NovelToon NovelToon
MAAFKAN AKU, AYAH

MAAFKAN AKU, AYAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Keluarga / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Bayu, seorang remaja yang sedang dalam proses pencarian jati diri. Emosinya yang masih labil, membuat ia mudah tersulut emosi dan juga mudah terhasut.

Suatu malam, Bayu pulang dalam keadaan mabuk. Sang ayah yang kecewa dan marah, tanpa sadar memukulinya.

Termakan hasutan tetangga, Bayu tega melaporkan ayahnya dengan tuduhan kekerasan anak. Hubungan ayah dan anak yang sebelumnya sudah goyah, menjadi semakin buruk. Namun, pertemuannya dengan seorang gadis sedikit membuka mata hatinya.

Sebuah rahasia besar terungkap ketika ibunya pulang kembali ke kampung halaman setelah dua tahun menjadi TKW di luar negeri.

Apa rahasia besar itu?
Mampukah rahasia itu menyatukan kembali hubungan ayah dan anak yang terlanjur renggang?

Ikuti kisah selengkapnya dalam 👇👇👇
MAAFKAN AKU, AYAH

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 1: Remuknya Hati Seorang Ayah

.

Malam itu, gerimis tipis menggantung di atas Desa Karangjati. Di sebuah rumah sederhana dengan pencahayaan temaram, karena lampu utama sudah dimatikan, Pak Ahmad duduk termenung di ruang tamu. Jam dinding menunjukkan pukul sebelas malam, namun putranya, Bayu, belum juga pulang. Hatinya gundah gulana.

"Ya Tuhan, ke mana lagi anak itu?" gumam Pak Ahmad lirih, matanya menerawang ke arah jalanan yang mulai lengang.

Pak Ahmad, seorang pria berusia empat puluh lima tahun, bekerja sebagai penjual nasi goreng keliling. Meski penghasilannya tak seberapa, ia selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya. Istrinya, Aisyah, terpaksa bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi demi membantu perekonomian keluarga yang semakin sulit setelah dirinya tak lagi bisa bekerja keras seperti sebelumnya..

Bayu, anak semata wayangnya, kini tumbuh menjadi seorang remaja yang sulit diatur. Dulu, Bayu adalah anak yang cerdas dan penurut. Namun, sejak memasuki bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), ia mulai berubah. Bayu sering bolos sekolah, bergaul dengan teman-teman yang tidak benar, dan mulai mencoba-coba merokok.

Pak Ahmad sudah berkali-kali menasihati Bayu, namun semua usahanya sia-sia. Bayu semakin membangkang dan tidak menghiraukan perkataannya. Pak Ahmad merasa sangat sedih dan kecewa melihat perubahan sikap putranya.

Tiba-tiba, suara deru motor memecah kesunyian malam. Pak Ahmad bergegas bangkit dari duduknya dan mengintip dari balik jendela. Ia melihat Bayu turun dari motor seorang temannya dengan langkah sempoyongan.

"Ya Tuhan, anak itu mabuk lagi," desah Pak Ahmad lirih, hatinya semakin remuk.

Dengan langkah gontai, Bayu berjalan menuju pintu rumah. Pak Ahmad membuka pintu dan menatap putranya dengan tatapan kecewa.

"Dari mana saja kamu, Bayu? Sudah jam berapa ini?" tanya Pak Ahmad dengan nada suara yang tertahan.

Bayu hanya diam, tidak menjawab pertanyaan ayahnya. Ia langsung masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju kamarnya.

"Bayu, Ayah bicara sama kamu!" seru Pak Ahmad, berusaha menahan emosinya.

Bayu berhenti sejenak, lalu menoleh ke arah ayahnya dengan tatapan sinis. "Apa lagi sih, Ayah? Aku capek, mau istirahat," jawab Bayu dengan nada suara yang ketus.

"Kamu itu sudah keterlaluan, Bayu! Setiap malam pulang larut malam dalam keadaan mabuk. Apa kamu tidak kasihan sama Ayah?" bentak Pak Ahmad, emosinya mulai terpancing.

"Kasihan? Memangnya Ayah kasihan sama aku? Ayah selalu marah-marah dan tidak pernah mengerti aku!" balas Bayu dengan nada suara yang tinggi.

