Dyeza Ghinara Alinzkie Harus menerima takdir yang sudah di tentukan oleh ibu tirinya.
Semuanya berawal dari dua garis merah yang di alaminya. kehidupannya jadi berubah
menikah dengan pria yang tidak dirinya kenal. bahkan melihat saja tidak pernah.
Namun apalah daya.
Semua demi kebaikan dirinya dan juga ayahnya
Menerima pinangan seorang presdir muda namun Pria itu juga merangkap sebagai seorang mafia.
Mafia kejam yang tidak segan mengambil organ orang yang sudah berani mengusik pekerjaanya.
Akankah gadis ini bertahan di sisiNya?
Atau malah pergi meninggalkannya.?
🌹🌹
Masih tahap belajar dan terus belajar
Mohon krisan nya ya Readers.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reva'$live, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dari Pintu ke Pintu
...***...
Mereka saat ini tengah menikmati makan malam berdua.
Tidak ada obrolan di ruangan ini. Sunyi seperti biasa yang Dirga rasakan. Dirga memang pencinta kesunyian. Namun semenjak adanya Yeza dirumahnya. Dirga lebih sering ingin berinteraksi dengan Yeza
Dirga mulai membuka hatinya. untuk calon ibu dari anaknya.
"Bos.." panggil Candra. Candra yang sudah biasa datang ke rumah Dirga.
"Hemm" Jawa Dirga acuh. dan masih sambil menikmati makan malamnya
"saya membawa berkas yang perintahkan." ujarnya
"Kemana saja kamu. Malam begini baru kau antar." tanya Dirga
"Maaf b." jawabnya
Dirga segera menatap Candra. Meneliti dari ujung bawah sampai pada kepala.
Candra langsung menunduk saat menyadari bosnya tengah menatap ke gugupannya.
"Lain kali.. Kau harus utamakan pekerjaan ku. Aku paling tidak suka diduakan seperti ini." ucap Dirga dengan wajah datarnya
"Baik bos. Mohon maafkan saya." ucapnya sambil mbungkuk.
"Ya sudah kau boleh pergi." katanya kemudian
Candra segera bernafas lega saat bosnya tidak tanya macam macam. Karena jika bertanya. Maka Candra tak pandai dalam berbohong.
Yeza hanya diam menyaksikan interaksi kedua orang yang ada depannya. Wajah Dirga terlihat sangat masam dan datar. Bibirnya agak menyunggingkn senyum keatas.
"Kenapa mas Dirga ini? Apa ada yang salah dengan Candra?" batinnya
Candra melanjutkan makan malamnya. "Aku ke ruang kerja dulu." pamit Dirga
"mau kopi?" tanya Yeza
"boleh.." jawabnya
Yeza kedapur membuatkan kopi. walau kadang karang di minum. tapi Dirga tetap sediain kopi di tuang kerja.
Yeza segera mengantar kopi ke ruang kerja. setelah itu Yeza menaruh di dekat laptop yang sedang menyala.
Yeza segera meninggalkan Dirga yang masih sibuk. Lalu segera membersikan tempat makan dan membawa kedapur
Setelah mencuci bersih Yeza segera duduk bersantai di taman belakang.
Menatap indahnya rembulan yang sangat jelas.
Sesekali diri nya tersenyum saat teringat mama yang sangat di cintai. "Mama.. Mama apa kabar?" tanya Yeza lirih
Yeza memejamkan matanya sesaat sambil menghirup udara malam hari.
Yeza menangkap suara seorang wanita dari ruang tamu.
"Siapa wanita itu Ga?" tanya Cantika tiba tiba dan pas saat Dirga tengah membuatkan susu.
"Wanita mana ma.. Disini tidak ada wanita selain pelayan di rumah ini." jawab Dirga. Sambil menyembunyikan gelas susunya
"Mama tau.. Di lantai atas ada kamar kosong dan yang menempati adalah wanita itu. Benarkan?" tanya Cantika lagi
"Ma.. Tidak ada wanita di sini." kata Dirga lagi.
"Kamu jangan bohongin mama. Mama jelas pernah lihat di kamar atas ada seorang wanita. Denger ya Ga.. Mama tidak suka kamu menyimpan wanita." ucapnya
"Tante.." panggil Tania
"Ohh.. Jadi ini biang keroknya?" tanya Dirga dan langsung mencengkram rahang milik Tania.
"Ga.. Bu.. Bukan a.. Aku.." jawabnya
"Gak usah bohong kamu. Kamu kan yang udah masuk rumahku tanpa izin tadi." ucapnya
Melihat kemarahan Dirga. Tania tak punya keberanian untuk menjawab. Tania tau sangat tau level emosi Dirga.
