Paksaan sang ibu sukses merubah 'Status Hidup' Nadilla menjadi bertunangan.
Awalnya Nadilla punya rencana untuk membatalkan pertunangan karena si pria sudah mempunyai kekasih.
Semua situasi itu berubah saat mengetahui sisi baik pria yang ingin membahagiakan kedua orang tua melalui prestasi yang akan pria itu lakukan sendiri di sekolah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. Keinginan Terbesar Disky.
Disky meminta Novia untuk pulang sekolah lebih dulu karena ingin berkumpul bersama anak-anak eskul basket.
Di hari jumat ini, ada info kalau bulan depan akan ada kompetisi basket antar SMA tingkat provinsi.
Bahkan pihak sekolah sudah mempersiapkan pelatih berpengalaman untuk menargetkan juara agar bisa nembus ke tingkat Nasional.
Semua murid eskul basket telah berkumpul, baik itu laki-laki ataupun perempuan.
Sekolah sudah menyiapkan sepuluh murid untuk dikirim ke kompetisi. Selain ada Deon, Farel juga masuk ke dalam top 10 pemain terbaik, yang sangat diharapkan, namun Disky tidak masuk ke dalam team karena alasan game point rendah diatas Farel.
"Pak sebentar" Disky mengajukan protes.
"Iya kenapa Disky?"
"Kalau dilihat rebounds dengan assist. Saya lebih baik dari Farel, kenapa saya gak masuk team pak?"
"Game point kamu paling kecil Disky, kita butuh seseorang yang mahir memasukan bola ke ranjang"
"..." Disky terdiam sambil menarik nafasnya panjang, hingga tatapan penuh ancaman pun mengarah pada Farel.
"Pak" Deon kali ini ikut berbicara.
"Iya Deon?"
"Saran saya Disky masukin ke dalam team, kalau tidak ada dia kita bakal kesusahan"
"Tidak bisa Deon, ini sudah di analisa oleh pelatih"
"Jangan dilihat dari statistik pak, coba lihat permainan Disky waktu kemarin kita juara di tingkat kota" Saran Deon.
Pelatih hingga pembimbing itu saling menatap satu sama lain, entah apa yang di bicarakan. Yang jelas keduanya mengangguk yang kemudian pembimbing eskul menjawab perkataan Deon "Kita punya rebound terbaik dari anak kelas dua"
"Belum tentu kalau dia bisa berhasil nangkap bola pantul dari musuh kan pak?"
"Ini sudah keputusan kami, team sepuluh terbaik sudah diumumkan, selain itu jangan ada yang protes" Kata guru pembimbing.
Disky hanya tersenyum menerima kenyataan tidak bisa mengikuti kejuaraan basket tingkat SMA antar provinsi.
Padahal Disky mempunyai keinginan untuk juara basket di tingkat nasional, bahkan pria itu sempat kepikiran ingin masuk timnas.
Tapi jalan menuju itu sudah ditentukan oleh tuhan, Disky pun sadar dengan kesalahan nya. Selain tidak konsisten untuk latihan, juga ia sudah jarang hadir ke ruang basket untuk membahas hal penting mengenai turnamen.
"Saya permisi dulu" Karena saking sakit hati nya, Disky keluar dari ruangan sambil menggebrak pintu.
Farel tersenyum jahat, seolah sudah puas karena berhasil mengalahkan Disky yang sedari dulu diatasnya.
'Ini kesempatan saya untuk membuktikan diri saya di hadapan Maurel, maaf Disky' Dalam hati Farel.
Semua orang pun tahu kalau Disky dengan Farel saling senggol kalau masalah prestasi.
Itulah sebabnya kalau Disky sangat benci dengan Farel.
**
Sampai rumah nya, Disky langsung terdiam melihat Nadilla sedang rebahan santai di sofa sambil nonton film di layar TV LED. Bukan ada niatan untuk bersantai sebenarnya, yang awalnya ingin mengembalikan laptop justru ia disuruh jaga rumah oleh Pak Handoyo.
"Dilla, papah saya kemana?" Tanya Disky dengan tampang yang muram.
Nadilla memberhentikan durasi film, lalu menatap ke arah Disky "Lagi keluar beli kopi di kafe"
Cukup puas dengan jawaban Nadilla, Disky kini mengalihkan pembicaraan. "Enak banget ya hidup kamu. Sudah dua hari enggak sekolah, sekarang malah asik nonton film"
"Lah terus?" Nadilla mulai naik darah dari sini "Kalau saya disuruh ayah kamu buat nonton film gimana?" Katanya lembut namun penuh tekanan.
"Aneh banget kan ayah saya, nyuruh orang malas-malasan"
"Karena beliau tau hobi saya, nah coba lihat diri kamu? Hahaha, jangankan hobi saya, lihat perasaan saya aja enggak"
"Saya gak mau ribut ya sama kamu dilla"
"Kamu yang nyari masalah, datang-datang sembur saya udah gak sekolah asik nonton film itu maksutnya apa?!"
Disky berdecak sebal, ia menaruh tas di atas sofa yang sedang Nadilla duduki. mood pria itu sedang tidak bisa di ganggu pasca Farel merampas keinginannya untuk masuk ke dalam team lomba basket antar SMA di tingkat provinsi.
Selain tas, sepatu ia lepas dan ditinggalkan begitu saja. Nadilla yang orang nya sangat tertib jelas tidak suka melihat hal-hal seperti kapal pecah.
"BERESIN GAK!!!" Teriak Nadilla dengan amukan nya yang meluap.
"INI RUMAH SAYA, MAU ITU MAU INI YA TERSERAH SAYA BEGO!!" Balas Disky dengan teriakan yang sangat menakutkan.
Nadilla sampai takut sendiri, ia memilih diam sambil menahan sakit setelah di bentak oleh pria yang ia sayang.
"Seumur hidup saya gak pernah di bentak sama cowok, kamu buat saya takut. Keluar juga wujud asli kamu disky" Lirih Nadilla dengan tangisan.
Setelah sadar apa yang Disky lakukan, ia langsung memeluk Nadilla lalu meminta maaf. Hanya saja Nadilla yang benar-benar sakit hati karena dibentak reflek mendorong jatuh, bahkan Nadilla keluar dari rumah disky membawa tangisan nya.
Novia mencegah pelarian Nadilla, kini Nadilla menangis dan mengadu dipelukan Novia.
Dengan apa yang terjadi, Novia tak segan menampar salah satu pipi Disky karena tindakannya itu terbilang keterlaluan.