NovelToon NovelToon
Hati Seluas Samudera

Hati Seluas Samudera

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: nurilmi

Perjalanan hidup yang berliku-liku harus diterima dengan penuh keikhlasan. Sebagai seorang single parents yang memiliki seorang anak laki-laki itu tak mudah. Setelah kehilangan pekerjaan di salah satu perusahaan di ibukota.
Akankah berakhir dengan bahagia di perjalanan hidupku ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurilmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 24

Sabtu pagi sudah di sibukkan untuk pengemasan kue dan sudah selesai di cek kembali. Driver dari toko kue milik Serli pun sudah tiba untuk penjemputan pesanan kue buatanku. Setelah semuanya selesai aku bersantai ria di ruang tengah sambil menonton televisi, sedangkan Anakku Fahri perlu les.

Drrrt drrrt drrrt

Kulihat nomor tak di kenal saat kulihat di layar ponselku. Semula tak akan aku angkat tapi rasa penasaran mengganggu pikiran ku.

"Hallo assalamu'alaikum", ucapku saat kudengar suara yang tak asing.

" Walaikumsalam nak Sarah, ini tante Dewi bisa minta tolong kamu ke rumah tante?" tanya tante Dewi terdengar ragu.

"Maaf tante kalau boleh saya tahu ada apa ya?" tanyaku kembali.

"Tante ingin memperkenalkan kamu dan mempromosikan hasil kue buatan kamu Sarah, pada saudara tante bagaimana mau ya kamu datang", ujar tante Dewi sedikit memaksa.

" Sepertinya ada udang di balik batu tante Dewi ini", gumamku terdiam sejenak untuk berpikir.

"Hallo Sarah, apa kamu masih di sana mendengarkan tante nak", tanya tante Dewi padaku kembali.

" Iy-iya tante masih dengerin suara tante kok", ucapku sedikit gugup.

"Bagaimana mau ya?" tanya tante Dewi.

"Aduh gimana ya tante, nanti saya harus menjemput anak saya yang sedang les", ucapku beralasan.

" Nanti biar anak kamu di jemput oleh sopir saya Sarah, sekalian tante dan om mau berkenalan dengan anak kamu", ujar tante Dewi.

"Baiklah tante saya akan datang", ucapku kemudian.

" Ok nanti Azzam yang menjemput kamu ya di rumahmu", kata tante Dewi.

"Iya tante", ucapku mengakhiri obrolan kami.

Aku langsung ke kamar untuk bersiap-siap. Fahri dua jam lagi baru selesai, akupun chat ke nomor Fahri untuk memberitahukan nanti les ada yang menjemputnya orang utusan dari tante Dewi. Akupun memberitahu pada mbok Darmi bahwa aku dan Fahri akan pergi ke acara tante Dewi di rumahnya. Tak lama bel di depan pagar berbunyi dan mbok Darmi yang membukakan pintu pagar yang ternyata Azzam sudah datang menjemputku. Azzam menungguiku duduk di teras depan seraya main ponselnya.

" Ehmmm......maaf ya mas lama", ucapku seraya menghampirinya.

"Aku barusan saja datangnya jadi enggak lama, jalan sekarang ya", ujarnya padaku tersenyum menatapku dalam.

"Ok", jawabku singkat.

Kami berdua berpamitan pada mbok Darmi dan berpesan untuk mengunci pintu pagar dan pintu rumah. Aku terdiam saat duduk di samping Azzam yang sedang menyetir mobil, hanya sesekali Azzam melirik ku lewat kaca spion. Sejak kejadian Azzam membopongku ke dalam kamar dalam keadaan aku tertidur pulas, telepon tak pernah aku angkat juga chat hanya aku baca tanpa membalasnya. Azzam sesekali mengusap wajahnya dan menghela nafas karena aku diamkan. Tiba-tiba Azzam memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.

" Sarah mau sampai kapan kamu akan mendiamkan aku seperti ini!!! " dengan nada seru Azzam menahan amarah padaku.

Aku diam dan tak merespon perkataannya. Kulihat Azzam menatapku dalam dan aku mengalihkan pandanganku ke depan tanpa berani menatap matanya.

"Sarah kuakui aku salah tanpa ijin aku membopongmu ke dalam kamar kamu, itu karena urgent lagipula apa kamu mau tertidur pulas di mobil dalam waktu yang lama berdua denganku", ucap Azzam sendu.

" Jangan mendiamkan aku seperti ini rasanya enggak enak Sarah,ayolah jangan seperti anak abg yang sedang marahan ", ujar Azzam menyerah.

"Kalau dipikir benar juga ya apa yang di katakan nya, kenapa aku seperti anak kemarin sore yang berpacaran lalu marahan", gumamku.

" Ok aku maafkan tolong jangan diulangi lagi, menyentuhku yang jelas-jelas kita bukan muhrim",ucapku tegas.

"Iya Sarah, terimakasih kamu sudah memaafkanku dan sekarang tersenyumlah jangan cemberut gitu nanti cantiknya hilang loh", ucap Azzam menggodaku.

