NovelToon NovelToon
My Little Girls

My Little Girls

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: Encha

Kehidupan seorang gadis cantik bernama Calista Angela berubah setelah kepergian Ibunya dia tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan.
Ayahnya menikah dengan Ibu dari sahabatnya, dan semenjak itu, Calista selalu hidup menderita dan sang Ayah tidak lagi menyayanginya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Silvia dan Talita.

Zidan menatap dua wanita yang sudah tidak berdaya didalam sebuah ruangan lembab, bahkan hanya cahaya redup didalam sana.

Silvia dan Putrinya, Talita mereka terduduk lemas setelah seharian mereka terus berteriak. Tidak adanya minum dan makanan. Kedua tangan mereka terikat. rambut acak-acakan- sangat miris.

"Awasi mereka, tidak ada minum atau makanan."

"Baik Tuan."

Zidan berjalan keluar, meninggalkan mereka karena harus menemui Leon di Rumah Sakit.

Silvia menatapnya, tenaganya sudah habis dan dia tidak bisa berteriak.

"Ha- us" rintihannya namun tidak ada satupun yang memberikannya minum.

Silvia menatap putrinya, dia tidak mengenal mereka dan kenapa bisa mereka di bawa bahkan di sekap di tempat seperti ini.

Flashback.

Silvia terus berlari bersama Talita membawa tas yang berisi sejumlah uang yang dia bawa dari rumah Bagas sebelumnya. Mereka akan pergi jauh dengan membawa uang tersebut. Namun saat mereka akan menyeberang, sebuah mobil berhenti tepat di depan mereka dan dua orang langsung turun serta menyeretnya masuk ke dalam mobil.

"Lepas, siapa kalian." Teriak Silvia menatap empat orang di dalam mobil dengan wajah mereka yang ditutup.

"Mama, aku takut Ma."

"Lepasin saya dan anak saya. Tolong.."

"Diam.!"

"Tolong,, Tolong,,"

Mereka terus berteriak membuat salah satu dari mereka langsung membiusnya. Talita menggeleng saat melihat Mamanya pingsan.

"Sekarang giliran kamu."

Talita menggeleng namun karena dia terus menghirup membuatnya tidak sadar.

Silvia membuka matanya, dia menatap sekeliling dan tersadar saat berada disebuah ruangan gelap pengap dan juga lembab. Tubuhnya terikat di kursi dengan kaki dan juga tangan yang diikat.

"Talita bangun,, Sayang.."

Talita mengerjab, dia menatap sekeliling.

"Ma, dimana kita. Aku takut Ma."

"Diam sayang, Mama juga gak tau."

Suara langkah membuat mereka terdiam, semakin dekat hingga pintu terbuka. Zidan berdiri di sana menatapnya dengan tatapan tajam- menusuk.

"Siapa kamu, kenapa kamu culik kami Hah." Teriak Silvia membuat Zidan tersenyum.

"Kalian tidak perlu tau siapa saya."

"Lepasin kami, kita bahkan tidak saling kenal."

Zidan mengangguk dan duduk di kursi menatap dua wanita yang berhati iblis.

"Kita memang tidak saling mengenal, tapi mungkin kalian mengenal Calista."

Deg.

Silvia dan juga Talita saling pandang.

"Gadis yang selama ini tidak pernah mendapatkan keadilan di keluarganya. Kalian mengenalnya bukan."

"Siapa kamu."

"Hahahaha- santai, kalian pasti akan tau siapa saya."

"Tu- tunggu. Kamu Asistennya Leon kan." Talita menatap Zidan. Dia teringat saat bertemu di Perusahaan dan juga saat makan malam.

Silvia menoleh dan dia baru sadar dengan itu.

"Ingatan yang sangat bagus."

"Mau apa kamu. Kenapa kamu ikat kami."

"Peringatan kecil tidak membuat kalian jera rupanya."

"Maksud kamu."

Zidan beranjak bangun dan melenggang pergi begitu saja membuat Silvia juga Talita terus berteriak.

Flashback Off.

Zidan sudah berada di lobby rumah sakit, dia segera berjalan menuju lantai atas. Ruang VVIP dimana Calista di rawat. Sesuai perintah Leon, jika dia harus segera ke Rumah sakit.

Ceklek,,

Pintu terbuka dan Zidan menunduk saat melihat Leon berada di sana.

"Kita bicara di luar." Leon beranjak bangun. Dia tidak mau Istirahat gadisnya terganggu karena obrolan mereka.

Zidan mengangguk dan mengikutinya keluar.

Duduk di kursi tunggu, tidak jauh dari kamar Calista. Leon duduk bersama Zidan.

"Bagaimana mereka."

"Mereka sudah berada di markas, ingatan mereka cukup bagus saat mengenali siapa saya."

Leon mengangguk "Jangan ada satupun dari kalian yang memberikannya makan atau minum. Biarkan mereka kelelahan."

"Baik Tuan."

Leon menyandarkan kepalanya, dia teringat dengan ucapan Calista soal dirinya.

"Zidan."

"Ya Tuan."

"Saya ingin tanya sama kamu, tapi kamu harus jawab jujur dan jawab sebagai seorang teman bukan sebagai asisten kepada bos "

"Baik Tuan."

