David Ferrero
adalah seorang pengusaha muda yang berbakat dan tampan namun sayang ketampanannya tertutup oleh sikap dingin dan galaknya sebagai CEO dari Ferrero grup. sikapnya yang dingin membuat para wanita takut untuk sekedar menyapa atau meliriknya
Bela diana putri
adalah wanita sederhana yang berasal dari desa terpencil. bela memiliki karakter ceria, ramah dan sangat baik terhadap semua orang, walaupun bela berasal dari desa terpencil tapi otaknya sangat cepat tanggap dalam menerima sesuatu yang berkaitan dengan ilmu atau perusahaan. oleh sebab itulah bela direkomendasikan bekerja oleh kampusnya di perusahaan terkenal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8
pagi hari dikediaman bela, syifa sedang sibuk membantu bela menyiapkan sarapan karena sebentar lagi mereka akan berpisah untuk kegiatan masing masing
"kak minta tolong ambilkan selai" ucap syifa sedikit berteriak
"ambil sendiri" ujar bela ketus
Syifa mengeryitkan dahi mendengar bela yang sedikit ketus menjawabnya
"kak ada apa?" tanya syifa mendekati bela yang sedang menyiapkan minuman
bela mendiamkan syifa karena masih kesal dengannya
"kakak jawab syifa" ucap syifa memelas pada bela namun tetap diacuhkan
"kak jika kakak terus diam bela akan menangis disini" ancam syifa namun tetap tak ditanggapi oleh bela
"huaaaaaaaa!! kak bela jahat!!" syifa benar benar menangis seperti anak kecil
huuuhh
bela menghela nafas melihat tingkah kekanakan syifa ini
"bangun, untuk apa kau menangis seperti ini jika kakak mu datang maka aku akan dimarahi" ucap bela masih ketus
Syifa menghapus air matanya lalu berdiri menatap bela
"kak jangan marah dengan syifa, syifa kan tidak tau jika kakak kenal dengan kak david" kata syifa memelas
benar juga, lalu kesalahan syifa dimana?. batin bela
"baiklah aku memaafkan mu kali ini, tapi kau tidak boleh menyembunyikan sesuatu padaku" ancam bela
"janji" jawab syifa mengangkat tangannya membentuk huruf V
"ya sudah ayo sarapan, sebentar lagi kakak harus ke kantor. terlambat sedikit kakak mu akan menjadi serigala" ucap bela bergidik ngeri jika harus melihat bosnya
"hehe kakak ku memang seperti itu kak, dia tegas dalam segala hal tapi percayalah dia sangat baik" kata syifa
"jangan banggakan kakak mu, tidak ada pengaruhnya bagiku. galak tetap saja galak" ujar bela
"baiklah ayo sarapan" ajak syifa
mereka sarapan dengan cepat karena waktu mereka sama sama sedang mepet. selesai sarapan mereka langsung berpisah untuk kegiatan masing-masing
bela pergi kekantor dengan tergesa-gesa karena waktu nya tinggal sedikit. bela menekan tombol lift dengan cepat
bela masuk kedalam ruangannya lalu mengatur nafas sejenak
"huh huuhh oke bela kau pasti bisa. semangat" ucap bela pada dirinya sendiri
bela berjalan sambil membawa flashdisk keruangan bosnya. sebenarnya dia malas harus bertemu dengan david karena sudah pasti akan mendapat sarapan pagi
"lama sekali, aku mempekerjakan mu bukan untuk bermalas-malasan!" ucap david dengan tegas karena dia tidak suka dengan orang lelet
"ma,,maaf tuan saya salah" kata bela tak ingin berdebat
"berikan pekerjaan mu" ujar david ketus
bela memberikan flashdisk untuk david, david langsung memeriksanya tanpa menunggu waktu lama
"kau bisa bekerja atau tidak!!" teriak david emosi sambil menggebrak meja
"maaf tuan bisa anda beritahu letak kesalahan saya?" tanya bela memberanikan diri walaupun tangannya sudah gemetar
"kemari, lihat pekerjaan mu, kenapa kau hanya menulis poin poin nya bukan beserta penjelasannya" jawab david kesal
bela mendekatkan dirinya dan menunduk menghadap layar komputer memeriksa pekerjaannya
"tuan saya sengaja membuat ini lebih singkat, anda tenang saja saya akan presentasi didepan klien nantinya" ucap bela tanpa menatap david karena sibuk memainkan jarinya di atas keyboard milik david
"dan untuk masalah penjelasan saya sudah hafal semuanya, anda tidak perlu khawatir tuan" imbuh bela menjauh dari david setelah selesai memeriksa pekerjaannya sendiri
"kau tau klien kita? dia bukan orang sembarangan" ucap david memandang remeh sekertarisnya
"klien anda hari ini datang dari jepang, dia pembisnis besar yang telah dikenal didunia bisnis bukan!" jawab bela dengan tenang
"jangan kecewakan aku dengan hasil kerjamu" ujar david
"tidak akan, saya jamin itu, saya permisi tuan" jawab bela dengan yakin lalu meninggalkan david setelah memberikan penghormatan untuk undur diri