Bukan novel yang update harian yah.
Silahkan baca dan jangan lupa kasih komentar dan likenya biar author semangat buat nulis episode selanjutnya.
Novel apakah ini?
Ini adalah novel yang pemeran utamanya seorang laki-laki kaya raya yang pekerjaannya seorang CEO di perusahaan terbesar di ASIA. Memiliki saham dimana-mana dan perusahaan nya menyebar diseluruh negeri juga. Sementara pemeran wanitanya adalah gadis muda yang lahir dari keluarga kurang mampu, sekaligus dia harus menjadi tulang punggung orang tuanya karena memang ayahnya telah meninggal sejak dia berumur 15 tahun . Dia sekarang harus kuliah sambil bekerja.
Mungkin ada kemiripan dengan novel lainnya. Tapi memang aku ingin pemeran laki-lakinya seorang laki-laki terkaya dan bersifat dingin, cuek sekaligus arogan.
Jika kalian tertarik baca bagian prolog kalau masih tertarik lanjut sampai end yah.
Jangan lupa author menunggu komentar
Positifnya yah. Buat memotivasi author biar tambah semangat lagi .
Salam kenal dariku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JBlack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berpamitan
Karena melihat warna jingga dilangit lewat balik jendela kamarnya maka Adel memutuskan bangkit dari tidurnya, ia berniat untuk mandi sore tapi sebelum itu ia ingin membangunkan suaminya tersebut agar ia tidak terlalu malam untuk mandi.
“Mas mas bangun.” Ujar Adel sambil mengguncang-guncangkan tubuh Kevin
Kevin tetap tidak bergeming dari alam tidurnya.
“Sayang ayo bangun sudah sore yang.” Rayu Adel sambil tetap mengguncang tubuh Kevin
Tapi tetap saja Kevin hanya menggeliat dan tetap memejamkan matanya. Adel merasa kesal karena Kevin sangat sulit dibangunkan.
“Astaga dasar kebo kamu yang, percuma saja keknya bangunin kamu sampek besok pun tetep bakalan merem.” Ujar Adel sambil mendengus kesal
Beberapa menit kemudian..
“Ahaa...” ujar Adel sambil menaikkan salah satu tangannya itu tanda ia punya ide agar suaminya itu bangun.
Adel pun turun dari ranjang dan berdiri disamping ranjang ia menempatkan posisinya untuk rencananya. Akhirnya ia menundukkan sesdikit tubuhnya lalu berteriak.
“Kebakaran kebakaran.” Teriak Adel
“Mas bangun ada kebakaran mas.” Sambung Adel sambil membangunkan suaminya secara keras
Kevin yang mendengar istrinya berteriak kebakaran ia langsung sontak bangun dan melompat dan langsung berteriak juga.
“Dimana sayang dimana kebakaran.” Ujar Kevin sambil memasang wajah heboh dan khawatir
“Nah kan kalau begini bangun.” Ucap Adel sambil meletakkan kedua tangannya dipinggang
“Kau...” teriak Kevin
“Salah siapa tidur dibangunin gak bangun-bangun, ya sudah pakai cara jitu ternyata berhasil.” Ucap Adel sambil melipat tangannya didepan dada
“Awas kau yang sini.” Saut Kevin sambil mengejar Adel
Adel sudah berlari keluar kamar ia berteriak minta ampun pada suaminya agar ia tak dikejar lagi.
“Ampun mas ampun.” Ujar Adel sambil berlari
“Sini kamu, pinter banget ya ngisengin orang.” Saut Kevin dengan Kesal
“Hahha ampun mas aku minta maaf deh.” Timpal adel sambil meletakkan kedua tangannya di telinga seperti anak kecil yang kena omel ibunya dan minta maaf.
Kevin yang melihat pun rasanya ingin tertawa tapi ia tetap memasang wajah datar. Akhirnya ia terus berlari dan memegang tangan Adel.
“Tidak ada pengampunan, Salah siapa iseng banget yah.” Ucap kevin sambil memegang pinggang Adel lalu menarik mendekat ke tubuh Kevin dan menarik hidung mancung adel
“Auhhh sakit mas.” Teriak Adel sambil mendengus kesal dan memegang hidungnya yang merah karena tarikan Kevin
Kevin tetap menatap tajam istrinya yang membuat Adel takut dan menunduk.
“Mas aku minta maaf mas, aku kan cuma bercanda apalagi niatku baik biar mas bangun tidur aja terus mandi.” Ujar Adel sambil menunduk.
Kevin yang melihat raut wajah istrinya yang sedang takut akhirnya tertawa.
“Hahahahhaha.” Tawa Kevin
“Apa ada yang lucu.” Saut Adel sambil mengernyitkan salah satu alisnya
“Ada yang ada.” Timpal Kevin sambil memegang perutnya yang sakit karena tertawa
“apa yang lucu? “ teriak Adel dengan wajah kesal
“Kamu yang lucu yang ,liatlah jika kau kesal wajahmu sungguh menggemaskan apalagi kalau sedang ketakutan rasanya pipimu ingin ku gigit.” Ujar Kevin sambil menarik pipi Adel
“Ish sakit yang ini pipi bukan bapau yang bisa dipencet dan digigit.” Ucap Adel sambil menepis tangan Kevin dan raut wajah kesal
“Ya sudah ya sudah, ampun yang maaf yah.” Rayu Kevin
“Hmmm.” Saut Adel sambing membuang wajah
Kamu tadi bangunin aku buat apa yang?” tanya Kevin mengalihkan perhatian
“Mandi yang. Tuh sudah sore.” Tunjuk Adel ke arah jendela yang memperlihatkan ke arah langit yang sudah jingga
“Mandi bareng ya yang oke.” Sontak Kevin langsung menjulurkan tangan ke lutut dan leher Adel lalu mengangkat tubuh seksi Adel dan berjalan kearah kamar mandi.
