" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jahat
" Aira mau ke mana ? " Bara menatap penampilan istri dengan helaan napas panjang.
" Aira mau ikut mas Bara Bu " Jawabnya tersenyum kuda .
" Tumben " Peserta di ruangan itu menatap Bara yang hanya menaikan kedua bahunya.
Ya ini pertama kalinya Aira ikut Bara ke perusahaan setelah menikah, padahal perna beberapa kali Bara mengajak nya namun wanita itu menolak dengan alasan akan menggangu Bara atau membuat suaminya tidak fokus karena ada dirinya .
" Bunda mau ikut ayah " Bumi menatap Aira yang mengaguk tersenyum.
" Embun mau ikut ayah juga " Pekik Embun girang .
" Tidak boleh " Aira langsung memeluk lengan Bara posesif menatap kedua anaknya garang " Kenapa ? kan Bumi sama Ade mau ikut ayah janji tidak ganggu ayah ,iya kan dek " Embun mengaguk sebagai jawabannya.
" Bunda bilang tidak boleh ya tidak boleh " Jawab Aira kesal membuat kedua bocil itu terdiam dengan mata berkaca-kaca.
" Tidak papa Ra , kan biar kamu ...."
" Ehz mas ini ,ya sudah sana pergi saja sama mereka " Omel Aira melepaskan kedua tangan nya di lengan Bara.
" Embun sama Bumi nanti ikut Kakek saja gimana ? Kita pergi sama mereka Opa " Radhi menatap kedua cucunya bergantian.
" Ke mana Kakek ?" Tanya Embun pelan .
" Nanti kita tanya Opa soalnya kakek juga belum tahu " Bohong Radhi agar kedua cucunya penasaran.
" Itu di ajak kakek kalian sama kakek saja sana " Sewot Aira .
Tingkah Aira ini membuat keluarga Bara benar² bingung,ini bukan Aira yang mereka kenal karena selama ini apa pun keinginan anak² pasti selalu di turuti selagi itu baik.
Vania hanya bisa mengulum senyumnya lebar semoga apa yang ada di pikiran nya benar ada nya .
" Mas sama Ade ikut Kakek saja ya, nanti kalau ayah libur kita jalan² " Ujar Bara lembut .
" Iya ayah " Jawab keduanya tersenyum.
" Koh cuma anak² sih Mas " Rengek Aira kesal " Terus aku gimana ? " Lanjut nya memanyunkan bibirnya kesal .
" Kan hari ini Bunda ikut ayah ,jadi gantian nanti ayah sama Bumi dan adek " Jawab Bumi .
" Ini itu suami Bunda " Bara memijat pangkal hidung nya dengan keras " Aira " Wanita itu menatap suaminya.
" Apa kamu sadar dengan ucapan mu ? Anak² hanya ingin bermain dengan ku " Lanjut nya selembut mungkin .
" Jadi mas tidak mau main dengan ku hanya sama anak² saja " Tunjuk nya pada Bumi dan Embun .
" Ya sudah aku aku mau pulang ke rumah ibu saja " Rajuknya meninggalkan meja makan itu .
" Sayang ...Aira oh Shhiitt" Bara mengumpat kesal.
" Seperti nya kamu harus banyak sabar Nak " Ujar Vania tersenyum.
" Kejar istri mu Kalau dia sudah tenang ajak dia ke rumah sakit " Sekalipun bingung Bara mengikuti saran ayah nya mengejar Aira .
Hiks .....hiks ....hiks ....
Baru saja masuk Bara sudah di suguhkan dengan tangisan Aira,wanita itu bersembunyi di dalam selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
" Sayang " Aira merapatkan selimut dengan erat saat Bara akan membuka nya " Maaf aku tidak bermaksud begitu " Ujarnya lembut .
" Kakak jahat " Ujarnya dalam tangis nya .
" Iya sayang ,maaf ya janji tidak kaya gitu lagi " Ujar Bara mengalah .
" Buka dulu selimut nya nanti kamu sesak napas " Ujar Bara lembut .
' Kakak tidak sayang sama Aira lagi " Bara menggeleng kepalanya pelan ,akhir² ini tingkat Aira melebihi Bumi dan Embun .
" Sayang Ra sangat sayang " Ujarnya jujur .
" Bohong " Bantah Aira .
" Buka dulu ya ,nanti sesak napas " Perlahan selimut itu mulai terbuka , Bara menampilkan senyumnya lalu menghapus cairan yang membasahi pipi istri nya .
