NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Bos Muda Lumpuh

Terpaksa Menikah Bos Muda Lumpuh

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:100.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: Rani

Chacha memang anak haram, tapi haruskah dia dikhianati oleh keluarganya dan dijadikan istri pengganti?!

Cukup lama Chacha disiksa, dan kegunaan terakhirnya yaitu menikahi orang cacat untuk saudara tirinya!

Bastian, CEO Hutama Group membeli Chacha atas dasar hutang ayahnya, dan dia harus setuju demi neneknya.
Awalnya dia pikir semuanya akan baik-baik saja setelah menikah. Namun ternyata dirinya bagai masuk ke kandang harimau ke luar ke kandang buaya.

Pria di depannya yang terkenal kejam, tidak menganggapnya sedikit pun sebagai seorang istri.

Dengan penuh kesabaran, Chacha tetap memperlakukan Bastian dengan baik dan tulus.
Akankah benih-benih cinta muncul dalam pernikahan mereka?
Atau akankah saudara tirinya kembali untuk memenangkan hati Bastian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Episode 35

Saat Chacha ingin meninggalkan Bastian. Dengan cepat, Bastian menarik tangan Chacha untuk mencegah Chacha pergi. Karena Bastian terlalu kuat menarik, sedangkan Chacha tidak berpikir kalau Bastian akan menarik tangannya lagi, Chacha kembali harus terjatuh ke dalam pelukan Bastian untuk yang kedua kalinya.

"Kayaknya, kamu suka sekali jatuh ke dalam pelukanku," kata Bastian setelah beberapa saat mereka saling tatap.

"Apa apa-apaan sih kamu. Salah kamu yang tiba-tiba narik tangan aku. Mana aku tahu kalau aku akan jatuh ke kamu."

"Oh, benarkah kamu tidak suka kalau jatuh ke dalam pelukanku?"

"Ya jelas aku tidak suka. Kamu pikir aku apaan? Seenaknya kami tarik-tarik kemudian nuduh aku yang senang jatuh," kata Cahcha dengan sangat kesal.

"Kalau kamu gak suka, kenapa kamu masih betah berada dalam pelukanku sekarang?"

Chacha baru ingat kalau sejak tadi dirinya tidak bangun-bangun dari pelukan Bastian. Ketika berdebat tadi, ia masih berada dalam pelukan Bastian. Dengan cepat, ia beranjak dari pelukan itu dan berusaha menahan rasa malu akibat ketidaksadarannya.

Chacha bergegas meninggalkan kamar itu. Ia tidak bisa adu mulut lagi dengan Bastian. Jika tetap di kamar ini, maka, Bastian pasti akan mengajaknya terus berdebat. Apalagi setelah kejadian barusan.

Bastian tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tersenyum saat melihat wajah Chacha yang terkesan sangat imut ketika ia menahan malu. Hingga Chacha menghilang di balik pintu kamar pun, Bastian masih tersenyum memikirkan wajah Chacha.

"Dasar cewek," kata Bastian bergumam pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba, ponsel Chacha berbunyi. Seketika, pikiran Bastian tentang Chacha teralihkan pada ponsel Chacha yang tertinggal di atas meja tak jauh dari Bastian yang duduk di atas ranjang.

Bastian melihat ponsel itu, dia punya dua pilihan yang sedang bermain dalam pikirannya. Pertama, haruskah ia mengangkat panggilan yang masuk ke dalam ponsel Chacha sekarang? Sedangkan yang kedua, dia abaikan saja ponsel tersebut.

Bastian memilih mengabaikan saja. Tapi pada akhirnya, karena ponsel itu terus saja berbunyi, Bastian mengangkat panggilan itu, tapi tidak mengeluarkan suara.

"Halo, Cha. Ini aku Dimas," ucap suara yang ada di dalam ponsel tersebut.

"Cha, bisakah kita bertemu di cafe biasa? Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu," kata Dimas lagi.

Bastian mematikan panggilan tersebut. Seketika, wajahnya berubah kesal. Entah apa yang ia rasakan, dia sendiri juga tidak tahu. Tapi, rasa kesal itu tidak bisa ia tahan.

Dengan cepat, Bastian mengambil ponselnya, lalu menyalin nomor telpon tersebut. Kemudian, dia meminta Danu untuk menemuinya di kamar.

Tidak butuh waktu lama untuk Danu datang ke kamar Bastian. Karena jarak antara kamar Danu dengan kamar Bastian hanya satu kamar saja.

Danu pun mengetuk pintu kamar Bastian.

"Masuk." Terdengar suara Bastian sangat kesal dari dalam kamar.

"Ada apa, bos muda?" tanya Danu agak takut.

"Cari tahu siapa pemilik nomor ini," ucap Bastian sambil menyerahkan ponselnya.

