Mencintai setulus hati serta menyokong dana untuk seluruh keluarga sang suami. Siapa sangka hal itu tak bisa membuat Zeline mendapatkan balasan kebaikan. Wanita itu justru harus menerima kenyataan pahit bahwa Delon suaminya diam-diam berselingkuh. Dan parahnya lagi,mertua serta ipar-iparnya yang selama ini hidup bergantung dengannya bersekongkol untuk menutupi perselingkuhan sang suami.
Penasaran dengan isi ceritanya? yuk silahkan disimak kelanjutannya ...... happy reading 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Zeline menjalani masa kehamilannya dengan berusaha tetap bisa beradaptasi dengan hal-hal baru dan perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Beruntung dirinya memiliki Bi Yati yang selalu berada di sampingnya ketika rasa mual tiba-tiba mendera. Ada beberapa makanan yang sangat tidak disukai aromanya oleh Zeline,sehingga Bi Yati harus memasak makanan khusus yang diinginkan Zeline. Beruntungnya wanita paruh baya tersebut sangat sabar dan mengerti. Sungguh kebaikan yang diberikan Tuhan pada Zeline dengan adanya Bi Yati di saat dirinya harus menjalani masa-masa kehamilannya tanpa seorang suami yang mendampinginya.
Meski harus tersiksa dengan rasa mual,Zeline bersyukur karena ia hanya merasa mual terhadap aroma makanan tertentu. Jika ibu hamil lainnya akan merasa malas dan tidur-tiduran,namun tidak dengan Zeline. Hal ini patut disyukurinya karena sesuai dengan keadaannya saat ini,ia sedang membutuhkan tubuh yang penuh energik untuk menyelesaikan beberapa urusannya.
Pagi ini Zeline terbangun dengan badan yang segar. Pikirannya begitu tenang karena tak ada lagi sang suami yang harus membuatnya bekerja demi kewajibannya sebagai seorang istri. Kini ia sangat menikmati kehidupannya. Bangun pagi tak perlu tergesa-gesa menyiapkan sarapan karena telah ada Bi Yati yang menyiapkan semua. Sebuah kehidupan yang penuh dengan kedamaian.
Dari semalam Zeline sudah memikirkan hal apa yang harus ia lakukan keesokan harinya. Ia berencana untuk mengunjungi kedua orang tua Delon. Ia ingin mengambil haknya kembali dari keluarga Delon. Rumah yang ditempati oleh kedua orang tua Delon beserta adik-adiknya adalah rumah Zeline yang dipinjam kan karena rumah milik orang tua Delon sudah sangat repot.
Tak ingin pergi sendiri menemui keluarga Delon serta karena memikirkan keselamatannya sendiri,Zeline pun mengajak Bi Yati untuk menemaninya.
"Bi,tolong temani aku ke rumah orang tua Mas Delon ya ?" Ajak Zeline saat sedang duduk sarapan di meja makan. Sedang kan Bi Yati membuat susu khusus ibu hamil untuk nya.
"Iya Non,tapi ... Apa bisa sebaiknya jangan dulu bertemu mereka Non ? Maaf bukannya ingin ikut campur,bibi takut ibu mertua Non orangnya galak." Ucap Bi Yati seperti keberatan. Wanita itu masih sangat jelas mengingat bagaimana angkuhnya seorang Berti saat bertemu di rumah Zeline pertama kali dengan dirinya.
"Nggak usah kuatir Bi,aku sudah memikirkan semuanya demi keselamatan ku untuk menghadapi mereka." jawab Zeline menenangkan.
"Baiklah Non,kalau begitu,bibi siap menemani."
"Oke Bi,ayok kita berangkat sekarang." Zeline telah menyesuaikan sarapannya dan meminum susu yang telah disuguhkan oleh Bi Yati hingga habis.
Kedua wanita berbeda usia itu pun berangkat menuju tempat tinggal orang tua Delon menggunakan kendaraan pribadi milik Zeline. Perjalanan menuju rumah mertuanya tak begitu jauh. Zeline dan Bi Yati akhirnya tiba ditujuan mereka. Sebuah rumah yang juga mewah dan terlihat sedikit tak terurus halamannya. Entah kesibukan apa yang sebenarnya dilakoni oleh penghuni rumah tersebut hingga tak sempat untuk membersihkan halaman rumah yang kini ditumbuhi beberapa rumput liar cukup tinggi.
Saat memasuki halaman rumah,Zeline merasa heran karena di sana juga terparkir sebuah mobil berwarna hitam dan bukan kendaraan milik suaminya. Tak ingin terus bertanya-tanya sendiri dalam hati,Zeline segera melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah yang kini cat pintunya terlihat semakin pudar.
