NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Dibalik Skrip

Kisah Cinta Dibalik Skrip

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Naik ranjang/turun ranjang
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Anak Balita

Awalnya pura-pura, lama-lama jadi cinta. Aku, Renata Priyanka, menghadapi kenyataan hidup yang tidak terduga setelah calon suamiku memutuskan hubungan satu minggu sebelum pernikahan.

Untuk memperbaiki nama baik keluarga, kakek mengatur pernikahanku dengan keluarga Allegra, yaitu Gelio Allegra yang merupakan pria yang terkenal "gila". Aku harus beradaptasi dengan kehidupan baru dan konflik batin yang menghantui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Balita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjadi Istri itu Sulit!

6 April 2025, hari kedua setelah pernikahan.

Ditanggal 5 April kemarin, aku dan Gelio tidak keluar rumah seharian. Kami hanya tinggal di rumah dan bertengkar setiap bertemu muka. Sedangkan Mon Dain terlihat sibuk, dia keluar masuk rumah beberapa kali dengan dokumen-dokumen yang terlihat penting ada padanya.

Dan hari ini aku bangun kesiangan. Saat membuka mata, Gelio sudah tidak ada di sampingku. Kemarin dia tidur sekasur denganku, tapi aku tidur duluan dan kini aku yang bangun kesiangan. Kami hanya tidur, tidak melakukan apapun, kurasa seperti itu.

"Ami!" panggilku. (Tidak ada yang menyahut)

"Ima!"

"Mai!"

"Mia!"

Aku memanggil mereka yang biasanya bekerja di rumah, tapi tidak satupun dari mereka yang menjawab panggilanku.

Sebenarnya kemana mereka? Saat itu waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 9 pagi, aku lapar, seharusnya mereka membangunkan ku untuk sarapan bukan?

Ku berjalan menuruni tangga, celingak-celinguk melihat ke sekeliling. Rumah sangat sepi, biasanya memang sepi, tapi kali ini benar-benar sepi tidak seperti biasanya.

Gelio juga tidak terlihat, aku cemas, aku takut jika aku ditinggal sendirian di rumah yang besar ini, bagaimana jika ada maling?

"Gelio..." panggilku pelan.

Semakin ku berjalan, bulu kudukku semakin merinding. Aku ketakutan, kemana mereka semua? Saat ku meyakinkan diri jika mereka semua pasti sedang berkumpul di suatu tempat, aku pun merasa sedikit tenang, tetapi,

KRONTANGGG!!

Terdengar sesuatu barang terjatuh dari ketinggian. Aku sangat terkejut, takut hingga gemetar. Aku berjongkok sambil menutup kedua telingaku, mataku terpejam dan aku berteriak memanggil namanya.

"Geliooo!!"

"Apa?" Gelio menjawab panggilanku, entah darimana datangnya, tapi hal itu membuatku merasa sedikit tenang dan aman.

"Gelio, kemana saja kau?" tanyaku.

"Wah ada apa ini? Padahal baru ditinggal sebentar, tapi sepertinya istriku sudah sangat merindukan ku," kata Gelio sambil memasang ekspresi wajah menjengkelkan, dia tertawa cekikikan, membuatku lagi-lagi merasa kesal setiap melihatnya.

"Besok-besok jangan meninggalkan ku sendirian, aku takut..." aku bergumam kecil sambil mengeluh.

"Apa? Kamu ada mengatakan sesuatu?" tanya Gelio yang syukur nya, tidak mendengar gumaman ku dengan jelas.

"Tidak ada. Dimana yang lain?" tanyaku.

"Siapa?"

"Ya mereka, si Ami, Mia, Ima, dan Mai. Aku tidak melihat mereka,"

"Ohh, mereka ya... Mereka sudah tidak bekerja disini lagi. Aku sudah mengirim mereka bekerja di rumah utama, mereka akan datang kemari sekitar seminggu dua kali untuk membersihkan seluruh rumah,"

Mendengar perkataan Gelio barusan, aku amat sangat terkejut karena jika tanpa mereka, siapa yang bakal melakukan pekerjaan rumah dan memasak?

"Tu-tunggu dulu... Apa maksudnya? Kenapa kau memecat mereka?"

"Aku tidak memecat mereka, aku hanya memindahkan tempat kerja mereka."

"T-tapi, tidak-tidak, sebenarnya kenapa kau melakukan itu?"

"Kamu ingin mendapatkan mobil baru bukan?"

"Benar."

"Dan kemarin aku mengatakan, jika aku bisa membelikan mu mobil atau apapun itu, tapi ada syaratnya."

"Iya, kau mengatakannya."

"Tuh tau."

Aku terdiam, aku berfikir keras, kenapa dia tiba-tiba mengungkit masalah beli mobil dan syarat. Aku tersentak saat mulai menyadari apa maksud perkataan Gelio barusan.

"Jangan bilang.... Tidak mungkin kan?"

"Ya seperti apa yang kau pikirkan. Syaratnya yaitu, jadilah istri yang baik dan tidak ada pembantu untuk kedepannya. Belajarlah dengan giat," katanya sambil terkekeh.

