NovelToon NovelToon
Cinta Manis Aroma Roti

Cinta Manis Aroma Roti

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Kisah cinta masa kecil / Cinta pada Pandangan Pertama / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Sebelas tahun lalu, seorang gadis kecil bernama Anya menyelamatkan remaja laki-laki dari kejaran penculik. Sebelum berpisah, remaja itu memberinya kalung berbentuk bintang dan janji akan bertemu lagi.

Kini, Anya tumbuh menjadi gadis cantik, ceria, dan blak-blakan yang mengelola toko roti warisan orang tuanya. Rotinya laris, pelanggannya setia, dan hidupnya sederhana tapi penuh tawa.

Sementara itu, Adrian Aurelius, CEO dingin dan misterius, telah menghabiskan bertahun-tahun mencari gadis penolongnya. Ketika akhirnya menemukan petunjuk, ia memilih menyamar menjadi pegawai toko roti itu untuk mengetahui ketulusan Anya.

Namun, bekerja di bawah gadis yang cerewet, penuh kejutan, dan selalu membuatnya kewalahan, membuat misi Adrian jadi penuh keseruan… dan perlahan, kenangan masa lalu mulai kembali.

Apakah Anya akan menyadari bahwa “pegawai barunya” adalah remaja yang pernah ia selamatkan?


---

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Sonia menatap layar ponselnya dengan gelisah. Sejak siang tadi, ia sudah berencana kembali ke Sweet Anya untuk memastikan firasatnya. Namun, mobil yang dikemudikan detektifnya tiba-tiba berhenti mendadak di depan sebuah sedan hitam yang memblokir jalan.

Pintu sedan itu terbuka. Seorang pria tinggi dengan jas hitam keluar—tatapannya tajam, rahangnya tegas, aura berbahaya terpancar dari setiap langkahnya. Sonia mengenal wajah itu. Satria, kakak Adrian yang terkenal dingin sekaligus tanpa kompromi.

“Keluar,” ucap Satria singkat.

Detektif pribadi Sonia menoleh bingung, tapi Sonia memberi isyarat untuk membukakan pintu. Begitu ia berdiri di hadapan Satria, pria itu langsung berbicara tanpa basa-basi.

“Pulang. Sekarang. Dan jangan pernah injakkan kaki di kafe itu lagi.”

Sonia mengerutkan kening. “Jadi memang ada yang kau sembunyikan di sana?”

Satria hanya memandangnya datar. “Ini bukan urusanmu. Dan demi keselamatanmu… sebaiknya kau berhenti mencari masalah dengan Adrian.”

Nada suaranya begitu tegas, dingin, dan sarat ancaman terselubung. Sonia mencoba melawan dengan tatapan sinis, tapi entah kenapa, jantungnya berdegup lebih cepat. Ada tekanan aneh yang membuatnya terpaksa menelan semua protes.

“Aku akan kembali kapan pun aku mau,” jawab Sonia, mencoba terdengar tenang.

Satria tersenyum tipis, tapi tatapan matanya membuat udara terasa lebih berat. “Tidak, kau tidak akan kembali. Karena jika kau memaksa… nama keluarga Kita tidak akan lagi terdengar di kota ini

Sonia ingin membalas, tapi Satria sudah memberi isyarat ke sopirnya. Sedan hitam itu kemudian melaju, meninggalkannya berdiri di trotoar, perasaan campur aduk memenuhi kepalanya.

-----

Pukul sebelas malam, apartemen mewah Sonia sunyi. Ia baru saja selesai mandi ketika suara bel pintu terdengar. Saat membukanya, tubuhnya langsung menegang.

Adrian berdiri di sana.

Bukan Raka, bukan penyamaran. Ini Adrian Aurelius Bramasta yang ia kenal—berjas gelap, rambut rapi, aura mengintimidasi seperti penguasa.

“Sonia,” ucapnya datar, tanpa senyum. “Kita perlu bicara.”

Sonia tersenyum tipis. “Akhirnya kau muncul juga. Aku tahu kau bersembunyi—”

Adrian masuk begitu saja tanpa memedulikan ucapannya. Ia berdiri di tengah ruang tamu, menatapnya tajam.

