NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kedua Om Komandan

Menjadi Istri Kedua Om Komandan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Adinda Aisyah Zakirah adalah gadis berusia 19 tahun.

"Kakak Adinda menikahlah dengan papaku,"

tak ada angin tak ada hujan permintaan dari anak SMA yang kerapkali membeli barang jualannya membuatnya kebingungan sekaligus ingin tertawa karena menganggap itu adalah sebuah lelucon.

Tetapi, Kejadian yang tak terduga mengharuskannya mempertimbangkan permintaan Nadhira untuk menikah dengan papanya yang berusia 40 tahun.

Adinda dihadapkan dengan pilihan yang sangat sulit. Apakah Adinda menerima dengan mudah lamarannya ataukah Adinda akan menolak mentah-mentah keinginannya Nadhira untuk menikah dengan papanya yang seorang duda itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 15

Adinda mengecup punggung tangan suaminya sebelum masuk ke dalam mobil. Untungnya apa yang dilakukannya tidak dilihat langsung oleh Elyna dan Cahaya bisa-bisa mereka berfikiran aneh tentang Adinda.

Baruna memperhatikan dengan seksama penampilan dari istri kecilnya,” apa yang terjadi padamu? Kenapa pakaianmu kotor seperti itu?”

Adinda salah tingkah,” ada orang yang kurang kerjaan menumpahkan minumannya di kepalaku.” Ngaku Adinda.

“Kamu apakan orang itu?” Baruna jadi penasaran dengan kejadian tersebut.

Sambil terus fokus mengendarai kendaraannya dia melihat ke arah Adinda yang sama sekali tidak nampak sedih hanya ceria dan santai saja.

“Biasalah, aku balas siram juga! Emangnya aku orang yang rela ditindas begitu saja!? Aku balas siram rambutnya pakai gado-gado yang belum aku makan,” jelasnya Adinda.

Baruna setiap kali tidak dalam masa dinasnya dia akan berpakaian santai layaknya rakyat biasa. Seperti saat ini hanya memakai baju kaos berkerah dengan celana jeans hitam sepatu sneaker.

Penampilan Baruna siang ini lebih mirip dengan anak muda usia 20an. Bahkan jika disandingkan dengan Zihan orang-orang pasti menganggap mereka seumuran.

Baruna mengusap ujung hijabnya Adinda,” good girl!! Ini baru istriku! Jangan mau dibully sama orang kalau mampu lawan saja jangan takut selama kamu tidak bersalah. Suamimu ini selalu bersamamu.”

Ada yang menggelitik hatinya Adinda mendengar ucapan suaminya itu,” ya Allah tenangnya kalau ada sosok pria dewasa yang melindungiku, andaikan ayah ada bersamaku pasti akan seperti ini perlakuannya padaku,” batinnya Adinda.

“Kamu itu tidak sendirian lagi di dunia ini, ada orang-orang yang baik selalu bersamamu,”

“Termasuk Om dengan Nadhira yah?” Celetuknya Adinda.

“Kita ke mall yuk, katanya Nadhira ada film horor, film bergenre drama keluarga, romantis juga baru tayang di bioskop, kalau gak salah ingat,” ujarnya Baruna.

Adinda melebarkan senyumnya mendengar tawaran suaminya itu,” Om seriusan mau ngajak aku ke mall?”

Adinda sungguh bahagia karena sudah hampir setengah tahun tidak pernah lagi ke mall selama ibunya jatuh sakit dia tidak lagi ke mall meski hanya sekedar jalan-jalan saja.

Baruna menoel hidung bangirnya Adinda,” masa Om bercanda sih! Om seriusan tapi kita singgah dulu ganti pakaianmu, di butiknya Nadine kebetulan Om pesan pakaian khusus untuk kamu pakai kuliah semoga kamu suka dengan modelnya.”

“Masya Allah suami siapa ini yang baik banget?”candanya Adinda.

Baruna tersenyum lebar,”Suaminya Adinda Aisyah Zakirah lah masa suaminya wanita lain.”

“Terbaik memang!” Adinda menaikkan dua jempolnya ke arah Baruna.

