"Lo gak seistemewah itu."
"Kalau begitu jangan ikut campur urusan gue!."
^-^
Karelio Nathanael
Mantan terberengsek sekaligus mantan terindah bagi Desya.
Mereka sudah berstatus mantan, tetapi tetap saja cowok itu berkeliaran di sekitar Desya seakan Desya adalah pusat hidupnya.
Adesya Sakura Atmaja
Julukan Queen Bee juga sesuai dengan arti nama Adesya 'anak perempuan raja', Bukan hanya dari keluarga old money, Desya juga cantik dan mempunyai otak yang diatas rata-rata sehingga dia selalu dieluh-eluhkan.
Desya mempunyai saudara kembar yang supportif dan menjadi garda terdepan untuknya.
Elio merasa Desya, perempuan yang terlalu sempurna untuk Elio yang bukan siapa-siapa.
________
Dan cerita ini tentang Desya dan orang-orang yang memiliki peran penting dihidupnya. Bahkan sosok Elio yang hanya mantan, susah untuk dihilangkan dari ingatan karena susah untuk di enyahkan.
"As you wish, terserah kamu mau apa!."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Unik Muaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gak Seistimewah
"Karena kamu bukan anak kandung keluarga Baskara?" Tanya Desya to the poin mengeluarkan apa yang ada dalam otaknya.
Tatapan Desya berubah, tidak ada kelembutan dan tatapan penuh kehangatan lagi.
Elio bungkam tidak menjawab pertanyaan Desya, membuat Desya terkekeh, melangkah maju semakin mengikis jarak diantara mereka tersenyum sarkasme.
"Lalu kenapa kalau kamu bukan dari keluarga Baskara?, apa menurut kamu, aku perduli?."
Elio diam tak menjawab.
"Kamu mengukur hubungan kita dengan status?, aku gak tau kamu berfikir serendah itu tentang hubungan kita" Desya mendorong bahu Elio kesal. "Delapan bulan ini aku selalu bertanya, dimana hati kamu yang setega itu mutusin aku, disaat aku cinta-cintanya sama kamu?. Bahkan saat itu baru saja kita merayakan ulang tahun ketujuh belas aku, kenapa kamu tega?. Dan ternyata alasannya karena hal sepele seperti ini?."
"Statusku bukan hal yang sepele Adesya!" Elio menggeram marah.
Desya kembali tersenyum sarkas, "oh ... Jadi hubungan kita yang sepele?. Wah ... Aku tidak menyangka jika ternyata kamu hanya main-main."
"Adesya bukan begitu."
Desya melangkah munduk, menghindari Elio yang akan menyentuhnya.
Perasaan kecewa dan sesak mulai memenuhi dadanya, ternyata dia terlalu berekpektasi dan mengharap lebih dari hubungan mereka selama ini
"Tetapi tidak masalah jika hanya sekedar main-main, toh kita juga masih SMA, bukankan begitu?" Nada suara yang dibuat-buat dengan tatapan mata kecewa.
"Ade denger...."
Desya kembali melangkah mundur menjauh, membuat Elio melangkah maju untuk menggapai tangan Desya.
"Akhirnya aku mengetahui semuanya dan itu melegakan" ucap Desya diakhiri dengan helaan nafas. "Bodohnya aku yang selama ini merasa sesak disini ...."
Bugh ...
Bugh ...
Desya memukul dadanya, "setiap kali ngeliat lo sama pacar centil lo itu. BANG**T!, KENAPA LO GAK BILANG KALAU INI HANYA MAIN-MAIN. KALAU TAU HANYA SEPELE DAN BUAT MAIN-MAIN, GUE GAK AKAN JATUH SEJATUH-JATUHNYA GINI SAMA LO!!!"
Desya meluapkan kemarahannya, mendorong-dorong Elio melampiaskan kemarahannya, yang diterima Elio dengan pasrah tampa perlawanan.
Tidak ada air mata yang mengalir dipipi Desya, namun tatapan matanya memerah.
Desya menyeka rambutnya kasar sebelum mengenakan helmnya.
Tersadar Desya akan pergi, Elio mencegar hal itu dengan memegangi stang motor Desya. "Aku anter, kamu sedang ..."
"Gue gak seberarti itu buat lo anterin pulang" potong Desya dingin.
"Gak baik ngendarain motor dalam keadaan emosi begini Ade."
"Jangan sok perhatian, sekarang lo gak seistimewa dulu lagi, yang akan membuat hati gue meleleh hanya karena perhatian kecil lo."
Tatapan khawatir Elio perlahan menghilang berubah menjadi tayapan sendu.
"Jadi jangan ikut campur masalah gue."
Desya mendorong Elio dengan sekuat tenaga, Elio yang tidak siap sampai mundur beberapa langkah dan tidak sempat menghentikan laju motor Desya.
Desya melewati gapura menuju rumahnya, melaju kencang entah pergi kemana.
