NovelToon NovelToon
Rantai Kekayaan

Rantai Kekayaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Dikelilingi wanita cantik / Iblis / Mengubah Takdir / Tumbal
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Demi harta Dirja rela melakukan pesugihan, pesugihan yang katanya aman. Tak perlu menumbalkan nyawa, hanya perlu menikah lagi saja. Semakin Dirja menikah dengan banyak wanita, maka harta yang dia dapatkan juga akan melimpah.

"Ingat, Dirja! Kamu harus menikah dengan wanita yang memiliki hari spesial, seperti wanita yang lahir pada malam satu suro. Atau, wanita yang lahir pada hari Selasa Kliwon."

"Siap, Ki! Apa pun akan saya lakukan, yang terpenting kehidupan saya akan jadi lebih baik."

Akan seperti apa kehidupan Dirja setelah melakukan pesugihan?

Benarkah pesugihan itu aman tanpa tumbal?

Gas baca, jangan sampai ketinggalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panas

Duar!

Petir terdengar begitu kencang, membuat kilat cahaya kuning di langit yang gelap terlihat sangat jelas. Petir itu membangunkan sebagian orang yang sedang tertidur pulas.

Ada yang bangun karena takut dengan suara petir, ada juga yang takut kalau itu adalah pertanda hujan akan turun dan rumahnya akan bocor. Mereka harus sedia ember untuk wadah air yang nantinya akan membasahi rumah mereka.

Duar!

Petir itu terdengar seperti suara tembakan, sangat kencang dan membuat telinga terasa sakit. Ada yang langsung membaca istighfar, ada yang langsung membaca doa agar terhindar dari kemalangan, ada juga yang marah-marah sambil menutup telinga.

"Kenapa sih lagi pules tidur malah ada petir? Aku kan' jadi kaget dan telingaku rasanya sangat sakit!" gerutu Dea.

Wanita hamil itu terbangun dari tidurnya dan langsung menggerutu, Damar yang ada di sampingnya langsung bangun mendengar suara keluhan istrinya dan memeluknya dengan erat.

"Sudah jangan marah-marah, kamu itu lagi hamil. Mending tidur aja lagi," bujuknya.

"Pengennya sih tidur lagi, tapi kalau bangun karena kaget begini jadi nggak bisa tidur. Apalagi awalnya panas banget, kayak mau ujan tapi nggak turun. Hawanya semromong tahu gak?"

Damar melepaskan pelukannya dari istrinya, lalu damar menatap istrinya tersebut. Keringat memang membanjiri wajah wanita, bahkan sampai ke leher dan punggung wanita itu begitu berkeringat.

"Mungkin karena kamu lagi hamil, makanya hawanya beda sama aku. Mau aku bukakan jendela biar tidak terlalu panas?"

"Boleh, Mas. Gak kuat aku, panas."

"Oke, terus bajunya diganti biar tidak masuk angin. Lap tuh keringat di wajah sama leher kamu juga," ujar Damar.

"Iya," jawab Dea.

Damar dan juga Dea sama-sama turun dari tempat tidur, Dea mengelap keringatnya lalu mengganti bajunya dengan yang lebih tipis. Sedangkan Damar membuka sedikit pintu jendelanya.

"Kok dikit doang sih, Mas? Yang lebar sih, Mas. Biar adem," ujar Dea penuh protes.

"Tapi, Yang. Ini masih malem banget loh, gelap banget di luar. Aku takut," ujar Damar sambil memperhatikan ke arah luar jendela. Lalu, dia menengadahkan kepalanya ke atas.

Langit nampak gelap sekali, udara terasa panas dan tak ada angin. Di daerah sekitar rumah lurah Sukarta juga sangat gelap, hanya terlihat pohon-pohon yang tumbuh tinggi sebagai jarak dari rumah ke rumah.

"Hiih!" ujarnya bergidik ngeri. Bulu kuduknya bahkan terasa berdiri, cepat-cepat dia menghampiri istrinya dan memeluknya.

"Kamu kenapa sih?"

"Gelap banget, Yang. Takut aku, lampunya nyalain lagi ya? Biar di dalam kamar tak terlalu gelap," pinta Damar.

"Enak aja mau nambah nyalain lampu, ada satu lampu di pojokan kamar yang nyala aja gerah banget. Gimana kalau mau nyalain satu lampu corong lagi coba? Yang ada aku bisa mati kepanasan," ujar Dea ketus.

"Ya udah gak apa-apa kalau nggak boleh nyalain lampu corong lagi, tapi pintu jendelanya jangan dibuka lebar. Percuma, gak ada angin."

"Halah! Bilang aja kamu takut! Takut apa kamu? Setan? Aku sudah hidup lama di rumah ini, tak ada yang namanya setan. Nggak usah lebay jadi orang," ketus Dea.

"Iya, maaf," ujar Damar yang lagu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Dia sudah malas berdebat dengan istrinya, dia lebih baik tidur kara sudah sangat mengantuk. Dea menggelengkan kepalanya, lalu dia membuka jendela dengan lebar agar ada hawa dingin yang masuk.

"Ck! Ternyata beneran enggak ada angin, jendela udah dibuka tapi tetep aja aku merasa kepanasan." Dea menyeka keringat yang ada di dahinya dengan punggung tangannya.

Karena tetap saja merasa kepanasan, dia melangkahkan kakinya menuju dapur dan mengambil kipas tangan. Wanita itu merasa sedikit terobati rasa gerahnya dengan kipas tangan itu.

Dea melangkah pelan menuju kamarnya. Sebelum menutup pintu, dia sempat menoleh ke arah suaminya yang tidur nyenyak, dada suaminya naik turun dengan perlahan. Napasnya juga terdengar teratur, itu artinya dia sudah tidur pulas kembali.

