NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Ketua OSIS Dingin Dan Si Gadis Bar-bar'

Kisah Cinta Ketua OSIS Dingin Dan Si Gadis Bar-bar'

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / ketos / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Arkana Rafandra Pramana, seorang ketua OSIS di sebuah sekolah bonafit. Ia memiliki wajah yang sangat tampan dan banyak diidolakan oleh kaum hawa. Di samping itu, ia adalah putra dari Arsenio Raymond Pramana, pemilik perusahaan nomor satu di Indonesia. Di saat hidupnya merasa damai, tiba-tiba dikacaukan oleh seorang gadis yang sangat bar-bar. Senja ... ya nama wanita itu adalah Senja. Seorang gadis manis yang merupakan adik kelas Arkana. Senja memiliki pribadi yang ceria dan mampu menarik perhatian seorang Arkana. Namun, sayangnya perjalanan cinta mereka tidak bisa mulus, karena Arkana dijodohkan dengan gadis bernama Hanna, putri dari sahabat papa dan mamanya. Arkana dengan sangat terpaksa menerima perjodohan, karena hutang budi, dimana mamanya Hanna pernah menyelamatkan nyawa mamanya Arkana. Arkana benar-benar dilema, terjebak di antara dua pilihan. Antara cintanya atau balas budi.Apakah, Arkana bisa bersatu dengan Senja? ataukah dia memang ditakdirkan berjodoh dengan Hanna?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengembalikan sepeda

"Hei, gadis miskin! Berani juga ya kamu makan ke kantin? Emangnya kamu punya uang ya?" mulai terdengar suara-suara sumbang, yang meneriaki Senja, ketika gadis itu berjalan memasuki kantin.

"Hahahaha, mungkin dia kemarin ngemis di lampu merah, untuk dapat uang, makanya bisa ke kantin," balas yang lain, diiringi dengan tawa mengejek.

Namun, Senja sama tidak peduli.Gadis itu tetap melangkah mendekati stan yang menjual mie ayam kesukaannya.

"mie ayamnya satu ya, Bude," ucap Senja, sembari tersenyum.

"Iya, Neng. Tunggu sebentar ya!" sahut ibu penjual mie ayam, sembari membalas senyum Senja.

Tidak menunggu lama, ibu penjual mie aya. Sudah selesai dengan pesanan Senja. Wanita paruh baya itu langsung menyerahkan nampan yang di atasnya mangkok mie ayam pesanan gadis itu.

"Kamu yang sabar ya di sini, Neng. Jangan dengarkan ejekan mereka. Ingat saja tujuan kamu bersekolah di sini, biar kamu bisa sukses," ketika Senja menerima nampan itu dari tangan ibu penjual mie ayam itu, wanita paruh baya itu masih menyempatkan diri untuk menguatkan gadis remaja berusia 16 tahun itu.

"Iya, Bude, terima kasih! Bude tenang saja, aku sudah kebal dengan semua hinaan dari dulu. Aku makan dulu ya, Bude," ucap Senja yang langsung diiyakan oleh penjual mie ayam itu.

Senja berjalan membawa nampannya dan duduk di sebuah meja yang tampak kosong. Tampak dari tadi tidak ada yang berniat duduk di tempat itu.

"Ihh, berani sekali dia duduk di tempat itu? kita aja nggak berani kan?" terdengar bisik-bisik dari jarak yang tidak terlalu jauh dari tempat Senja duduk.

"Kenapa mereka mengatakan seperti itu? Emangnya ini meja siapa? kalau tidak boleh diduduki, harusnya dibuat peringatan dong," batin Senja, yang memutuskan untuk tetap duduk.

"Iya, ya. Itu kan meja untuk ketua OSIS kita dan teman-temannya," bisik yang lainnya.

"Sudahlah, kita lihat saja nanti. Paling nanti kalau Kak Arkana dan teman-temannya datang, dia akan diusir. Kita jadinya punya tontonan asik," balas temannya satu lagi.

Senja mendengar semua apa yang dibisikkan oleh siswi-siswi yang duduk tidak jauh darinya itu, tapi dia tetap saja duduk di tempatnya.