"Gelio, kenapa kau sangat tega kepadaku? Aku tidak jadi, aku akan menggunakan mobil mu saja, jadi cepat kembalikan mereka kemari!" aku merengek.

"Oh? Tidak bisa. Seorang Allegra harus menepati janjinya, aku akan membelikan mu mobil dan kamu harus menyanggupi syarat dari ku."

"Tapi kan aku sudah bilang 'tidak jadi',"

"Sayang. Suami mu ini kaya, masa membelikan satu mobil untuk istri nya saja tidak bisa? Aku sudah memesankan satu untuk mu, jadi tidak bisa dibatalkan,"

"Oh tidak... Lalu bagaimana dengan pekerjaan rumah?"

"Ya kan itu, kamu bisa melakukannya dan aku juga akan membantu. Sebagai pasangan suami istri, kita harus saling bahu-membahu bukan?"

"Tapi-"

"Mulai sekarang jangan banyak merengek dan manja, aku sudah memasak, jadi mari kita makan,"

"Gelio, aku akan bekerja! Aku tidak mau jadi ibu rumah tangga... Tolong biarkan aku kembali bekerja,"

Gelio terdiam sembari menggelengkan kepalanya. Aku menghela nafas panjang, aku tidak menyangka jika pernikahan ternyata sesulit ini.

...----------------...

6 April 2025, sore hari.

"Huhuhu Kak Rain jemput, aku mau pulang huwaa hiks hiks,"

aku menangis mengadu kepada Rain tentang apa yang Gelio lakukan kepadaku.

"Kamu tidak bisa, kamu sudah menikah dan kamu harus mengikuti aturan yang ada di rumah mu, aturan suami mu. Lagian ini lah waktu nya kamu belajar, mau sampai kapan kamu tidak bisa memasak? Belajarlah mulai dari sekarang, kami terlalu memanjakan mu sejak kecil," kata Rain yang malah memihak kepada Gelio yang sudah menyiksa adiknya yang manis ini.

"Rain! Kenapa kau malah memihak Gelio seperti itu? Aku adalah adikmu!"

"Aku hanya memihak yang benar, kenapa aku harus memihak kepada mu?"

"Oh jadi setelah aku menikah, kamu baru menunjukkan sikap aslimu. Oke, fine! Aku tidak butuh dukungan kepada mu!" aku ngambek.

"Tidak begitu Regina, Regina dengarkan-"

"Tut!" karena kesal aku langsung menutup panggilan telepon, padahal Rain belum selesai berbicara.

Aku kembali menangis, aku tidak tahu mau mengadu ke siapa lagi. Tidak mungkin aku merengek kepada kakek ataupun papa dan mama. Akhirnya aku menghubungi Regan.

"Ada apa?" sapanya yang langsung ke intinya.

"Kak Regan! Gelio menyiksa ku!" aku mengadu kepada Regan.

"Kamu kira aku akan percaya? Untuk apa Gelio menyiksa wanita membosankan seperti mu?" kata Regan mencemooh.

"A-apa?! Ekhem-ekhem lupakan, sekarang kembali ke topik utama... Kak Regan tolong jemput aku, bawa aku pulang.... Huhuhu aku sangat menderita setelah menikah dengan nya..." aku berpura-pura menangis agar Regan mau membantu ku.

"Aku sibuk, jika tidak ada hal penting yang mau dibicarakan, aku akan menutup teleponnya."

"Tu-tunggu!"

"Tut!"

Melihat sambungan telepon yang sudah diputus oleh Regan, mataku jadi berkaca-kaca kembali.

Tidak ada yang mau membantuku, mereka semua sudah berubah, walau Regan memang tidak bisa diharapkan, tapi ada apa dengan Rain? Dia bahkan sudah benar-benar membuang ku sekarang? Setidaknya itu lah yang aku pikirkan tentang mereka.

"Pffttt! Hahahaha!" Gelio tertawa puas melihatku menderita.

Pria itu menyenderkan punggungnya di pintu sambil mengejekku yang menangis karena tidak ada pelayan yang membantu pekerjaan rumah.

Apalagi saat membuat makan siang, minyak nya muncrat-muncrat hingga mengenai kulit ku yang halus, aku tidak kuat jika terus seperti ini.

"Jangan tertawa!" teriak ku mengusir Gelio pergi dari hadapan ku.

"Sayang, aku lapar~ Kapan istri ku akan membuatkan makan malam untuk suami mu ini?~"

"Jangan menggoda ku!"

"Regina, aku serius. Jika kamu mau belajar, aku akan mengajari mu memasak. Apa kamu mau dikalahkan oleh suami mu ini? 'Wahh Tuan Gelio sangat pintar memasak, masa istrinya tidak bisa?' orang-orang akan berkata demikian," kata Gelio memprovokasi ku.

Aku tidak terima jika hal itu benar-benar terjadi. Bagaimana jika orang-orang akan selalu memuji kesempurnaan Gelio, sedangkan aku tidak bisa melakukan apapun? Orang lain pasti akan mengejekku!

"Aku akan belajar memasak!" tekad ku kuat.

"Gadis baik~"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!