Noah adalah pekerja kantoran biasa, yang bekerja sesuai pekerjaan dan gaji yang ia terima. Namun, dia harus menelan pil pahit saat difitnah menggelapkan uang perusahaan, dan dia harus membayar ganti rugi jika tidak ingin dipenjarakan.
Menggunakan seluruh tabungan miliknya untuk ganti rugi, ia berharap tidak kehilangan pekerjaannya, dan bisa kembali mengumpulkan uang untuk melamar wanita yang sudah dipacarinya selama lima tahun. Namun, harapan harapannya sirna saat dia tetap menerima surat pemecatan bahkan tidak mendapatkan pesangon.
Di saat karirnya bisa dikatakan hancur, dia harus mengalami kehancuran dalam hubungan saat kekasihnya tiba-tiba memutuskan hubungan dengannya, sambil memberinya undangan pertunangan nya dengan pria pilihan orangtuanya.
Saat Noah putus asa dengan hidupnya dan terpikir untuk bunuh diri, dia mendapatkan kekuatan sistem, yang bisa membuatnya menjadi pria sukses, asalkan dia mau melakukan pekerjaan apapun sesuai misi yang diberikan sistem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiPemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Teman Lama
Selesai makan siang Noah sebenarnya ingin kembali mencari pekerjaan. Namun, setelah mengingat namanya yang sangat buruk akibat tuduhan penggelapan uang perusahaan, yang nyatanya tidak pernah ia lakukan, ia memutuskan untuk tidak lagi mencari pekerjaan dalam waktu dekat.
“Apa mungkin semua yang aku alami sejak dari masalah di perusahaan sampai saat ini, semua berhubungan dengannya? Jika semua ini berhubungan dengannya, aku bersumpah akan membalas semua yang dilakukannya padaku, sama seperti apa yang akan aku lakukan pada mereka yang telah menghinaku dan juga kedua orangtuaku!”
Aura di sekitar Noah seketika mencekam saat suasana hatinya memburuk, dan orang yang ia maksud ada kemungkinan berhubungan dengan kasus yang sempat menimpanya, orang itu tidak lain adalah kekasih Nancy saat ini, Edgar Georginio.
Ia tak akan pernah melepaskan Edgar jika semua yang dialaminya berhubungan dengannya. Tuduhan penggelapan dana, pemecatan, pemerasan, serta pencemaran nama baiknya. “Edgar Georginio, tunggu saja, aku pasti membalas jika terbukti kau terlibat pada semua hal buruk yang aku alami, selama beberapa hari yang lalu!”
Noah sudah bertekad akan membalas semua orang yang pernah menyinggungnya di masa lalu, dan ia akan memastikan balasannya jauh lebih kejam dari apa yang pernah mereka lakukan padanya.
Saat memikirkan tentang balas dendam, handphone yang ia letakkan di atas meja berbunyi, dan saat ia melihat layar handphonenya, ternyata ada panggilan masuk dari Sasa.
“Ya, halo Sa!” Noah menjawab panggilan, tapi ia tak kunjung mendapatkan balasan dari sebrang sana. “Sa, kalau tidak ada yang penting, aku matikan saja!” Saat ia ingin memutus panggilan, barulah ia mendengar suara Sasa yang terdengar seperti orang sedang dilanda perasaan gugup.
“Ma-Mas, jangan matikan dulu panggilan teleponnya, i-itu, ada yang ingin aku bicarakan dengan Mas Noah.” Terdengar Sasa menarik napas dalam-dalam, sebelum ia kembali berkata, “Apa Mas besok malam repot? Kalau tidak, apa aku boleh minta tolong pada Mas?”
Noah adalah contoh pengangguran yang semakin sukses, jadi bagaimana mungkin ia bisa repot, apalagi itu malam hari? Tentu saja tidak ada jadwal dirinya repot di malam hari.
“Kebetulan aku besok malam tidak ada kegiatan, dan juga tidak repot. Jadi, apa yang bisa aku bantu?” Noah cukup penasaran bantuan apa yang dibutuhkan Sasa darinya. Jika itu bantuan untuk memukuli seseorang, itu adalah sesuatu yang diinginkannya saat ini, untuk menyalurkan emosinya.
“I-Itu, besok malam aku ingin menghadiri pesta ulang tahun temanku, a-apa Mas bisa ikut denganku ke tempat itu?” Di seberang sana, Sasa berharap Noah mau ikut dengannya.
Noah sejenak berpikir, lalu tidak lama kemudian ia berkata, “Baiklah, aku akan ikut denganmu, dan jam berapa kiranya aku harus datang menjemputmu?”
“Biarkan aku yang datang menjemput Mas di rumah! Mas cukup menunggu kedatanganku, tapi sebelumnya berikan alamat rumah Mas padaku!” Selain ingin menjemput Noah, alasan lainnya Sasa ingin tahu dimana rumah Noah supaya sewaktu-waktu bisa berkunjung ke rumahnya.