Baru saja suapan pertama, kantin terdengar riuh dengan suara gadis-gadis yang ada di kantin itu. Senja mengangkat kepalanya sedikit untuk melihat sebab keriuhan. Namun, begitu tahu, gadis itu kembali fokus ke mie ayamnya.

Apalagi yang bisa membuat gadis-gadis riuh kalau buka kedatangan Arkana dan ketiga sahabatnya, yang memang ketampanan mereka tidak bisa diragukan lagi.

Sudut mata Arkana melirik ke arah Senja yang sama sekali tidak menoleh ke arahnya. Dan entah kenapa, sikap cuek gadis itu menimbulkan rasa geram dan kesal di hati pemuda itu. Namun, dia berusaha untuk tidak memperlihatkan kekesalannya.

"Kita duduk di mana ya? Tempat kita biasa sudah diisi Senja. Atau kita minta dia pergi aja?" tanya Kelvin, meminta pendapat.

"Tidak perlu! Kita cari meja lainnya aja," sahut Arkana sembari mengedarkan pandangannya ke segala penjuru untuk mencari kursi kosong

"heh? Alis ketiga temannya saling silang pandang dan bertanya satu sama lain dengan sorot mata mereka.

"Tapi, Ka ...." Sabiru masih berniat untuk memprotes. Namun begitu sorot kata sahabat sekaligus sepupunya itu, membuat ucapan yang tadinya hendak dia keluarkan, tergantung di tenggorokan pria itu. Sementara, Senja, masih tetap pada posisinya di awal. Cuek, tanpa ekspresi.

"Sudahlah, jangan protes lagi. Kamu kan tahu sendiri kalau Arka pernah bilang, kalau meja itu bukan hak milik kita. Jadi, siapapun bisa duduk di situ, walaupun memang kita yang biasa duduk di sana," bisik Aldo.

Empat remaja laki-laki itu akhirnya memutuskan untuk memilih untuk duduk di tempat lain, membuat siswa-siswi yang ada di tempat itu, mengerenyitkan kening dan saling silang pandang, dengan sorot mata kebingungan. Padahal tadinya mereka sudah menunggu-nunggu hal yang mereka anggap seru, di mana Arkana dan ketiga sahabatnya, mengusir Senja dari tempat dia duduk.

Hanna yang baru saja datang bersama teman-teman sekelasnya, juga merasa heran sekaligus kesal melihat Arkana yang sama sekali tidak berniat mengusir gadis yang sudah dia anggap musuh, dari meja yang identik jadi tempat duduk pemuda pujaannya itu bersama dengan ketiga sahabatnya.

"Bagaimana, Han? Apa kita samperin saja adik kelas belagu itu, atau kita tetap menghampiri Kak Arka, Kak Kevin, Kak Aldo dan Kak Sabiru?" bisik salah satu teman Hanna.

"nggak usah. Kalian mau terlihat bar-bar di depan crush kalian?" bisik Hanna balik.

"Nggak," teman-teman Hanna menggelengkan kepala.

"Kita biarkan saja dia untuk sekarang. Tapi, aku punya rencana untuk memberikan dia pelajaran," Hanna menyeringai sinis.

"Apaan tuh?" Hanna mendekatkan bibirnya ke telinga tiga temannya.

"Wah, ide bagus," sorak teman Hanna yang biasa dipanggil Chelsea.

"Sttt, jangan keras-keras! Nanti ada yang curiga," Hanna mendelikkan matanya ke arah Chelsea.

"Ups, maaf!" Chelsea refleks menutup mulutnya.

"Ya udah ayo kita ke meja Kak Arkan," pungkas Hanna sembari berjalan menuju meja Arkan disusul oleh ketiga temannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bel tanda pelajaran terakhir sudah berbunyi. Pertanda semuanya bisa pulang. Senja dengan cepat memasukkan semua bukunya ke dalam tas.

"Aku duluan," ucap Senja. Kalimat pertama yang keluar dari mulut gadis itu kepada Adelia, setelah sepanjang awal mulai kelas tidak ada pembicaraan di antara keduanya.

Tanpa menunggu jawaban Adelia, Senja langsung melangkah keluar dari kelas meninggalkan Adelia yang mematung menatap kepergian Senja.