“Ada-ada saja,”Baruna terkekeh.

Entah kenapa Baruna merasa nyaman dan tenang jika bersama dengan Adinda gadis yang seharusnya layak dikatakan anaknya tapi malah menjadi istri kecilnya.

“Kamu memang selalu membuat Om bahagia, makasih banyak yah sudah hadir di dalam kehidupannya Om,” Baruna kembali mengusap puncak kepalanya Adinda.

Berselang beberapa menit kemudian…

Mobil yang dikendarai oleh Baruna terparkir di depan pintu masuk butik adik sepupunya itu yang baru pindah dari Bali ke Jakarta.

“Selamat datang Abangku yang paling ganteng sejagad raya,” sapanya Nadine ketika pintu butiknya terbuka lebar.

“Hahaha! Jauhkan tanganmu entar suamimu dan istriku cemburu melihat kita seperti ini,” candanya Baruna.

Nadine menutup mulutnya,” ups! Lupa aku kira aku masih gadis remaja.” Nadine memindai penampilan Adinda yang nampak kacau.

“Masuklah ke kamar mandi terlebih dahulu, Nadine akan memilihkan pakaian yang cocok untukmu,” pintanya Baruna ke arah Adinda yang malu-malu karena terus diperhatikan oleh adik sepupu suaminya.

Adinda langsung ngacir ke dalam kamar mandi karena tidak nyaman dengan pakaian kotor yang dipakainya.

“Dia kenapa bisa jadi jus buah naga seperti itu?” Tanyanya Nadine sambil menunjuk ke arah Adinda menggunakan dagunya.

“Ada insiden kecil yang terjadi di kampusnya, biasalah kalau orang cantik banyak iri,” ujarnya Baruna yang lagi-lagi memuji kecantikan istrinya.

Nadine tersenyum tipis mendengar perkataan Baruna,” kayaknya sudah ada yang jatuh cinta kepada istri bocahnya deh,” tebaknya Nadine.

Baruna yang mendengar perkataan Nadine refleks terdiam mencerna setiap kata yang diucapkan Nadine barusan.

“Apa benar aku sudah melupakan Kanaya dan menggantikan posisinya dengan Adinda? Tidak mungkin itu terjadi. Mungkin hanya karena aku merasa nyaman dan fun bersamanya,” monolognya Baruna.

Nadine tersenyum penuh arti melihat Baruna yang terdiam,” mencintai istri sendiri itu bukan tindakan kriminal bang, apalagi perbuatan dosa so sah-sah saja lah kalau Abang sudah jatuh cinta padanya. Lagian aku perhatiin anak itu baik,ceria dan supel ramah lagi jadi wajarlah kalau Abang mudah jatuh cinta pada pesonanya.”

“Kamu mungkin menyamakan dirimu kisah cintamu dengan kisah rumah tangga kami, sudahlah coba Carikan pakaian yang cocok untuk istriku dan pakaian yang aku pesan sudah jadi kan semuanya?” Imbuhnya Baruna yang tidak ingin memperpanjang menceritakan kehidupan asmaranya.

Karyawan Nadine sudah mengantar satu set pakaian santai semi formal ke dalam kamar ganti. Semua pakaian yang dibuatkan khusus untuk Adinda pun sudah dipacking ke dalam paper bag dan diantar ke rumahnya Baruna.

Baruna kembali terpana melihat perubahan penampilan Adinda, dia sampai-sampai seolah matanya akan meloncat keluar dari kelopak matanya setelah Adinda keluar dari ruangan ganti.

Nadine yang melihat reaksinya Baruna tertawa cekikikan,” katanya tak sayang katanya belum cinta tapi nyatanya matanya mau melompat saja!” Sindirnya Nadine.

Baruna berdehem karena tidak menduga kalau reaksinya seperti itu ketika melihat Adinda yang begitu cantik, feminim saat ini.

“Terpesona kepada kekasih halal sendiri itu tidak melanggar hukum loh pak Kapolsek,” guraunya Nadine.

Apaan sih! Sotoy loh!?” Sangkal Baruna.