"Menurut kamu, apa saya sudah Tua?"

Zidan kaget dan langsung menatap Leon. Dia tidak mengerti dengan pertanyaan bosnya.

"Maksudnya?"

"Kamu tinggal jawab, apa saya terlihat tua?"

"Tidak Tuan, Anda tidak terlihat tua bahkan usia Anda masih 25 tahun. Memangnya kenapa Tuan."

"Calista, gadis itu bilang kalau saya sudah tua. Bahkan sudah beristri."

"A- apa Tuan."

"Ya, dia ketakutan saat teringat jika dia sudah dijual pada orang. Dan dia berpikir orang itu adalah laki-laki tua dan sudah beristri."

Zidan sangat ingin tertawa tapi dia tahan.

"Tidak ada yang lucu."

"Maaf Tuan."

"Apa aku terlihat tua di mata Calista.!"

Zidan menghela napasnya "Sebelumnya apa Nona sudah tau siapa orang yang telah membelinya?"

Leon menggeleng "Dia belum tau, dia hanya merasa takut jika laki-laki itu akan membawanya."

"Bukannya Nona sudah di bawa oleh orang itu?"

Leon menoleh dan menatap tajam membuat Zidan menggaruk tengkuknya.

"Maksud saya, Nona wajah jika berpikir seperti itu Tuan. karena biasanya seorang pengusaha kaya raya itu pasti memiliki banyak istri. Dan dalam hal ini, Nona dijual oleh Ayah kandungan pada pengusaha. Sudah pasti Nona berpikir pengusaha itu adalah laki-laki tua dengan perut buncit dan memiliki banyak istri."

"Perut saya tidak buncit, kamu tau itu."

"Bukan itu maksudnya Tuan, jadi kenapa Tuan tidak menceritakan semuanya saja pada Nona. Jika Tuan lah orang yang Nona maksud."

Leon terdiam, dia tidak mau mengatakan jujur soal ini. Dia tidak mau jika nantinya Calista akan marah dan membencinya bahkan sampai meninggalkannya.

"Aku takut dia benci dan pergi. Lima tahun aku sudah menantikan keadaan seperti ini. Dekat dengannya."

"Tapi menurut saya, lebih baik Anda menceritakan semuanya Tuan. Lebih baik Nona mendengarnya dari Anda dari pada dari orang lain. Saya yakin Nona akan mengerti."

"Bagaimana kalau dia marah dan malah pergi."

"Rasa kecewa pasti ada, tapi saya yakin- Nona bukan perempuan yang berpikir pendek. Dia pasti akan mengerti jika Anda mengatakan alasannya."

"Maaf Tuan, Apa Nona ingat soal kejadian lima tahun yang lalu?"

"Saya tidak tau, tapi sepertinya dia lupa."

Zidan mengangguk. "Lebih baik anda menceritakan semuanya. soal siapa Anda dan kenapa Anda melakukan semua itu."

Leon mengangguk "Setelah Calista sembuh, aku baru akan menceritakannya."

Zidan mengangguk dan mereka saling diam dengan pikiran masing-masing. Leon berharap jika Calista tidak akan kecewa, marah bahkan pergi meninggalkannya. Cukup lima tahun, dia mencarinya.

"Soal Bagas, bagaimana dengannya."

"Perusahaan bangkrut, rumahnya pun di sita Bank."

"Jangan sampai Calista tau soal ini. Dia pasti akan semakin sedih "

"Baik Tuan."

"Kamu urus perusahaan untuk beberapa hari, saya akan menemani Calista sampai dia benar-benar sembuh."

"Baik Tuan, Apa masih ada hal lain lagi Tuan."

"Tidak. Kamu bisa kembali ke markas dan terus awasi dua wanita itu. Jangan sampai mereka mati lebih dulu sebelum aku melihatnya." Ucap Leon melangkah kembali ke dalam ruangan inap Calista.

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
partini
pasang yg cocok yg satu suka lobang yg satu suka batang,,semoga kena penyakit kelamin biar mamfussss
wo te
ko skrng up nya 1 ja kak 🤔🤔
Cindy
lanjut kak
partini
busettt mau main" kamu ma Leon
Cindy
lanjut kak
partini
ihhh Kunti kepo banget,,
partini
betul kan dia punya rasa cinta,,kalau kamu diem aja bakal bikin huru hara yg tegas jadi laki jangn myek2 ,,ular punya seribu bisa yg berbaya so be smart don't be stupid,,like novel yg aku baca percaya masa teman ujungya nyesek di tinggal pergi jauh
Cindy
lanjut kak
partini
teman ?
itu kamu kalau dia mah ga cuma teman pasti ada rasa lah
kamu aja yg ga peka ,,hati" dia bisa bikin masalah kedepan nya
biasanya ceritnya seperti itu
Salsa aja
mosok iya setragis ituu sehhh pk bagas.. /Facepalm/
#cumadinovelll
terkesan lebay
Encha Imout: Thanks buat masukannya Kak 🙏
yuk aku bakal baca cerita karya kakak
total 1 replies
wo te
tadi aletha skrng Bianca bntr lgi viola 🤣🤣🤣
wo te
ko Aleta SH 🤔🤔
wo te
ruang krja x kak BKN rmh krja 🤭🤭
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!