"Entah kenapa aku ragu dengan omongan Kak Arkana tadi malam. Aku merasa kalau Senja tidak seburuk itu. Tapi, video itu?" Adelia menghela napasnya, mengingat vide yang ditunjukkan kakaknya tadi malam.

Sementara di parkiran Senja meraih sepedanya dan berdiri dengan mata yang mengedar seakan sedang mencari seseorang.

"Oh, itu dia," gumam Senja ketika melihat Adelia, sosok yang dia tunggu dari tadi.

Senja pun menuntun sepeda itu dan berhenti tepat di depan Adelia.

"Ada apa?" tanya Adelia, singkat.

"Emm, tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin mengembalikan sepeda ini untukmu. Maaf, bukan bermaksud tidak menghargai pemberianmu. Hanya saja aku merasa tidak pantas menerimanya. Kamu bisa kasih ke orang lain yang lebih membutuhkan. Sekali lagi maaf dan terimakasih kasih untuk kebaikannya, walaupun untuk sesaat. Tapi, sumpah aku sudah bahagia. Setidaknya aku pernah merasa punya teman. Aku duluan ya!" Senja tersenyum dan berbalik, lalu meninggalkan Adelia beserta sepeda pemberian gadis berlesung pipit itu.

Sementara Adelia tidak mengeluarkan sepatah katapun, saking tidak menyangka kalau Senja akan mengembalikan sepeda pemberiannya. "Ada apa ini? Kenapa dia harus mengembalikannya?" batin Adelia.

Di lain sisi, tidak terlalu jauh dari tempat Adelia berdiri tampak empat gadis terlihat panik. Siapa lagi mereka kalau bukan Hanna dan ketiga temannya.

"Bagaimana ini? yang kita lakukan sia-sia untuk mencelakai Senja. Sepeda itu malah dikembalikan ke Adel," ucap Chelsea, gusar.

"Kamu bisa diam gak sih? Aku juga panik nih. Bagaimana nanti kalau Adelia, pakai sepeda itu. Dia pasti akan celaka," sahut Hanna tidak kalah gusarnya.

"Kamu tadi sudah pastikan kan, tidak ada yang melihat kamu waktu memutuskan rem sepeda itu?" tanya Hanna lagi.

"Iya, aku sudah yakin. Semuanya aman!" sahut Chelsea.

"Baiklah, setidaknya aku merasa tenang sekarang. Jadi, seandainya nanti Adelia celaka memakai sepeda itu, yang disalahkan pasti Senja. Adel pasti berpikir kalau Senja sengaja melakukannya. Jadi, walaupun rencana kita mencelakakan Senja tidak berhasil, tapi kita berhasil membuat Adelia benci pada perempuan sialan itu. Dan satu hal lagi, kalau Adel sampai celaka, Arkan juga akan membenci Senja," tutur Hanna dengan senyum sinis dan puas.

tbc

1
Vira Zulfiyanti
ceritanya bagus, tp buanyakk typo nya, dari nama, kata kata nya banyak typo, mohon koreksi Thor
Vira Zulfiyanti
yg bener danisa adik sepupu Adelia lah Thor, bukan kakak sepupu
Bang Ipul
mks thor sayang lurang panjang ceritanya blm puaaaaaasss bacanya
Bang Ipul
lanjuut
Bang Ipul
selamat ya buat arsen doblel upnya thor
Bang Ipul
lanjuut
Bang Ipul
wah hamidun kembar kayaknya senja nih
Bang Ipul
sabar
Bang Ipul
selamat ya arsen (arkan dan senja)
Nasya Agnia oktaviani
maksa bangett
Bang Ipul
hahhhhh bang arkan gemes deh
Bang Ipul
hahhhhhhh sukurin kau aldo
Bang Ipul
wuuuiih aldo gercep amat ya aku suka"
Bang Ipul
ayo han jgn menyerah tunjukin pesonamu eeaaaaa
Bang Ipul
aldo klu cinta bilang jgn gengsoy
Bang Ipul
hahhhhh gemess
Bang Ipul
oh aldo mangkanya masih jomblo nungguin adel x ya
Bang Ipul
bagus senja aku suka
Bang Ipul
uuuhhh gemesin deh
Bang Ipul
udah dapat pintu hidayah rupanya si hanna sukur deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!