Selesai
Elio menghela nafas, bukan lega karena Desya pada akhirnya tau tampa harus Elio katakan apa salah satu memicu Elio mengakhir hubungan mereka.
Elio menghela nafas karena mencoba melegakan dadanya yang serasa sesak sejak tadi mendengar rentetan kalimat yang Desya katakan, terutama ...
Lo gak seistimewa dulu lagi ...
Dikalimat itu, jantung Elio serasa berhenti berdetak detik itu juga.
^-^
Desya : gue butuh uang cash sepuluh juta.
Gigi : Buat apaan lo?
Gigi : Gak mungkin Keluarga Atmaja gak ngasih lo uang jajan.
Yunita : Ya kali 10 jt buat jajan
Taya : Buat apa Nyet?
Desya : Sirkuit
Kening Taya mengerut tidak mengeri membaca satu kata singkat balasan dari Desya digroup chat mereka berempat.
Ting ...
Bunyi pesan masuk, yang ternyata Gigi mengirim foto screenshoot ponselnya.
Gigi : Gue udah Tf ke bang Tio, Baby Queen
Gigi : Gue OTW kesana ya ....
Yunita : Jemput gue Nyet
Senyun Taya terbit setelah membacanya.
Taya mengirim pesan di group chat itu mengatakan akan ikut pergi ke tempat biasa mereka menonton Desya atau Ares balapan.
Kepala Taya bergerak-gerak tanda jika dia sedang bahagia, membuat Aksa yang duduk disampingnya diam-diam penasaran Taya sedang membalas pesan siapa.
Berakhir dengan Aksa yang terbelalak membaca deretan pesan cewek-cewek itu, merampas ponsel Taya dan membaca dari awal, sebelah tangannya mencoba menghalangi Taya untuk merebut ponselnya.
Dengan menggunakan ponsel Taya, Aksa langsung menghubungi seseorang, siapa lahi kalau bukan Elio sang sahabat sejati dan orang terpeduli pada Desya selain Ares tentunya.
Kenapa Aksa tidka menghubungi Ares, karena Aksa yakin jika Ares pasti selalu berada disamping kembarannya itu.
"Ih ... Aksa jangan seenaknya gitu deh" omel Taya setelah berhasil merampas ponselnya. "Nanti kalo Elio buat onar disana gimana?."
"Bagus dong, nanti kan Desya gak jadi balapan" jawab Aksa santai.
"Ya gak seru dong, nanti anak-anak disana pada kecewa lagi kalo Baby Queen gak jadi balapan lagi. Kita kesana itu cuma mau nonton Desya balapan, Baby Queen jalanan balapan."
"Kamu gak boleh kesana!" Ucap Aksa tegas.
"Ih!, ngelarang-ngelarang, perjanjiannya kalau nonton boleh asalkan aku gak ikutan balapan. Jadi kamu ..."
"Pokoknya gak boleh Ana!."
"Enghak Aksa!, kamu udah ..."
"Ana!."
"Jangan bentak Aku!" Taya malah ikutan menaiki nada suaranya, "aku gak suka kamu kekang begini, sedangkan aku gak pernah ngekang kamu. Lagi pula kita sudah sepakat kalau ..."
"Tapi aku taku kamu kenapa-napa, disana banyak cowok yang" potong Aksa.
Taya mengulum senyum, pipinya perlahan memerah mendengar kekhawatiran Aksa. "Tapi aku mau nonton Desya balapan Yang" rengek Taya manja.
"Ya udah kesana, tapi aku ikut ya?."
Kepala Taya mengangguk cepat.
Dua orang didepan mereka menghela nafas secara bersamaan melihat keabnormalan sepasang kekasih didepan mereka yang beberapa menit lalu bertengkar lalu tiba-tiba saling tatap penuh kebucinan.
"Gel, lo ikutan gak?" Tanya Haikal.
"Ikutan aja yuk, besok kan libur juga."
"Ya udah gue juga, dari pada bengong dirumah mendingan jadi nyamuk mereka gak papa."
Meski kurang paham dengan kemana tujuan Taya dan Aksa, Rigel dan Haikal malah memutuskan untuk ikutan.
Haikal dan Regan sering mendengar Elio dan Aksa membahas tentang balapan, tetapi mereka berdua tidak pernah tau dimana area balapan itu. Terlebih, Aksa selalu mengatakan jangan ikutan kejelekan kami dan ikut membuat mereka patuh-patuh saja. Secara keluarga Haikal dan Rigel tidak seperti keluarga Aksa dan Elio yang bisa menangani masalah anak mereka dalam satu kali jentikan jari.
^-^
.
Dear Readers 🙏
Terima kasih sudah mampir di karya kesekian Author ini 😇
If you don't mind please leave a 👍Like and 💬Comment
Because it means a lot to me ❤️🔥 Thank you 🤩 have a nice day 😄
Love You 😘
Unik Muaaa💋