"Ayok Bi kita masuk." Ajak Zeline dan langsung diikuti oleh Bi Yati. Wanita itu sedikit merasa tak nyaman dan mengkhawatirkan keselamatan sang majikan saat melangkahkan kakinya ke dalam rumah. Namun karena melihat langkah kaki Zeline yang begitu pasti tanpa sedikit pun merasa takut,Bi Yati akhirnya kembali merasa tenang.
"Assalamualaikum....." Ucap Zeline saat memasuki ruang tamu. Di sana terlihat seorang pria yang sangat dikenalnya. Janu suami Lindri sedang duduk berdekatan dengan adik iparnya Ranti. Sedangkan di seberang meja ada ibu mertuanya.
Zeline merasa bingung karena melihat keberadaan Janu di sana. Dalam hati bertanya sejak kapan Ranti mengenal Janu ? Dan apa hubungan mereka. Apakah teman kerja atau ada hal lain lagi pikir Zeline.
"Zeline ?" Sambut Berti begitu melihat menantunya masuk bersama Bi Yati.
"Oh iya Zel,perkenalkan,ini Nak Janu calon suami Ranti." Ungkap Berti dengan perasaan bangga. Wanita itu ingin agar Zeline merasa iri karena putrinya berhasil mendapatkan pria mapan.
"Degh!Calon suami Ranti ? Apa kau sedang bermimpi ?" Gumam Zeline di dalam hati. Ia hanya menyambut uluran tangan Janu sambil tersenyum paksa. Sangat beruntung Janu tak mengenalnya karena Zeline sendiri pun mengenal pria itu ketika menghadiri pesta pernikahan salah seorang teman. Saat itu ia bertemu Lindri yang sedang mengambil cemilan. Sedang Janu berada jauh dari mereka dan asik mengobrol bersama teman prianya. Lindri hanya memperkenalkan suaminya itu pada Zeline jarak jauh. Beruntungnya Zeline benar-benar mengingat sosok pria itu sehingga saat ini ia mengenalinya.
"Tapi aku harus memastikannya dulu pada Lindri." Pikir Zeline.
"Mbak aku pamit dulu ya ? Soal mau jalan-jalan sama Mas Janu." Pamit Ranti segera membuyarkan pikiran Zeline.
"Oh iya Ran,hati-hati di jalan." Ucap Zeline dengan lembut. Namun dengan cepat ia memiliki sebuah ide untuk mendapatkan bukti yang bisa dikirim kan kepada sang sahabat.
"Bi,tunggu sebentar di sini ya ? Aku mau ambil sesuatu di dalam mobil." Ucap Zeline pura-pura berlari kecil menuju kendaraannya yang terparkir dan meninggalkan Bi Yati di dalam rumah bersama sang mertua yang kembali duduk serta sibuk dengan handphonenya tanpa menghiraukan Bi Yati.
Pura-pura mengambil sesuatu di dalam mobil,Zeline diam-diam merekam video sosok Janu dan Ranti yang saat itu sedang masuk ke dalam kendaraan mereka. Tak lupa juga rekaman plat kendaraan di ambil oleh Zeline.
Tak ingin ada yang mencurigainya,Zeline segera keluar dari mobil dan kembali masuk ke dalam rumah.
"Ada apa lagi ke sini ?" Tanya Berti dengan ketus saat melihat kehadiran Zeline. sejak pertama melihat kedatangan Zeline,Berti sudah merasa sangat kesal dan ingin mengusirnya. Namun karena melihat masih ada sang calon menantu,Berti sengaja menahan semua kemarahannya.
"Aku ingin Ibu dan semuanya segera keluar dari rumah ku karena sebentar lagi rumah ini akan di jual." Perintah Zeline dengan tegas. Tak ada lagi rasa takut pada mertuanya seperti dulu.
"Apa maksudmu Zel ? Kamu mau durhaka sama orang tua ? Tega kamu ya ?" ucap Berti dengan nafas tersengal-sengal karena emosi bercampur rasa terkejut.
"Ya....maksud aku Ibu,bapak sama Ranti dan siapapun yang menghuni rumah ini segera angkat kaki."
"Tidak,pokonya aku tidak akan meninggalkan rumah ini. Bagaimana bisa kamu tega sama mertuamu sendiri Zel ?"
"Mertua yang sebentar lagi akan berubah menjadi mantan mertua." Zeline tersenyum puas saat melihat Berti yang syok. Tak ada sedikitpun rasa kasihan melihat wanita tua itu.
"Pergi kamu dari rumah ini." Kini Berrti berteriak histeris mengusir Zeline. Namun di saat dirinya akan mendorong Zeline,beberapa pria berbadan besar datang menghadangnya.
bukannya berterima ksih... ini mlah memusuhi zeline... bhkn mnghianatinya..../CoolGuy//CoolGuy/