Istri Untuk Tuan Simon

Tuan Raymond tampak berjalan bersama Cintia putrinya yang memegang jabatan sebagai wakil presdir di grup Raymond.

Mereka berdua sedang berjalan memasuki lobi utama kent grup yang sedang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing di perusahaan itu.

Seolah kedatangan mereka tidak ada artinya, tak ada satu pun pengawal atau penerima tamu yang menyambut kedatangan mereka berdua yang jelas kini adalah besan dari Kent Corporation, perusahaan besar yang kin i telah melampaui semua perusahaan di negeri itu.

Cintia dengan bangga masuk ke dalam gedung Kent grup di mana dulu saat berpacaran dengan Simon dia beberapakali datang ke tempat itu.

Tentu saja Cintia yang datang sendiri untuk menunjukkan kepada dunia kalau Cintia Raymond adalah orang yang harus dihormati oleh semua orang bahkan sekalipun ketika dia berada di perusahaan orang lain.

Cintia masih merasa kalau dia akan di hargai oleh perusahaan itu, tetapi tidak ada seorang pun yang menaruh hormat pada Cintia setelah berita pernikahan Cintia dengan presdir grup itu gagal.

Karyawan di Kent Corporation memiliki tingkat kesetiaan yang cukup tinggi, terutama pada topik sensitif yang berhubungan dengan presdir mereka.

Kedatangan Cintia dengan tuan raymond justru menjadi buah bibir bagi semua orang yang melihat mereka.

Cibiran dan hinaan tak segan segan para bagian eksekutif lontarkan pada Cintia dan ayahnya.

“ Dasar tidak tahu malu, mau apa datang ke perusahaan ini, kau pikir kau di terima di sini?”

“ Aku heran, bagaimana bisa ada manusia yang bahkan tidak malu datang ke perusahaan pria yang dia khianati,”

Para karyawan tak segan berbisik bisik bahkan menyindir langsung tuan raymond dan Cintia. Bahkan tak peduli kalau mereka juga adalah salah satu dari perusahaan terbesar di negeri itu.

Cintia dan tuan Raymond saling menatap, bagaimana bisa image mereka sangat hancur. Betapa bodohnya orang orang naif yang berpikir kalau mereka akan selalu dihargai oleh seluruh anak buah Kent grup.

“ Ekhmm.. di mana presdir kalian, katakan padanya ayah mertuanya datang berkunjung,” ucap Tuan Raymond dengan penuh keangkuhan.

Tetapi tatapan angkuh yang dia lontarkan pada pengawal yang berjaga di lobi malah di balas dengan tatapan sinis oleh semua orang di perusahaan itu.

Bayangkan saja, mereka berdua berdiri dengan bangga tetapi seisi perusahaan menatap sinis ke arah mereka berdua seolah mereka adalah pelaku asusila yang dikucilkan oleh masyarakat.

“ Presdir tidak ada, mau apa Anda mencari presdir, apa sudah buat janji tuan? Jadwal presdir kami sangat sibuk, jika ingin bertemu Anda harus membuat janji,” ucap Penjaga dengan nada ketus.

Siapa sangka penjaga yang ditempatkan di sana termasuk penerima tamu di perusahaan itu adalah anggota tim Aryn yang sedang bertugas mengawasi seluruh pekerjaan di gedung Kent Corporation untuk memastikan mata mata yang di kirim tuan raymond tidak bergerak leluasa sebelum rencana tuan mereka terlaksana.

Hendry yang menyiapkan semua ini.

Bersama Lanang dia menyusun strategi melindungi perusahaan sekaligus mempersempit ruang gerak mata mata yang tuan Raymond kirim.

Hampir 80% penjaga di Kent Corporation di tukar menjadi anggota tim Aryn, sisanya adalah orang yang memang bisa di percaya. Bahkan beberapa posisi di dalam perusahaan itu juga diisi oleh anggota tim Aryn yang jelas kuat untuk menjaga manajemen Kent Corp. Tetap terjaga dengan baik.

Cintia menatap mereka semua dengan tatapan angkuh,” kulihat kalian penjaga baru, kalian pasti tidak kenal dengan aku, aku sempat dijodohkan dengan presdir kalian, tetapi karena dia berselingkuh dengan saudaraku...

