NovelToon NovelToon
Kamu Berhak Terluka

Kamu Berhak Terluka

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Bullying dan Balas Dendam / Enemy to Lovers
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bibilena

Gilsa tak percaya ada orang yang tulus menjalin hubungan dengannya, dan Altheo terlalu sederhana untuk mengerti kerunyaman hidup Gilsa. Meski berjalan di takdir yang sama, Gilsa dan Altheo tak bisa mengerti perasaan satu sama lain.

Sebuah benang merah menarik mereka dalam hubungan yang manis. Disaat semuanya terlanjur indah, tiba-tiba takdir bergerak kearah berlawanan, menghancurkan hubungan mereka, menguak suatu fakta di balik penderitaan keduanya.

Seandainya Gilsa tak pernah mengenal Altheo, akankah semuanya menjadi lebih baik?

Sebuah kisah klise cinta remaja SMA yang dipenuhi alur dramatis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bibilena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flashback

Kali ini Gilsa menyeret Prima ke dalam gudang dan mengunci tempat itu saat istirahat tiba. Persetan dengan ayahnya yang gila, dia harus bisa meluruskan masalah yang terjadi diantara keduanya. Jika ayahnya memang pribadi yang mementingkan keuntungan, maka kemungkinan besar perubahan sikap Prima juga didasari perbuatan ayahnya.

"Kenapa kau terus melakukan ini padaku?"

"Katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi!"

Prima terdiam kali ini. Dia juga baru pertama kali melihat Gilsa yang marah dan membentaknya, sebagaimana Gilsa tadi terkejut padanya.

"Apa ayahku meminta kau menjauh dariku?"

Prima tak bisa menyembunyikan raut wajahnya yang terkejut. Benar, Gilsa sesuai dugaan kali ini. Sehingga dia meraih Prima dan memeluk gadis itu.

"Apa dia memintamu memutuskan hubungan denganku? Kenapa kau menurutinya?"

Gilsa tak merasakan balasan pelukan dari temannya. Namun tubuh yang dia peluk bergetar, dan isakan Prima terdengar di samping telinga gadis itu.

"Apa kau bodoh berpikir aku yang berlari menyelamatkanmu akan melukaimu dengan cara sekotor ini?"

Prima menangis lebih kencang. Kemudian balasan pelukan Gilsa rasakan dengan erat dari gadis itu.

"Maaf ... maafkan aku ...."

Seperti bagaimana hari itu, saat Gilsa membawa Prima keluar dari tempat terkutuk itu, gadis ini kembaki menangis sambil meminta maaf padanya.

"Kenapa kau berpikir pendek?"

"Aku ... aku pikir akan baik ... untukmu tidak berhubungan lagi denganku, tapi ... aku tidak bisa berbohong." Prima terisak sambil menjelaskan. Gilsa menjauhkan tubuh mereka lalu menghapus air mata gadis itu. Kembali seperti mereka yang berdiri di depan motor yang terparkir.

"Kau terluka hari itu, gara-gara aku. Kau juga mendapat masalah karena membelaku. Aku ... merasa bersalah."

"Tidak." Gilsa menggeleng sambil menghapus air matanya. "Ayahku hanya mengancammu dengan itu supaya kau menjauhiku."

"Sungguh, aku tak ingin menyusahkanmu lagi."

•••

Mereka masuk ruang konseling dan bertemu Bu Rani untuk melaporkan cyber bullying dan fitnah yang Prima dapatkan dengan bukti ponsel teman sekelas mereka sebelumnya. Tak ada pelaku pasti sayangnya dari kejadian ini sehingga Bu Rani banyak bepikir alih-alih menerima laporan mereka.

"Betul ini bukan kamu, Gilsa?"

"Saya sudah bilang ponsel saya hilang. Ponsel Prima juga Bu. Kak Kevin dan teman-temannya yang membawa ponsel kami."

"Masa sih?" Bu Rani menyimpan ponsel itu ke atas meja. "Kalau dia melakukannya dua kali berturut-turut membully kalian, bukankah dia bodoh?"

"Bagaimana kalau dia merasa tak takut, dan merasa bisa balas dendam, Bu?" Gilsa tetap membantah. Dia juga menarik lengan Prima dan menunjukkan luka di lengan gadis itu.

"Lihat, Prima juga mendapatkan luka fisik."

"Itu tidak membuktikan dari kekerasan fisik."

"Hah?" Gilsa menatap tak paham. "Apa harus visum dulu untuk dikatakan kekerasan? Bu, ini luka parah lho."

"Visum saja kalau begitu, harus ada persetujuan wali dan surat kepolisian lho untuk melakukannya."

Gilsa terdiam. Apa ini juga perintah Ayahnya? Gilsa merasa aneh laporannya dipersulit bahkan dengan bukti sejelas dan sebanyak ini.

"Bu, jika Ibu memilih tutup mata saya bisa melaporkannya ke polisi alih-alih Ibu. Saya tidak akan menunggu pihak yang menutup mata karena uang untuk menerima laporan saya."

Bu Rani menatap tajam dirinya. Namun Gilsa tak takut, malah wanita itu yang harusnya takut. Gilsa sadar akan posisinya sendiri sehingga meski dia masih anak kecil dia tak bisa ditipu oleh intimidasi orang dewasa.

"Baiklah, kita panggil orang tua kalian besok."

•••

1
Rasmi
🥲
Rasmi
😭😭😭😭
Rasmi
gilsa gk naik kelas????? 🧐 kok isoo
Rasmi
kencan??? 😌
Rasmi
Critanya mnarik bngt.. ada kisah pertemanan, masalah kluarga jga prcintaan ...ditnggu smpe end thorr 😌☺
Rasmi
nooooo 😭
Rasmi
altheo??
Rasmi
😲
Rasmi
susss😌
Rasmi
typo y yang trakhir thor mau ikutan kaget jdi gk jadi 😭🤣
Bibilena: Ah iya maaf aku baru tahu 😭😭
total 1 replies
Rasmi
jahat bngt bjingan😭
Rasmi
pengalaman bangettt 😵‍💫
Rasmi
bner banget knpa y orng kaya tuh suka caper 😕
Rasmi
wah, seru juga,kyaknya cweknya badass dehh
Gió mùa hạ
Tak terduga.
Bibilena: 😮 terima kasih (?)
total 1 replies
BX_blue
Jalan cerita seru banget!
Bibilena: Terimakasih atas dukungannya^^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!