Sugar Daddy Dokter Impoten

Sugar Daddy Dokter Impoten

Bab 1

"Aku mau iphone 15 Pro Max, Dok.! Dokter sanggup nggak bayar aku pakai iphone itu.?" Remaja cantik pemilik bulu mata lentik itu sedang melakukan transaksi ilegal dengan seorang pria dewasa yang berprofesi sebagai Dokter spesialis bedah.

Xander menyeringai, dia meraih gelas didepannya dan meneguk wine sampai habis tak tersisa.

Sial.!! Dokter tampan itu sangat menggoda ketika meneguk wine sampai tandas. Otot-otot tangannya tampak keras ketika mengangkat gelas. Remaja itu susah payah menelan ludahnya. Tubuhnya mendadak panas dingin membayangkan pria bertubuh kekar itu menggagahinya.

Dia masih perawan, tapi pengetahuannya soal hubungan sex setara dengan orang-orang yang berpengalaman. Masalahnya, hampir setiap hari dia menonton video-video panas dan mempelajarinya. Sejak trend ponsel mahal di sekolah, dia bertekad melakukan apapun demi memiliki ponsel itu seperti teman-temannya. Dia mendapat ide gila agar menjadi simpanan Om-Om dari teman sebangkunya yang juga menjadi wanita simpanan sejak 5 bulan lalu. Sekarang teman sebangkunya itu sudah punya I-Phone, hasil jual di ri.

"Gimana Dok, mau nggak.?" Tanya remaja bernama Serra. Dia tampak tidak sabar mendengar jawaban pria di depannya. Menjadi simpanan pria tampan tidak akan rugi menurut Serra. Dia bisa menganggap Dokter itu sebagai pacarannya, jadi kesan menjual dirinya tidak begitu mencolok. Apalagi dia mendengar jika Dokter tampan itu belum menikah, tapi sudah bertunangan dengan seorang pramugari.

Bukannya menjawab, Xander malah mengambil rokok dan menyulutnya. Serra tampak geram karena merasa dipermainkan. Dia susah payah minta ijin keluar malam-malam untuk menemui pria itu di club, tapi hasilnya malah seperti ini.

"Dok, Dokter serius nggak sih cari sugar baby.?!" Geram Serra dengan bibir mengerucut. Matanya yang membulat bulat tampak cantik. Xander menarik tipis sudut bibirnya sembari membuang kepulauan asap dari mulutnya.

Serra mengisahkan tangannya ketika kepulan asap rokok itu berkumpul di wajahnya. "Sinting ni Dokter.!" Umpat Serra pelan. Kalau bukan gara-gara iphone, mana mau dia berbasa-basi dengan pria seperti Xander.

"Cuma karna iphone, kamu sampai rela jual diri.?" Kalimat julid itu keluar dari mulut Xander dengan tatapan mengejek.

Serra memutar malas bola matanya. "Dengar ya Dok, teman Serra banyak yang menyerahkan keperawanannya secara cuma-cuma ke pacar mereka, tanpa imbalan. Masih mending Serra, ditukar sama iphone mahal.!" Serunya membela diri.

Tawa Xander tidak bisa di tahan. Dia benar-benar di buat tertawa oleh remaja berusia 17 tahun setelah bertahun-tahun mengubur tawanya untuk semua orang.

"Ck.!! Apanya yang lucu.?!" Protes Serra karna Xander malah menertawakannya.

"Nggak ada yang mending, keduanya salah.!" Sahut Xander dengan tegas.

Mulut Serra komat-kamit, ingin rasanya dia mencaci maki pria di depannya dengan kata-kata kasar. Kalau sudah tau salah, lalu kenapa Xander mencari wanita untuk di jadikan simpanan. Serra tidak habis pikir pada pria bergelar Doktor itu, mungkin otaknya sudah korslet karna stress harus melakukan operasi setiap hari pada pasien-pasiennya.

"Dok, kalau nggak niat cari simpanan nggak usah berlagak butuh.! Buang-buang waktu ku saja.!" Sewot Serra. Wajah kesalnya malah tampak lucu, membuat Xander menggeleng pelan.

"Saya cari yang berpengalaman, bukan perawan yang nggak bisa apa-apa kaya kamu." Ucapan Xander terdengar meremehkan, padahal dia memang ingin cari yang berpengalaman agar tidak perlu susah-susah mengajarinya bagaimana cara memuaskan.

"Dokter bilang apa tadi.? Dari mana Dokter tau kalau saya nggak bisa apa-apa.? Dicoba saja belum.!" Gerutu Serra yang merasa di remehkan.

"Dengar ya Dok, Serra bisa gaya WOT, gaya doggy, gaya kucing, gaya cicak, sampai gaya helikopter yang lagi viral pun Serra bisa.!" Sebut Serra dengan menggebu-gebu.

Beberapa orang yang berada di sekitar mereka tampak menoleh. Perkataan Serra menarik perhatian pengunjung club yang mendengarnya.

Xander menundukkan wajah sambil memijat pelipisnya. Bocah ingusan itu membuatnya malu.

Xander menyambar ponsel dan kunci mobilnya di atas meja, lalu beranjak dari duduknya. Serra melotot melihat Xander akan pergi begitu saja.

