NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Sang Mayor

Takdir Cinta Sang Mayor

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Pengawal
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Novel ini terinspirasi dari kisah Mayor yang saat ini sedang viral di mana-mana. Ini hanya kisah fiktif belaka tidak ada sangkut pautnya dengan kisah nyata ataupun yang saat ini sedang viral. Nama tokoh dan nama negara Author samarkan ya🙏

*
*
*

Bagaimana jika seorang Presiden di sebuah Negara mempunyai ajudan para pria-pria tampan? Para Ajudan itu harus bekerja selama 24 jam tanpa henti untuk menjaga keamanan Sang Presiden.

Terlebih Mayor Rendi, Ajudan pribadi itu harus mengikuti sang Presiden ke mana pun tanpa ada waktu sedikit pun. Lalu, bagaimanakah takdir cinta sang Mayor?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28 Perpisahan

Malam pun tiba...

Rombongan Bapak tiba di rumah Palapa sekitar pukul 21.00 malam. Seperti biasa, Lino dan Sasa sudah menunggu di depan pintu untuk menyambut kedatangan Bapak. Sasa sedikit tercengang saat melihat Mayor Rendi menatapnya dan menyunggingkan senyumannya kepada Sasa.

"Astaga, pasti Mayor bahagia sekali bisa kembali dengan mantannya dan ucapan Chika memang benar, kalau seseorang yang kita cintai itu akan merubah kepribadian kita," batin Sasa dengan senyuman getir.

Sasa melengos ke dapur dan membuatkan minuman hangat untuk Bapak Wibowo. Mayor Rendi sedikit heran dengan sikap Sasa yang berbeda dan sama sekali tidak menyapanya. Sasa membawa minuman hangat itu ke kamar Bapak yang saat ini sedang dijaga oleh Lino.

"Kamu bawa apa itu?" tanya Lino.

"Aku bawa minuman hangat yang terbuat dari jahe dan dikasih sedikit gula merah," sahut Sasa.

"Sini, biar aku yang bawakan ke Bapak," ucap Lino.

"Mas, bolehkah aku saja yang bawa ke dalam? aku ingin bicara penting sama Bapak, tolong Mas Lino bilangin sama Bapak," ucap Sasa dengan wajah memelas.

"Tapi Bapak sepertinya kelelahan mau istirahat, bagaimana kalau besok saja," sahut Lino memberikan saran.

"Tidak bisa, Mas. Ayolah Mas, please." Sasa memohon kepada Lino.

Lino yang merasa kasihan kepada Sasa, akhirnya memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar Bapak Wibowo. "Ya, sudah kamu tunggu sebentar di sini. Tapi kalau Bapak tidak bisa, kamu jangan memaksa ya," ucap Lino.

"Iya, Mas."

Lino pun masuk ke dalam kamar Bapak Wibowo, sedangkan Sasa menunggu di depan pintu. Cukup lama Sasa menunggu, hingga akhirnya Lino pun keluar dan menyuruh Sasa untuk masuk. Lino ikut masuk kembali untuk menjaga Sasa, walaupun Sasa sudah lama tinggal di sana namun tetap saja mereka harus waspada.

"Pak, Sasa buatkan air jahe untuk Bapak biar badan Bapak hangat," ucap Sasa.

"Terima kasih. Duduklah, kata Lino kamu mau bicara dengan saya, apa yang mau kamu bicarakan?" tanya Bapak Wibowo.

Sasa menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Sasa mulai membicarakan maksud dan keinginannya kepada Bapak Wibowo membuat Lino yang mendengarkan ikut terkejut. Setelah cukup lama berbincang-bincang, Sasa pun pamit dengan berusaha menahan air matanya.

"Kamu serius dengan ucapan kamu?" tanya Lino pada saat mereka berada di luar kamar Bapak Prabowo.

"Iya, Mas Lino. Terima kasih ya, selama ini Mas Lino sudah menjaga aku. Semoga Mas Lino sehat selalu dan sukses," ucap Sasa dengan senyumannya.

