Apa jadinya jika mantan Agen rahasia bertemu Mantan Mafia yang sama-sama menyelematkan anak mereka dari sindikat perdagangan manusia?
Mantan Mafia yang sudah lama menduda langsung terpikat pada pandangan pertama tanpa ia tahu jika wanita tangguh yang ia kagumi adalah mantan agen rahasia yang memilih pensiun dini sejak sang suami wafat.
Mantan agen rahasia yang selama ini hidup lurus-lurus saja menjadi terusik karena di kejar secara ugal-ugalan oleh pria yang tidak ia kenal. Terlebih lagi anak sang pria juga ikut ikutan mengejar dirinya agar ia mau menjadi ibu anak itu.
Akankah mantan agen rahasia itu luluh dengan serangan cinta ayah dan anak itu? Apa lagi sejak kejadian tersebut hidup mereka mulai terusik oleh orang-orang yang haus akan kekuasaan yang mulai membuat mereka terpaksa kembali angkat senjata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyelamatan 1
Jambi, 27 November 2024
Dua buah mobil van dan sebuah sedan mewah keluar dari gerbang Mansion Maxime saat malam yang gelap semakin pekat tanpa cahaya bintang. Tujuan ketiga mobil tersebut tidak lain adalah rusun terbengkalai di pinggir kota Jakarta.
Tiga puluh menit berkendara dan mereka berhenti di lokasi yang tidak jauh dari tempat tujuan. Tyas masih berkutat dengan laptopnya guna memberikan arahan pada Hades dan rombongannya dalam menjemput Tuan Muda mereka.
"King, ada seseorang yang juga datang ke tempat ini beberapa menit sebelum kita!" ucap Tyas memberitahu Hades.
"Apa mereka orang yang membayar kelompok itu?" tanya Hades dengan menatap tajam bangunan tinggi yang tidak jauh dari tempat ia berdiri.
"Sepertinya bukan, King! Ada dua pergerakan yang artinya ada dua orang yang tidak diketahui apakah kawan atau lawan. Salah satunya bersembunyi dengan Sniper dan yang satunya lagi bergerak masuk. Bisa saja mereka ini kawan yang juga mempunyai tujuan yang sama dengan kita," jawab Tyas sambil mengamati pergerakan dua orang yang ia sebutkan tadi.
"Baiklah, Thomas! Persiapkan orang-orang mu! Kita akan masuk sepuluh menit lagi! Oh, ya, apakah orang yang membayar kelompok ini juga ada di gedung ini?" ucap Hades sambil berbicara dengan Thomas dan Tyas secara bersamaan.
"Baik, King!" jawab Thomas.
"Sepertinya tidak ada, King!" jawab Tyas juga.
Hades pun kembali ke mobilnya dan mengecek kembali senjatanya yang kemudian ia selipkan di punggung belakang tertutup oleh jaketnya.
"Tunggu sebentar! Ada kendaraan yang menuju kemari! Segera bersembunyi dan jangan ada pergerakan apapun!" teriak Tyas sambil mengamati laptopnya.
Hades pun memberikan kode pada Thomas dengan dijawab anggukan pria itu yang langsung memberitahu bawahannya. Tidak lama kemudian lewatlah dua mobil hitam yang langsung berhenti didepan gedung rusun tersebut dan untung saja Hades dan rombongannya menghentikan mobil mereka di tempat yang tersembunyi sehingga mobil mereka tidak terlihat dari jalan yang dilewati.
Sementara itu, Olin sudah naik ke atas tempat anaknya disekap oleh orang yang tidak dikenal.
"Komandan, bersembunyi segera! Ada yang datang dan jumlahnya sekitar lima belas orang!" ucap Myla memperingatkan Olin dari ear piece nya.
Olin yang berada satu lantai lagi menuju tempat sang anak disekap memutuskan untuk mencari tempat bersembunyi setelah mendengar peringatan dari Myla.
Myla mengamati dari teropong khusus yang memperlihatkan sosok yang bergerak dengan gambar suhu panas manusia menaiki tangga ke atas yang kemungkinan besar orang-orang itu menuju tempat Hiro di sekap.
Di ruangan tempat Hiro dan Harry di sekap..
"Sebentar lagi Si Bos datang dan kita akan mendapatkan bayaran untuk hasil kerja kita!" ucap si bos begal dengan tersenyum jumawa.
"Wah, bisa pesta kita besar, Bos!" sahut anak buahnya menimpali.
"Tentu saja! Pekerjaan kecil bayarannya besar, hehehehe!" ucapnya sambil terkekeh bangga.
Hiro, Harry dan gadis pengendara motor duduk terikat di kursi yang berada di sudut ruangan itu. Mereka saling berpandangan karena bibir ketiganya ditutup dengan lakban hitam.
