NovelToon NovelToon
Menikahi Tunangan Adikku

Menikahi Tunangan Adikku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Perjodohan / Cintamanis / Patahhati / Balas Dendam
Popularitas:69M
Nilai: 4.9
Nama Author: Suesant SW

Sarah dipaksa orangtuanya menikahi tunangan adiknya Sally, hanya karena Sarah seorang anak angkat yang terikat balas budi.

Sally adiknya yang selalu dimanja membuat kesalahan besar, berselingkuh dengan mantan pacarnya yang telah menikah berujung lari dari rumah bersama selingkuhannya.

Sementara itu, untuk menutupi aib keluarga dan menjaga hubungan baik dengan partner bisnis sang ayah, Sarah harus bersedia menikahi tunangan adiknya bernama Raka, seorang laki-laki dingin yang bahkan tidak tertarik dengannya.

Kehidupan rumah tangga mereka yang tanpa dilandasi cinta itu tentu saja menuai banyak konflik. Sampai kemudian Sarah menyadari bahwa diam-diam dirinya mencintai Raka.

Masalah lain bertambah saat kemudian Sally muncul kembali dan berusaha merebut kembali Raka darinya.

Apakah Sarah bisa mempertahankan suaminya dan mendapatkan cinta dari Raka ataukah Sarah harus menyerah kepada pernikahan dan cintanya?

Semoga di sukai, ya...🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suesant SW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 28 JANGAN TANYAKAN CINTA

Sebulan setelah keberangkatan Raka ke leiden.

Sarah turun ke lobby apartemen, di sana sudah menunggu Dion dengan wajah cerahnya.

Gadis yang di tunggunya itu tampak cantik dengan dengan white sabrina top yang lagi hits dipadu dengan white jeans.

"Tumben putih-putih, Cay?" goda Dion, pak Amin cuma nyengir melihat gaya Dion yang selalu ramah dan ceria itu.

"Memangnya kenapa? jelek?" balik Sarah yang bertanya.

"Oh, no my princess, kamu pakai apa saja, tetap cantik" sahut Dion tertawa, mengiringi langkah gadis itu menuju mobilnya.

Sarah cuma merengut melihat kelakuan Dion.

Dion dudah beberapa kali mengajak Sarah untuk keluar, tapi selalu di tolak Sarah. Tapi malam ini, Sarah benar-benar kesepian. Kadang berjam-jam dia berbaring sambil memainkan handphonenya jika tidak ada kesibukan, berharap seseorang yang kadang-kadang muncul di mimpinya itu menelpon.

Tapi harapan itu segera menjadi sia-sia. 4 minggu ini, Raka tak pernah menghubunginya.

Laki-laki itu benar-benar melupakannya. Dan Sarah yakin, sangat ingin segera menceraikannya.

Ajakan Dion, dim malam minggu ini untuk jalan di terima Sarah, setidaknya laki-laki yang selalu menjaganya ini bisa menghiburnya.

"Kita kemana nih?" Sarah menghempaskan badannya di jok mobil Dion.

Dengan wajah sumringah Dion menyetir mobil mobil sport porsche 718 kesayangannya itu.

Betapa tidak, ini kali pertama Sarah mau di ajaknya kencan berdua saja.

"Kemana saja kamu mau, aku siap mengantar" ucap Dion.

"Kan kamu yang ngajak, masa terserah aku"

"Tapi kamu maunya kemana?"

"Mau pulang!" Sarah memonyongkan bibirnya dengan mimik kesal.

"Lah, kok marah. Kan aku tanya, siapa tahu kamu punya tempat yang mau kamu tuju"

"Untuk malam ini terserah kamu" jawab Sarah.

"Siap tuan puteri...!" Dion membawa mobilnya sampai tengah kota kemudian berbelok ke arah apartemen 36.

Dion menelpon seseorang sebentar menanyakan tempat, mungkin temannya ada yang bekerja di sini.

"Oke, sudah siap tempatnya" Dion keluar dari mobil setelah memarkirnya, di ikuti oleh Sarah.

