NovelToon NovelToon
Heal Me

Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Slice of Life
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hilnaarifa

Kesalahannya dalam mengkritik sebuah novel membawanya ke dalam dunia aneh ini.

Dunia fiksi!

Sialnya bukan menjadi tokoh utama protagonis yang akan happy ending atau menjadi tokoh antagonis yang bervibes badasss yang keren, dia justru masuk menjadi tokoh figuran yang akan mati sebentar lagi.

Apakah dia harus pasrah dan bersiap menunggu kematiannya?

Tentu saja tidak!!!

Dia tidak ingin mati begitu saja, apalagi dengan cara yang terbilang konyol.

Dia bertekad untuk memporak porandakan alur dari Novel 'Jelek' ini!

Dia akan merubahnya menjadi dunia fiksi versi dirinya, yang tentu saja harus mendatangkan keuntungan baginya.

Namun dia terhalang oleh fakta fakta yang
disembunyikan oleh penulis asli Novel ini.

Hingga pada akhirnya dia merasa terjebak dengan apa yang sudah dia lakukan.

Bisakah dia memperbaiki keadaan dunia fiksi ini? Ataukah memang dia harus mengikuti alur dari sang penulis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Dia sudah menyusun rencana jika Emily berhasil menjadi bagian dari Nadinata,

dia akan manfaatkan gadis itu agar Nadinata group mau bekerja sama dengan perusahaan nya.

Dia akan mengeruk harta Nadinata dengan bisnis kotor yang dijalaninya. Ya, Adiyaksa

Group bukanlah perusahaan yang sepenuhnya bersih.

Bisnis bersih nya mungkin hanya 30%

dari jumlah keseluruhan kerajaan bisnisnya. Tentu sisanya dapat kalian tebak kan?

Dia selalu menjalin kerja sama dengan perusahaan besar lain, lalu menjebak mereka dalam sebuah bisnis kotor.

Membuat mereka menjadi kambing hitam jika ada yang curiga dengan aktivitas bisnis nya. Dan kini dia sedang menargetkan Nadinata Group. Tapi rencana nya terancam gagal.

Tidak, dia tidak mau rencana nya gagal. Nadinata group adalah tangkapan besar

baginya. Keuntungan dari keluarga Nadinata pasti akan lebih besar dari perusahaan lain yang pernah dihancurkan nya.

"Alexa! Dia yang seharusnya bersama dengan Sagara! Aku harus mengajukan perjodohan pada keluarga gadis itu segera!"Ucapnya lagi.

Adiyaksa memanggil anak buahnya untuk datang ke ruang kerjanya. Dia menyampaikan keinginan nya untuk menjodohkan Sagara dan Alexa, sebagai sebuah opsi lain jika rencana nya memanfaatkan Emily gagal.

"Atur perjamuan makan malam dengan keluarga Nadinata! Lakukan secepat mungkin, namun tetap harus membuat mereka terkesan!"Titahnya pada Leo, anak buahnya.

"Baik Bos!"

Ketika Leo berbalik untuk pergi, Bosnya

itu tiba-tiba memeluk badannya dari belakang. Dan mulai menciumi leher dan

telinga Leo.

"Jangan pergi dulu... Aku sedang stress saat ini, butuh pelepasan!"Bisik Adiyaksa di telinga Leo.

Pria muda itu mengerti apa yang Bos nya mau, dia berbalik dan mulai menciumi bibir

Bosnya. Mereka berdua hanyut dalam sebuah dosa menjijikan.

Tanpa mereka sadari aktivitas menyimpang mereka terekam dengan jelas.

"Benar-benar seperti binatang!"Ucap seseorang yang mengamati aktivitas mereka dari kejauhan.

***

Pak Herman dan Emily datang ke Mansion tua bersama sama. Sebelumnya Pak Herman telah menjelaskan rencananya kepada Emily.

Membuat gadis itu antusias pergi ke Mansion keluarga Nadinata.

