Farah seorang gadis yang Cantik, dengan rambut panjang bergelombang yang orang kira masih sendiri.
.
.
.
tetapi Farah memiliki rahasia yang hanya dirinya dan keluarga besar yang tahu.
rahasia yang di tutupnya dengan baik, tanpa tahu bahwa bagaimanapun bentuk Rahasia pada akhirnya akan terbuka sedikit demi sedikit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N.N.A.22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
"ini anak siapa mas?" bingung Farah melihat seorang anak kecil berjenis kelamin perempuan itu memeluk kaki Rasya.
.
.
"eh.. Nak Rasya lama gak ketemu.. Maafin cucu Tante ya. " jawab seorang wanita paruh baya yang hanya menatap Rasya tanpa melihat dengan siapa Rasya saat ini.
"eh Tante Anis.." sapa Rasya."oh makanya pernah lihat ini Putri Lusi ya?"
"iya nak... Tadi lihat nak Rasya langsung lari kesini.. Emang peka ya anak kalau udah mau pilih calon papanya." ujar tente Anis tak tahu malu.
.
"calon papa? Lusi? Kenapa aku baru ingat.. Kenapa tadi malam gam coba tanya mas Rasya tentang Lusi." - ujar Farah dalam hati.
.
.
"eh Tante maaf.. Kenalin ini Farah istri Rasya.." Rasya tahu ini akan berlarut apalagi melihat istrinya dengan ekspresi yang kurang menyenangkan.
"sayang.. Ini Tante Anis.. Ibu dari teman SMA mas.." ujar Rasya memperkenalkan Tante Anis kepada Farah.
"oh.. Kamu udah nikah nak? Padahal Tante sreg sama kamu loh jadi menantu Tante.." ucap Tante Anis tak tahu malu.
"jadi papah angkatnya anak putri Tante gitu." ujar Farah sewot.
"Sayang.." Tegur Rasya.
"ya Allah Rasya .. Istrimu gak sopan sekali sama orangtua.. Nak tak kasih tahu ya.. Hubungan anak saya dengan Rasya dulu lebih dekat daripada seorang teman.. Jadi, kamu gak boleh kayak gitu.. Rasya dulu hampir menikah sama anak Tante.. Tapi waktunya memang belum pas." jawab Tante yang semakin membuat Farah menatap suaminya Dnegan tajam.
.
Tak ingin berbasa -basi lagi, Farah pergi meninggalkan suaminya dan mantan calon mertuanya itu.
"Tante.. Saya mohon jaga ucapan Tante.. Farah adalah istri saya.. Jangan membuat istri saya salah paham.. Saya tidak jadi menikah dengan anak Tante karena kelakuannya sendiri.. Siapa juga yang mau jadi ayah dari anak yang entah siapa bapaknya.." tegas Rasya yang tak terima dengan ucapan Tante Anis.. Rasya pun mengejar sang istri setelah mengatakan hal itu.
.
.
entah dapat kekuatan dari mana, langkah kaki Farah benar-benar sangat cepat, Farah saat ini tiba-tiba sudah sampai dibawah dan langsung menuju ke taxi Bluebird offline.
.
.
Sedangkan Rasya mencari Farah tapi tidak ketemu, dan mata Rasya melihat siluet seorang gadis dengan baju yang sama di pakai istrinya sedang masuk di taxi Bluebird.
.
.
.
Farah dengan muka yang tak bersahabat tiba di rumah lebih dulu, tapi saat masuk Farah melihat beberapa barang elektronik yang baru saja di turunkan, dan beberapa belanjaan Farah juga ikutan datang.
.
.
"mang minta tolong di taruh plus ditatakan ya.."
.
Farah meminta tolong untuk ikut menyatakan barang-barang pesanannya tadi, mulai dari kulkas dan lain-lain.
Saat pekerjaan hampir selesai, sang suami baru datang dengan wajah merah dan sesak melihat istrinya sangat cuek kepada-nya.
.
.
"mang ... Ini buat ongkos capeknya ya.. Terimakasih sudah membantu." Farah benar-benar tak melihat suaminya saat ini.
Farah berlalu dan langsung menuju dapur, membawa beberapa makanan untuk di wadahi satu persatu dan dimasukkan dalam kulkas.
.
.
"sayang.." sapa Rasya." sayang jangan marah dong.. Tadi itu bukan maksud Tante Anis bilang gitu.. " jelas Rasya.
"oh bukan maksud gimana mas? Jelas gitu kok mau jadiin kamu mantunya lagi, mau jadiin kamu papa dari cucunya.. Udah mas.. Farah capek.. Nanti Farah juga shif malam.. Jadi jangan sampai energi Farah hilang karena kejadian tadi." sewot Farah.
"kok kamu gitu sih dek... Kan mas cuma jelasin aja.. Ams gak ada hubungan apa-apa sama Lucy anaknya.." jelas Rasya dengan nada sedikit tinggi.
"mantan pacar sekolah, mantan cinta pertama, terus apalagi hemmm... Mas aku paling gak suka dengan laki-laki yang belum selesai dengan masa lalunya.. Sifat mas yang kayak gini membuatku bingung harus seperti apa mengahadapi mantan mas itu." kesabaran Farah benar-benar di uji oleh suaminya sendiri.
.
.
"kamu ngomong apa sih dek... Jangan kayak anak kecil... Mas udah selesai semua dek.. Jangan diambil hati omongan Tante Anis.. Mas tadi udah tegur Tante anis." Rasya juga sedikit ikut terpancing atas perdebatan ini.
"anak kecil? Mas baru sadar aku anak kecil? Usia kita terpaut hampir 10 tahun mas... Dan mas harus tahu aku masih berusia 21 th dan aku dengan kesadaran penuh menerima kenyataan pernikahan ini, menjaga pernikahan ini, membuat pondasi pada pernikahan ini, terus mas masih bilang aku anak kecil.. terus kenapa pas papahku minta kejelasan mas memberikan kejelasan status padaku hah.. Kenapa pas bang Dio minta kejelasan malah mas tidak meu melepaskan anak kecil ini.. Dahlah mas... Farah capek.. Jangan ganggu Farah.. Biarkan Farah sendiri." Farah meninggalkan Rasya agar bisa introspeksi diri, dan Farah juga akan pergi shif 8 jam lebih awal dari jam biasanya.
.
"mbak Elli.. Farah mau mampir kerumah mbak dongg.. Minta shareloc ya."- Farah.
"boleh dek.. Sini-sini." - mbak Elli.
.
.setelah menulis pesan itu, Farah bergegas pergi dari rumah..
Ini adalah pertengkaran mereka berdua sebagai suami istri.
Sekali bertengkar tapi sangat dahsyat.