Panas menyengat membuat keringat membasahi dahinya. Tanpa pikir panjang, dia duduk di depan jendela, lalu mengipasi wajahnya dengan kipas tangan yang tadi dia ambil di dapur.

"Ah, lumayan juga," gumamnya sambil menyandarkan punggung ke tembok yang dingin. 

Matanya terpejam, dia menikmati hembusan angin dari kipas itu yang sedikit meredakan gerah. Di saat dia sedang menikmati angin dari kipas tangan tersebut, tiba-tiba angin kencang menerobos masuk melalui celah jendela, mengoyak ketenangan yang baru saja dirasakan oleh Dea. 

Lampu corong di pojok kamar tiba-tiba padam, hal itu meninggalkan kegelapan pekat. Dea membuka matanya cepat-cepat, wajahnya mengernyit. Sejak tadi serasa panas sekali, tetapi sekalinya ada angin langsung besar dan membuat lampu corong di dalam kamarnya mati.

"Ya ampun, anginnya malah matiin lampu! Sialan!" 

Dia begitu kesal, tangannya dengan cepat mencari-cari sesuatu di meja. Namun, setelah digerakkan kesana kemari, korek api tak juga ketemu. Dea menjadi geram dibuatnya.

"Di mana sih koreknya?" tanyanya kesal, suaranya bergetar oleh keletihan dan panas yang tak kunjung hilang.

Dea berpegangan pada tembok, dia berjalan sambil mencari korek kayu. Namun, korek kayu itu tak kunjung ketemu. Tentu saja hal itu membuat Dea begitu kesal. 

"Sial! Tapi mati lampu, tapi angin keceng, tapi hawanya panas banget."

Angin yang masuk ke dalam kamar terasa begitu kencang, angin itu seperti pusara yang membelit dan ingin melilit. Karena terus berputar di dekatnya. Namun, tak juga memberikan rasa dingin di tubuhnya. 

Justru, semakin kencang angin itu berhembus, dia merasakan tubuhnya begitu panas sekali. Angin yang datang seperti bola api yang menggumpal, semakin lama semakin terasa panas. 

"Astaga! Ini kenapa malah tambah panas?"

Dea merasa keringat mulai mengucur dari atas kepala sampai membasahi wajah dan juga tubuhnya, baju tipis yang dia kenakan kini sudah basah kuyup. Dia semakin merasa heran dibuatnya. 

Dea mendekat ke arah suaminya yang tertidur pulas di atas ranjang, dia mencoba membangunkan pria itu dengan menepuk-nepuk pundaknya. 

"Mas! Bangun! Aku kepanasan, aku juga tidak bisa melihat dengan jelas karena sangat gelap. Kamu bisa bantuin aku cari korek kayu gak? Gelap, aku gak betah."

Dea merasa kesal sekali karena suaminya itu tak kunjung bangun, dia yang kesal dan juga tak sabar akhirnya membangunkan suaminya dengan cara memukul wajahnya.

Plak!

"Bangun sih, Mas. Aku kepanasan dan juga merasa pengap dengan hawa yang gelap, carikan aku korek kayu."

Beberapa saat kemudian Damar bangun, matanya terbuka, tetapi Dea merasa heran karena sorot mata itu menatap Dea dengan tatapan lain. Mata pria itu memerah, bibirnya membuat lengkungan yang begitu misterius.

"Mas! Kamu kenapa menatap aku seperti itu? Kamu marah? Aku mau minta kamu cari korek kayu, nggak mau?"

1
Mamake Nayla
blm apa2 udah ketahuan🤣🤣🤣🤣
Siti Yatmi
hayo loh..Dirja ketauan...wk2
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
yahhh gabisa hamil lagi
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hiiii seremmm
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
tadi mah ya tuhan ya tuhan😇😇
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
lagi gini aja baru inget tuhan🤣
Siti Yatmi
apaan tuh....ih..serem...takut deh kalo tidur ranjang nya ada kolong...horor....
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
kan itu ortu nya, gimana ci
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
🤣🤣🤣lebih parah dadi dirja
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: halo kak baca juga di novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 𝙙𝙖𝙣 baca juga di novel 𝙃𝙖𝙯𝙚𝙡𝙡𝙖 atau klik akun profil ku ya😌
total 1 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mencekik
Cucu Suliani: Typonya gak bisa hilang ya🤣
total 1 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hiiii serem bngt, pas gitu ayah sama ibu nya palsu🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mamarahan terus ih Dea😇
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
Dea ih jangan ngomong sembarangan🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
aduhh deaaaa
Siti Yatmi
bagi2 Mak....masakan nya .wk2..JD lapar
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
bagus ini lebih keren😈😈😈😈
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
pisahh
🍒⃞⃟🦅AmaraGold☆⃝𝗧ꋬꋊ
Yaaa jelas marah lah wong lagi tidur kog dipukul😄,
punya pikiran tidak sih Dea ini.
Egois, judes dan emosian
🍒⃞⃟🦅AmaraGold☆⃝𝗧ꋬꋊ
waduh takut banget kedepannya nanti minta tumbal janin terus tuh makhluk.
iblis kalau di turuti semakin menjadi membawamu makin dalam terperosok dalam kehinaan .
Dirja ,ringkih banget hatimu ,baru di katain begitu kau masukkan ke dalam hati terlalu jauh ,hingga punya pikiran melenyapkan kehidupan insan tidak bersalah yang baru berkembang.



semangat teh Ucu
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
eh emang bisa numbalin orng ta?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!