NovelToon NovelToon
Sweet Like Sugar

Sweet Like Sugar

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dayu Mang

Cerita ini hanya karanganku saja, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, atau semacamnya, mohon permaklumkannya🙏.


Kehidupanku berubah saat ku lulus SMA, orang tuaku tiba-tiba memaksaku untuk menikah dengan laki-laki yang lebih tua 10 tahun dariku yang sekarang sudah menjadi suamiku. Pernikahan ini merupakan sebuah pernikahan bisnis yang digunakan sebagai simbol kesepakatan merger antara kedua pihak keluarga. Suamiku selalu bersikap dingin kepadaku dan itu sudah berlalu selama 2 tahun setelah menikah. Tapi sikapnya tiba-tiba berubah hangat setelah melihatku jatuh menabrak meja! Sebenarnya apa yang ada di pikirannya?




Makasih bagi yang udah mau mampir🙌, aku masih baru jadi mohon bimbingannya.... Jangan lupa like kalau suka, beri kritik dan saran juga ya guys ❤️ love buat kalian

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayu Mang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 Hadiah Ulang Tahun

"Sudah sampai belum?" tanyaku

Renji menutup mataku dengan kain hitam dan kemudian memapahku menuju ke suatu tempat. Katanya itu kejutan, tapi aku tidak tau itu apa karena dia tiba-tiba saja bersikap seperti orang yang baru pacaran.

Saat langkahku dihentikan olehnya, penutup mataku perlahan-lahan terlepas. Aku membuka mataku secara perlahan, saat mataku sudah terbuka sempurna aku terkejut.

"Surprise!!!" teriak Hilda, Suri, Paman Jin dan Renji

PROK!

PROK!

PRET!

Suara berisik terdengar dari berbagai arah, aku sangat terharu. Didepanku sudah ada beberapa kotak hadiah pemberian dari mereka kepadaku.

"Ini hadiah dari saya Nyonya! Maaf, harganya tidak terlalu mahal tapi saya yakin Nyonya pasti menyukainya! Selamat ulang tahun Nyonya!" kata Hilda

"Astaga terima kasih Hilda" jawabku terharu saat melihat syal dengan motif cantik pemberian Hilda.

"Kalau ini dari saya Nyonya! Walau tidak seberapa, tapi saya sudah menambahkan banyak doa terbaik untuk anda! Terimalah! Selamat Ulang tahun Nyonya!" Sambung Suri dengan penuh semangat.

Hadiahnya adalah sebuah buku romantis yang sangat tebal, melihatnya yang senyum-senyum saat ku membuka hadiahnya, sepertinya aku tau apa yang dia maksud dengan memberikan buku mencurigakan ini.

"Terimakasih Suri, tapi buku ini sangat tebal" kataku

"Saya tau bahwa nyonya lebih menyukai komik daripada novel. Tapi saya jamin 100%, saat anda membaca buku ini anda pasti akan ketagihan dan terus ingin membaca kelanjutan kisahnya!" jelasnya berapi-api.

"Baiklah, akan ku buktikan kata-kata mu itu" jawabku tersenyum

Paman Jin mendekat dan menyodorkann hadiah darinya, itu adalah buket makanan ringan yang sangat besar.

"Ini hadiah dari saya Nyonya! Saya tidak tau selera anak muda jaman sekarang, tapi saya tau nyonya menyukai camilan seperti ini, jadi saya memberikan nya. Mohon di terima, selamat ulang tahun, semoga selalu sehat panjang umur Nyonya!" kata Paman Jin.

Aku terkesima melihat buket makanan yang begitu menggiurkan itu, tapi itu terlalu banyak.

"Terimakasih Paman Jin! Sepertinya Paman berniat membuatku gendut ya?" tanyaku cemberut

"Sa-saya tidak ada maksud seperti itu Nyonya! Astaga, sepertinya saya telah melakukan kesalahan!" kata Paman Jin panik.