"Dok, mau kemana.?! Kita belum ada kesepakatan.!" Omel Serra sambil mengikuti langkah lebar sang Dokter. Tubuh mungilnya tertinggal lumayan jauh. Serra mengikuti Dokter iy sampai ke basement. Dia tercengang melihat Xander berdiri disebelah mobil Lamborghini hitam mengkilap.

Gila.! Dokter tampan kaya raya seperti itu tentu tidak akan Serra sia-sia kan. Jika perlu, dia akan memohon di kakinya agar dijadikan simpanan.

"Masuk.!" Suara bass Xander membuyarkan lamunan Serra. Wanita itu melihat Xander sudah membuka pintu di samping kemudi.

Tanpa diminta 2 kali, Serra langsung lari dan masuk ke dalam mobil mahal itu. Dia merasa sedang berada di atas awan ketika me duduki kursi mobil tesebut.

"Tutup mulutmu, liur mu menetes kemana-mana." Seloroh Xander yang sudah duduk di depan kemudi.

Serra reflek menutup dan mengusap mulutnya meski dia tau jika Xander hanya bercanda.

"Dokter lebih kaya dari yang aku bayangkan." Puji Serra takjub. Sepertinya Xander bukan sembarang Dokter.

"Jadi bagaimana.? Setuju kan.? Aku cuma mau I-Phone, janji nggak minta macem-macem." Bujuk Serra memohon.

Xander menoleh, netranya memindai Serra dari ujung kepala sampai kaki. "Saya review dulu." Ucapnya singkat.

Kening Serra mengkerut. "Review.? Maksudnya Dokter mau liat tubuhku dulu.? Enak saja.!" Serra menolak mentah-mentah. Dia tidak mau dirugikan. Bagaimana kalau Xander tidak menjadikannya simpanan setelah mereview. Rugi dong.!

"Saya transfer 5 juta sekarang, kamu cukup telan jang di depan saya." Xander memberikan kompensasi. Hanya dengan telan jang di depannya, Serra sudah bisa menghasilkan uang 5 juta. Mana mungkin dia menolak.

"Sekarang.?" Seru Serra semangat. Dia mengeluarkan ponsel dan menyodorkan nomor rekeningnya pada Xander. "Transfer ke sini Dok." Pintanya.

Xander dibuat geleng-geleng kepala. Dia mengoperasikan ponsel mahalnya dan memasukkan deretan angka nomor rekening Serra di aplikasi Bankingnya.

Serra menjerit begitu melihat notifikasi uang masuk ke rekeningnya sebesar 5 juta. Demi apa, dia belum pernah punya uang sebanyak itu seumur hidupnya.

Serra menyimpan ponselnya di dalam tas. "Makasih loh Dok, baru kali ini aku punya uang 5 juta." Kata Serra dengan senangnya. Dia tampak tidak menyesal memperlihatkan tubuh polosnya yang ditukar dengan uang.

Xander hanya diam, dia memperhatikan Serra yang mulai menurunkan resleting dressnya dengan berani dan tidak ada keraguan sedikitpun.

"Aman kan Dok kaca mobilnya.? Tadi pas Serra di luar, nggak bisa liat ke dalam sama sekali." Ucap Serra. Xander mengangguk kecil.

Serra sudah polos di tempat duduknya. Dia sebenarnya malu, tapi gara-gara uang 5 juta, dia kehilangan rasa malunya detik itu juga.

"Serra harus ngapain lagi Dok.? Udah gini doang.?" Tanya Serra. Matanya menatap Xander dengan heran, bisa-bisanya pria itu tetap tenang ketika ada wanita telan jang bulat di sampingnya.

"Naik ke pangkuan saya." Titah Xander datar.

"Siap Boss,," Serra dengan penuh semangat berpindah ke pangkuan Xander. Kapan lagi duduk di atas pangkuan pria tampan.

Terpopuler

Comments

Natasia Wang

Natasia Wang

Kagak heran dlu kk kelas gw d smk swasta pariwisata beuh anak² hotel tu rata² pkek rok pendek beud, make up sgala beda ama kmi² anak boga, travel wkwkwk awal² shock sih liat mrk d jmput mobil mewah ganti² gtu ternyata y gni skolah NYAMBI pdhl anak orkay tp tetep yaaa mn ckup buat foya² mrk

2025-01-20

1

Natasia Wang

Natasia Wang

w rasa gk impoten, ada gw bca² novel d apk sblh, ada yg pura² buat ngetes tunangan, ada yg mmg impo krna gk nemu yg bs buat dia turn on, eh pas ktmu jodohnya mlh perkasa ternyata🤣😂🤣😂nyetrum nya mlih tp bgs jd gk slingkuh

2025-01-20

0

Natasia Wang

Natasia Wang

Ni adeck cute gemes bgt gk lama bucin si Xander 🤣cuma Serra yg bisa buat dia ketawa lps, brarti sma tunangan nya cool trs ya wah no jam x tunangannya gk bs ngehibur

2025-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Novel "Sinar Rembulan"
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Novel "Sinar Rembulan"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!