NovelToon NovelToon
Rahasia Pesugihan Pamanku

Rahasia Pesugihan Pamanku

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Dendam Kesumat / Tumbal
Popularitas:59.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: ummiqu

Ruci tak percaya mendapati kenyataan paman kesayangannya menempuh jalan yang salah.

Hanya karena jenuh menjalani hidup miskin dan susah, Dirga pun memilih mengambil jalan pintas untuk meraih kekayaan. Meski jauh di lubuk hatinya Dirga sadar jalan yang dia pilih akan membawa kesengsaraan untuknya kelak, tapi nampaknya Dirga tak peduli.

Dirga hanya ingin membungkam mulut orang-orang yang selalu menghina kemiskinan dan ketidak berdayaannya. Dia ingin membuat orang-orang yang menghinanya itu bertekuk lutut dan memohon di hadapannya seperti yang pernah dia lakukan dulu.

Apakah setelah membalas dendamnya Dirga merasa cukup dan berhenti bersekutu dengan iblis ?.

Haruskah Ruci menyingkap tabir rahasia kelam sang paman untuk mengakhiri penderitaannya ?.

Jawabannya hanya ada di dalam novel ini.

Penasaran ... ?

Simak kisah selengkapnya yuuk ....

( Kisah ini hanya fiktif dan buah pemikiran Author. Mohon bijak membaca dan berkomentar. Terimakasih ... 🙏😊)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummiqu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Ada Apa Dengan Desi

Desi baru saja terlelap saat mimpi buruk itu datang menyapa.

Dalam mimpinya Desi merasa sedang berlari di sebuah tempat yang asing. Tempat itu mirip hutan yang meranggas setelah terbakar karena masih ada kepulan asap yang tersisa. Kemana pun Desi memandang hanya ada hamparan hutan, sepi, dan tak seorang pun ada di sana.

Saat Desi sedang kebingungan mencari jalan keluar, tiba-tiba sebuah suara memanggil namanya. Awalnya lirih, namun lama kelamaan terdengar jelas. Suara itu terus memanggil Desi secara berulang dan saling susul menyusul hingga terdengar menggema di udara.

"Desi .... "

"Desi .... "

Desi nampak mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru hutan untuk mencari sumber suara tapi nihil. Sesaat kemudian Desi pun mengusap tengkuknya yang terasa menebal itu dengan gelisah.

"Sepi banget. Terus kalo ga ada orang, yang manggil gue barusan siapa dong," gumam Desi gusar.

Desi kembali melanjutkan langkahnya. Namun baru beberapa meter melangkah, Desi dikejutkan dengan kehadiran seseorang di depan sana. Jaraknya dengan orang asing yang diyakininya sebagai seorang pria itu sangat jauh sekitar seratus meter.

Meski pun mereka berjauhan, tapi Desi merasa suara pria tersebut terdengar sangat jelas seolah berada di sampingnya.

"Apa kabar Desi?" sapa pria itu.

Sapaan pria itu membuat Desi mengerutkan keningnya. Selain merasa pernah mendengar suara itu, Desi juga merasa pria itu tidak lah asing.

Desi masih termangu sambil mencoba mengingat siapa pria itu sebenarnya. Dan tak lama kemudian pria itu berlari cepat kearahnya. Semula Desi hanya berdiri menunggu. Tapi saat pria itu makin mendekat kearahnya, Desi terkejut bukan kepalang setelah mengetahui pria itu berkepala seekor babi.

Desi pun berlari sambil menjerit, jijik sekaligus takut, hingga kelelahan dan hampir kehabisan nafas.

Kemudian Desi jatuh tersungkur di sebuah kubangan berlumpur. Melihat Desi terjebak di lumpur, pria itu berhenti mengejar lalu mundur ke belakang secara teratur hingga membuat Desi tersenyum.

Namun sesaat kemudian senyum Desi memudar saat menyadari kubangan tempatnya berlabuh adalah kotoran babi. Dia tahu itu setelah menoleh dan mendapati beberapa ekor babi ada di kubangan yang sama dengannya.

