Reynand saputra, pria tampan, bak seorang aktor, namun berhati dingin. di paksa ikut perjodohan oleh orangtuanya. padahal dia sendiri sudah memiliki kekasih yang sangat di cintainya, tapi mereka tak menyetujui hubungannya. Nanda gadis imut, belesung pipi. memiliki rambut lurus nan panjang yang baru berusia 20 tahunan, terpaksa menikah dan harus terjebak dengan pria tampan dan dingin seperti Reynand saputra. Karena terikat janji perjodohan yang papanya ucapkan. bagaimana selanjutnya? ikuti kisahnya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
"Akh, apa peduliku sih, mau dia berangkat dengan kekasihnya atau siapapun itu. Sama sekali bukan urusanku!" Umpatnya dalam hati kembali. Saat teringat akan sikap konyolnya itu. Kakinya sudah terlihat melangkah. Sambil menenteng sebuah tas, tempat bekal yang di siapkan oleh gadis itu saat di rumah tadi.
"Ya tuhan?" Anak-anak yang sempat menyaksikan pemandangan itu pun. Semakin di buat terkejut. Karena tak biasanya dosen killernya itu, sampai menenteng sebuah bekal yang sepertinya memang sudah di siapkan dari rumah tersebut.
"Cieeee.eee di antar in siapa tu. Kok gue gak tahu kalau lho punya pacar?" Tanya Ella. Saat sahabatnya itu sudah memasuki halaman kampus. Reynand yang sayup-sayup mendengar percakapan itu pun, sempat merasa penasaran dan menajamkan pendengarannya. Untuk mendengar jawaban gadis itu.
" Akh bukan kok, cuman kenalan," Jawab nanda. Sembari tersipu malu. Rey yang sudah mendengar jawaban gadis itu pun memilih untuk melanjutkan perjalanannya kembali, dan tak lagi mendengar percakapan mereka selanjutnya. Dan entah kenapa dia merasa sedikit lega saat mendengar jawaban gadis itu.
" Kenalan otw pacar kan?" Ucap Ella lagi. Saat menyadari ulah sahabatnya itu.
"Gak akan, dan gak mungkin juga dia suka sama gue!" Jawab nanda lagi. Saat teringat profesi pria itu yang sebagai artis papan atas. Tentunya ada begitu banyak wanita-wanita cantik yang mengantri di sekelilingnya untuk menjadi kekasihnya, dan tak mungkin juga pria itu menyukai gadis biasa yang bahkan tak cantik dan tak pandai berdandan sepertinya.
"Iya, iya terserah lho!" Ucap Ella akhirnya mengalah.
☆☆☆☆☆☆☆☆☆
"Kemana saja kau, bukankah aku sudah bilang bahwa pemotretan nya di mulai jam 06 : 30 Wib?" Omel manajer andre. Saat melihat pria itu yang baru tiba di lokasi, saat jam sudah menunjukan pukul 07:25 wib. Biasanya dia tak pernah telat dan selalu disiplin soal pekerjaannya. Berkat keuletan dan kegigihannya itulah yang bisa membawa namanya hingga sebesar sekarang. Bahkan dia juga sudah menelponnya berkali-kali, tapi juga tak mengindahkan sedikitpun. Dan entah kenapa hari ini dia juga sedang tak ingin berangkat bersama-sama denganya ke lokasi.
"Ada kejadian kecil saat di perjalanan tadi." Ucap Andre memberi penjelasan.
" Baiklah kalau begitu. Siapkan sekarang baju sponsornya!" Ucap manajer andre lagi. Pada seorang Asistant yang memang bekerja pada pria itu. Dia lebih memilih untuk tidak menanyakannya lebih jauh, walaupun sejujurnya dia juga cukup penasaran, atas apa yang terjadi pada pria itu.
" Baik," Jawab asistant itu. Lalu segera beranjak mengambilkan baju tersebut, lalu menyerahkannya pada andre. Setelah andre mengganti pakaiannya. MUA yang bertugas merias pria itu hari ini pun, juga sudah terlihat menunggu di sana, dan segera cepat-cepat merias pria itu, agar penampilannya semakin terlihat sempurna.
" Deane?" Ucap seorang wanita yang menjadi partner kerja andre hari ini, memperkenalkan dirinya, saat pria itu sudah selesai besiap-siap. Yang tentu saja sudah andre ketahui siapa dia. Karena popularitas yang ia miliki sebagai model papan atas tersebut.
" Andre," Jawab andre, seraya menerima uluran tangan wanita itu.
" Mohon kerjasama dan bantuannya." Ucap Deane lagi, berbasa-basi. Matanya sudah memandang takjub ke arah pria itu, walaupun kekasihnya Reynand juga begitu tampan, namun saat di lihat secara langsung seperti sekarang, Andre juga tak kalah tampannya.
" Ya," Jawab andre datar. Setelahnya pemotretan pasangan yang di minta dari sponsornya tersebut pun sudah terlihat di mulai.
☆☆☆☆☆☆☆
"Jadi, gosip itu memang benar?" Tanya Rania. Sahabat Rey dari masa kecilnya, yang juga menjadi salah satu dosen di kampus tersebut. Saat melihat Rey yang sudah membuka kotak makan siangnya, demi mengganjal perutnya yang sudah kelaparan itu.
"Gosip apa?" Tanya Rey. Sembari mengerutkan keningnya. Karena bingung dengan perkataan wanita itu.