Adinda tertunduk malu karena diperhatikan oleh suaminya dan mendengar candaan langsung dari Nadine.

“Makasih yah Mbak sudah dibuatkan pakaian yang sangat bagus, sudah diajari cara makeup sendiri lagi,”ucap Adinda.

“Happy weekend dan semoga kencannya berjalan lancar, kami tunggu kabar gembira garis duanya!” Teriaknya Nadine karena Baruna buru-buru menarik tangannya Adinda meninggalkan butik ternama tersebut.

Keduanya sudah berada di jalan menuju salah satu mall. Terjadi keheningan di dalam kabin mobil tersebut. Adinda terus menatap ke arah luar jendela memperhatikan banyaknya gedung pencakar langit yang berjejer di sepanjang jalan kenangan ehh jalan yang dilaluinya.

Tiba-tiba bunyi perut keroncongan saling bersahutan. Membuat keduanya sama-sama tertawa terbahak-bahak mendengar suara perut mereka sendiri.

“Om lapar kayaknya,” tebak Adinda.

“Perut kamu juga bunyi tuh, berarti kamu juga lapar,” timpalnya Baruna yang kemudian membelokkan mobilnya ke dalam parkiran mall.

Keduanya berjalan beriringan ke arah dalam mall dan mencari tempat makan yang terdekat.

“Kita makan di resto itu saja yah?” usulnya Baruna.

Adinda mengikuti arah telunjuk suaminya,” tapi Om ehhh mas maksudnya halal gak kalau kita makan di restoran Jepang?”

“Insha Allah aman dan halal, di pintu ada tertulis sertifikat halalnya jadi tidak perlu ragu dan khawatir kalau ada bahan makanan yang tidak halal,” jelas Baruna.

“Kalau gitu tunggu apalagi Mas, aku lapar banget soalnya,” ucap Adinda kemudian menarik tangannya Baruna ke dalam resto.

Kedua manik hitamnya Adinda berbinar terang melihat begitu banyak makanan yang tersaji di depannya. Semua makanan itu sudah lama dimimpikannya.

“Syukur Alhamdulillah makasih banyak ya Allah akhirnya aku bisa menikmati makanan yang sedari dulu aku inginkan,” cicitnya Adinda.

Baruna membelai hijabnya Adinda,” silahkan dimakan istriku kalau kamu menyukainya, Alhamdulillah Mas tidak salah pilih menunya kalau gitu.”

“Mari makan Om ganteng,”

Adinda langsung melahap satu persatu makanan itu hingga perutnya benar-benar kenyang hingga dia kesulitan bernafas.

1
Ai srk
gak pernah asi kali yah Om 🤣🤫😂
Ai srk
manis banget si Om
Amiera Ismail
aku yakin dia itu mantan kekasih adinda
Amiera Ismail
romantisnya Om Baruna
Amiera Ismail
ya Allah ampun deh Om pikirannya ke sono mulu
Amiera Ismail
hahaha diolok-olok
Amiera Ismail
perlu beli kayaknya alat ginian
Amiera Ismail
ceritanya sangat menghibur
Chaca Lee💗
apakah dia Azriel???
Chaca Lee💗
cor juga 😂🤭
Chaca Lee💗
sudah terang-terangan mengungkapkan perasaannya
Yuliana Tunru
apa pak.pol mantan x adinda dulu ya..smoga nadhira benar2 dicintai ya bkn krn apa2 x..lanjutttt
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: nanti akan terjawab Akak 😚🥰🙏🏻

insha Allah besok lanjut nya 🥰🥰
total 1 replies
Abz
jangan bilang yg sekampung sama adinda , lupa nama nya 🤭
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: kakak pinter banget Aah nebak nya 😂🤭
total 1 replies
Fadila Bakri
Alhamdulillah mereka sudah bahagia
Masitha Hamrud💗
bahagia selalu pasutri
Farhana
lanjut kakak
Farhana
oh tentu bakal hati-hati
Masitha Hamrud💗
dasar pelakor gak punya akhlak
Farhana
semoga kapok
Farhana
dilawan memang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!