NovelToon NovelToon
Empire : Point Tak Terbatas

Empire : Point Tak Terbatas

Status: sedang berlangsung
Genre:Toko Interdimensi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Sistem / Fantasi / Reinkarnasi / Kaya Raya
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sukma Firmansyah

*Important*
novel ini ekslusif ada hanya di NovelToon,bila ada di platform lain, bearti plagiat
tolong bantu report

"Ketika dunia mengandalkan pedang dan sihir, aku membawa napalm dan artileri. Oh, dan saldoku? Error Tak Terbatas." Rian, seorang buruh pabrik yang mati karena kelelahan, mengira hidupnya berakhir. Namun, dia membuka mata sebagai Zephyrion IV, Kaisar boneka di dunia Terra Vasta—sebuah planet yang 1.000 kali lebih luas dari Bumi. Nasibnya buruk: Negaranya di ambang kebangkrutan, dikelilingi musuh, dan nyawanya diincar oleh menterinya sendiri. Tapi, Rian tidak datang dengan tangan kosong. Dia membawa "Omni-Store System"—sebuah toko antardimensi yang mengalami ERROR fatal. Saldo Poin: UNLIMITED (∞).

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukma Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17: Mata di Kegelapan

Distrik Kumuh (The Slums), Pinggiran Ibukota Vexia.

Dua Hari Pasca-Percobaan Pembunuhan.

Matahari bersinar terik, tapi cahayanya seolah enggan menyentuh gang-gang sempit di Distrik Kumuh Vexia. Tempat ini berbau sampah, limbah, dan keputusasaan. Di sinilah "sampah masyarakat" dibuang: pengemis, pencuri, dan anak-anak yatim piatu korban perang yang tidak diinginkan siapa pun.

Sebuah konvoi jip militer hitam berhenti di mulut gang utama.

Penduduk kumuh mengintip dari balik tirai kain lusuh dengan ketakutan. Biasanya, jika tentara datang, berarti ada penggusuran atau penangkapan paksa.

Namun, yang turun bukanlah algojo.

Zephyr turun, mengenakan kemeja putih kasual yang digulung lengannya dan kacamata hitam. Di belakangnya, Gareth dan pasukan elit bersiaga penuh, jari mereka menempel di pelatuk senapan serbu HK416 (upgrade terbaru untuk pasukan pengawal).

"Yang Mulia," bisik Gareth tegang. "Tempat ini tidak aman. Banyak pencopet dan mata-mata serikat kriminal. Kenapa kita tidak merekrut prajurit dari akademi militer saja?"

"Akademi militer?" Zephyr mendengus. "Mereka diajarkan cara berbaris dan hormat bendera. Itu bagus untuk parade."

Zephyr melangkah masuk ke dalam lumpur gang, mengabaikan sepatu mahalnya yang kotor.

"Tapi aku tidak butuh prajurit parade, Gareth. Aku butuh hantu. Dan hantu tidak lahir di akademi. Mereka lahir di selokan."

Zephyr berjalan perlahan. Matanya terus memindai kerumunan pengemis dan anak-anak jalanan menggunakan [Mata Penguasa] yang aktif secara pasif (Talent Scout Protocol).

...Bakat: Memasak (C)...

...Bakat: Bertani (D)...

...Bakat: Menipu (B) - Lumayan, tapi loyalitas rendah...

Sebagian besar hanya rata-rata. Zephyr terus berjalan sampai dia merasakan sesuatu. Dompet di saku belakang celananya bergerak sedikit. Sangat halus. Nyaris tak terasa.

Jika Zephyr adalah manusia biasa, dompetnya sudah hilang. Tapi refleks tubuh barunya dan kewaspadaan pasca-pembunuhan membuatnya bereaksi cepat.

Dengan gerakan kilat, tangan Zephyr menyambar ke belakang, menangkap pergelangan tangan kecil yang kotor.

"Dapat kau," kata Zephyr.

Pelakunya adalah seorang bocah laki-laki, mungkin berusia 12 tahun, kurus kering, dengan rambut acak-acakan dan mata liar seperti kucing terpojok.

Gareth langsung mengarahkan senapannya. "Lepaskan Kaisar, tikus kecil!"

"Tahan!" bentak Zephyr.

Zephyr tidak marah. Dia justru tersenyum lebar melihat data yang muncul di atas kepala bocah itu. Data yang bersinar EMAS.

TARGET: "Kuro" (Tanpa Nama Keluarga)

Usia: 12 Tahun.

Status: Yatim Piatu / Pencopet Jalanan.