" Siapa bilang kalau aku tidak menyayangi mu Hm " Bara menatap lekat wajah istri nya dengan lembut .
" Kakak tidak pernah bilang cinta sama Aira " Bara menarik sudut bibirnya ke atas " Apa aku perlu mengatakan bela lah dadaku agar kamu tahu betapa besarnya aku mencintaimu,nanti kamu jadi janda mau ? " Aira menggeleng polos .
" Kakak masih cinta sama Mba Naomi kan ? " Bara menggaruk kening nya yang tidak gatal ,kenapa urusannya jadi ke mana² pikir Bara .
" Ya , bagaimana pun dia ibu kandung dari Embun tapi bukan berarti aku tidak mencintaimu dia memiliki tempat tersendiri Ra begitu juga kamu " Ujar Bara jujur .
" Jadi aku bukan ibu nya Embun ? " Ujar Aira kesal .
" Kakak jahat " Aira kembali menutup kepala nya dengan selimut .
Huh !!
Bara menggeram tertahan ingin sekali memukul orang saat ini, apa ada yang salah dengan ucapan nya setahu nya tidak karena memang Naomi ibu kandung Embun putri nya bukan ?
" Yang aku maksud itu sayang yang melahirkan Embun,kamu tetap ibu nya Embun " Bara kembali membuka selimut dan kali ini Aira tidak menolak.
" Mau jalan² seperti semalam " Seketika tangisan Aira berhenti " Mau " Jawabnya di ikuti anggukan kepala.
" Tapi kita ke kantor dulu ya " Bara melihat jam tangan yang melingkar di lengannya " Aku ada pertemuan setelah itu kita jalan² " Aira mengaguk polos lalu mengibaskan selimut nya dengan kasar .
" Ayo " Ajaknya saat sudah berdiri di samping suaminya " Cuci muka dulu " Dengan patuh Aira berjalan ke kamar mandi .
Bara merogoh ponselnya menelpon seseorang.
" Kamu ada jadwal jam 10 " Tanya Bara to the poin .
" Ada kak " Jawabnya di sebrang.
" Kakak mau ke situ sama Aira " Jawab nya .
" iya kak ,nanti langsung masuk saja " Jawabnya
" Iya sudah aku tutup " Ujar Bara lalu mematikan panggilan nya saat melihat Aira ke luar .
💐
💐
💐
Di ruangan itu bukan hanya ada Bara,tapi ada Raymond,Reza ,Erick ,Edward dan sekertaris nya tidak ketinggalan sang istri.
Edward dan Erick beberapa kali memenangkan Bara karena tingkah istri nya di mana kini menatap tajam wanita yang sejak tadi melirik suaminya bahkan dia tidak takut jika di ruangan itu ada pemilik perusahaan.
" Apa ? " Tantang Aira menatap tajam wanita itu .
" Maaf Non " Jawabnya menundukan kepalanya.
" Aira " Tegur Raymond membuat Aira memanyunkan bibirnya.
Kini ruangan itu kembali tenang karena Aira sudah sibuk dengan ponsel Bara .
Dia tidak tahu harus melakukan apa lagi dengan istri nya ,ingin sekali semua ini selesai syukur mereka berada di ruangan Raymond dan Reza jika itu ada di ruangan rapat Bara tidak tahu harus bagaimana lagi .
Hampir satu jam berada di ruangan itu akhirnya semua berjalan dengan baik,Bara menatap ke arah Aira yang sibuk bermain game .
" Aku baru tahu kalau istri mu memiliki hobby baru " Bara hanya tersenyum mendengar ucapan Erick .
" Kalian mau ketemu Salwa " Bara tidak kaget mendengar ucapan Raymond .
" Iya Dad " Jawab Bara menatap sekilas ke arah sang istri.
" Selamat " Bara mengaguk tersenyum,padahal dia sendiri belum tahu hasilnya seperti apa tapi karena ketikan Salwa di grub keluarga dia banyak menerima ucapan selamat .
" Bara juga harap nya begitu Dad " Jawab Bara tulus .
" Kamu harus bersabar seperti nya dia beda dengan yang lalu " Timpal Reza .
" Iya Pa " Jawab Bara tertawa kecil .
" Dia ingin balas dendam karena waktu hamilkan Bumi kamu sibuk dengan yang lainnya " Ucap Raymond membuat mereka tertawa .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...