Pintu ruangan itupun terbuka dan masuklah seorang pria dewasa dengan mata sipit berkulit putih bersama beberapa orang lainnya.
"Dimana anak itu?" tanya pria bermata sipit itu tanpa basa basi.
"Di sana, Bos! Yang di pinggir!" tunjuk Bos begal pada pria yang menyewanya.
Tunjukan itu mengarah pada Hiro, yang mana membuat Hiro dan Harry berusaha berontak dari ikatan tersebut.
"Bawa anak yang duduk dipinggir! Kita harus cepat sebelum pesawat Tuan berangkat!" perintah pria bermata sipit pada orang-orang yang ia bawa.
Melihat hanya satu yang dibawa, Bos begal langsung protes.
"Tuan, kenapa hanya dibawa satu orang? Yang dua ini mau di kemana kan?" protes Bos begal itu pada pria yang memakai jasanya.
"Terserah mau kau apakan aku tidak peduli! Yang aku butuhkan hanya anak yang ada dalam foto, bukan yang lainnya!" jawab pria bermata sipit dengan logat Indonesia yang masih belepotan.
Bos begal membuang kasar napasnya sambil melihat kearah Harry dan gadis pengendara motor.
"Ini bayaran kalian!" ucap pria bermata sipit mengambil sesuatu dari balik jaketnya.
Bos begal mengambil amplop tebal tersebut dan tersenyum sumringah saat melihat isinya.
"Terimakasih, Bos! Untuk kedua anak ini anda tidak usah ambil pusing, kami akan menjual keduanya pada pelelangan bawah tanah!" ucap Bos begal dengan entengnya.
Mata Hiro dan Harry membulat mendengar perkataan Bos begal tersebut. Begitu juga mata gadis pengendara motor yang sudah berkaca-kaca hendak menangis. Hiro yang masih terikat dan dipaksa berjalan kembali berontak tetapi gagal karena lengannya dipegang erat oleh anak buah pria bermata sipit tersebut.
Sementara itu, Olin yang sudah tidak sabar untuk berlari menuju lantai atas saat mendapatkan laporan dari Myla jika beberapa orang yang baru datang membawa salah satu anak yang kemungkinan besar itu adalah Hiro karena titik pelacak milik Hiro bergerak.
Hades juga mendapatkan laporan dari Tyas kalau titik pelacak Harry masih ditempat yang sama dan orang-orang yang baru saja datang membawa salah satu dari mereka yang disandera.
"Thomas! Bawa sebagian anak buahmu keatas untuk membebaskan Harry! Kemungkinan besar orang itu membawa Hiro! Yang sisanya ikut aku untuk membebaskan Hiro dari orang-orang itu!" perintah Hades dengan tegas.
Dengan gerakan terarah, Thomas bersama pasukannya memasuki gedung rusun terbengkalai itu menuju lantai atas melalui tangga yang berbeda dengan yang dilewati musuh. Sedangkan Hades dan beberapa orang lainnya menuju arah yang sama dengan orang-orang yang akan membawa Hiro.
Olin mengurungkan niatnya untuk naik keatas saat mendengar langkah kaki yang kemungkinan menuju lantai tempat ia bersembunyi. Begitu melihat sosok yang sangat ia kenal dibawa paksa dengan tangan diikat ke belakang, darah Olin mendidih seketika.
Dor!
Dor!
Dor!
Tiga buah tembakan langsung Olin tembakkan pada orang-orang yang akan membawa putranya yang mana dua dari pelurunya mengenai orang-orang itu.
Mendapatkan tembakan tidak terduga, Suki Tatsuya langsung berlindung dan membalas tembakan Olin dengan beruntun.
Suara tembakan di lantai bawah terdengar hingga ke lantai tempat Harry berada. Myla yang sudah mendapatkan targetnya langsung mengunci dan sebuah peluru dari jarak jauh menembus kaca yang mana langsung menembus kepala Bos begal.
Anak buah bos begal kalang kabut saat melihat Bos mereka tersungkur dengan kepala bersimbah darah. Thomas yang mendapatkan laporan dari Tyas langsung mendobrak jendela dan melepaskan tembakan ke arah anak buah begal bersama pasukannya.
"Oh, shitt!" umpat Olin kesal saat kedua clock yang ia bawa kehabisan peluru.
Ia langsung mencabut belati dan bersiap untuk melemparkan belatinya pada pria bermata sipit yang menjadi targetnya sedari awal.
Olin menendang sesuatu sebagai umpan pengalihan sehingga beberapa tembakan mengarah pada suara tersebut.
Jlebb
Belatinya mendarat sempurna di paha Suki dan di lengan kanan atasnya sehingga pria bermata sipit itu tersungkur dengan kedua tangan bertumpu dilantai menahan berat tubuhnya.
"Bawa cepat anak itu!" teriak Suki pada anak buahnya.
Bersambung...