NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Ketua OSIS Dingin Dan Si Gadis Bar-bar'

Kisah Cinta Ketua OSIS Dingin Dan Si Gadis Bar-bar'

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / ketos / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Arkana Rafandra Pramana, seorang ketua OSIS di sebuah sekolah bonafit. Ia memiliki wajah yang sangat tampan dan banyak diidolakan oleh kaum hawa. Di samping itu, ia adalah putra dari Arsenio Raymond Pramana, pemilik perusahaan nomor satu di Indonesia. Di saat hidupnya merasa damai, tiba-tiba dikacaukan oleh seorang gadis yang sangat bar-bar. Senja ... ya nama wanita itu adalah Senja. Seorang gadis manis yang merupakan adik kelas Arkana. Senja memiliki pribadi yang ceria dan mampu menarik perhatian seorang Arkana. Namun, sayangnya perjalanan cinta mereka tidak bisa mulus, karena Arkana dijodohkan dengan gadis bernama Hanna, putri dari sahabat papa dan mamanya. Arkana dengan sangat terpaksa menerima perjodohan, karena hutang budi, dimana mamanya Hanna pernah menyelamatkan nyawa mamanya Arkana. Arkana benar-benar dilema, terjebak di antara dua pilihan. Antara cintanya atau balas budi.Apakah, Arkana bisa bersatu dengan Senja? ataukah dia memang ditakdirkan berjodoh dengan Hanna?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkelahian sengit

Arkana menghentikan laju motornya dan menatap satu persatu semua laki-laki yang menghadangnya dari balik kaca helmnya.

"Kalian mau apa?" tanya Arkan, dingin.

Tawa para laki-laki itu sontak pecah setelah sebelumnya saling silang pandang.

"Dia masih berani bertanya kita mau apa, Guys!" seru salah satu dari para pria itu disusul dengan tawa mengejek dari mereka semua.

Salah satu dari para laki-laki itu, menghampiri Arkan dengan sudut bibir yang menyeringai sinis.

"Kamu bertanya kami mau apa kan? Baiklah, kami akan kasih tahu. Kami mau motor kamu ini ada semua benda berharga yang ada padamu. Sekarang turun dari motormu ini dan berikan semua benda berhargamu. Kalau tidak, kami tidak akan segan-segan untuk melenyapkanmu," ucap pria yang Arkan yakini adalah ketua dari geng begal itu.

Arkan tersenyum smirk di balik kaca Helmnya dan turun dari atas motornya. Sikap yang ditunjukkan oleh pemuda itu sontak saja menimbulkan senyum kemenangan dari para begal itu. Mereka begitu percaya diri kalau mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan tanpa mendapatkan perlawanan dari mangsa mereka. Apalagi ketika melihat jenis motor dan pakaian yang Arkan pakai, mereka yakin kalau mangsa mereka kali ini adalah bukan orang biasa.

"Kalau aku tidak mau kasih, bagaimana?" nada bicara Arkana semakin terdengar dingin.

"Kalau kamu tidak mau kasih, jangan salahkan kalau celurit ini melayang ke tubuhmu!" ketua begal itu sudah mengangkat tangannya. Tampak celurit itu berkilau karena sorot lampu, dan itu menandakan kalau benda itu sangatlah tajam.

"Ma-maaf, bang. Baiklah, ini kunci motornya silakan ambil!"

Ketua geng begal itu tersenyum puas dan bersiap mengambil kunci yang ada di tangan Arkan. Namun, belum juga berpindah tangan, Arkana menarik kembali tangannya disusul dengan tendangan telak di ulu hati laki-laki yang tubuhnya penuh dengan tato itu.

"Brengsek! cari mati kamu ya!" pria bertato itu berusaha bangun kembali sembari meringis kesakitan. Arkan tersenyum sinis seraya membuka helmnya.

"Apa lagi yang kalian lihat? Hajar dia sialan!" bentak pria itu menatap sengit ke arah anak buahnya, yang tiba-tiba terpaku, saking kagetnya melihat gerakan Arkan yang cepat.

Mendengar titah sang ketua, mereka semua sontak tersadar dan langsung menghambur menyerang Arkan.

Arkan yang sudah bisa menebak apa yang akan terjadi, dengan mudah menghindari serangan, pun dengan gerakan cepat langsung menyerang balik.

