Apa yang akan kalian lakukan saat tiba-tiba kalian masuk kedalam novel favorit kalian???
itu lah yang di alami Anya uang harus berjuang hidup di dalam novel sebagai ibu Tiri Jahat tapi ingin berubah jadi ibu tiri baik bak bidadari.
akan kah anya dapat merubah jalan hidup nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tanty rahayu bahari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7: Kesalahpahaman di Kebun dan Peluncuran Rahasia
Pagi itu, di bawah pengawasan Gretchen, produk pertama dari Ny. Calla dikirim ke toko kecil di Distrik Lama. Proses ini berjalan lancar karena Gretchen adalah seorang wanita yang efisien dan mahir menyembunyikan barang di antara kiriman bahan makanan untuk dapur. Anya merasa sedikit kelegaan; setidaknya, satu bagian dari rencananya (kemandirian finansial) kini bergerak.
Namun, fokusnya yang sebenarnya tetap pada keselamatan jiwanya, yang bergantung pada dua anak tiri yang trauma.
Bencana di Kebun Terbengkalai
Anya menyadari bahwa salah satu alasan utama Elara asli dibenci adalah karena ia secara terbuka menunjukkan penghinaan terhadap mendiang ibu kandung Siera dan Rian. Segala sesuatu yang disukai oleh mendiang Nyonya Duke, Elara rusak atau abaikan.
Salah satunya adalah kebun mawar putih di belakang mansion. Kebun itu kini terbengkalai, penuh gulma, dan mawar-mawar yang indah itu hampir mati. Di novel, kebun itu adalah simbol kesedihan anak-anak dan bukti kekejaman Elara.
Anya memutuskan untuk memperbaiki kebun itu. Ia membeli perlengkapan kebun yang lengkap dan mulai bekerja di pagi hari, mengenakan pakaian kerja sederhana. Dia tidak meminta bantuan pelayan, karena ia ingin ini menjadi tindakan penebusan yang personal dan hening.
Ia berlutut di tanah, mencabut gulma yang melilit mawar-mawar yang rapuh. Aroma tanah basah dan mawar yang sakit memenuhi udara.
Saat Anya sedang fokus memangkas dahan yang mati, ia tidak menyadari kehadiran Siera.
Siera, yang biasanya menghindari halaman belakang, datang karena ia mendengar suara aneh dari tempat itu. Ia melihat sosok Elara berlutut di antara mawar-mawar ibunya.
Siera segera berasumsi yang terburuk. Di mata Siera, Elara tidak mungkin melakukan pekerjaan tangan. Elara pasti sedang melakukan sabotase.
Siera teringat bahwa ibunya sangat mencintai mawar-mawar itu, dan Elara yang kejam selalu iri.
“Apa yang kau lakukan?” Suara Siera tajam dan penuh permusuhan.
Anya terkejut, ia mengangkat kepala. Wajahnya berkeringat dan ada tanah di pipinya.
“Siera? Aku… aku sedang merawatnya,” jawab Anya, sambil memegang gunting pangkas.
Siera melihat gunting itu, dan matanya melebar karena marah. “Jangan bohong! Kau akan merusaknya! Kau sudah merusak vas bunga dan buku-bukuku, sekarang kau mau merusak satu-satunya yang tersisa dari Ibu!”
Siera maju mendekat dan mencoba merebut gunting pangkas itu dari tangan Anya.
“Jangan!” seru Anya, terkejut dengan kekuatan dan keputusasaan Siera.
Tarikan itu menyebabkan gunting pangkas terlempar, dan secara tidak sengaja, gunting itu mengenai lengan bawah Anya. Tidak parah, hanya goresan dalam, tetapi darah segera menetes.
Siera tertegun melihat darah di lengan ibu tirinya. Ia membeku, ketakutan luar biasa karena ia telah menyakiti Elara. Ia tahu, Elara yang asli akan menjerit, menuntut hukuman, dan memastikan Siera akan menderita selama berminggu-minggu.
Anya dengan cepat menekan lukanya dengan kain lap kotor, mengabaikan rasa perih itu.
“Aku tidak marah, Siera,” kata Anya, suaranya tenang. “Aku yang salah karena membuatmu terkejut.”
Anya menunjuk mawar yang baru saja ia rawat. “Lihat. Aku tidak merusaknya. Aku hanya membantu mereka bernapas. Aku tahu ibumu menyukai mawar ini. Aku ingin mereka mekar lagi, Siera. Aku ingin memperbaiki apa yang sudah kurusak.”
Siera tidak melihat mawar itu. Ia hanya melihat darah dan ekspresi tenang di wajah Elara. Ekspresi yang tidak cocok dengan 'monster' yang ia kenal.