“ Pffthhhh... bwahahahhahahahah....”

Belum selesai Cintia berbicara mereka semua langsung tertawa mengejek kedua orang yang terlalu percaya diri kalau mereka dinggap di perusahaan itu.

“ SIALAN KALIAN!" Cintia berteriak histeris saking kesal dan marah akibat ledekan mengesalkan dari tim Aryn yang menyamar sebagai pegawai kantor.

Wajah Cintia memerah seperti banteng bahkan tuan Raymond saja sampai tak bisa bernafas karena ulah mengesalkan orang orang di perusahaan itu.

Sepertinya Simon memang benar benar telah mengibarkan bendera peperangan dengan tuan Raymond.

“ Sialan, jika begini aku tidak akan bisa menemukan Laura, dia satu satunya alatku untuk mengendalikan bajingan itu, satu satunya car untuk menghancurkan Simon adalah menggunakan Laura dan asal usul anak sialan itu,” batin tuan raymond.

“ Tuan Raymond, nona Cintia, sebaiknya ikut saya,” suara seseorang membuyarkan kekesalan mereka berdua.

Seorang perempuan dnegan pakaian sedikit terbuka, terkesan menggoda tetapi tidak pantas untuk berpakaian seperti itu di perusahaan tiba-tiba datang menghampiri mereka berdua.

“ cih.. ke mana saja perempuan ini, kenapa baru datang sekarang setelah kami di hina habis habisan?” Cintia dan tuan Raymond berdecak kesal melihat perempuan tersebut.

Tuan Raymond dan Cintia akhirnya keluara dari perusahaan itu. Mau tidak mau mereka harus tetap tenang dan mengikuti alurnya sebelum mereka benar benar tidak diijinkan masuk ke perusahaan itu oleh Simon.

Sementara itu, di kediaman utama keluarga Kent, Simon dan rombongannya baru saja keluar dari dalam mobil . Tetapi kali ini Simon memakai penyamarannya, ada yang ingin dia pastikan, selain itu dia ingin tahu siapa saja yang sudah jadi pengkhianat di rumah itu setelah sekian lama Simon tak kembali.

Laura mendorong kursi roda suaminya, Hendry, Dani dan para anggota yang lain turun dari dalam mobil.

Zayn tampak mengibaskan jaketnya, cahaya matahari yang begitu cerah menyinari wajah pria itu hingga tampak berkilauan dan cahaya lembut itu menembus iris mata Zayn terlihat sangat tidak asing bagi Simon yang entah kenapa malah tertuju pada ayn,” Mata itu dan kulitnya ..” Simon terhenyak sejenak, ada yang aneh menurutnya, atau mungkinkah sebuah kebetulan kalau Laura dan Zayn memiliki jenis kulit dan irish mata langka yang sama?

“ Selamat datang kembali tuan muda...” suara kepala pelayan yang berlari dengan penuh semangat menghampiri Simon diikuti oleh pelayan lain di rumah itu terdengar jelas di telinga mereka.

Laura menatap rumah itu dan orang orang yang keluar dari sana.

Dia penasaran dengan mereka, penasaran kenapa rumah itu terlihat gelap.

Beberapa pelayan datang dan menyambut kedatangan Simon, tidak disangka yang datang hanya 5 orang dari sekian puluh pelayan yang dipekerjakan di rumah besar itu.

"Selamat datang tuan!" ucap kepala pelayan dan empat pelayan lain sambil membungkuk dengan hormat dan menyapa mereka dengan penuh kebahagiaan.

Tetapi mata dan insting pasangan suami istri yang aneh ini tidak bisa di tipu, ada yang aneh dengan pria kepala pelayan di rumah Kent itu.

"Di mana yang lain!? bukankah aku sudah menginformasikan kalau tuan muda sudah kembali!?" tanya Hendry pada Kepala Pelayan.

Wajah kepala pelayan langsung berubah pucat," Ma...maaf tuan, saya sudah memberitahu mereka, tapi.... ta... tapi..." Kepala pelayan laki-laki yang tampaknya masih muda itu terlihat gugup tetapi matanya melirik ke arah Laura.

Simon tahu ada yang tidak beres, tetapi dia akan menunggu, menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi.

.

.

.

Like, vote dan komen