“Kau dengarkan baik-baik. Jika kau mendekat ke Sweet Anya lagi, atau berusaha mencari tahu keberadaanku… keluargamu akan kehilangan semua yang mereka miliki. Perusahaan kalian akan runtuh, dan namamu akan menjadi bahan olok-olok di setiap koran.” ancam Adrian

Sonia mencoba tersenyum angkuh, meski matanya sedikit bergetar. “Kau tak akan berani.”

Adrian melangkah mendekat, jarak di antara mereka hanya sejengkal. “Kau tahu aku selalu menepati ancaman. Jangan uji kesabaranku, Sonia.”

Sunyi menyelimuti ruangan. Detik jam terdengar begitu jelas. Sonia menelan ludah, sadar bahwa kali ini Adrian benar-benar serius.

Tanpa menunggu jawaban, Adrian berbalik dan melangkah pergi. Tepat sebelum pintu tertutup, ia menoleh sekali lagi.

“Kau ingin bermain, tapi aku yang memegang papan permainannya. Ingat itu.”

Pintu menutup dengan suara klik. Sonia berdiri diam, mencoba menenangkan napasnya—dan untuk pertama kalinya, ia merasakan rasa takut yang nyata terhadap pria itu.

...----------------...

Keesokan Paginya Di Sweet Anya

Langit masih pucat saat Raka atau tepatnya Adrian datang lebih awal dari biasanya. Ia berdiri di depan pintu toko, memutar kunci, lalu masuk sambil menghela napas panjang. Semalam ia tak banyak tidur, pikirannya masih berputar pada pertemuan dengan Sonia.

Ancaman sudah ia lontarkan. Namun ia tahu, Sonia bukan tipe perempuan yang menyerah hanya karena satu intimidasi.

“Aku harus perketat semua… bahkan Anya pun tak boleh tahu apa pun sampai waktunya,” gumamnya sambil memeriksa jendela depan.

Suara langkah ringan terdengar. Anya masuk dengan senyum segar, membawa dua kantong kertas berisi bahan-bahan dari pasar.

“Wah, pagi banget, Raka. Mau rebut rekor siapa yang paling rajin, nih?” godanya sambil meletakkan kantong di meja.

Adrian berusaha tersenyum santai. “Anggap saja ini bagian dari… menjaga benteng.”

“Benteng?” Anya mengernyit heran. “Kita ini toko roti, bukan kastil, tahu.”

Adrian hanya terkekeh tipis, lalu sibuk merapikan adonan di meja kerja. Ia tak mau membuka percakapan yang bisa menimbulkan kecurigaan

Lima belas menit kemudian, pintu kembali terbuka. Andara masuk sambil menyeruput kopi takeaway.

“Pagi semua! Pagi chef misterius!” serunya ceria.

Adrian mendengus. “Pagi. Dan berhenti memanggilku begitu.”

Andara tidak menggubris. Ia duduk di bangku bar dan bersandar santai. “Eh, kalian tahu nggak? Tadi malam aku ketemu kak Satria.”

Adrian menghentikan gerakan tangannya sejenak. “Dia bilang apa?”

Andara mengangkat alis. “Dia cuma bilang masalah sudah beres. Katanya ‘target’ nggak bakal balik lagi.” Lalu Andara menatap Adrian penuh arti.

“Itu maksudnya siapa, ya?” tanya Anya memandang mereka berdua bergantian.

“Kalian ngomongin apa sih? Target? Kayak operasi rahasia aja.”tanya Anya lagi

Adrian cepat-cepat menjawab, “Itu cuma istilah… eh, pelanggan yang suka bikin ribet.”

Anya tertawa kecil. “Oh, kupikir kalian lagi main film mata-mata.”

Andara nyaris tertawa terbahak, tapi tatapan Adrian membuatnya langsung menutup mulut.

Sementara itu, di apartemennya, Sonia duduk di meja rias dengan wajah tanpa make-up. Matanya menatap pantulan dirinya sendiri.

Ia memikirkan kata-kata Adrian semalam. Ancaman itu masih berputar di kepalanya. Tapi di sisi lain, rasa penasaran semakin membesar.

“Aku tidak akan kalah begitu saja…” bisiknya.

Tangannya meraih ponsel, membuka daftar kontak, dan menekan sebuah nomor.

“Aku butuh informasi lain… bukan dari detektif yang kemarin. Cari orang yang tahu pergerakan keluarga Bramasta. Bayar berapa pun.”