Yeza mendengar dengan jelas keributan itu. Wanita itu mencari dirinya
"Dirga lepasin Tania. Dia itu calon isteimu."
Dirga mendengkus kasar. "Calon istri? Siapa yang akan menikah dengan dia ma. Dirga tidak pernah mencintainya." jawabnya
"Ga.. Bukankah kita pernah melakukan itu..?" tanyanya.
"Aku biasa melakukan itu Tania. Buatku itu hanya sebuah kebutuhan biologis. Dan jangan pernah menganggap aku mencintaimu karena pernah menyentuhmu. Dan ingat aku melakukan itu bukan hanya dengan kamu." tekan Dirga.
"Dirga.. Apa yang kau katakan.?" tanya Cantika heran.
Tidak pernah menyangka jika putranya bisa menjadi seorang Casanova seperti itu . Berganti dari pintu ke pintu.
Yeza segera menjauh dari rumah ini. Kecewa.. Sungguh sangat kecewa. "apa dia juga menganggapku sana dengan wanita yang pernah di sentuh.?"
"Lalu untuk apa dia menikahimu? Bahkan dia bisa, membayar wanita mana pun yang dia sukai. Kenapa harus dengan ku?"
Dengan langkah gemetar Yeza meninggalkan rumah Dirga. Menuju gubug tempat beristirahat beberapa hari yang lalu.
Air matanya kembali menetes tanpa di minta. Karena pemandangan yang mengatur dan jalan begitu gelap.
Bughh...
Owhhh... ringis Yeza. Yeza terjatuh karena tersandung.
"Siapa ituu?" tanya penjaga kebun saat mendengar suara benda jatuh..
"Tolong..." teriak Yeza pelan
Penjaga kebun itu mengarah kan telinganya pada sumber suara
"Tolong.." teriaknya lagi.
"Nona.. Apa yang Anda lakukan?" tanya Tukang kebun yang sering di panggil Jono
"Tolongin saya pak. Sakiittthhhh.." rintihanya lagi
"Waduhh non.."
"Sebentar non. Saya panggilkan tuan Dirga." ucap Pak Jono
Jono segera berlari kearah rumah istana milik Dirga. Dan Jono menghentikan langkahnya saat mendengar keributan di dalam..
"Duuhh bagaimana ini.. Nona Yeza butuh pertolongan. Namun tuan sepertinya sedang kedatangan tamu." batinnya
"Jangan sembunyikan apapun dari mama Ga. Mama nggak Terima " teriak Cantika.
"Kau anggap mama ini siapa hemm?" tanya Cantika.
Saat ini Cantika hanya bedua dengan Dirga. Karena Tania sudah pergi setelah dapat pengusiran paksa Dirga dan kekecewaan.
"Ma.. Tidak ada siapa siapa. Mending mama pulang saja." ucap Dirga
Ponsel Cantika berdering.
"Iya pa.."
(..........)
"Mama sedang bersama Dirga. " jawabnya
(.............)
"Iya mama pulang sekarang."
Cantika segera mengklik putusan obrolan.
"Mama pulang dulu. Mama harap apa di bilang Tania itu salah. Karena jika benar maka mama tidak akan memaafkanmu." ucapnya. Lalu segera pergi meninggalkan Dirga
"Yeza...!" teriak Dirga
Sedari tadi Dirga tidak melihat Yeza. Dirga segera mencari Yeza kehalalan belakang. Tadinya Dirga akan membuat susu untuk Yeza. Namun tidak jadi karena kehadiran mamanya.
"Tuan.. Non Yeza ada di sana." lapor Jono
"Baiklah.. Saya akan kesana." jawabnya
"Tuan.. Non.. Non.. Non Yeza tejatuh. Dan sekarang masih belum bisa berdiri"
"Apaa...?"
Dirga segera berlari kearah dimana Yeza berada
"Yeza..." teriaknya.
"Tolong..."
Setelah dekat Dirga segera menggendong tubuh Yeza.
"Darah.." gumam Dirga
Tidak pikir panjang Dirga segera membawa Yeza ke mobil. Dan segera mengantar kerumah sakit.
"Sakitthhh.."
"Bertahan Za.. Aku yakin semua akan baik baik saja."
Wajah Yeza semakin memucat. Karena rasa sakit dan keluarnya darah dari jalan rahim.
maap blm bs kasih rate krn bru baca bab 1🤗