Desi pun terbangun dalam kondisi wajah dan tubuh berkeringat.

"Duh, untung cuma mimpi. Tapi kenapa kaya nyata banget ya," gumam Desi sambil mengusap wajahnya.

Dan saat mengusap wajahnya itu lah Desi dibuat terkejut. Ternyata telapak tangan yang tadi dia gunakan untuk mengusap wajah telah dipenuhi lumpur berbau tak sedap.

Desi pun lari terbirit-birit ke kamar mandi untuk membasuh wajah dan tangannya. Tapi karena bau yang terus menempel, Desi pun memutuskan untuk mandi.

Setelah membersihkan diri Desi kembali berbaring di atas tempat tidur sambil terus memikirkan mimpinya tadi. Desi masih bertanya-tanya darimana lumpur bercampur kotoran babi itu berasal.

Saat sedang dilanda kebingungan itu lah Desi mendengar ponselnya berdering. Desi sigap meraih ponselnya dan tersenyum saat mengetahui Aris yang meneleponnya. Desi tersentak saat menyadari dirinya tersenyum, namun sesuatu seolah mendorongnya untuk segera merespon telepon Aris tersebut.

"Hai Des. Belum tidur ya," sapa Aris dari seberang telepon.

"Iya Ris. Kenapa nelepon jam segini, apa kamu ga bisa tidur juga?" tanya Desi.

"Iya. Ga tau kenapa aku kepikiran kamu terus Des. Kangen, pengen ketemu," sahut Aris.

Entah mengapa jawaban Aris kali ini membuat hati Desi berbunga-bunga. Padahal biasanya Desi kesal mendengar rayuan gombal Aris yang tak kenal waktu itu. Dan saat Aris meminta panggilan video call, dengan cepat Desi mengiyakan.

Kemudian Aris dan Desi bicara banyak hal hingga satu jam lamanya. Aris yang dominan bicara sedangkan Desi menjadi pendengar setia. Pembicaraan mereka berakhir karena Aris mengantuk.

"Hoaamm ... ngantuk Des. Aku tidur dulu ya," kata Aris.

"Iya," sahut Desi sambil tersenyum.

Aris pun tertawa bahagia melihat perubahan sikap Desi. Dia merasa misinya akan segera berakhir manis mengingat betapa mudahnya menaklukkan Desi tadi.

"Gampang banget, diminta video call langsung nurut. Padahal biasanya dichat ga dibales, ditelepon juga susah. Ke depannya kalo gue suruh telan*ang juga kayanya dia ga bakal keberatan deh. Ternyata ajian dari dukun itu manjur juga. Ga nyesel gue ngeluarin uang banyak tadi," gumam Aris sambil menyeringai.

Dan Aris pun kembali tertawa membayangkan dirinya bisa dengan mudah memiliki Desi.

\=\=\=\=\=

Dan sejak malam itu perubahan Desi terlihat makin jelas. Desi yang biasanya selalu pulang tepat waktu belakangan selalu pulang terlambat. Desi juga jadi suka berbohong dan boros. Itu diketahui Eva saat tak sengaja melihat notifikasi yang masuk ke ponsel Desi.

Awalnya Eva marah melihat Desi pulang terlambat dan bermaksud menegurnya. Eva pun menyusul Desi masuk ke kamar.

"Sebentar Bu, aku ke kamar mandi dulu. Kebelet nih," kata Desi saat melihat sang ibu siap menyemburkan kemarahannya.

Eva pun tak bisa berbuat apa-apa karena Desi sudah lebih dulu melangkah cepat ke kamar mandi.

Eva yang tak ingin kehilangan kesempatan pun memilih duduk menunggu di atas tempat tidur. Nampaknya Eva 'kapok' karena sering diakali Desi yang pura-pura ke kamar mandi padahal ingin sembunyi untuk menghindari kemarahannya.