"Baik bos muda," kata Danu sambil menyalin nomor tersebut dengan cepat.

"Cari tahu juga siapa yang bernama Dimas, yang Chacha kenali."

"Dimas?"

"Ya, cari tahu siapa dia. Apa hubungannya dengan Cahcha. Pokoknya, cari tahu semua tentang dia. Secepatnya. Aku ingin tahu secepat mungkin."

"Baik bos muda. Saya akan cari tahu segera."

"Ya."

"Saya permisi bos muda."

"Hmm."

Danu merasa ada api cemburu yang sedang berkobar. Namun, dia tidak ingin mengajak Bastian bercanda sekarang. Karena, kelihatannya, saat ini Bastian memang sangat amat kesal. Jika dia mengajak Bastian bercanda sekarang, akan buruk akibatnya.

Danu yang keluar dari kamar Bastian, berpas-pasan dengan Chacha yang baru ingin masuk kamar.

"Danu."

"Nona bos."

"Kamu habis ketemu Bastian?"

"Iya nona bos."

"Oh."

"Ya. Saya permisi dulu nona muda."

"Mmm ... Danu. Boleh aku tanya sesuatu?"

"Tanya apa nona bos?"

"Kamu tahu soal Mona gak?"

Entah mengapa, Chacha tidak bisa menahan diri untuk menanyakan soal Mona pada Danu. Meskipun ia tahu, ia tidak berhak bertanya. Tapi, hati sulit untuk dicegah. Mulutnya tetap saja bertanya tentang pertanyaan yang tidak ingin ia tanyakan.

Danu memperhatikan Chacha dengan seksama. Ia mencium bau-bau kecemburuan dari perempuan itu saat ini.

Melihat Danu menatapnya dengan aneh, Chacha segera sadar kalau dirinya memang tidak pantas untuk bertanya. Ia berusaha membuat Danu merasa kalau dirinya hanya sebatas bertanya, tidak ada maksud lain dari pertanyaan itu.

"Danu. Kamu kok melihat aku seperti itu sih? Aku itu hanya penasaran aja sama Mona. Karena dia sangat mirip sama kak Keke," kata Chacha menjelaskan. Semakin ia jelaskan, semakin kuat pula tercium aroma kecemburuan darinya.

"Maaf-maaf nona bos. Sekali lagi maaf. Saya tahu sedikit tentang nona Mona. Kalo ada pertanyaan, tanya aja, saya akan jawab jika memang saya tahu."

"Gak jadi deh," kata Chacha sedikit kesal.

"Lho, kok gak jadi. Tanya ada nona bos. Jika saya tahu, saya akan jawab."

"Gak ah, aku sudah lupa mau tanya apa?"

"Mmmm ... lupa, apa .... "

"Danu, jangan bikin aku kesal," kata Chacha memotong perkataan Danu dengan cepat.

"Iya-iya, maaf nona bos. Lama-lama, nona bos mirip bos muda ya."

"Danu!"

"Ya nona bos," kata Danu sambil menahan senyum.

1
Larry Speed
emang agak laen nih cerita
Ndinlisaa
Luar biasa
Hamida Eca
iya ganti panggilannya jngn pak bos dan bu bos....gk enak....heee..he
Sofi Sofaki Saefuddin
otor mending sedikit hati2 soal medis. tidak ada orang operasi tulang langsung bisa berdiri :(
Aik Unique
Lumayan
Aik Unique
Luar biasa
Hana Min
Biasa
Hana Min
Buruk
Aditya Maulana
sangat bagus alur ceritanya
Rani: mksih bnyak yah🥰
total 1 replies
Aditya Maulana
kasian tu keke
Queenchaca
Ceritanya bagus cuma bahasanya aja aga kurang pas thor 😁😁
Queenchaca: Gpp thor semangat yaa tetep baca ceritanya ko 🫶🏻🫶🏻
Rani: hehe, maklum masih belajar itu aku kemarin.
total 2 replies
Sabaku No Gaara
huuhh!!!
penderiraan chacha lbih berat dr kmu tegar lah ...biar kmu bisa memperbaikix
Sabaku No Gaara
tgu hancurx keke dan sarah
Sabaku No Gaara
Lumayan
Sabaku No Gaara
tgu aja penyesalan mu bastian
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
paling gak suka karekater wanita yang sudah direndahkan malah jatuh cinta duluan. seperti perasaanya murah sekaliii..sudah disakiti malah duluan jatuh hati harusnyakan si pria biar tau saranya menyesal dan mengingat setiap perlakuannya
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
kurang ajar banget sampai dibuang dimukanya
Nduk Wahyu Triastuti
Luar biasa
Kurniawan Ardi Wibowo
bagus
Diluar NaLaR🗿
best
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!