Takdir Cinta Sang Mayor

Takdir Cinta Sang Mayor

Episode 1 Pengenalan Tokoh

Wibowo seorang pria paru baya berusia 64 tahun, beliau seorang Presiden di Negara X dan beliau mempunyai 4 orang anak laki-laki yang semuanya menjadi ajudannya. .

Mayor Rendi, berusia 33 tahun. Ia anak pertama dan merupakan seorang TNI berpangkat Mayor. Ia mempunyai sifat yang sangat dingin bak es di kutub Selatan dan utara, tapi ia juga sangat sayang kepada ketiga adik-adiknya.

Rezki, berusia 30 tahun merupakan anak kedua dari Bapak Wibowo. Rezki tidak sedingin kakaknya, dia mempunyai sifat yang tegas namun manis.

Rafka, berusia 28 tahun dan merupakan anak ketiga. Rafka lebih random lagi, dia sosok yang kocak dan suka menggoda kakak-kakaknya. Bawaannya ceria, ia lebih suka main dengan kuda-kudanya.

Agam, berusia 26 tahun dan merupakan anak bontot. Agam lebih ke gila dan kocak juga, bahkan ketiga kakak-kakaknya sering pusing dengan kelakuan Agam yang diluar nalar.

Sasa, gadis cantik berusia 25 tahun. Sasa adalah gadis yang periang, kocak, dan lucu.

*

*

*

Formoza, 14 februari 2024.....

Seorang wanita berkaca mata duduk termenung di depan jendela sebuah rumah berlantai 3 itu. Matanya menatap kosong ke arah jalanan sebuah kota di Negara Formoza. Wanita itu bernama Sasa, dia adalah seorang tenaga kerja wanita alias TKW.

"Astagfirullah, tidak terasa sudah 5 tahun aku terkurung di sini, aku ingin kembali ke negaraku tapi bagaimana caranya?" batin Sasa.

Sasa merupakan anak yatim piatu karena kedua orang tuanya sudah meninggal pada saat dia masih kecil. Sasa hanya lulusan SMA, pada saat SMA dia diselingkuhi oleh pacarnya dengan sahabatnya sendiri. Merasa tidak punya siapa-siapa, ketika lulus SMA dia nekad mendaftarkan diri menjadi TKW selain untuk mendapatkan pekerjaan, dia juga ingin melupakan mantan pacarnya.

"Bahkan Presiden negaraku saja aku tidak tahu," batin Sasa dengan menghembuskan napasnya.

Sebagai informasi, Sasa menjadi TKW 2 tahun sebelum Presiden sebelumnya di ganti. Sekarang Sasa sudah 5 tahun hidup di Formoza, itu artinya Presiden di negaranya sudah diganti dan sekarang memimpin selama 3 tahun. Selama bekerja di Formoza, Sasa tidak diperbolehkan keluar rumah atau pun melihat berita dari negara asalnya karena majikan Sasa tidak ingin Sasa kembali ke negaranya.

Sasa bangkit dari duduknya lalu mengendap keluar dari kamarnya. "Sepertinya orang itu sudah pergi," batin Sasa.

Sasa dengan cepat menggeret kopernya dari kamar, selama ini dia memang sudah bersiap-siap untuk kabur namun selalu saja gagal. Sasa masuk ke sebuah kamar, dilihatnya seorang nenek-nenek yang sedang terbaring lemah di atas tempat tidur. Dia adalah Mama dari majikannya dan nenek itu mengalami lumpuh dan tidak bisa berbicara sama sekali.

"Nek, maafkan Sasa, ya. Hari ini Sasa harus pergi dari sini, Sasa ingin pulang ke negara Sasa lagipula Sasa sudah tidak kuat hidup dengan putra Nenek yang posesif tidak beralasan itu," ucap Sasa.

Nenek itu menggelengkan kepala sembari meneteskan air matanya, ia tidak mau sampai Sasa pergi karena ia sudah terlanjur menyayangi Sasa. "Maaf ya, Nek. Sasa do'akan semoga Nenek sehat-sehat saja di sini," ucap Sasa kembali.

Dengan cepat Sasa merogoh saku celananya dan mengambil kunci rumah yang sudah dia ambil sebelumnya. Sebenarnya majikan dia sangat baik dan tidak pernah marah mau pun bersikap kasar kepada Sasa, namun dia terlalu posesif dan tidak membiarkan Sasa tahu dunia luar. Bahkan Sasa tidak diperbolehkan melihat TV dan tidak diberikan ponsel juga saking takutnya Sasa pergi dan meninggalkannya.

Setelah berhasil keluar dari rumah majikannya, Sasa dengan cepat berlari dan menghentikan taksi. "Mau ke mana, Nona?" tanya Sopir taksi.

"Antar saya ke kedutaan besar negara Zamrud, saya ingin meminta tolong karena saya ingin pulang ke negara saya," sahut Sasa.

Sopir taksi itu mengangguk-anggukan kepalanya, hingga tidak lama kemudian Sasa pun sampai di kedutaan besar negaranya. Sasa terkejut saat melihat banyak sekali pengamanan di sana, bahkan di pinggir jalan pun sudah banyak sekali pengawal.

"Ada apa ini?" gumam Sasa.

"Sepertinya ada kunjungan Presiden dari negara Nona," sahut si Sopir.