Kugelengkan kepala saat mendengar kata godaan dari Azzam. Ternyata Azzam tidak sekaku yang kukira. Lalu Azzam melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ku lirik dia tersenyum sendiri entah apa yang di bayangkannya. Tak berapa lama aku dan Azzam telah sampai di rumahnya. Aku berjalan beriringan masuk ke dalam rumahnya dan di sambut hangat oleh tante Dewi saat tahu dan Azzam telah sampai di rumah.

" Assalamu'alaikum tante ", ucapku seraya mencium tangan tante Dewi tak lupa cipika cipiki.

" Walaikumsalam,nanti Fahri di jemput oleh pak anto supirnya papa tolong kamu kasih alamat tempat lesnya Fahri", kata tante Dewi seraya tersenyum.

Kemudian aku menulis alamat tempat les Fahri di secarik kertas lalu aku berikan ke pak Yanto yang kebetulan sudah berada di dekatku.

Aku berbaur dengan saudara-saudaranya Azzam dan di perkenalkan satu persatu oleh tante Dewi. Azzam pun berbaur dengan para lelaki dan sesekali menatapku yang terkadang membuat ku canggung saat di tatap oleh Azzam.

"Kalau kamu sudah yakin dan membuat mu nyaman lamarlah menikahlah agar terhindar dari zina,papa lihat kamu sangat menyanyanginya juga mencintainya tatapan mu tidak bisa berbohong Zam", ucap papa Adam memberi lampu hijau pada Azzam.

Azzam menghela nafas dan mengusap wajahnya seraya menatap Sarah yang tak jauh dari pandangannya.

" Iya pa, do'akan semoga Sarah mau menerima lamaran ku karena dia masih selalu menjaga jarak dengan alasan statusnya apalagi dia selalu bilang kita beda kasta bagaikan langit dan bumi ", ujar Azzam menjelaskannya pada papa Azzam.

" Berusaha yakinkanlah Sarah bahwa keluarga kita tidak pernah memandang suatu hal dengan kaya dan miskin tapi dengan hatinya yang baik juga tulus ", ucap papa Adam pada Azzam seraya menepuk bahu Azzam untuk memberikan semangat.

" Biarkan bahuku untuk bersandar untukmu Sarah, agar beban yang kau pikul sendiri sedikit ringan dan aku sangat cinta padamu Sarah biarkan cinta ini berlabuh di hatimu akan kujaga kusayangi Fahri seperti anakku sendiri", gumam Azzam seraya menatap Sarah dari kejauhan.

Tiba-tiba papa Adam menepuk bahu Azzam memberitahukan bahwa pak Yanto sopir papa sedang on the way pulang ke rumah menjemput Fahri dari tempat lesnya.

"Sambut lah calon anakmu sewaktu di teras depan agar dia tak merasa sungkan datang ke rumah ini Zam", ucap papa Adam.

" Baik pa, aku akan menungguinya di teras depan jika pak Yanto sudah masuk ke area perumahan ", ujar Azzam kemudian.

Papa Adam mengangguk mengiyakan perkataan Azzam. Tak berapa lama Azzam pun berdiri dari duduknya dan beranjak menuju ke teras depan untuk menunggu Fahri calon anaknya, setelah pak Yanto memberitahukan telah masuk ke area perumahan. Terlihat mobil yang dikendarai pak Yanto sudah melewati pintu gerbang. Azzam pun membukakan pintu bagian belakang untuk Fahri. Terlihat lah wajah lelah Fahri saat mencium tangan Azzam.

" Kamu lelah ya nak? "tanya Azzam

" Iya om tapi aku senang akhirnya bisa ke rumah om Azzam", ujar Fahri.

"Ini bukan rumah om melainkan rumah orang tua om jadi om Azzam di sini masih menumpang di rumah orang tua om", ujar Azzam menjelaskan pada Fahri.

" Ya kan sama saja ini rumah om walaupun masih menumpang di rumah orang tua "jawab Fahri tersenyum.

Azzam pun tersenyum seraya mengelus rambut Fahri dan tiba-tiba papa Adam sudah berada di dekat mereka.

" Fahri ini kenalkan, ini papa Adam yaitu papa om Azzam ", kata Azzam memperkenalkan pada Fahri.

"Panggil saja eyang Kakung Adam atau eyang Adam", ucap papa Adam

" Kenalkan namaku Fahri,eyang",ucap Fahri seraya mencium tangan eyang Adam dan tersenyum.

Papa Adam dan Azzam serta Fahri masuk ke dalam rumah dan berkumpul bersama saudara sanak family dari keluarga besar papa Adam juga mama Dewi. Fahri dan Sarah di perlakukan dengan hangat selayaknya keluarga sendiri dan di terima oleh keluarga besar papa Adam dan mama Dewi. Dan menjelang sore Sarah dan Fahri baru pulang ke rumah diantar oleh Azzam. Karena esok harinya mereka bertiga janjian untuk pergi ke car free day.

1
Nụ cười nhạt nhòa
Update secepatnya thor! Kami sudah tidak sabar ingin tahu kelanjutannya!
ISIMPFORMITSUKI
Nggak sabar buat lanjut ceritanya!
Isabel Hernandez
Jangan berhenti menulis thor, karyamu bisa memberikan inspirasi bagi banyak orang!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!