Aku tertawa terbahak-bahak karena berhasil mengerjai Paman Jin, yang lainnya juga tertawa, paman Jin merasa malu.

"Jeng-jeng-jeng!!" kata Hilda dan Suri serempak.

Sebuah kotak berkilau diberikan kepadaku, aku terpukau akan kecantikannya.

"Apa ini?" tanyaku

"Bukalah Nyonya! Itu hadiah dari Tuan loh!" sahut Hilda dan Suri.

Aku melirik ke arahnya Renji, dia memalingkan pandangannya. Sepertinya dia malu tapi tidak mau memperlihatkannya.

Saat ku buka, dress biru muda dengan desain yang begitu mewah dan elegan terpampang di hadapanku. Semua orang terpana melihat kecantikan dress mewah itu.

"I-ini darimu?" tanyaku seraya melirik ke arah Renji

"Ekhem, yahh begitulah... Kau akan terlihat sangat cantik jika memakainya" jawab Renji malu-malu

"Tapi sepertinya ini sangat mahal!" keluhku

"Memangnya kenapa? Aku membelinya dengan uangku sendiri, kau tidak menyukainya?" sahutnya

"Tidak, aku sangat menyukainya! Terimakasih suamiku!" kataku.

Seketika pipi dan telinganya Renji memerah, dia menunjuk beberapa kotak hadiah darinya lagi. Dia menyuruhku untuk segera membukanya.

" Wahh! lihatlah ini Nyonya! Kerlap-kerlipnya terlihat seperti tebaran cahaya bintang di langit! Ketahui lah, Tuan sangat pandai memilih hal seperti ini Nyonya!" kata Hilda dan Suri

Aku melihatnya, sepaket perhiasan emas lengkap dengan permata berwarna biru muda bening seperti air. Tidak hanya itu, ternyata dia membeli 3 paket dengan warna permata yang berbeda.

Renji mengambil kalung dengan permata biru muda dan kemudian memasangkannya di leherku. Suri buru-buru berlari mengambilkanku cermin.

"Kau cantik sekali" puji Renji yang membuatku tersipu malu.

"Jika dipakai bersama dengan dress mewah berwarna biru tadi, pasti Nyonya benar-benar akan terlihat begitu sempurna! Warna biru muda dress yang terlihat seperti langit, dan warna biru permata seperti bentangan air laut menuju samudra!" kata Hilda yang pandai berpuisi

"Terimakasih semuanya" kataku.

Air mataku tiba-tiba menetes, aku sangat terharu dengan perlakuan mereka seperti ini. Aku sudah di sambut hangat oleh mereka di rumah ini.

Sebelumnya, saat aku berulang tahun. Aku tidak pernah menerima hadiah-hadiah seperti ini dari ayah atau ibu, yang mereka berikan saat aku ulang tahun hanyalah uang.

Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan, sehingga mereka hanya memberiku segepok uang yang sangat banyak dan menyuruhku untuk bersenang-senang.

Tapi aku tidak bahagia walau sedang memegang uang yang sangat banyak. Yang kubutuhkan hanyalah perhatian, maka dari itu saat SMA adalah masa yang paling membahagiakan bagiku. Karena disaat itu aku berpacaran dengan Hiira Kouen, walau sekarang aku tidak mengingatnya.

Dan setelah menikah pun, ternyata aku pernah mengalami hal yang begitu sulit. Disaat umurku 21 tahun pun tidak di rayakan seperti ini oleh Renji. Aku tidak tau harus bagaimana, tapi mulutku ingin terus mengucapkan Terimakasih kepada mereka.

"Jangan menangis, nanti ilang manisnya." rayu Renji memelukku dan mengelus-elus rambutku.

Semuanya jadi ikut terharu dan menangis di hari yang membahagiakan itu.

...****************...

Sehabis mandi aku bergegas menuju meja rias karena mendengar suara dering telepon dari ponselku.

KRINGG...

KRINGG...

"Gio? Kenapa dia menelpon?" gumamku.

Aku menjawab telponnya dan kemudian mendekatkan ponselku di telinga.