Sambil menunggu, Eva pun mengamati seluruh ruangan. Dia tersenyum melihat foto-foto Desi dalam berbagai pose yang terpampang acak di dinding kamar.

Tiba-tiba ponsel Desi berdering. Eva melirik dan tak sengaja membaca notifikasi yang dikirim oleh salah satu Bank itu. Eva pun membulatkan mata saat melihat nominal angka yang baru saja dikirim Desi dinyatakan berhasil.

Eva pun meraih ponsel Desi dan membacanya sekali lagi seolah tak percaya dengan penglihatannya sendiri.

Kemudian Eva menoleh saat melihat Desi keluar dari kamar mandi. Tampaknya Desi tak menyadari dirinya sedang ditatap oleh sang ibu. Itu terbukti dari aksinya yang sibuk mengikat rambutnya sambil bersenandung.

"Apa-apaan ini Des?!" tanya Eva tiba-tiba dengan lantang hingga mengejutkan Desi.

"I-ibu masih di sini?" tanya Desi gugup.

"Iya. Kenapa, kamu kaget kan ngeliat ibu masih bertahan di sini," sahut Eva.

"Oh ... ga kok," kata Desi.

"Terus ini apa Des. Uang sebesar ini buat apa kamu kirimin ke Aris?" tanya Eva sambil menatap Desi dengan tatapan menyelidik.

"Oh i-itu untuk modal usaha Bu. Sekarang aku sama Aris kan udah balikan. Aris bilang dia butuh modal. Udah coba ngajuin pinjaman ke Bank tapi selalu ditolak, ga tau kenapa. Makanya aku inisiatif minjemin uangku dulu. Ga banyak kok, cuma dua puluh lima juta aja," sahut Desi malu-malu.

"Dua puluh lima juta kamu bilang sedikit. Apa kamu ga salah Des?!" tanya Eva gusar.

"Gapapa Bu. Aku kirim uang itu buat bantuin Aris membuktikan keseriusannya sama aku. Dia khawatir bapak menolak lamarannya karena menganggap dia ga layak untukku. Makanya Aris berniat buka bengkel untuk membuktikan dia mampu menafkahi aku. Ibu tenang aja, Aris janji bakal menggantinya setelah bengkelnya beroperasi nanti," sahut Desi sambil tersenyum.

Jawaban Desi membuat Eva terkejut bukan kepalang. Eva tahu anak gadisnya sangat membenci Aris. Lalu bagaimana mungkin tiba-tiba Desi menjalin hubungan dengan pria yang pernah menyakiti hatinya itu. Dan yang lebih tak masuk akal, Desi dan Aris bahkan telah berencana untuk menikah.

"Sejak kapan kalian balikan?" tanya Eva sesaat kemudian.

"Mmm ... sebulan-an kayanya," sahut Desi ragu.

"Dalam waktu sebulan kamu dan dia bahkan udah berencana menikah?" tanya Eva dengan hati berdenyut nyeri karena merasa diabaikan.

"Iya Bu," sahut Desi tanpa berani menatap sang ibu.

Eva curiga telah terjadi sesuatu pada anak gadisnya itu. Karena sebelumya Desi selalu terbuka menceritakan apa pun yang dia rasakan dan dia alami. Lalu mengapa untuk rencana pernikahan yang notabene adalah hal besar justru Desi tak memberitahu ibunya sama sekali ?.

"Ibu yakin Aris cuma manfaatin kamu doang Des. Aris itu kan pelit. Ibu belum pernah denger kamu dibeliin sesuatu sama dia. Kalo masih sekolah dulu sih ibu maklum ya, tapi sekarang kan dia udah kerja. Masa beliin kamu jepit rambut atau bros yang harganya ga sampe sejuta aja ga bisa. Padahal bapak udah ngasih jam mewah sama dia lho. Ini sih bukan cuma pelit tapi ga tau diri namanya," kata Eva.

Di luar dugaan, Desi justru mendelik kesal mendengar ucapan ibunya. Bahkan Desi membela Aris dengan lantang.