“Kalau itu yang kamu inginkan, jemput saja aku di perumahan elite Diamond Star, rumah nomor satu.” Noah menyebutkan alamat rumahnya, sedangkan Sasa yang belum tahu tentang perumahan elite Diamond Star, ia hanya mencatat alamat rumah Noah, dan nanti biarkan supir pribadinya yang mencari alamat Noah.
Panggilan pun berakhir, dan keduanya kembali pada kegiatan masing-masing, yang mana kegiatan Noah saat ini hanyalah bersantai menikmati kehidupan.
...----------------...
Sore harinya Noah memutuskan pergi jalan-jalan menggunakan mobilnya. Dia pergi murni hanya ingin jalan-jalan karena tidak memiliki tempat khusus yang menjadi tujuannya.
Melintasi jalanan yang ia ingat merupakan jalan menuju rumah teman lamanya, ia sejenak teringat kenangan saat melewati jalanan ini bersama teman-teman lamanya, termasuk saat itu ada Nancy yang sudah memiliki hubungan dengannya sejak masih di bangku kuliah.
Ia tersenyum miris mengingat banyaknya kenang-kenangan bersama Nancy, yang membuat ia sulit melupakan sosok wanita itu dalam hidupnya.
Saat teringat masa lalunya, tak sengaja ia melihat seseorang yang dikenalinya sedang berada di halte bus, dengan wajah gelisahnya.
Noah memutuskan berhenti di depan orang itu, lalu dia membuka kaca mobilnya yang mengarah tepat ke hadapan kenalannya. “Nona Joy, apa kamu sedang membutuhkan bantuan?” tanyanya dari dalam mobil.
Merasa seseorang memanggilnya, kenalan Noah yang bernama Joy mencoba melirik pria di dalam mobil, dan saat mengingat panggilan Nona yang baru ia dengarkan, ia jadi teringat teman lamanya dan hanya ia satu-satunya yang memanggilnya Nona.
Melihat wajah pria yang tidak asing meski ada banyak perubahan yang membuat wajah itu semakin terlihat sempurna, hanya dalam kurun waktu sepuluh detik ia langsung mengenali pria di dalam mobil.
“Noah, kamukah itu?” Joy bertanya untuk memastikan jika ia tidak salah mengenali orang, dan ia berharap tidak salah mengenali orang yang sudah begitu lama tidak ia lihat keberadaannya.
“Nona Joy, memang sudah ada orang lain yang memanggilmu Nona selain aku, Noah Ilias Ludwing?” Ia menjawab pertanyaan Joy sambil menyebutkan nama lengkapnya.
Joy yang sudah mendapatkan kepastian jika pria di dalam mobil adalah Noah, ia merasa senang karena kembali bertemu dengan teman lamanya, tapi tiba-tiba ia merasakan keanehan saat melihat penampilan Noah saat ini.
Ia sangat tahu jika Noah bukanlah orang kaya dan lagi sejak kematian kedua orangtuanya, kehidupannya menjadi semakin sulit. Namun, saat ini yang ia lihat kehidupan Noah terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya, bahkan saat ini ia mengemudikan mobil mewah seharga beberapa miliar, yang biasanya hanya dimiliki oleh orang-orang kaya.
Bisa membaca apa yang sedang dipikirkan Joy saat ini, Noah segera saja membuka pintu mobilnya, dan menyuruh Joy masuk.
“Masuklah, dan aku akan sedikit menceritakan apa yang telah terjadi padaku selama beberapa tahun terakhir!” Noah akan menceritakan apa yang sudah terjadi di hidupnya, kecuali tentang keberadaan sistem.
Joy segera masuk ke dalam mobil, dan ini kali pertama ia masuk ke dalam mobil yang harganya setara dengan rumah kedua orangtuanya.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan, dan jika Joy tidak memiliki tujuan, Noah berencana membawa Joy ke restoran yang dulu menjadi tempat berkumpul dirinya dan teman-temannya. Kebetulan juga restoran itu tak jauh dari lokasinya saat ini, lima belas menit waktu paling cepat untuk sampai ke tempat itu.
“Sekarang kamu sudah bisa bercerita apa yang sudah terjadi padamu selama beberapa tahun menghilang tanpa kabar! Ceritakan semua, jangan ada yang kamu tutup-tutupi!” Joy sudah kembali ke mode cerewetnya, dan Noah tau jika kemauan wanita itu tidak ia turutin, ia akan diamuk oleh singa betina di sebelahnya.
Niah pun segera bercerita, dan ceritanya ia awali saat ia mulai bekerja dan tak adalagi waktu untuk berkumpul dengan teman-temannya, padahal saat itu ia tahu kalau Nancy masih sering berkumpul dengan teman-temannya, dan sampai sekarang satupun temannya tahu jika ia pernah menjalin hubungan dengan Nancy.
