NovelToon NovelToon
PENDEKAR SINTING

PENDEKAR SINTING

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ikko Suwais

Pendekar Sinting adalah seorang pemuda berwajah tampan, bertubuh tegap dan kekar. Sipat nya baik terhadap sesama dan suka menolong orang yang kesusahan. Tingkah nya yang konyol dan gemar bergaul dengan siapapun itulah yang membuat dia sering berteman dengan bekas musuh atau lawan nya. Perjalanan nya mencari pembunuh keluarga nya itulah yang membuat sang pendekar berpetualang di rimba persilatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikko Suwais, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEKALAHAN NYAI KIDUNG GETIH

LANGIT Cerah mendadak gelap. Awan mendung berbondong-bondong beriringan menutup cahaya matahari yang tinggal sedikit itu. Suasana hutan mulai gelap dan Rangga tak bisa melihat dengan jelas dimana Rsis Jayabaya berada. Namun ia mendapat bisikan yang menyuruh nya berjalan lurus. Rangga akhirnya mengikuti bisikan gaib itu dan tiba didekat pohon besar yang tumbang. Disana ia melihat Resi Jayabaya sedang bersandar di batang pohon itu.

"Kakeeekk...!" Teriak Rangga berlari menghampiri orang tua itu. Rupanya sejak tadi Resi Jayabaya sedang memusatkan tenaga inti hawa murni nya untuk menyembuhkan tubuh nya terluka. Darah sedikit mengalir dari ujung bibir orang tua itu dan tangan kanan nya memegang dada kiri nya.

Pedang Naga Petir tergeletak di depan orang tua itu dan ia menatap Rangga dengan sayu. Wajah orang tua itu nampak merah matang mirip kepiting rebus, Ternyata hawa sakti nya tak mampu mengobati luka seperti itu. Ia pun membatin dalam hati nya soal ilmu baru nya Nyai Kidung Getih itu.

"Tak ku pikirkan sebelum nya efek nya bakal seperti ini jika kuhadang dengan jurus Sembur Merapi ku!! Jurus baru nya ini ternyata lebih dahsyat dari Sirep Getih!!" Begitu mula nya Resi Jayabaya membatin sebelum kedatang Rangga.

Anak itu duduk di depan Resi Jayabaya dan merasa panik.

"Rangga, Uhuk-uhuk..! Hoeeek...! Coba kau pegang pedang ini. Dan ucapkan dalam hati mu bahwa kau berniat ingin menyembuhkan ku memakai perantara pedang ini." Rangga agak ragu dan ia bertanya,

"Apa yang harus aku lakukan kek???"

"Kakek sudah tak kuat! Nyawa kakek sudah cekak! Uhuk-uhuk hoekkkk!!" Orang tua itu memuntahkan darah kental hitam kembali. Rangga panik tak karuan dan Resi Jayabaya berkata lagi,

"Bocah sinting! Cepat tolol! Arahkan mulut naga digagang pernah ini ke arah ku sambil membatin seperti tadi! Ughhh panas sekali kerongkongan ku!" Rangga segera mempraktekkan nya seperti yang di suruh Resi Jayabaya tadi.

Keajaiban pun terjadi, Dari mulut gagang pedang berbentuk naga menganga itu keluar seberkas sinar putih menyilaukan sebesar kelereng menuju mulut Resi Jayabaya yang menganga. Rangga tercengang kaget tak bisa berkata-kata. Tubuh tua tak terlalu kurus itu bergetar hebat seperti orang menggigil kedinginan dan mulut nya mengeluarkan asap putih kemerahan.

"Kek...Kakek.... bagaimana ini....?!" Ujar Rangga panik dan bingung sendiri.

Jelang beberapa helaan napas, Tubuh si kakek mulai berhenti menggigil dan wajah nya yang merah mirip kepiting rebus itu mulai berangsur-angsur membaik seperti warna kulit sebelum nya. Wajah anak itu nampak tersenyum tipis setelah melihat perubahan kakek itu yang kini telah berangsur-angsur membaik dan bisa berdiri lagi. Bagai orang yang baru bangun tidur, Kakek itu menggeliat dan menguap satu kali.

"Enteng sekali rasanya tubuh ini setelah di obati oleh Pedang ini. Terima kasih nak, Kau sudah menyelamatkan nyawaku. Sekarang kita impas!" Ucap sang kakek tersenyum dan Rangga menggerutu.

"Kakek ini aku sudah panik sejak tadi malah bicara sembarangan! Huh!"

"Hmmm..Maafkan kakek, Karena kau terlalu lambat dalam bertindak Rangga." Rangga hanya melengos saja menahan kedongkolan nya.

"Tadi itu cahaya apa kek yang masuk ke mulut kakek!?"

"Oh...Itu jurus penyembuhan yang dimiliki oleh pedang ini. Khasiat jurus itu mampu menyembuhkan orang yang terluka dalam maupun luar. Seperti yang kakek alami tadi."

"Hebat juga pedang ini kek!" Ujar Rangga berdecak kagum.