"Ayah marah karena Ayah sayang sama kamu, Bayu! Ayah tidak mau kamu terjerumus ke jalan yang salah," kata Pak Ahmad, berusaha menahan air matanya.

"Sayang? Kalau Ayah sayang sama aku, kenapa Ayah selalu memaksakan kehendak Ayah? Kenapa Ayah tidak pernah membiarkan aku melakukan apa yang aku suka?" tantang Bayu dengan tatapan menantang.

"Karena apa yang kamu suka itu tidak baik untuk kamu, Bayu! Kamu harus belajar, jangan hanya bermain-main saja. Mau seperti apa masa depanmu, kalau kamu seperti ini terus," jawab Pak Ahmad dengan nada suara yang meninggi.

"Belajar? Buat apa belajar? Toh, ujung-ujungnya juga jadi tukang nasi goreng seperti Ayah! Lagi pula, ayah saja tidak kerja. Ibu kan yang selama ini menghidupi kita? Ayah itu hanya laki-laki yang tidak berguna!" hina Bayu dengan nada suara yang merendahkan.

Plak!

Tanpa sadar, tangan Pak Ahmad melayang dan menampar pipi Bayu. Bayu terkejut dan memegangi pipinya yang terasa perih.

"Jaga mulutmu, Bayu! Jangan pernah menghina pekerjaan Ayah!" bentak Pak Ahmad dengan nada suara yang sangat marah.

Bayu menatap ayahnya dengan tatapan penuh kebencian. "Ayah memang kejam! Aku benci sama Ayah!" teriak Bayu histeris.

"Iya, Ayah kejam! Itu karena kamu yang sulit diatur!” Pak Ahmad semakin murka dan…

Plak!

Tamparan kembali melayang ke wajah Bayu. Bukan hanya sekali, berkali-kali dengan harapan agar anaknya itu sadar. Hingga ketika dirinya tersadar, pria itu menatap telapak tangannya dengan wajah bergetar. Air matanya menggenang.

“Ba- Bayu… Maaf. Ayah… ayah tidak bermaksud menyakitimu. ”

“Aku benci Ayah! Aku benci Ayah!” Bayu berteriak sambil memegang pipinya yang terasa kebas.

Setelah mengatakan itu, Bayu berlari keluar rumah dan menghilang di tengah kegelapan malam. Pak Ahmad terdiam, hatinya hancur berkeping-keping. Ia terduduk lemas di lantai, air matanya mengalir deras membasahi pipinya.

"Ya Tuhan, apa yang baru saja aku lakukan? Aku menyakiti anakku… Aisyah... Maaf, aku tidak sengaja..." ratap Pak Ahmad dalam hati, merasa putus asa dan tak berdaya.

.

Di tengah kegelapan malam, Bayu berjalan tanpa arah. Ia merasa marah, sedih, dan kecewa. Ia tidak tahu ke mana harus pergi dan apa yang harus dilakukan.

Tiba-tiba, ia melihat seorang pria paruh baya berdiri di depan sebuah rumah yang tampak sepi. Pria itu adalah Pak Hasan, tetangga Pak Ahmad yang selama ini selalu bersikap baik padanya.

"Bayu, kamu kenapa malam-malam begini ada di luar?" tanya Pak Hasan dengan nada suara yang khawatir.

Bayu menatap Pak Hasan dengan tatapan kosong. "Aku... aku baru saja bertengkar dengan ayahku," jawab Bayu lirih.

"Bertengkar? Memangnya ada masalah apa?" tanya Pak Hasan, berusaha mendekati Bayu.

"Ayo ke rumah Bapak saja!" Pak Hasan membimbing Bayu untuk masuk ke dalam rumahnya. "Ayo ceritakan, biar kamu merasa lega," ucapnya. Tangan kanannya menuang air dari teko kaca dan mengulurkannya pada Bayu.

Bayu menerima gelas itu, menenggak habis isinya lalu menceritakan semua masalahnya kepada Pak Hasan, mulai dari pertengkarannya dengan ayahnya hingga kekerasan yang baru saja dialaminya.

Pak Hasan mendengarkan cerita Bayu dengan penuh perhatian. Setelah Bayu selesai bercerita, Pak Hasan menepuk pundak Bayu dengan lembut.

"Ya Tuhan… Bayu." Pak Hasan menunjukkan wajah prihatin. "Aku tidak menyangka Ayahmu akan bertindak sekejam itu. Ayahmu sudah keterlaluan. Kamu harus berani melawan dia," kata Pak Hasan seolah dia sedang prihatin.

