasa dirinya sudah menang.