"Aris bukan pelit tapi lagi berhemat Bu. Dia sengaja ga beliin apa-apa karena ingin memberikan sesuatu yang lebih besar buatku nanti!" kata Desi.

Eva tertawa sumbang mendengar ucapan Desi. Apalagi Desi bicara sambil menatap tajam kearahnya.

"Ibu ga percaya," kata Eva sambil mencibir.

"Gapapa kalo Ibu ga percaya. Pokoknya aku bakal dukung Aris sampe dia bisa membuktikan dia mampu untuk membawa aku pergi dari rumah ini!" sahut Desi ketus.

Eva nampak terluka mendengar jawaban Desi. Sadar tak akan bisa bicara baik-baik dengan Desi, Eva pun keluar dari kamar. Setelahnya dia menghubungi Ruci dan meminta gadis itu untuk mengawasi Desi mengingat mereka menempuh pendidikan di kampus yang sama.

"Kenapa harus diawasin Tante. Desi kan udah dewasa dan selama ini dia lurus-lurus aja kok," kata Ruci dari seberang telepon.

"Tapi sekarang Desi beda Ci. Tante khawatir terjadi hal buruk sama dia," kata Eva cemas.

"Hal buruk gimana maksud Tante?" tanya Ruci tak mengerti.

Eva pun menceritakan apa yang terjadi. Ruci nampak mendengarkan dengan serius dan yakin telah terjadi sesuatu pada sepupunya itu.

"Tapi aku juga ga janji bakal bisa ngawasin Desi seratus persen karena aku kan jarang ketemu Desi," kata Ruci.

"Terus Tante harus gimana Ci. Desi udah kaya orang lupa diri. Dia bahkan dengan gampangnya transfer uang puluhan juta ke rekeningnya Aris. Yang Tante tau sih dua puluh lima juta ya, tapi ga tau yang sebelumnya. Tante ga bisa bayangin marahnya om kamu kalo tau Desi ngelakuin ini Ci. Bisa mati Desi kalo diamuk sama om Kamu," sahut Eva.

Mendengar ucapan Eva membuat Ruci iba. Akhirnya Ruci bersedia membantu Eva mengawasi sekaligus mengingatkan Desi.

Dan siang itu Ruci pun sengaja menemui Desi di kampus. Ruci nampak mengerutkan keningnya melihat penampilan Desi yang tak seperti biasanya. Menurut Ruci penampilan Desi sangat berbeda, lebih berani dan sedikit terbuka.

"Desi ... !" panggil Ruci.

Desi pun menoleh lalu tersenyum sambil merentangkan kedua tangannya. Sesaat kemudian Ruci dan Desi saling memeluk sejenak seperti biasanya.

"Udah lama ga ketemu, kamu keliatan beda ya Des," kata Ruci sambil mengamati penampilan Desi dari atas kepala hingga ujung kaki.

"Biasa aja kok. Ngomong-ngomong Kak Ruci ngapain di sini?" tanya Desi.

"Abis nemuin dosen pembimbing," sahut Ruci sambil menepuk tasnya.

"Oh gitu. Aku juga ga sabar pengen cepet skripsi dan lulus," kata Desi.

"Masa sih. Bukannya kamu bilang kamu betah kuliah di sini. Bahkan saking betahnya kamu sengaja ngulang mata kuliah yang udah dapet nilai layak," kataRuci.

"Itu kan dulu. Sekarang aku berubah pikiran," sahut Desi.

"Kenapa?" tanya Ruci pura-pura tak tahu.

Saat Desi bersiap menjawab pertanyaan Ruci, tiba-tiba ponselnya berdering. Desi memberi isyarat agar Ruci tak bicara selama dia menerima telepon.

"Siapa?" tanya Ruci usai Desi mengakhiri pembicaraan via telepon itu.

"Aris," sahut Desi sambil tersenyum.

"Aris mantan Kamu di SMA itu?" tanya Ruci.

