Perkenalan tokoh:
1. Lavinka putri adhiwijaya adalah gadis polos, lugu, imut, manis dan cantik. Dia adalah putri keluarga adhiwijaya putri dari salah satu pemilik perusahaan terbaik diindonesia, lavinka adalah wanita berhijab
2. Kevin Alexander adalah CEO dari Alexander sky dan Kevin Alexander juga merupakan seorang bos mafia yang terkenal dingin dan juga sangat kejam kepada musuhnya.....
gimana kisah cinta mereka? ikutin terussss yahh gaesssss
BTW INI CERITA PERTAMA AUTHOR, JADI KALO MISAL ADA KEKURANGAN KATA AUTHOR MOHON MAAF YAH GAESS.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Durex'z, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24.
"Mah mau masak apa? Ada yang bisa lavinka bantu ngga?" Tanya lavinka
Mendengar ada suara putrinya membuat laras langsung menoleh kearah sumber suara yang dimana lavin ka berada di ujung dapur sambil berjalan menuju kearahnya.
"Loh kok disini, udah di sana aja, ga usah bantuin, kamu juga harus siap siap buat acara nanti malem" ujar laras melarang putrinya membantu.
"Loh emang kenapa? Kan acaranya masih nanti malem, lavinka masih bisa siap siap nanti, lavinka bantu aja yah mah" ujar lavinka
"Hmmm yaudah deh, tapi bantuin yang mudah aja ya sayang?" Ujar laras memberitahu.
Akhirnya ibu dan anak itu melakukan acara masak-masak bersama di dapur untuk acara lamaran nanti malam.
Namun yang tak mereka sadari, ada sepasang mata yang melihat dari kejauhan dengan mata berkaca-kaca.
"Udah dewasa anak papah, semoga kamu bahagia dengan pernikahan kamu yah nak, papah akan slalu dukung apapun keputusan kamu, kamu akan tetep jadi putri kecil papah, dan kamu akan slalu jadi kesayangan papah dan mamah...." ujar Rio tanpa sadar meneteskan air mata, Rio begitu berat rasanya melepaskan putri kecilnya itu.
@@@@@
Di kediaman keluarga Alexander.
"Mahhh nanti malem Kevin pake pakaian apa? Masa hitam hitam?" Tamya Kevin.
"Kamu mau ngelayat apa lamaran? Pake hitam hitam. Udah pake baju batik yang sama kayak papah aja" ujar laila.
"Yah kan Kevin ga tau mah" ujar Kevin pelan karna tak berani membantah ucapan ibu negara alias mamahnya.
"Mending kamu siapin semuanya sekrang, malam nanti habis sholat isya kita berangkat" ujar pran.
"Iya, habis sholat isya berjamaah kita berangkat" ujar laila
"Iya mah, pah" ujar Kevin berdiri lalu berjalan menuju kamarnya untuk menyiapkan keperluan untuk lamaran dirinya.
Di ruang tamu.
"Mamah kenapa kok nangis?" Tanya pran pada istrinya
Laila hanya menggeleng dan menjawab.
"Mamah ga papa kok pah, mamah cuma terharu aja, putra kecil mamah itu udah gede dan sekarang udah mau nikah aja, mamah pasti kangen masa masa Kevin manja ke mamah" ujar laila terharu.
"Kita doain ya mah, moga pernikahan kavin nanti sakinah mawardah warohmah" ujar pran sambil mengelus punda istrinya.
"Aminnn" ujar laila.
@@@@@
Di markas BLACK SUPREME.
"Tumben sepi nih markas? Kemana tuh orang gila?" Ujar axel yang merasa aneh tak melihat keberadaan Frank.
Dia berjalan menyusuri area markas namun tetap tak menemukan keberadaan Frank.
"Ah biarin aja lah, lebih tenang kalo kagak ada tuh orang gila" ujar axel lalu berjalan menuju kamar mandi.
Namun saat membuka pintu kamar mandi axel menemukan sesuatu yang tak terduga.
"Ahhhhh, setannnnnn" teriak axel lalu....
BUGHHH, PLAKKKKK, BRAKKKK!
Dengan brutak axel menonjok orang yang sedang di kamar mandi sampai terjungkal.
Setelah memukul orang yang ada di dalam kamar mandi, axel keluar dan berlari kecil menuju ruangan nya.
Di kamar mandi.
"Anjing bangettttt. Salah gua apasih, udah mandi di intip terus sekarang gua yang babak belur, kan harus gua yang nonjok si bos" ujar Frank mengelus pipinya yang memerah dan pantat nya yang sakit. "Aduhhhh, dendam banget sih keknya ama gua" lanjut Frank lagi.