-----

Menjelang siang, toko mulai penuh. Pelanggan antre, aroma kopi dan roti memenuhi udara. Adrian sibuk di dapur, sesekali melongok ke area depan untuk memastikan semuanya terkendali.

Namun matanya tiba-tiba menangkap sosok yang tak asing bukan Sonia, tapi salah satu asistennya di perusahaan, Jordan, yang masuk sambil membawa tas kertas besar.

Jordan melangkah cepat ke dapur. “Bos, semua sudah aman. Dia nggak akan mendekat dalam waktu dekat… tapi tetap hati-hati. Perempuan itu licik.”

Adrian mengangguk pelan. “Bagus. Sekarang pergilah sebelum Anya atau pelanggan lain mengenalimu.”

Jordan menaruh tas di meja. “Ini bahan impor yang biasa kau suka pakai. Anggap saja bonus biar penyamaranmu makin meyakinkan.”

Adrian hampir tersenyum. “Kau memang tahu caranya menjaga rahasia.”

Jordan pergi secepat ia datang. Anya, yang tak melihat apa-apa karena sibuk, hanya mengira ada pemasok bahan yang mampir.

Malamnya, setelah toko tutup, Adrian naik ke atap gedung kecil tempat Sweet Anya berada. Dari sana, ia bisa melihat sebagian kota berkilau.

Ia berdiri diam, memikirkan langkah selanjutnya. Hubungan dengan Anya berjalan alami, tapi ancaman dari Sonia bisa datang kapan saja.

Andara tiba-tiba muncul sambil membawa dua gelas cokelat panas. “Kalau mau galau, jangan sendirian. Nanti keliatan banget dramanya.”

Adrian menoleh, sedikit tersenyum. “Kakak cuma… memastikan semua tetap aman.”

Andara duduk di sebelahnya. “Kak ini, nyamar jadi orang biasa aja udah luar biasa. Tapi jangan lupa, orang biasa juga bisa bahagia tanpa drama.”

Adrian menghela napas. “Sayangnya, aku belum bisa jadi orang biasa… bukan selama aku belum tahu hati Anya sesungguhnya.”

Andara hanya tersenyum tipis, meneguk cokelatnya. “Ya sudah, kalau begitu… pastikan kakak tidak ketahuan sebelum waktunya.”

Adrian menatap langit malam. Dalam hati, ia berjanji tak peduli seberapa rumit permainan ini, ia akan tetap berada di sisi Anya… sampai tiba saatnya mengungkap kebenaran.

Bersambung

1
Supryatin 123
hebat si anya.pemberani n tangguh.lnjut thor 💪💪💪
Rohmi Yatun
kereeennn anya😘😘😘
Talnis Marsy
gitu donk Anya..tunjukkan pesonamu/Rose/.jadilah wanita yang tangguh
Supryatin 123
💪💪🥰🥰🥰❤️❤️ buat Anya pantang mundur n menyerah menghadapi dunia luar yg kejam lnjut thor 💪💪💪
Rohmi Yatun
cerita yang menarik🌹🌹🌹👍
Wulan Sari
cerita ini sangat menarik untuk contoh kehidupan yg nyata untuk sehari2 salut deh karakter cerita ini suka 👍 salam sehat selalu ya 💪 karya yang lain 🙂❤️🙏
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪
Talnis Marsy
Thor jangan bikin karakter Anya lembek...calon istri ceo harus tahan banting..tunjukin donk kamu wanita tangguh dan berkelas
Supryatin 123
seru bnget thor.lnjut thor 💪💪💪
Kadek Ariani
mantap banget kak...lanjut y
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪
Talnis Marsy
semangat thor
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Sulfia Nuriawati
kelamaan misinya bikinkesel bertele tele 🙏🙏🙏🙏
inda Permatasari: bukan bertele tele kak ini baru bab 10 an jika langsung ke Tahuan sebelum bab 20 ceritanya akan terlalu cepat, nanti di kira terburu buru
total 1 replies
Retno Palupi
langsung tembak kenapa sih, kelamaan masalah jd tambah rumit lhoo
Sulfia Nuriawati
keburu ketauan, kelamaandramanya kesrl jdnya ngulur² wktu mkin byknslh
Cindy
lanjut kak
Noey Aprilia
Msukin karung aja,trs lmpar k laut....
lgian,ngpn msti tkut sm tu nnek shir....
kcuali kl ada rhsia d antara klian....🤔🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!