Karina terjebak dalam pernikahan yang pahit dengan Ryan, sebuah ikatan yang dipaksakan untuk menyelamatkan keluarganya dari kebangkrutan. Namun, pernikahan itu hanya membawa kesedihan dan perselingkuhan yang menyayat hati.
Setelah berhasil melepaskan diri dari cengkraman Ryan melalui perceraian, Karina bertekad untuk memfokuskan diri pada karirnya. Namun, nasib memiliki rencana lain.
Karina dipertemukan kembali dengan Zaian, pria yang dulu jatuh cinta padanya dan kini telah bertransformasi menjadi seorang CEO sukses di tempat Karina bekerja. Pertemuan itu membuka kembali kenangan lama dan memicu konflik batin yang mengguncang hati Karina.
Apakah Karina akan memberi kesempatan kedua pada cinta atau memilih untuk mempertahankan kemandirian yang telah diraihnya dengan susah payah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsiana 97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4.Bekerja
Keesokan hari, di pagi hari yang cerah. Karin bersiap untuk berangkat kerja.
Hari ini adalah hari pertama karin mulai bekerja, dengan memakai celana kain hitam di padukan kemeja berwarna putih dan jas berwarna hitam senada dengan warna celananya. Dan rambut panjang yang sedikit di blow dan di biarkan terurai membuat parasnya yang cantik semakin terlihat cantik.
Dengan menggunakan taxi karin berangkat ke kantor, selama perjalanan entah kenapa karin merasakan hatinya deg dekan, ada rasa cemas yang ia rasakan apa lagi ini adalah pengalaman pertama dia bekerja setelah selama ini dia hanya menunggu untuk di beri uang saja.
Setelah 25 menit perjalanan, akhirnya karin tiba di kantor. Saat karin masuk kedalam kantor semua mata tertuju kepadanya, bukan tanpa alasan semua orang memandangnya tapi karena parasnya yang cantik kulitnya yang putih bagai susu, serta bentuk tubuh nya yang bagai model. Membuat semua orang terpana melihat nya.
Karin masuk keruangan HRD, dan kepala HRD pun mengarahkan karin keruangan tempat ia akan bekerja.
Setelah diajar karin yang memang pintar sudah paham dengan pekerjaannya dan mulai bekerja sendiri.
Saatnya waktu jam makan siang, karin pun pergi menuju kantin Kantor untuk makan siang, selama perjalanan menuju kantin karin mendengar seseorang memanggilnya.
"Hei kamu!" Sahut seorang wanita yang bernama Nita sambil berlari kecil menuju karin.
Mendengar itu karin langsung berbalik dan melihat siapa yang memanggilnya.
"Iya ada apa, apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya karin.
"Engga ada kok, aku cuma mau ajak kamu kenalan aja." Jawab nita sambil tersenyum
"Oh...gitu, Nama aku karina Atmajaya panggil aja karin. Kalau nama kamu siapa?"
"Nama aku Nita aprilia." Mereka bersalaman sambil tersenyum manis
"Kamu mau ke kantin?" Tanya Nita
"Iya, kalau kamu?"
"Sama, aku juga mau ke kantin."
Sambil berjalan menuju kantin mereka sambil bercerita membahas tentang pekerjaan. Setelah tiba di kantin mereka pun duduk dan memesan makanan
"Oh iya aku penasaran, seperti apa bos kita itu?" Tanya karin
"Oh.. Pak CEO, pak CEO itu orangnya dingin terus tegas dan dia engga suka sama karyawan wanita yang berusaha merayu rayu dia." Jawab Nita
"Jadi bos kita itu umurnya berapa?"
"Bos kita itu masih muda, umurnya sekitar 27 atau 28 tahun."
"Ternyata CEO kita masih sangat mudah yah."
"Iya, makanya banyak pegawai wanita yang berusaha genit ke dia."
Pesanan mereka akhirnya datang, setelah selesai makan siang, karin kembali keruangannya dan melanjutkan pekerjaannya.
Akhirnya jam pulang kantor pun tiba, karin berkemas lalu keluar dari Kantor saat akan mencari taxi, ponsel karin berdering. Tenyata itu telfon dari Kaysan.
"Hallo." Sahut karin
'Hallo, kakak udah pulang kantor?" Tanya Kaysan.
"Udah, ini mau cari taxi dulu."
"Engga usaha kak, biar aku jemput aja kebetulan aku lagi di sekitar kantor kakak."
"Oh, yah udah. Kakak tunggu kamu di depan kantor aja."
"Ok kak."
Setelah beberapa saat menanti Kaysan pun tiba dan karin pun segera naik ke motor adiknya itu.
Dari jauh ada sepasang mata yg terus mengawasi mereka.
"Cari tahu apa penyebab dia bisa bercerai," Sahut pria itu. Yang langsung di di patuhi oleh lawan bicaranya.
"Kemana kita akan pergi selanjutnya tuan?" Tanya sopir pria itu
"Kita pulang ke mansion."
"Apa ibuku pernah menelfon selama aku datang dari luar negeri?" Tanya pria itu.
"Selama anda pulang nyonya belum menghubungi tuan."
"Ok, kita akan pulang dan memberi kejutan untuk nya. Setelah ayah meninggal ibu selalu menyuruh untuk aku segera menikah, bagaimana menurut mu dion apakah aku memang harus secepatnya menikah?" Tanya pria itu sambil melihat pemandangan jalan dari kaca mobil
"Menurut saya apa yang di katakan ibu tuan memang benar, sudah waktunya tuan untuk memiliki keluarga sendiri. Apa lagi di usia yang sudah senja seperti ibu tuan, pasti akan bahagia jika ia bisa menimang seorang cucu." Jawab dion dengan sungguh-sungguh
"Saya akan pikir kan kembali usulan kamu setelah saya membereskan wanita itu." Sahut pria itu dengan amarah di wajahnya yang tampak jelas.