Beberapa saat kemudian Frank keluar kamar mandi dan masuk kedalam ruangan bosnya dengan pakaian lengkap namun dengan kondisi yang babak belur.
Saat axel melihat Frank babak belur dan bingung, siapa yang membuat Frank seperti itu.
"Lo kenapa?" Tanya axel dengan wajah merasa tak berdosa.
Frank hanya melirik sekilas bosnya itu lalu mengalihkan pandangan persis seperti cewe yang sedang ngambek.
Melihat reaksi Frank membuat axel bingung.
"Lo kenapa pms? Diem-diem bae" ujar axel
"Masih nanya si asmodeus, ini gegara lo bos" seru Frank dengan perasaan super kesal.
Mendengar ucapan Frank dia bingung, kapan dia pernah hajar Frank? Perasaan waktu hajar Frank itu 3 hari yang lalu deh.
"Hmmm iya kah?" Tanya axel dengan wajah sok polos.
"Kaga usah pura pura deh bos, gua tau kok lo dendam kan ama gue" kesal Frank.
"Eh punuk onta, lo dengerin nih yeeee, gua beneran kagak inget" ujar axel lagi.
"Lo kok bisa kagak inget, padahal kejadiannya baru 5 menit yang lalu, lo hajar gua di toilet" sungut Frank dengan kesal.
Mendengar ucapan Frank, axel justru tertawa terbahak.
"Hahahahaha ternyata elo yang habis mandi" ujar axel masih terbahak.
Melihat bosnya tertawa, Frank hanya menatap axel dengan pandangan kesal dan datar.
"Sialan loh bos" umpat Frank kesal.
"Hahahaha ya maap, gua pikir bidadari yang mandi eh taunya malah asmodeus, hahahah" tawa axel makin meledak dan membuat Frank kesal.
Frank pun mengambil bantal di sampingnya dan melempar kearah axel, lalu Frank berjalan keluar dari ruangan bosnya dengan perasaan dongkol.
"Oi tunggu ngapa jangan ngambek" ujar axel.
"Apaan lagi?" Ujar Frank merajuk.
"Kagak udah kek cewe deh, jijik gue, udah gua traktir sebagai permintaan maaf gue, mau kagak?" Ujar axel membujuk sahabatnya itu.
Mendengar tawaran menggiurkan itu Frank setuju.
"Oke deal, kapan lagi kan gue bisa habisin duit orang heehe" ujar Frank memesan begitu banyak makanan.
"Sialan loh" umpat axel namun tetap membiarkan sahabatnya memesan makanan sepuasnya.
@@@@@
Di kediaman keluarga Adhiwijaya.
"Mahhh harumm bangetttt, wahhh ternyata mamah masak ayam geprek, sambelnya pedes ga mah?" Tanya lavinka Dengan mata berbinar.
"Hahahaa pasti dong, kan itu kesukaan kita" ujar laras tersenyum manis kearah putrinya itu. "Udah gih kamu mending siap siap buat acara nanti malem" ujar laras pada lavinka.
"Iya mah, yaudah kalo gitu lavinka siap siap dulu, muach" ujar lavinka mencium pipi mamahnya sebelum berlari kecil masuk kedalam kamarnya.
"Putri mamah udah besar, sebentar lagi jadi istri orang, mamah pasti kangen masa-masa saat kamu manja dan ngerengek ke mamah" ujar laras hanya menatap haru putrinya itu.
Waktu rasanya berlalu begitu cepat, jika bisa laras ingin mengulang waktu bersama putrinya dimasa lalu, laras akan sangat rindu dan pastinya dirinya akan sangat rindu lavinka yang slalu manja dan cengeng.
"Doa mamah akan slalu menyertai kamu sayang, mamah akan slalu doain yang terbaik untuk kamu, mamah akan slalu sayang sama kamu" ujar laras menghapus air mata yang menetes di ujung matanya.
@@@@@
Di kediaman keluarga Alexander.
"Udah siap belum kamu?" Tanya laila.
"Udah siap kok mah" jawab Kevin semangat.
"Awas jangan sampai ada yang ketinggalan, cek lagi" ujar laila.
Kevin kemudian mengeluarkan persiapan nya dan tidak ada yang tertinggal.
"Udah semua kok mah" ujar Kevin.
"Yaudah ayo berangkat" ujar pran.
Kemudian keluarga Alexander masuk kedalam mobil dan berangkat bersama menuju kediaman keluarga Adhiwijaya untuk melamar putri tunggal mereka.