Lino tersenyum dan mengusap kepala Sasa, bahkan matanya sudah terlihat berkaca-kaca. Bagaimana tidak, selama 1 tahun ini mereka tinggal bersama dan Sasa sudah menjadi teman curhatnya dan selalu menghibur dengan kelakuan konyol Sasa. "Semoga kamu juga sehat selalu, dan menjadi orang sukses. Nanti kalau sudah sukses, jangan lupa sama aku, ya," ucap Lino.

"Tenang saja, aku tidak akan lupa dengan kebaikan orang-orang yang berada di sini," sahut Sasa.

Sasa menuruni anak tangga, dan melihat kalau semuanya masih berbincang-bincang di tempat biasa. Sasa berusaha menyunggingkan senyumannya supaya tidak ada yang curiga. Sasa ikut bergabung, Mayor Rendi terus memperhatikan gerak-gerak Sasa namun sayang, Sasa tidak mau sedikit pun menoleh ke arah Mayor Rendi.

"Halo semuanya!" sapa Sasa.

"Kak Sasa dari mana saja? sini gabung," ajak Chika.

"Aku baru dari kamar Bapak, aku buatkan minuman hangat untuk Bapak," sahut Sasa.

"Kenapa kamu tidak membuatkan kopi untukku? biasanya kamu akan membuatkan kopi jika aku pulang ke rumah," ucap Mayor Rendi.

"Mayor mau kopi? ya, sudah aku buatkan sekarang," ucap Sasa sembari bangkit dari duduknya.

"Aku juga mau dong Sa, sudah lama tidak merasakan kopi buatan kamu," timpal Rezki.

"Siap. Mas Rafka sama Mas Agam, mau kopi juga?" tawar Sasa.

"Mau dong," sahut Rafka dan Agam bersamaan.

"Baiklah, tunggu sebentar ya, aku buatkan kopi dulu untuk kalian." Sasa segera berlari menuju dapur.

Sasa terdiam sejenak saat ingin membuat kopi, sebenarnya dia sadar kalau dari tadi Mayor Rendi memperhatikannya tapi Sasa berusaha untuk tidak peduli. "Pokoknya sebisa mungkin aku jangan memperhatikan wajah Mayor, karena aku takut aku semakin tidak bisa melupakan Mayor," batin Sasa.

Sasa melanjutkan membuat kopi dan setelah selesai, dia pun segera membawanya ke ruangan tempat semuanya berkumpul. "Ini, kopinya," ucap Sasa.

"Terima kasih, Sasa," ucap Agam.

"Sama-sama, Mas," sahut Sasa.

Mayor Rendi merasa aneh dengan sikap Sasa, tidak seperti biasanya Sasa menghindar padahal biasanya dia akan menggodanya dan merengek hal-hal yang menurutnya tidak penting. Setelah puas berbincang-bincang, mereka semua pun kembali ke kamar masing-masing. Sasa membereskan ruangan yang sudah acak-acakan itu dan Mayor Rendi melihatnya dari kejauhan.

"Akhirnya selesai juga," gumam Sasa.

Sasa merentangkan tangannya, dan mulai melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Tapi, Sasa merasa terkejut saat melihat Mayor Rendi sudah berada di hadapannya. Sasa langsung menundukkan kepalanya dan melanjutkan langkahnya, namun Mayor Rendi menahan lengan Sasa.

"Kamu kenapa? kok sepertinya sikap kamu aneh? apa kamu marah sama aku?" tanya Mayor Rendi.

"Aku tidak apa-apa, Yor. Aku memang berusaha menjauhi Mayor dan tidak akan mengganggu Mayor lagi, supaya Mayor tidak kesal dengan tingkah aku yang kadang-kadang konyol. Maaf ya, Yor." Sasa melepaskan tangannya dan dengan cepat masuk ke dalam kamarnya.

"Dia kenapa?" batin Mayor Rendi.