"Memang, Sepulang dari ziarah ke makam mendiang guru kakek. Kakek mendapat bisikan tenteng kehebatan pedang ini dan beberapa khasiat nya untuk penyembuhan. Maka dari itu kakek akan ajarkan semua nya pada mu dan kau harus menguasai semua nya sebelum umur mu dua puluh tahun!"

"Baik kakek! Aku akan bersungguh-sungguh dalam mempelajari ilmu yang kakek ajarkan!" Tegas Rangga sambil memberi hormat. Resi Jayabaya mengusap rambut anak itu sambil berkata,

"Baiklah,.. Ayo kita pulang. Sebentar lagi disini akan turun hujan!"

"Tapi kek, Bagaimana nasib nenek tua tadi!?"

"Oh... Kakek hampir lupa! Kemana dia tadi!?"

"Tidak tahu kek, Aku tak melihatnya ketika ledakan besar tadi karena sangat menyilaukan mataku!"

"Hmmm... Yasudah ayo kita cari Nini sesat itu!" Rangga hanya mengangguk saja dan kini beranjak pergi dari tempat itu.

Jayengrama sudah sadar dari pingsan nya. Ia nampak bengong ketika didapati tubuh nya sudah ada di teras depan pondok. Ia ingat dengan Rangga namun tubuh nya tak bisa di gerakan dengan leluasa. Ia masih merasakan sakit di dada nya dan hanya bisa duduk bersandar pada dinding papan. Disaat itu ia melihat seorang perempuan tua sedang berusaha naik ke atas tebing. Langkah nya nampak tertatih-tatih dan pakaiannya compang-camping bekas terbakar.

"Siapa perempuan tua itu!? Seperti tak asing aku melihat nya!?" Ujar batin Jayengrama hanya menatap nya saja dalam keremangan langit yang mulai gelap.

Orang tua itu adalah Nyai Kidung Getih, Ia terlempar jatuh dan terperosok ke dalam jurang. Badan nya masih utuh, Namun keadaannya sangat menyedihkan. Kulit keriput nya melepuh terutama di bagian. Wajah dan tangan kurus nya. Baju nya bolong bekas terbakar dan berwarna hitam bukan merah seperti sebelumnya. Ketika ia terjatuh ke jurang, Tubuh nya tak sampai membentur batuan sungai. Ia hanya jatuh ke dalam air tak terlalu dalam dan deras itu, Namun tak kuasa menjerit kesakitan karena luka kulit nya yang melepuh. Ia pergunakan seluruh tenaga nya yang tersisa untuk kabur dari jurang itu dan suatu saat akan membalas kekalahan nya itu. Ia masih tak terima dengan keunggulan ilmu nya Resi Jayabaya dan masih ngotot ingin mengalahkan nya.

Tubuh tua terbungkuk-bungkuk itu sudah hilang di balik kerimbunan pohon di ujung sana. Jayengrama sudah tak mampu melihat jarak yang cukup jauh itu. Disaat itu juga muncul Rangga dan Resi Jayabaya di sekitaran sungai. Jayengrama berteriak memanggil Rangga dan Resi Jayabaya dan ketegangan nya mulai surut. Kedua orang itu mendengar panggilan Jayengrama dan keduanya pun menghentikan pencarian Nyai Kidung Getih karena cuaca tak mendukung. Tiba dipondok, Mereka saling menceritakan kejadian-kejadian sebelum datang nya Nyai Kidung Getih. Jayengrama pun menceritakan soal penglihatan nya melihat sosok tua berjalan terbungkuk-bungkuk naik ke atas tebing disana.

"Jika begitu, Berarti nenek tua itu masih hidup Ki?" Tanya Jayengrama.

"Sepertinya begitu, Nyawa nenek peot itu memang alot! Dia tak akan kapok dan akan terus menantang ku berduel karena masih penasaran dengan kekalahan nya!"

"Apakah nenek tua itu akan datang lagi kemari kek!?"

"Mungkin saja jika ia masih penasaran...." Ujar nya pelan dan setelah mengobati Jayengrama dengan hawa sakti milik Resi Jayabaya. Mereka pun makan malam dan istirahat hingga waktu malam menjelang pagi hari nanti.

1
Sarip Hidayat
waaah
Ita Xiaomi
Ajeng perguruan mu telah musnah banyak nyawa yg tlah dipertaruhkan. Kamu malah sibuk menggoda Rangga.
Ita Xiaomi
Hanya Inggarwati yg tdk berpikir ke arah ranjang😁
Sarip Hidayat
waah
Sarip Hidayat
waahb ketemu lagi
Sarip Hidayat
waah
Sarip Hidayat
waah.. kg jadi anuan rangga... wkwkwk
Sarip Hidayat
waaah... basah daaah
Sarip Hidayat
owh
Sarip Hidayat
ooh begitu jadinya
Sarip Hidayat
waah.... gitu yaa
Ikko_Suwais
hehe betul kk
Ikko_Suwais
mksh support ny akak
Sarip Hidayat
waah
anggita
bener... 👏
anggita
lanjut berkarya tulis, moga novelnya lancar👌
anggita
like👍+👆iklan... utk author novel fantasi timur lokal.
arumazam
hadir
Jamal Jamal
bagus
Ita Xiaomi
Persaingan spt ini tak baik utk keutuhan perguruan/padepokan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!