"Kamu sudah reservasi dari tadi?"

"Iya..."

"Terus, kenapa tanya aku mau kemana tadi?"

"Ya, siapa tahu kamu punya rekom tempat lain"

"Kurang kerjaan" Sarah mencubit lengan Dion dengan gemas. Dion menghindarinya sambil tertawa kecil.

Tak berapa lama, mereka sampai di rooftop apartemen.

Seorang pelayan menyongsong mereka berdua, Dion menyebutkan sesuatu yang tidak jelas di dengar oleh Sarah. Si Pelayan kemudian membawa mereka menuju meja furniture kayu yang ada di pojokan dengan pemandangan kota. Sarah dan Dion duduk di situ.

Dari tempat mereka duduk di sebelah utara nampak aliran Sungai Kalimas yang meliuk seperti ular hitam dengan cahaya lampu di sepanjang kiri kanannya, pemandangan lampu dari gedung-gedung tinggi dan kota yang dinaungi langit malam cerah bertebaran bintang membuat view dari tempat mereka duduk sangat romantis.

Dion memesan prawn avocado salad sebagai menu appetizer, makanan utamanya grilled lamb loin steak, surf & turf, cream of mushroom soup dan penutup cheese cake.

Dion benar-benar ingin dinner berdua dengan Sarah, semua menu di pilihnya adalah makanan yang dia tahu cukup di sukai Sarah.

Pencahayaan lampu yang tidak terlalu terang membuat makan malam Dion dan Sarah terasa sangat romantis.

"Raka bagaimana kabarnya?" tanya Dion dalam kesan basa basi yang kental.

"Baik-baik saja, mungkin..." Sarah menjawab dengan nada mengambang seperti tidak yakin dengan ucapannya sendiri.

"Mungkin? Maksudnya?"

"Dia belum ada menghubungi dari keberangkatannya kemarin."

"Kamu tidak ada menghubungi dia?"

Sarah menggeleng, alis nya mengkerut memandang Dion.

"Memangnya kamu senang jika aku menghubungi dia?" cecar Sarah. Selama ini rasanya Dion adalah penentang sejati hubungannya dengan Raka. Sekarang sok bertanya-tanya begitu.

"Ya...pasti tidak lah!" Dion terkekeh. Mukanya tampak senang, dan raut itu di tunjukkannya dengan sejelas-jelasnya di depan Sarah.

Sarah nyengir sambil menyendok salad ke mulutnya menunggu menu utama datang.

"Cay, kamu tidak jatuh cinta kan dengan Raka...?"

"Memangnya kamu lihat, aku jatuh cinta dengannya?"

"Bukan begitu, Cay..."

"Atau kamu yang jatuh cinta sama Raka, Yon...dari tadi membicarakan dia terus"

Sarah mendadak jengkel dengan pertanyaan Dion.

"Aku cuma mau memastikan." tiba-tiba raut wajah Dion menjadi serius. Matanya memandang Sarah dengan tatapan begitu dalam

"Kamu kenapa?" Sarah mengernyit dahinya, balas menatap Dion.

"Sarah..." Dion memandang gadis yang sudah di kaguminya dalam dua tahun terakhir ini.

Sarah semakin bingung dengan tingkah Dion, tidak biasa dia memanggil Sarah dengan nama begitu.

"Aku ingin bertanya pada padamu, "

"Apa?"

"Pernahkah kamu merasakan rindu kepadaku?"

pertanyaan Dion membuat Sarah sejenak terpana.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?"

"Jawablah..." pinta Dion.

"Apakah itu penting?"

"Sangat penting bagiku!" jawan Dion dengan pasti. Wajah Dion benar-benar sangat serius.

Ditatapnya Dion dalam-dalam, berusaha menyelami perasaannya sendiri.

"Aku kadang-kadang...merindukanmu" jawab Sarah, matanya menerawang memandang ke arah langit di atas sana.

Dion perlahan memegang jemari Sarah dan Sarah membiarkannya.