Mayor Rendi merasa sangat aneh dan bingung, entah kenapa dia merasa kesal karena Sasa tidak mengganggunya seperti biasa. Sasa masuk ke dalam kamarnya, air matanya sudah tidak bisa dibendung lagi dan akhirnya dia pun menangis sejadi-jadinya sembari menutup mulutnya karena takut kedengaran oleh orang lain. Setelah puas menangis, Sasa mulai mengeluarkan kopernya dan memasukan semua barang-barang miliknya.

"Aku harus kuat, awalnya aku gak kenal sama mereka jadi sekarang kamu harus bisa melupakan mereka juga, kamu bisa, Sa," gumam Sasa menyemangati dirinya sendiri.

***

Keesokan harinya, subuh-subuh sekali Sasa sudah siap-siap. Dia memang akan pergi sebelum semuanya bangun karena Sasa tidak akan pamit mau pun bertemu dengan mereka terlebih dahulu. Sasa takut tidak akan kuat dan tidak jadi pergi jika bertemu dengan mereka terlebih dahulu.

"Maaf ya, Mas, aku sudah merepotkan Mas Lino," ucap Sasa.

"Tidak kok, lagipula Bapak tadi malam memerintahkanku untuk mengantar kamu," sahut Lino.

Sasa pun masuk ke dalam mobil dan Lino mulai melajukan mobilnya meninggalkan rumah Palapa. Air mata Sasa kembali menetes, satu tahun ini dia tinggal di rumah itu penuh dengan canda tawa bahkan dia merasa punya keluarga tapi sekarang Sasa terpaksa harus pergi karena Sasa tidak mau selamanya menyusahkan keluarga Bapak Wibowo. Lino hanya bisa terdiam melihat Sasa menangis, hingga tidak lama kemudian mereka pun sampai di sebuah halte bus.

"Sekali lagi terima kasih ya, Mas," ucap Sasa.

"Sebenarnya kamu mau ke mana? biar aku yang antar kamu sampai tujuan," ucap Lino.

"Tidak usah Mas, dari sini aku bisa naik bus. Sekali lagi terima kasih, dan tolong berikan surat ini untuk Chika." Sasa menyerahkan sepucuk surat untuk Chika.

"Baik."

"Kalau begitu aku pamit ya, Mas. Mudah-mudahan kita bisa bertemu lagi di lain waktu," ucap Sasa.

"Kamu hati-hati, jaga diri kamu baik-baik."

"Siap, Mas."

Sasa pun segera menggeret kopernya, lalu masuk ke dalam bus. Sasa melambaikan tangannya ke arah Lino, dan tentu saja Lino membalas lambaian Sasa. Perpisahan itu sangat menyakitkan, tapi jika harus memilih, Sasa lebih memilih tidak bertemu dan mengenal keluarga Bapak Wibowo.