"Akhirnya kalian datang juga, cepatlah. Keluarga Nadinata sudah mendesak ibu

dari tadi. Ibu tertekan jika berhadapan dengan mereka sendirian!"Ucap Nenek Lastri ketika menyambut kedatangan anak dan cucunya.

"Nenek tenang saja, Ayah sudah menyusun rencana yang bagus. Mereka tidak akan berkutik menghadapi kita!"Ucap Emily menenangkan Neneknya.

Nenek nya hanya bisa pasrah. Suami dan anak tirinya benar-benar dalam keadaan marah saat ini. Dia hanya bisa berharap jika ucapan Emily benar-benar terjadi.

Keluarga Nadinata masih berkumpul di ruang keluarga. Wajah mereka sangat keruh.

Bahkan semakin keruh saat Pak Herman dan Emily datang. Mereka bahkan tidak perlu repot repot untuk mempersilahkan tamunya duduk, karena Pak Herman dan Emily langsung duduk di hadapan mereka dengan angkuhnya.

"Nyali kalian cukup besar untuk memenuhi undangan kami datang kemari!"Ucap Papa Alexa.

Pak Herman tersenyum jumawa, "Tentu saja, memangnya apa yang harus saya takutkan?"

"Apa kau tau kesalahanmu dan putrimu?"Ucap Kakek.

Pak Herman dan Emily saling menatap, lalu kemudian kembali tersenyum.

"Kesalahan kami? Apa karena mengusahakan hal yang memang seharusnya menjadi hak kami?"Ucapnya arogan.

Kakek tertawa sinis, "Hak? Hak apa yang Kau Maksud?"Tanyanya.

"Tentu saja Hak menjadi bagian dari keluarga Nadinata! Ketika Anda memutuskan untuk menikahi ibu saya, maka otomatis saat itu saya telah menjadi anak anda!"Tegas Pak Herman.

Secara aturan memang seharusnya seperti itu. Dan kakek pun tidak akan keberatan jika fakta ini dibuka sejak awal.

Tapi jika disembunyikan selama ini? Terlebih dengan niat buruk mereka yang sangat terlihat jelas.

Apa mungkin keluarga Nadinata menerima mereka? Tentu saja tidak!

"Anak ya? Apa saya harus mengakui kau sebagai anak bahkan saat ibu kandungmu

sendiri membuangmu?"Tanya Kakek sarkas.

Pak Herman terdiam. Ucapan Kakek benar-benar membuka luka lamanya. Anak yang di buang?

Itu adalah kalimat yang sangat menyakitkan baginya. Baik dulu maupun saat ini. Tapi dengan cepat dia berusaha mengendalikan diri. Dia harus tetap tenang menghadapi tekanan dari keluarga kaya seperti Nadinata.

"Yah... Itukan kesalahan masa lalu ibu saya, walau bagaimana pun saya tetap anak dari ibu saya dan anda adalah ayah tiri saya!"Ucapnya dengan sangat percaya diri.

"Ah... Jadi yang kau inginkan hanyalah pengakuan sebagai anak tiri saya kan?"Ucap Kakek.

"Kau tidak mengincar harta Nadinata kan?"

"Tentu saja hal itu termasuk di dalam nya! Mana ada anak yang tidak mendapatkan bagian dari harta orang tuanya walaupun dia hanya sebatas anak tiri?"

Nenek Lastri sudah ketar ketir mendengar perdebatan suami dan anaknya. Dia khawatir situasi akan semakin memanas dan membuat posisinya semakin terancam.

"Kalau begitu bagaimana jika saya menceraikan ibumu? Kami menikah hanya sebatas siri, namanya tidak diakui secara negara sebagai istri dari seorang Nadinata. Bagaimana hmm?"Ancam Kakek.

Dia yakin bahwa Lastri tidak akan mau diceraikan. Orang seperti Lastri akan

memilih membuang anak dan cucunya daripada harus kehilangan kemewahan yang sudah dinikmati nya selama berpuluh puluh tahun.

Nenek Lastri menggeleng heboh, dia beringsud berlutut dan memeluk kaki suaminya itu.