Bayu menatap Pak Hasan dengan tatapan bingung. "Melawan? Maksudnya bagaimana, Pak?" tanya Bayu.

"Kamu harus melaporkan ayahmu ke polisi atas tindakan kekerasan yang telah dilakukannya. Itu termasuk KDRT. Dan itu ada hukumnya. Sebagai seorang anak yang baru saja mendapatkan KDRT, kamu berhak melakukan itu," jawab Pak Hasan dengan nada suara yang meyakinkan.

Bayu terdiam, mencerna perkataan Pak Hasan. Ia merasa ragu dan takut, namun di sisi lain, ia juga merasa marah dan sakit hati.

"Tapi... apakah tidak apa-apa kalau aku melaporkan ayahku, Pak?" tanya Bayu dengan nada suara yang bimbang.

"Tentu saja tidak apa-apa, Bayu. Justru memang harus dilaporkan. Negara ini punya undang-undang. Kamu harus memberikan pelajaran kepada ayahmu agar dia tidak semena-mena lagi terhadapmu. Percayalah, ini adalah jalan yang terbaik untuk kamu," jawab Pak Hasan dengan senyum licik yang tersembunyi.

“Padahal kamu kan tidak bersalah apa-apa. Yang namanya anak muda minum itu ya biasa. Wong ayahmu sendiri dulu waktu muda juga suka minum, kok." Pak Hasan menambahkan bumbu penyedap.

Bayu terbelalak mendengar ucapan pak Hasan. Benarkah ayahnya dulu seperti itu? Lalu kenapa sekarang ayahnya harus marah jika dia juga melakukan hal yang sama.

Melihat Bayu yang masih bimbang, Pak Hasan menambahkan bumbu lagi. “Anak jaman sekarang, kalau tidak mengikuti perkembangan jaman, tidak ikut pergaulan, nanti dibilang kuper."

Bayu mengangguk. Yang dibilang pak Hasan benar. Karena nyatanya teman-temannya juga pada minum, dan orang tua mereka tidak pernah mempermasalahkan itu. Hanya ayahnya saja yang terlalu cerewet.

1
Ayudya
mampir lagi kak
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: terima kasih. semoga suka/Kiss//Kiss//Pray//Pray/
total 1 replies
Nar Sih
sdh terbukti salah kok ngk mau ngaku ,dan pasti nya hukuman berat menanti mu pk hasan 🤣
Hasanah Purwokerto
Wis tuek kok yo neko" to pak...
Selamat bermalam di hotel prodeo pak Hadan...👊👊👊👊👊👊
Hasanah Purwokerto
Awal penderitaanmu dimulai pak Hasan..
Hasanah Purwokerto
Rio CS pasti kalang kabut nih..
Mo kabur...????? oooo..tidak bisa.....
kalian sdh dibawah pengawasan....🤭🤭🤭🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
gak usah ngaku Hasan. biarkan polisi bekerja, setelah itu kamu akan membusuk di penjara. apalagi kamu tak mau bekerja sama dengan polisi
ora
Masih aja ngelak🙄😒
Dew666
🥰🥰🥰🥰
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Hasan sepertinya bandar narkoba ya?
Nar Sih
asyikkk ...ahirnya pk hasan di tanggkap juga ,syukurin biar tau rasa🤣🤣
Dewi kunti
sejak awal mereka sudah......ad yg kurang gak sich kata2nya
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: aduh, opo kui meng 🏃🏃🏃
total 1 replies
ora
Pak,, pak,, udah tua banyak tingkah sih. Siap-siap aja mengahabiskan banyak waktu mu di balik jeruji besi ....
Patrick Khan
nah lo ketangkep kan 😅😅
partini
hemmm tua bangka ga tau diri
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
kenapa gak bayu pradana sih? kan biar mirip gitu sm yg onoh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ya gak tahu klo namanya bayu itu🤣
total 4 replies
Cindy
lanjut kak
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
apa yang akan terjadi pada doni & Rio?
ora
Kuapoook nggak kalian😒😒
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: harusnya sih kapok
total 1 replies
Dewi kunti
dua kaaaakk ap menang dia🙈
Fatkhur Kevin
tangkap rio dan p hasan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!