"Bisakah kamu menerimaku?" tanya Dion, pelan. Sarah mengarahkan pandangannya ke wajah laki-laki di depannya, yang begitu setia di dekatnya dan selalu ada saat dia membutuhkannya.

"Menerimamu?" entah mengapa ada rasa haru yang menggayut di dalam hati Sarah.

Ada seseorang yang begitu lama menunggunya, sementara dia larut dalam harapan kosong pada seseorang yang mempermainkan hidupnya dan meninggalkannya begitu saja.

Mengapakah dia tidak pernah melihat dengan baik, seseorang yang tulus menyayanginya?

"Ya, menerimaku menjadi salah satu bagian hidupmu. Menerimaku sebagai orang yang mencintaimu" Dion menggenggam dua jemari Sarah, menekannya seolah mengharapkan jawaban dari gadis itu dengan segera.

"Kamu tahu keadaanku" Sarah menundukkan wajahnya, matanya tiba-tiba terasa panas.

"Aku tahu, kamu masih terikat pernikahan dengan Raka, tapi...itu pernikahan yang tidak nyata. Kamu dan Raka hanya terpaksa melakukannya. Kamu dan Raka tak punya perasaan apa-apa. Pernikahan kalian hanya sandiwara" Dion meraih dagu Sarah, membuat wajah yang tertunduk itu menatap wajahnya.

Mata Sarah berkaca-kaca.

Saat Dion mengucapkan kalimat panjang itu, Perasaan Sarah benar-benar hancur.

Airmatanya tak terbendung lagi, semua perasaannya yang di simpannya selama ini tumpsh ruah seperti menggelegak mencari muaranya.

"Aku tahu...aku tahu..." suara Sarah seperti tercekat di kerongkongannya.

Betapa ingin Dion memeluk gadis di depannya itu, tapi dia berusaha menahan diri.

"Kamu tidak mencintaiku?" Dion bertanya, separuh nadanya seperti sedang memberitahu dirinya sendiri.

"Aku tidak tahu, apakah aku mencintaimu atau atau tidak, Yon. Aku sungguh tidak tahu, tapi kalau kamu mencari kejujuran dariku, maka aku katakan, Ya...benar...aku membutuhkanmu sekarang! Tapi jangan tanyakan cinta padaku, aku tidak tahu" airmata Sarah meleleh dari sudut matanya. Dia tersedu, pertama kali dalam hidupnya menangis di depan seorang laki-laki.

1
Nengsih17
Luar biasa
Nengsih17
Buruk
ros
Luar biasa
Jetty Eva
kembali k masa kecilx...
Jetty Eva
kata bukan mata..
Jetty Eva
KEREEEN...TRIKX KEREN...
Jetty Eva
KANKER bukan KANGKER..
Jetty Eva
koq terlukaaa...??? bukanx kamu yg menjajakan diri pd setiap lelaki hidung belang..??jalang koq teriak jalang👿👹
Jetty Eva
Betuuul....
Jetty Eva
😘😘😘😘😘😘bwt Raka...LAKI SEJATI...
Jetty Eva
mama Raka bukan mama Sarah...
Jetty Eva
typo...papa dan mama Raka bukan Sarah...
Jetty Eva
naaah ini baru LAKI...gentleman...aq padamu Raka🤩
Jetty Eva
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Widelia 7Naga
Finish 🍓 #20.02.25
Riska Afzal
luar biasa ceritanya sampai mewek aku thorr😭😭😭
Riska Afzal
/Heart//Heart/
Riska Afzal
takut di ganggu Selly lagi si Raka , makany langsung plng ktemu istri
Jetty Eva: Raka, sebaikx kamu cerita secara detail ttg Sella yg nyusul k Leiden...drpd Sella yg cerita dgn bumbu terasi, kau apes...
total 1 replies
Dewi Hutabarat
Luar biasa
☠🌼ꪻ🍾⃝ ͩʟᷞɪͧʟᷡʏͣˢᵗᵃʳ💫
duh, kalau gak salah si Tania2 ni ntar coba2 jadi PELAKOR.
masih ingat aku.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!