“Kau… kau pasti punya rencana lain,” kata Siera, mundur dua langkah. Ia tidak percaya pada permintaan maaf atau kebaikan yang tiba-tiba ini. “Kau ingin kami merasa bersalah? Kau ingin Ayah marah padaku? Aku tahu kau jahat!”
Siera berbalik dan lari secepat mungkin, tangisnya tertahan.
Anya menghela napas panjang. Kegagalan besar. Ia tidak hanya gagal mendapatkan kepercayaan Siera, ia bahkan menakut-nakuti anak itu lebih jauh dan membuktikan (di mata Siera) bahwa ia adalah orang yang bisa menyakiti.
Kesalahan fatal, pikir Anya. Aku seharusnya mulai dengan hal yang tidak berhubungan dengan mendiang istri Duke.
Peluncuran Bisnis Ny. Calla
Malam itu, setelah membersihkan luka dan kegagalan emosionalnya, Anya menerima laporan dari Gretchen.
“Nyonya Duke,” bisik Gretchen di studio kerja. “Produk-produk terjual habis. Teh herbal Anda sangat populer. Beberapa bangsawan kecil, yang mencari produk alami, membelinya. Mereka suka kemasannya, dan aromanya sangat kuat.”
Anya tersenyum tipis. Ini adalah satu-satunya keberhasilan yang ia miliki.
“Bagus, Gretchen. Segera beli lebih banyak bahan baku dan tingkatkan produksi. Tapi kita butuh pelanggan yang lebih besar. Aku butuh koneksi.”
Gretchen mengernyit. “Koneksi? Itu berarti Anda harus berinteraksi dengan bangsawan lain. Dan Anda… Anda tidak bisa muncul di hadapan mereka sebagai Ny. Calla. Itu berbahaya.”
“Tentu saja tidak,” balas Anya. Ia sudah memikirkan ini. “Aku akan menggunakan nama Ny. Calla untuk menjual barang grosir. Kita akan membuat katalog yang elegan, dan Gretchen, kau akan menjadi perwakilan penjualan. Kau akan bertemu dengan pemilik toko kecantikan bangsawan dan menawarkan produk ini. Kita akan mempromosikan ini sebagai ‘Produk Alami dari Pegunungan Terpencil’ yang sangat eksklusif.”
Anya mulai menggambar katalog di kertas. Dia menggunakan keterampilan desain grafisnya untuk menciptakan logo dan tata letak yang profesional.
“Aku tidak akan melibatkan diri secara langsung,” kata Anya. “Aku hanya akan menjadi otak di baliknya. Dan satu hal lagi, Gretchen. Setiap koin emas dari penjualan ini harus dimasukkan ke dalam rekening bank pribadi yang baru dibuat. Jangan sentuh uang Duke.”
Di tengah kesibukan rencana bisnis yang bergerak cepat, Anya menerima berita dari Duke Alaric.
Duke Alaric masuk ke kamar Elara, ekspresinya lebih dingin dari biasanya.
“Gosipmu tentang Baroness Seraphina. Aku telah menyelidiki,” katanya tanpa basa-basi. “Ternyata gosip itu benar. Dia memiliki utang besar pada Baronet Rexus, musuh politik terburukku. Dia pasti akan memeras informasi Siera.”
Anya menahan napas. Dia berhasil! Pengetahuannya tentang plot telah menyelamatkan Duke dari jebakan Antagonis Utama.
“Aku sudah membatalkan perekrutannya,” lanjut Duke Alaric. “Aku berterima kasih atas peringatan itu, Elara. Aku terkejut kau peduli dengan Siera.”
Ini adalah ucapan terima kasih yang paling dekat yang pernah ia terima. Namun, Duke Alaric segera memasang kembali dinding pertahanannya.
“Namun, itu tidak mengubah apa pun antara kita,” tambahnya, matanya tajam. “Kau masih tidak diperbolehkan mendekati anak-anak, sampai aku menemukan guru baru yang terpercaya. Teruslah sibuk dengan ramuan dan bunga anehmu itu.”
Meskipun masih dicurigai, Anya merasa lega. Ia berhasil mengeliminasi ancaman plot yang besar dan mendapatkan sedikit pengakuan (yang langka) dari Duke Alaric. Ini membuktikan bahwa tindakannya tidak hanya didasarkan pada perasaan, tetapi juga pada kontribusi yang berharga.
Anya mengangguk patuh. “Tentu, Alaric. Aku akan terus membuat tehku.”
Kini, dengan ancaman Guru Privat hilang, ia bisa lebih fokus pada bisnisnya. Tetapi ia harus mencari cara untuk menembus hati Siera yang keras.
...****************...
Bersambung....
Terima kasih telah membaca📖💞
Jangan lupa bantu like komen dan share❣️