"Jangan Mas! Aku mohon jangan sampai kamu ceraikan aku!"Ucapnya dengan panik.

Dia tidak sudi kembali hidup dalam kemiskinan seperti dulu. Pak Herman yang melihat tingkah ibunya mendengus kesal.

"Bangunlah Bu! Apa kau tidak mempunyai harga diri dengan berlutut seperti itu?"Ucapnya ketus.

Emily bangkit lalu membantu neneknya untuk bangun dan kembali duduk di sampingnya. Tangannya mengelus punggung Nenek mencoba menenangkan kepanikan Neneknya.

"Setelah apa yang sudah kami korbankan selama ini, dengan mudahnya Anda ingin

membuang kami? Ingat! Menantu Anda bisa hidup sampai sekarang itu berkat istri

saya! Apa anda bisa mengembalikan ginjal sekaligus nyawa istri saya hah?"Ucap Pak Herman.

Emily menambah dramatis suasana dengan isak tangisnya. Dia memang mengingat ibunya itu, tapi tidak sampai membuatnya sampai menangis seperti ini. Dia menangis hanya agar keluarga Nadinata merasa bersalah.

"Karena anda, ibu saya telah membuang saya sejak kecil. Dan karena anak menantu anda, anak saya juga kehilangan ibunya. Setelah melakukan semua itu anda mau membuang kami?"Ucapnya lagi.

Papa dan Mama tidak bisa berkata-kata. Yang diucapkan Pak Herman memang benar adanya. Tapi bukankah semua itu atas saran dari Nenek Lastri?

"Kami tidak akan menerima donoran ginjal istri anda jika bukan karena Nenek Lastri yang menyarankan. Tampaknya niatan kalian itu memang sudah dirancang dari jauh hari ya!?"Ucap Papa.

"Baiklah jika kalian tetap kukuh ingin menyingkirkan kami, kalian kembalikan organ ginjal istri saya dan hidupkan kembali istri saya yang sudah mati!"

"Tolong realistis. Permintaannya Anda itu sangat tidak mungkin terjadi. Istri Anda sudah lama mati, dan sudah menjadi tulang belulang!"Ucap Arsenio.

Diserang oleh ketiga pria dari keluarga Nadinata tidak membuat Pak Herman gentar. Karena dia punya kartu As yang akan membuat mereka bungkam.

"Kalau begitu angkat Emily menjadi anak dari keluarga ini. Itu permintaan yang mungkin kalian wujudkan kan?"

"Saya menolak! Emily bukan anak yang pantas untuk menjadi bagian dari Nadinata. Dia terlalu manipulatif dan licik. Saya tidak mau membuat putri saya semakin terluka!"Ucap Mama dengan air mata yang sudah menetes.

Hanya inilah yang bisa dia lakukan untuk menebus kesalahannya pada putri tunggalnya Alexa.

Emily sedikit terkejut dengan mendengar penolakan secara langsung dari Mama

Alexa. Seseorang yang sudah seperti ibu baginya.

Pak Herman tertawa sinis,

"Begitukah? Kalian tetap akan menolak Emily menjadi bagian dari keluarga Nadinata?"Tanya nya.

Tangan kanannya merogoh handphone dari saku celananya dan mengotak atiknya sebentar.

Sebelum akhirnya dia mengirimkan sebuah video ke nomor Papa Alexa.

"Silahkan di cek! Dan putuskan apakah kalian tetap akan menolak? Atau segera menjadikan Emily sebagai bagian sekaligus pewaris dari keluarga Nadinata!?"

Papa menatap Pak Herman sejenak. Sebelum akhirnya mengikuti perintah pria itu. Di sampingnya Mama dan juga Kakek ikut melihat tayangan video yang sedang ditampilkan.

"Ini...?"

***

1
Anonymous
.
Ibuk'e Denia
semoga ceritanya bagus
Simehate Peanut
Luar biasa, seruuu
Alfatih Cell
lanjut....
Simehate Peanut
lanjut thour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!