Sasaran Arkana yang paling utama adalah senjata yang ada di tangan para preman itu. Kini senjata-senjata itu sudah terpental ke berbagai arah.

Namun, sehebat-hebatnya Arkan, dia pun bisa lengah juga. Tanpa dia bisa hindari ketua geng begal itu, melayangkan celurit hingga mengenai lengan Arkan. Sepertinya, pria bertato itu sempat meraih kembali celuritnya yang terpental ketika Arkan sibuk melawan anak buahnya.

Arkan meringis kesakitan, dan memegang lengannya yang terluka. Tampak cairan berwarna merah keluar dari sela-sela jarinya. Ia menekan lengannya, guna menahan darah.

"Ayo serang dia lagi dan ambil semua benda berharganya. Bila perlunya habisi dia!" titah pria bertato itu dengan suara lantang. Dia sepertinya ingin memanfaatkan kondisi Arkan yang sudah kelimpungan menghadapi para anak buahnya.

Sementara itu di lain sisi, Senja yang berada di boncengan Nara melihat apa yang terjadi.

"K-Kak Nara. Berhenti, berhenti dulu! Itu ada yang dibegal!" seru Senja seraya menepuk-nepuk pundak rekan kerjanya itu.

"Aduh jangan deh, Sen. Mereka banyak, bisa-bisa kita habis karena mereka nanti. Kita pura-pura tidak lihat aja! Kamu pegangan yang kencang, aku mau meninggikan gas motornya!" titah Nara,bersiap menekan gas.

"Tidak, Kak. Kakak tolong berhenti, kalau tidak ... aku akan terpaksa melompat!" ancam Senja.

Mendengar ancaman rekan kerjanya itu, Nara pun mau tidak mau menghentikan laju motornya.

"Kak kamu pergi saja dari sini! aku akan bantu orang itu!" titah Senja yang masih memikirkan keselamatan rekan kerjanya itu.

"Tidak, aku tidak mau! Aku tidak mungkin meninggalkanmu!" Nara menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ahh, kelamaan! Please,Kak. Pergi dari sini! Jangan takut, aku tidak akan kenapa-napa!" Senja mendorong tubuh Nara dan memaksa temannya itu untuk naik kembali ke atas motornya.

"Ta-tapi__"

"Tidak ada tapi-tapi! Cepat pergi, Kak!" Senja meninggikan suaranya. Bagaimanapun dirinya tidak mau kalau konsentrasinya nanti akan terpecah kalau rekan kerjanya itu masih ada di lokasi itu.

"Ya udah, jaga dirimu, Sen!" Nara pun melajukan motornya dengan kecepatan yang lumayan tinggi.

Setelah memastikan Nara sudah benar-benar pergi, Senja pun langsung berbalik dan berlari ke arah Arkan yang terlihat sudah mulai keteteran.

"Woi, para pengecut, berhenti!" teriak Senja.

Konsentrasi para preman itu sontak terganti dengan teriakan Senja. Mereka semua menoleh ke arah datangnya suara.

"Se-Senja!" gumam Arkan dengan mata membesar.

"Lho, Kak Arkan!" seru Senja, kaget begitu mengetahui kalau pemuda yang hendak dia tolong adalah orang yang dia kenal dan orang yang ingin dia hindari tadi.

"Senja, pergi dari sini! Jangan cari mati kamu!" teriak Arkan begitu rasa kagetnya sudah mereda. Ia tahu kalau Senja itu bisa bela diri, tapi dia tidak begitu yakin kalau wanita itu bisa melawan dengan beberapa pria yang menyerangnya.

Tentu saja Senja tidak mengindahkan perintah Arkan, karena tujuannya memang untuk menolong pemuda itu.

"Wah, wah, sepertinya ada yang mau son jadi pahlawan di sini!" semua geng begal itu menatap Senja dengan tatapan meremehkan.

"Tapi, boleh juga dia. Selain kita akan mendapatkan uang dan benda-benda berharga, kami juga sepertinya akan mendapatkan kenikmatan. Setelah dilihat-lihat kalau kamu cantik juga," pria bertato itu menatap tubuh Senja dari atas sampai ke bawah,dengan raut penuh napsu.