"Aris bukan mantanku lagi tapi dia pacar aku sekarang Kak," sahut Desi bangga.

"Apa?!" kata Ruci tak percaya.

"Sssttt ... jangan berisik deh Kak. Sini aku kasih tau, aku sama Aris udah balikan dan kami berencana married secepatnya," bisik Desi hingga membuat Ruci terkejut.

"Ga salah kamu mau married sama laki-laki benalu itu Des?. Inget ya, dia pernah ga ngakuin kamu sebagai pacarnya dulu. Eh, setelah dia tau bapakmu kaya, dia berbalik ngejar kamu. Kamu tau ga apa artinya?. Artinya Aris itu breng*ek karena mencintai harta bapakmu bukan kamu!" kata Ruci kesal.

Tapi Desi nampak tak terpengaruh dengan ucapan Ruci. Bahkan Desi melenggang pergi meninggalkan Ruci begitu saja saat tahu Aris telah menjemputnya di gerbang kampus.

Mengetahui Desi sedang tak baik-baik saja, Ruci pun segera menghubungi Kenzi. Dia berniat meminta bantuan sang kekasih untuk menetralkan pengaruh ghaib yang melingkupi Desi.

\=\=\=\=\=

1
Laila Zayn
wiiiih karya ummiqu...... mampir lagi ya, mi..... udh lama ga mampir ditempat ummi ini 😄😘
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., pa kbr say. Met gabung yaaa .. 🙏🤗
total 1 replies
Ade Wati
di tunggu klanjutanya y ka
any Sulistiani: yup, kelanjutannya udh up say. judulnya 'Kereta Api Misterius'.
Silakan mampir, mksh 🙏😘
total 1 replies
Ade Wati
bagus
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., mksh supportnya say 🙏😊
total 1 replies
Siti Yatmi
Thor up nya kapan ini???keburu lupa alur nya
any Sulistiani: udh up say ..., cb dicek yaa 😊
total 1 replies
INDRA
thor mana kelanjutanya
any Sulistiani: lagi proses kak, blm di acc kayanya🤗
total 1 replies
siscapucinoo
makasih untuk cerita yg luar biasa. ditunggu karya selanjutnya Thor
any Sulistiani: sama" say. insyaa Allah siaaappp, mksh 🙏😊
total 1 replies
Ali B.U
oke aku tunggu kak
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp, mksh kak 🙏😊
total 1 replies
Siti Yatmi
sudah end aja,,,,lanjut ya Thor di judul yg lain, aku pada mu Thor
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp ..., Alhamdulillah. mksh say 🙏😊
total 1 replies
INDRA
ditungu thor
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp 👌😊
total 1 replies
Wisell Rahayu
okeee thooor aku suka dgn alurny gk berbelit² aku tunggu kelnjtanny thor di cerita Eza sma Rhea
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., insyaa Allah siaappp. mksh 🙏😊
total 1 replies
Ali B.U
next.
Ali B.U
next
Wisell Rahayu
kenapa Diki hrs meninggl thor uhhhh nyesek aku thor😭😭😭😭
Ali B.U
next
Ali B.U
next.
Ali B.U
next
Siti Yatmi
makasih ya Thor sudah up...rajin2 ya Thor....NT dimakan loh sama rayap kalo ga rajin up ...
Arieee
😢😢😢😢😢😢😢😢😢
Wisell Rahayu
wahhh semkn seram aj Nih siluman Rayap ny tp jgan gentar Ruci,yudis,kenzi lawan trs sampai titik penghabisan..semnggt thooorrr..ku tunggu upny lagi..
Wisell Rahayu
hayo Ruci lawan semua rayap² siluman itu..bawa Diki pergi..semg erman sadar akn semua keslahan nya..dan tdk meneruskn perjanjian dengn siluman Rayap hayoo Yudis ama Kenzi Ruci bantai semua siluman Rayapny ..
karyaku: hi kk, "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa mampir y
karyaku: hi kk, "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa mampir y
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!