Loyalitas: 0 (Hanya peduli pada perutnya).

Bakat:

* Stealth (S): Langkah kaki tanpa suara alami.

* Agility (A+): Refleks luar biasa.

* Pain Tolerance (A): Terbiasa dipukuli.

Trait: Ghost Walker (Hawa keberadaannya sangat tipis, sering diabaikan orang).

"Kau berbakat, Nak," kata Zephyr, masih mencengkeram tangan bocah itu. "Kau hampir berhasil mengambil dompetku. Bahkan Jenderalku yang bodoh itu tidak melihatmu mendekat."

Gareth memerah padam karena malu. Dia benar-benar tidak melihat bocah itu.

Kuro meronta, mencoba menggigit tangan Zephyr. "Lepaskan! Aku lapar! Bunuh saja aku kalau mau!"

Zephyr melepaskan tangannya. Bocah itu jatuh ke lumpur, tapi alih-alih lari, dia menatap Zephyr dengan waspada, memegang pisau lipat karatan di tangan lainnya.

"Aku tidak akan membunuhmu," Zephyr berjongkok, mensejajarkan matanya dengan Kuro. "Kau lapar?"

Zephyr mengeluarkan ransum batangan cokelat energi (Energy Bar) dari sakunya dan melemparnya.

Kuro menangkapnya di udara dengan kecepatan kilat, merobek bungkusnya dengan gigi, dan menelannya hampir tanpa dikunyah.

"Di markasku," kata Zephyr pelan. "Ada gudang penuh makanan seperti itu. Daging. Roti. Susu."

Mata Kuro melebar mendengar kata "daging".

"Tapi tidak ada yang gratis. Kau harus membayarnya."

"Aku tidak punya uang!" seru Kuro.

"Aku tidak butuh uangmu. Aku butuh bakatmu." Zephyr menunjuk pisau karatan di tangan Kuro. "Kau pandai menyelinap. Kau pandai mencuri. Kau pandai menjadi tidak terlihat."

Zephyr berdiri, lalu berbalik menghadap puluhan anak jalanan lain yang mulai berkumpul karena penasaran. Dia memindai mereka semua. Ada sekitar 20 anak yang memiliki potensi di atas rata-rata (B+ ke atas).

"Aku akan membentuk unit baru," umum Zephyr lantang. "Bukan tentara yang berdiri di depan meriam. Tapi unit yang bergerak di dalam bayangan."

"Tugas kalian bukan berperang. Tugas kalian adalah melihat, mendengar, dan—jika perlu—menghilangkan ancaman sebelum ancaman itu sampai padaku."

Zephyr menatap Kuro lagi.

"Ikut aku, dan aku berjanji kau tidak akan pernah kelaparan lagi. Aku akan memberimu pakaian hangat, tempat tidur empuk, dan pendidikan. Sebagai gantinya... nyawamu adalah milikku."

Kuro menatap bungkus cokelat kosong di tangannya, lalu menatap Zephyr. Seumur hidupnya, orang dewasa hanya memukul dan meludahinya. Pria ini... pria ini menatapnya seperti melihat senjata berharga.

Kuro membuang pisau karatannya, lalu berlutut di lumpur.

"Jika ada daging setiap hari..." suara Kuro serak. "...Aku akan mencuri mahkota Dewa untukmu."

Loyalitas (Zephyr): 60/100 (Terikat Perut). Naik drastis.

Zephyr tersenyum puas. Dia menepuk bahu Gareth.

"Gareth, kumpulkan 50 anak terbaik dari distrik ini. Bawa mereka ke fasilitas pelatihan tertutup."

"Apa nama unit ini, Yang Mulia?" tanya Gareth.

Zephyr menatap mata Kuro yang tajam.

"Mereka tidak punya nama. Mereka tidak punya wajah. Mulai hari ini, mereka adalah Unit 0 (Zero)."

Satu Minggu Kemudian. Fasilitas Pelatihan Tertutup.

Ruangan itu gelap, hanya diterangi lampu sorot di tengah meja. Di atas meja, terhampar berbagai peralatan aneh yang dibeli Zephyr dari Tier 2: Spyware & Spec-Ops Gear.

Kuro dan 19 anak terpilih lainnya berdiri tegak. Mereka sudah mandi, rambut dipotong rapi, dan mengenakan setelan taktis hitam ketat yang ringan. Tidak ada lagi bau selokan. Mata mereka tajam, penuh nutrisi dan tekad.

Zephyr berdiri di depan mereka seperti instruktur.