"Brengsek! Jangan sesekali kalian semua sentuh dia! Kalau tidak, aku 'kan buat kalian semua menyesal! begitu tangan kalian menyentuhnya, di saat itu pula tangan kalian aku patahkan!" bentak Arkan dengan wajah yang sudah merah padam dan rahang mengeras. Rasa sakit di lengan akibat sabetan celurit, sepertinya sudah tidak dia rasakan lagi saking marahnya.

Tawa para geng begal itu sontak pecah, seakan ancaman yang baru saja terlontar dari mulut Arkan, hanya gertakan sambal saja.

"Coba aku lihat, apa yang akan kamu lakukan kalau aku sentuh dia begini," tangan pria bertato itu terangkat hendak menyentuh pipi Senja. Namun, belum juga tangan pria itu berhasil menyentuh pipi Senja, wanita itu sudah mengelak dengan cepat, seraya melayangkan tendangan ke pinggang pria itu, hingga terhuyung beberapa langkah.

"Kamu mau berani menyentuhku? Ayo coba aja!" tantang Senja seraya memasang kuda-kuda, siap untuk menghadapi serangan.

"Wah, menarik! ternyata kamu bisa melawan. Seperti ini lah yang aku suka!" ketua geng itu menyeringai sinis ke arah Senja.

"Ayo, ringkus dia!" titah pria bertato itu pada anak buahnya yang berjumlah lima orang itu.

"Stop, tunggu dulu!" tangan Senja terangkat menghentikan gerakan lima preman itu.

"Bagaimana mungkin kalian melawan seorang wanita yang hanya sendiri? udahlah aku hanya sendiri, kalian juga bisa-bisanya mau mengeroyokku, menggunakan senjata. Bukannya itu, termasuk pengecut?" Senja sengaja meledek untuk menyerang ego para pria-pria, yang pasti tidak akan terima, karena ini tidak jauh dari pengaruh

Benar saja, trik Senja bermanfaat. Para preman itu akhirnya melemparkan Senjata mereka ke sembarang arah.

"Kami sudah sisihkan harta benda kami, sekarang bersiaplah cantik!" para preman itu berjalan menghampiri Senja dengan seringai sinis di sudut bibir masing-masing.

Arkan tentu saja tidak mau tinggal diam, dia pun bergerak hendak membantu Senja.

Namun, belum juga dia sampai ke arah adik kelasnya itu, para preman itu sudah terpental kemana-mana.

Arkan tersenyum tipis dan dia juga akhirnya ikut membantu Senja.

Suara sirene dari mobil polisi tiba-tiba terdengar dan sontak saja menghentikan perkelahian itu. Para preman itu langsung kocar-kacir berlarian meninggalkan tempat itu.

"Bukannya itu suara sirene mobil polisi? Tapi di mana para polisi itu?" Senja mengedarkan pandangannya untuk mencari mobil polisi. Namun yang muncul adalah Nara. Ternyata suara sirene itu berasal dari handphone gadis itu. Tenyata gadis itu tidak benar-benar tega meninggalkan Senja. Dia malah balik kembali setelah mengumpulkan keberanian.

Tbc

1
Anneke Saralaa
keren ceritanya bagus👍
Anneke Saralaa
keren.. ceritanya bagus
IKA UMY
iya, kirain td yg ngurusin smua keperluan senja adl Arsenio ternyata kakakny Aozora. tp gpp c klo jadi mantunya Arsen krn nti smsm masuk d kluarga besar itu jg.... hehehehe
Alivaaaa
Aamiin... sama sama Thor 🤲🥰
terimakasih yg sudah menyuguhkan cerita yg sangat menarik Thor 🥰❤❤❤
Alivaaaa
selamat ya 🥰
Alivaaaa
😁😁
Alivaaaa
sepertinya Senja hamidun nih 😁
Alivaaaa
owalaahhh 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤷‍♀️🤷‍♀️
Alivaaaa
akhirnyaaaa 🤭😅
Alivaaaa
syukurlah... semua mendapatkan kebahagiaan masing² 😍😍
Alivaaaa
selamat ya buat Senja & Arkan 😍😍
Alivaaaa
ya ampuun 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Alivaaaa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Alivaaaa
cie ciee Aldo 😅
Alivaaaa
akhirnyaaa 😍😍
Suci walan dari 99
Kecewa
Suci walan dari 99
Buruk
Alivaaaa
mewek aku 🥺
Alivaaaa
cie cieee Adel 🤭😂😂
Alivaaaa
bagusss papa Daren 👏👏👏👍👍👍😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!