1
➳ᴹᴿˢ᭄°Riyanti 🦋ιиɑ͜͡✦ᴳ᯳ᷢ
ya ampun saaa, , kamu bener² ya 😂 bisa²nya ngledekin bapak nya di depan anak²nya langsung. presiden itu lho saaa 🙈
➳ᴹᴿˢ᭄°Riyanti 🦋ιиɑ͜͡✦ᴳ᯳ᷢ
aku tau cegil juga karena baca ini Sasa, berarti kita sama ya 🤣 kurang pergaulan kita 🤭
➳ᴹᴿˢ᭄°Riyanti 🦋ιиɑ͜͡✦ᴳ᯳ᷢ
aku baca nya sambil bayangin pak gemoy dan para printilan nya yang sempet viral 🤣🤣🙏🏻
➳ᴹᴿˢ᭄°Riyanti 🦋ιиɑ͜͡✦ᴳ᯳ᷢ
sukurlah Sasa akhir nya bisa ikutan pulang juga kenegara nya
➳ᴹᴿˢ᭄°Riyanti 🦋ιиɑ͜͡✦ᴳ᯳ᷢ
boleh bungkus nggak ya mayor rendinya, sungguh meresahkan banget visual²nya 🤭
❤️⃟Wᵃf🧸𝐀⃝🥀🍾⃝ͩɴᷞαͧуᷠαͣ🍒🕊
wah parah si sasa mau cubit perut pak presiden, wah bisa di gantung kamu sama 4 ajudan gantengnya apa lagi ma kang Rendi kamu bakal di tembak duluan 🤣🤣🤣🤣🤣🙃
❤️⃟Wᵃf🧸𝐀⃝🥀🍾⃝ͩɴᷞαͧуᷠαͣ🍒🕊
emang kayak gitu sa, asli sama foto emang berbeda tapi kalau kamu udah kenal lebih dekat pasti kamu gak bakal bilang menyeramkan lagi 🤣🤣🤣 pasti bakal bilang tampan sekali 🤭
❤️⃟Wᵃf🧸𝐀⃝🥀🍾⃝ͩɴᷞαͧуᷠαͣ🍒🕊
wkwkwk sasa polos amat iya masa gak tau kalau mereka itu anaknya presiden 🤭,
❤️⃟Wᵃf🧸𝐀⃝🥀🍾⃝ͩɴᷞαͧуᷠαͣ🍒🕊
ya Allah sasa bisa nya kamu godain anak presiden 🤣🤣 kamu pasti syok nanti kalau yang kamu godain teryata anak presiden 🤣
❤️⃟Wᵃf🧸𝐀⃝🥀🍾⃝ͩɴᷞαͧуᷠαͣ🍒🕊
akhirnya usaha kamu berhasil sasa kamu bisa kembali lagi ke negaramu zambrud 😍
@❤️⃟Wᵃf 🎀𝐀⃝🥀ꪶꫝMAMI ᴳ᯳ᷢ🍁❣️
sasa polos banget ngakak ya dia beruntung banget bisa tinggal di rumah Palapa
@❤️⃟Wᵃf 🎀𝐀⃝🥀ꪶꫝMAMI ᴳ᯳ᷢ🍁❣️
sasa lucu banget mayor ganteng di samakan sama setan pertahanan kelucuan mu sasa perkataan adik2 mayor
@❤️⃟Wᵃf 🎀𝐀⃝🥀ꪶꫝMAMI ᴳ᯳ᷢ🍁❣️
sasa di kelilingi cogan weh beruntung nya pak mayor jangan galak galak nanti suka loh sama sasa🤣
❤️⃟Wᵃf🍁Alena❣️ᴳ᯳ᷢ ⍣⃝కꫝ🎸
astaga lucu banget deh sama Sasa nih dia gak takut apa akan kena marah nanti nya 😂 membicarakan bapak Presiden didepan anak-anaknya 😁
❤️⃟Wᵃf🍁Alena❣️ᴳ᯳ᷢ ⍣⃝కꫝ🎸
wah Sasa langsung dapat ponsel dan diapun langsung searching siapa mereka sebenarnya 🤭
❤️⃟Wᵃf🍁Alena❣️ᴳ᯳ᷢ ⍣⃝కꫝ🎸
Mayor dihadapkan dengan Sasa pasti tiap hari dibuat kesel terus dengan tingkah nya🤭
@❤️⃟Wᵃf 🎀𝐀⃝🥀ꪶꫝMAMI ᴳ᯳ᷢ🍁❣️
ajudan nya galak galak serem beruntung nya sasa bisa pulang ke negara nya aman terkendali ikut pak presiden
❤️⃟Wᵃf🍁Alena❣️ᴳ᯳ᷢ ⍣⃝కꫝ🎸
beruntung nya Sasa begitu ada rencana kabur langsung dipertemukan dengan bapak Presiden dan langsung ikut pulang bersama juga
@❤️⃟Wᵃf 🎀𝐀⃝🥀ꪶꫝMAMI ᴳ᯳ᷢ🍁❣️
visualnnya ganteng2 cewe nya cakep Semoga sasa ada yang menolong kasian dia sampe di kurung sama majikan nya
@❤️⃟Wᵃf 🎀𝐀⃝🥀ꪶꫝMAMI ᴳ᯳ᷢ🍁❣️
cakep2 visual nya kasian sasa sampe terkurung begitu nyesek baca nya😞
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!