"Kalian tidak akan menggunakan pedang atau tombak," kata Zephyr.

Dia mengambil sebuah benda kecil hitam dari meja. Sebuah Pistol FN Five-Seven dengan peredam suara (Suppressor).

"Ini alat kerja kalian. Diam. Mematikan."

Lalu dia mengambil benda lain. Sebuah kancing baju kecil.

"Dan ini lebih berbahaya dari pistol."

"Ini adalah Penyadap Suara Mikro. Tempelkan ini di bawah meja Jenderal musuh, dan kita bisa mendengar rencana mereka sambil minum teh."

Zephyr menatap anak-anak didiknya.

"Musuh kita—Kerajaan Besi—menggunakan penyihir bayangan. Mereka pikir kegelapan adalah teman mereka."

Zephyr memasang Night Vision Goggles (NVG) di kepalanya. Mata hijaunya menyala dalam gelap.

"Tugas kalian adalah membuktikan bahwa mereka salah. Kalianlah pemilik kegelapan yang sebenarnya. Kalian adalah mata dan telingaku."

"Kuro," panggil Zephyr.

"Siap, Bos!" (Zephyr menyuruh mereka memanggilnya 'Bos' bukan 'Yang Mulia' agar lebih personal dan rahasia).

"Misi pertamamu. Menyusup ke Kedutaan Besar Kerajaan Besi di Vexia. Jangan membunuh siapa pun. Cukup tanamkan alat penyadap ini di ruang kerja Duta Besar."

Kuro menyeringai, mengambil alat penyadap itu. "Mudah. Selesai sebelum makan malam."

Zephyr melihat punggung anak-anak itu menghilang dalam kegelapan latihan. Unit 0 telah lahir. Dan dengan ini, jaringan intelijen Aethelgard mulai merambat ke seluruh benua.

1
Daniel Satria
crazy up thor 🙏🙏🙏
ラマSkuy
memulai langkah untuk menguasai 1 benua ini mah keren thor semangat terus 💪
ラマSkuy
itu sih pembataian thor bukan pembersihan, orang cuma sepihak yang hancur 😁
ラマSkuy
akhirnya akankah ada pembantaian ditempat musuh
ラマSkuy
menurutku novel ini sangat bagus jarang jarang ada novel dengan tema teknologi, dan militer modern di dunia Fantasy era medieval.

Jadinya seperti pertarungan Fantasy sihir dengan teknologi modern/militer keren banget

Semoga semakin ramai pembacanya ya kakak author tetap semangat berkarya
Äï: sebenernya ada beberapa di wp cuma nyari nya susah dan kebanyakan niru nihonggo shoukan
total 2 replies
ラマSkuy
gercep kali thor baru tadi pagi selesai baca aku udah up lagi mantap kali bah 👍

Tetap semangat thor 💪
ラマSkuy
Tamu dari negri mana tuh, udah ada di penjara aje wkwkw

tetap semangat thor 💪
Sukma Firmansyah: gak fokus bearti, si kuro nangkep penjahat maksudnya, ada tanda kutip soalnya
yang udah di taro sel sama kuro
ihiw
total 1 replies
Sukma Firmansyah
ditunggu ya
sudah di riview
ラマSkuy
ditunggu thor upnya 💪
Sukma Firmansyah: tggu rivew,jangan lupa penilaian bintang 5 nya
semangat membaca
total 1 replies
ラマSkuy
lebih gg lagi thor kalo pake artileri SCHEWERER GUSTAV dengan kaliber 80cm sekali tembak luluh lantah itu musuhnya 😂😂
ラマSkuy
permainan metal ye
ラマSkuy
gila keren nih memulai modernisasi dunianya 👍
ラマSkuy
kekuatan modern akan mendominasi dunia fantasy keren 👍
ラマSkuy
suka banget dengan MC yang tidak naif lebih kekejam dan tegas lanjutkan thor
ラマSkuy
nice
ラマSkuy
ini dia kaisar yang baik dan tidak naif, tapi kejam dan tanpa belas kasih terhadap musuhnya.

Keren thor lanjutkan 💪💪
ラマSkuy
akhirnya aku menemukan tema novel sistem seperti ini dan semoga kakak authornya konsisten membuat novel ini sampai endingnya
Sukma Firmansyah: terus dukung kita abangku,semoga bisa sampai selesai
total 1 replies
grand max
semangat
Sukma Firmansyah
kalo rame, bakal di jadwalin kebih cepet
grand max
lanjut Thor
Sukma Firmansyah: sudah terjadwal abangku, setiap jam bakal otomatis update
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!