"Hah, serius Pak? ah kebetulan sekali, aku mau minta tolong saja langsung sama Presiden aku, kali aja bisa dibantu pulang," gumam Sasa bahagia.

Dia pun segera membayar ongkos taksi dan keluar dari taksi dengan menggeret kopernya. Sasa berjalan dengan cepat hendak masuk ke gedung itu, namun di hadang oleh pihak Paspampres. "Anda mau ke mana?" tanyanya.

"Pak, katanya Bapak Presiden ada di dalam ya? saya ingin bertemu dengan beliau, saya ini TKW dan saya ingin pulang ke negara saya," sahut Sasa dengan wajah memelas.

"Tidak bisa, kalau anda mau, anda tunggu saja di depan sana jangan dekat-dekat ke sini!" tegas Paspampres.

"Ayolah Pak, biarkan saya masuk untuk bertemu dengan beliau," rengek Sasa.

"Tidak bisa!"

"Astaga menyebalkan sekali anda, Pak. Mana wajah anda seperti kanebo kering, kaku banget," ledek Sasa.

"Apa kamu bilang?" bentak Paspampres.

"Ah, tidak apa-apa Pak."

Sasa membalikan tubuhnya berpura-pura hendak pergi, namun dengan cepat dia kembali membalikan tubuhnya dan berlari masuk ke gedung itu namun lagi-lagi dia kalah cepat, dua Paspampres itu menyeret Sasa untuk menjauh dari gedung itu.

"Jangan macam-macam, pergi kamu dari sini atau kami yang akan mengusir kamu!" bentak Paspampres.

"Idih, apaan sih galak banget. Woi, gini-gini juga aku itu masih warga negara kalian memangnya salah ya, kalau aku mau minta bantuan kepada Bapak Presiden," ucap Sasa dengan lantangnya.

Kedua Paspampres itu tidak mendengarkan keluhan Sasa dan memilih kembali ke tempat semula. Sedangkan Sasa, terlihat sangat kesal dia memutuskan untuk menunggu Presiden keluar dari gedung itu.

"Pokoknya aku gak peduli, kalau sampai Bapak Presiden keluar dari sana, aku harus kejar," gumam Sasa.

1 jam pun berlalu, Sasa sampai ngantuk menunggu Bapak Presiden keluar dari gedung itu. Hingga beberapa saat kemudian, rombongan pria-pria tampan berjalan di paling depan mengawal Bapak-bapak yang berusia diperkirakan 60 tahunan tapi terlihat masih sangat gagah.

"Apa itu Presiden negara aku?" Sasa terlihat bingung karena dia sama sekali tidak tahu.

"Ah bodo amat, pokoknya aku harus bisa pulang ke negaraku sendiri," gumam Sasa kembali.

Sasa menyimpan kopernya dan berlari sekuat tenaga. "Bapak, Bapak, tolong aku. Aku rakyatmu Pak, aku ingin pulang ke negara aku sendiri, tolongin aku!" teriak Sasa.

"Astaga, dia lagi-dia lagi," kesal Paspampres.

"Siapa?" tanya Mayor Rendi dingin.

"Tidak tahu, wanita itu dari tadi nyariin Bapak," sahut Paspampres.

"Bapak, tolong aku!" teriak Sasa kembali.

Semua orang langsung melihat ke arah Sasa, begitu pun dengan Pak Wibowo yang merupakan Presiden Negara Zamrud.

*

*

*

Guys, karya baru lagi nih dari aku. Minta dukungannya ya, jangan lupa rate bintang 5 kalau tidak suka lebih baik jangan rate daripada rate dibawah 5 itu akan mempengaruhi karya aku🙏🙏

Sedikit cerita, novel ini terinspirasi dari orang yang saat ini sedang viral di mana-mana, pasti kalian tahu lah 😊tapi nama tokoh dan negara, aku samarkan ya soalnya tidak enak takutnya kena masalah. Ini hanya cerita fiktif belaka, tidak ada sangkut pautnya dengan kisah nyata jadi jangan baper🙏🙏😊😊

Terpopuler

Comments

𖤍ᴹᴿˢ᭄°Riyantiʰⁱᵃᵗ 🦋ιиɑ͜͡✦ᴳ᯳ᷢ

𖤍ᴹᴿˢ᭄°Riyantiʰⁱᵃᵗ 🦋ιиɑ͜͡✦ᴳ᯳ᷢ

boleh bungkus nggak ya mayor rendinya, sungguh meresahkan banget visual²nya 🤭

2024-07-07

4

❤️⃟Wᵃf 𝐀⃝🥀🤎ᴹᴿˢ᭄MAMI•§¢•❀∂я

❤️⃟Wᵃf 𝐀⃝🥀🤎ᴹᴿˢ᭄MAMI•§¢•❀∂я

visualnnya ganteng2 cewe nya cakep Semoga sasa ada yang menolong kasian dia sampe di kurung sama majikan nya

2024-07-06

1

❤️⃟Wᵃf 𝐀⃝🥀🤎ᴹᴿˢ᭄MAMI•§¢•❀∂я

❤️⃟Wᵃf 𝐀⃝🥀🤎ᴹᴿˢ᭄MAMI•§¢•❀∂я

cakep2 visual nya kasian sasa sampe terkurung begitu nyesek baca nya😞

2024-07-06

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!