Adel pun hanya diam saja dan malah ia melingkarkan tangannya ke leher Kevin sambil hidungnya mendengus-dengus ke leher Kevin. Kevin yang merasakan terpaan udara dari bibir dan hidung Adel pun merasa geli.
“Yang berhenti jangan begini.” Ujar Kevin sambil menggerakkan kepalanya dan leher agar Adel menghentikam aktifitasnya.
Tapi bukan malah berhenti maka semakin Adel mendengus dan akhirnya berakhir panas di kamar mandi.
Dan sepanjang malam pun sampi pukul 12 malam baru keduanya tertidue setelah entah keberapa kalinya mereka pelepasan nikmat.
~ ~ ~
Keesokan paginya.
Karena memang pagi ini Adel ada jadwal kuliah akhirnya ia bangun sepagi mungkin, Adel berniat memasakkan sarapan untuk suami tercintanya.
“hoamppppp.” Suara menguap Adel sambil menutup bibirnya
Adel melihat tangan kekar memeluknya secara posesif seperti ia tidak mau ditinggalkan, akhirnya perlahan ia melepas tangan kekar itu dan berjalan ke kamar mandi. Setelah melaksanakan shalat dua rakaat akhirnya Adel turun dan berjalan kedapur ternyata disana sudah ada bibi yang mau memasak sarapan juga.
“Selamat pagi non, apa ada yang dibutuhkan.” Ucap bibi pada Adel
“Pagi juga bi, tidak ada. Adel hanya ingin memasak sarapan untuk Kevin bi jadi bibi kerjain pekerjaan rumah yang lain yah.” Ucap Adel
“Baik non.” Saut Bibi
Akhirnya bibi pun pergi dari dapur dan mengerjakan pekerjaan lain. Sedangkan Adel sudah mencari bahan makanan untuk dimasak sebagai menu sarapan.
Adel berkutat cukup lama didapur hingga ia tak menyadari ada sepasang mata yang sedang memperhatikannya.
“Ehemmm.” Ada suara deheman dari belakang Adel
Adel tetap tidak menoleh ia fokus memasak karena ia juga dikejar waktu untuk kuliah. Adel pun tau jika itu suara deheman dari suaminya. Sedangkan Kevin yang tidak menerima respon ia langsung mendekat dan memeluk dari belakang tubuh istrinya itu.
“Mas jangan begini sayang takut ada bibi.” Ucap Adel
“Biarin kita kan sah boleh lah ngapain aja.” Saut Kevin
“Ya tapi malu mas begini dilihat bibi, apalagi Adel lagi masak.” Timpal Adel dengan suara lembutnya
Akhirnya Kevin pun melepas pelukannya dan ia kembali ke kamar karena memang ia belum mandi. Kevin bersiap-siap mandi lalu setelah mandi ia memakai kemeja dan jas yang telah disiapkan oleh istri tercinta di atas meja. Setelah itu ia turun kembali kebawah dan ternyata masakannya sudah selesai dan siap dimakan.
“Sudah yang ayo makan.” Ajak Adel sambil menarik kursi untuk diduduki suaminya
Kevin pun duduk dikursi yang disiapkan Adel dan mendudukkan pantat seksinya disana.
Keduanya pun hanya makan tanpa mengeluarkan suara. Setelah makan Adel langsung berjalan ke kamarnya untuk mandi dan bersiap ke kampus. Kevin yang melihat istrinya langsung ke kamar pun ia bersikap mengerti bahwa istrinya akan bersiap ke kampus. Jadi Kevin menunggu diruang tamu sambil membaca koran.
Beberapa menit menunggu akhirnya Adel pun sudah siap.
“Loh mas belum berangkat?” tanya Adel ketika sampai diruang tamu melihat suaminya sedang membaca koran.
“Belum, mas mau anter kamu.” Saut Kevin
“Adel kira mas berangkat dan lupa permintaan Adel kemarin.” Timpal Adel
“Ya tidak lah, ngapain mas lupa. Sudah siapkan ayo berangkat.” Ajak Kevin sambil menjulurkan kedua tangannya.
Adel pun menerima juluran tangan itu dan mereka berjalan ke garasi. Kevin dan Adel pun langsung memasuki mobil dan melajukan mobilnya ke arah kampus. Didalam perjalanan tidak ada yang memulai pembincaraan karena Kevin fokus mengemudi dan Adel hanya melihat keluar jendela.
Setelah hampir sampai dikampus..
“Mas turun dipersimpangan aja mas, aku takut banyak orang yang melihat.” Pinta Adel
“Nah memang kenapa yang?” tanya Kevin
“Kan kita menikah tidak ada yang tau mas, hanya kerabat dan teman dekat saja. Mas lupa yah Adel kan tidak mengundang teman Adel satupun mas.” Saut Adel
“Terus kan meski mas antar kesana tidak akan melihat mas.” Ujar Kevin
“Mas ini mobil udah ada yang tau kalau mobil mas.” Ucap Adel sambil tepuk jidat
“Ya sudah ya sudah mas turunin dipersimpangan.” Saut Kevin
Setelah sampai dipersimpangan akhirnya Adel pun hendak turun.
“Aku berangkat kuliah ya mas.” Pamit Adel sambil mencium punggung tangan suaminya
“Iya sayang, jangan nakal yah.” Saut kevin sambil mencium pipi istrinya
“Siap bos tenang dadaaa.” Ujar Adel sambil turun dari mobil dan melambaikan tangannya.
Setelah melihat istrinya memasuki halaman pekarangan kampus akhirnya Kevin melajukan mobilnya ke arah kantor.