"Halo senior?" sapaku

"Wahh kau masih memanggilku senior padahal kita sudah lulus kuliah!" sahut Gio dari balik telpon.

Sebenarnya sejak kejadian waktu itu, aku mulai tidak nyaman berbicara dengan Gio meskipun hanya lewat telpon sekalipun.

Aku merasakan perubahan sikapnya yang berubah menjadi lebih posesif dan selalu memaksa. Aku tidak tau hal apa yang tiba-tiba bisa merubahnya menjadi seperti itu.

"Katakan, ada apa senior menelpon ku? Bukankah senior sudah tau kalau aku sebenarnya sudah menikah?" tanyaku.

Senior Gio sudah mengetahui kebenarannya saat acara wisuda di kampus saat kelulusan. Karena saat itu keluarganya Renji datang menghadiri acara dan mengakui kalau aku adalah menantu mereka di depan publik. Intinya sekarang hubungan suami istri bisnis ini sudah di ketahui banyak orang.

"Jangan jutek begitulah. Aku hanya ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepadamu. Bukankah sekarang adalah hari ulang tahunmu? Jika kau mengijinkan, aku akan datang ke rumahmu membawakan hadiah untukmu!" kata-kata nya membuatku merinding.

"Ah, tidak usah repot-repot seperti itu senior! Terimakasih telah mengingat dan mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku senior! Kalau tidak ada yang mau dibicarakan lagi, telponnya aku tutup ya..." kataku

"Hei! Tunggu Yon-"

TUUTT!

Aku buru-buru memutus sambungan telepon, mungkin maksudnya Gio itu baik. Tapi entah kenapa aku merasa tidak nyaman dan merinding saat mendengar suaranya.

Sesaat kemudian Renji datang memasuki kamar, aku menyembunyikan dan tidak memberi tahu Renji kalau Gio barusan habis menelepon.

1
🎀
👋👋
🎀
bye bye Yona dan Renji 👋👋
Day
Ini beneran ending? siapa nama anaknya?
OkitaNiken: Iya udah aku ending-in biar cepet
total 1 replies
🎀
walah, pdhal udah suudzon dia sengaja bawa shima 😁
OkitaNiken: Semoga aja, doain dong
🎀: ya kan baru aja, coba nunggu sampai kontrak baru byk pembacanya
total 7 replies
🎀
dih sok tau
🎀
kasian deh lo shima
🎀
bukannya sadar diri malah ngelunjak
🎀: wkwk kalau ga gitu susah sadar 😅
OkitaNiken: Wkwkk nanti bakal di marahi ayahnya, lalu dia pergi kok
total 2 replies
🎀
sayang hubungan mereka kandas
🎀
kok caca malah selingkuh sih? padahal reymon secinta itu sama dia
🎀: biarpun pengangguran kalau uang lancar mah aman aja ya 😂😂
OkitaNiken: Alasannya banyak, karena Reymon itu pengangguran juga
total 4 replies
🎀
knp tuh reymon sama caca
🎀
😅😅
🎀
hehhhh, apanya yg lucu! 🤦🏻‍♀️
🎀
gpp yuden, suaminya ga ada kbar kok
Fitria Ragiel
ah kelihatan nya renji selingkuh..ah semoga saja..biar Yona sama yuden..
OkitaNiken: wkwkk ngga kok, kan Yona cuma mimpi
total 1 replies
🎀
semangat thor, udah aku kirimkan /Rose/ untukmuu
Day
Cih pakek pura-pura kerasukan segala, kalau sang* bilang aja sang*
Tugek Shinta P
Ih jijik, pantes aja Gio ga pernah punya pacar. Orang kelakuannya aja kek setan
🎀
Waduh, Yona dalam bahaya 😲😲
🎀
Renji kalo ngilang gitu entar beneran ada yang ngambil si yona
Day
Sekarang masih belum, siapa tau nanti dia beneran jadi pelakor
OkitaNiken: kamu benar wkwk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!