Cerita Noah tentang pekerjaan berakhir saat ia menceritakan tentang fitnah yang ditujukan padanya, dan berakhir pada pemecatan yang dialaminya. Lalu tentang semua yang dimilikinya saat ini, ia menceritakan semua kemewahannya saat ini merupakan pinjaman dari temannya yang harus ia jaga, tapi ia bebas menggunakan semua milik temannya itu.
Di awal sampai pertenga cerita Noah, Joy tidak merasakan adanya keanehan, bahkan saat Noah menceritakan tentang fitnah pekerjaan yang berkunjung pemecatan dirinya. Namun, saat Noah menceritakan tentang semua kemewahannya merupakan pinjaman temannya, ia mulai merasa adanya kejanggalan, tapi ia merasa suatu saat nanti Noah akan menceritakan semua secara jujur padanya.
Di sisi lain, Noah yang memang bisa membaca pikiran Joy, ia tiba-tiba tersenyum saat Joy bisa begitu mengerti akan dirinya yang belum bisa seratus persen jujur padanya.
‘Secepatnya aku harus memiliki usaha sendiri supaya aku tak kesulitan menjelaskan darimana semua harta yang aku miliki!’ Noah berbicara dalam hati.
“Noah, apa kamu tahu jika aku ingin pergi ke restoran tempat kita dulu biasanya berkumpul, makanya kamu membawaku langsung ke tempat ini? Jangan-jangan kamu sudah tahu kalau Nancy mengundang teman-teman lamanya ke tempat ini untuk memberikan undangan pertunangannya?”
Joy bertanya pada Noah, begitu mereka sampai di restoran tempat mereka sering berkumpul di masa lalu, tapi yang tidak Noah tahu adalah tentang Nancy yang mengumpulkan teman-teman lamanya untuk memberikan undangan pertunangan, yang mana ia sudah memilikinya.
“Sebenarnya aku tidak tahu jika Nancy mengumpulkan teman-teman lama kita, tapi kebetulan aku ada di sini, jadi sekalian bisa bertemu yang lain!” Noah terlihat sangat tenang, tidak terlihat jika ia masih kecewa dengan keputusan Nancy.
Joy yang mendengarnya hanya mengangguk, lalu ia segera keluar mobil begitu juga dengan Noah. Saat sudah di luar mobil dan ingin berjalan masuk restoran, Joy buru-buru berlari mendekati Noah, dan langsung menggandeng tangannya. Dulu mereka sering bergandengan tangan, dan Noah tidak masalah melakukannya dengan Joy.
“Mereka ada di lantai dua!” Joy baru saja bertanya keberadaan yang lainnya, dan langsung mendapatkan balasan.
Noah sendiri hanya menganggukkan kepala, lalu masih dengan bergandengan tangan dengan Joy, ia pergi menuju lantai kedua restoran, dan dari kejauhan ia sudah bisa melihat dua teman lamanya yang juga melihat keberadaannya.
Noah tersenyum ke arah mereka, sedangkan keduanya yang sejenak berpikir, begitu yakin dengan apa yang mereka lihat, keduanya segera berlari ke arah Noah. Melihat itu, Noah hanya menggelengkan kepala, sedangkan Joy segera melepas lembut pegangan tangannya.
Ia tahu Farel dan Liam pasti ingin melepas rindu mereka dengan Noah, jadi ia memilih sedikit bergeser menjaga jarak, membiarkan mereka melepas rindu setelah sekian tahun tidak bertemu karena kesibukan masing-masing.
Ketiganya yang memang berteman baik, setelah lama tidak bertemu, mereka masih terlihat sangat akrab, dan setelah menanti kabar, mereka segera pergi ke tempat yang telah dipesan atas nama Nancy.
Nancy sendiri sudah datang sejak beberapa menit yang lalu, dan ia melihat saat Noah datang bersama Joy. Kedua matanya melihat bagaimana Joy menggandeng tangan Noah. Melihat itu, ia jadi teringat perkataan Joy yang hanya ingin memiliki pendamping hidup seperti Noah.
Mengingat perkataan Joy di masa lalu dan mengingat bagaimana tadi mereka bergandengan, entah kenapa dadanya saat ini terasa sesak, dan tanpa bisa ditahan air mata mengalir dari sudut matanya. Namun, ia berhasil memperbaiki keadaan dirinya sendiri sebelum teman-temannya melihat dirinya yang menangis.
Noah sendiri yang melihat keberadaan Nancy, ia hanya tersenyum seperti yang sering ia tunjukkan pada orang asing, dan ia tak menggunakan keterampilan membaca pikiran pada Nancy, dikarenakan ia tidak ingin tahu apa yang sedang dipikirkan olehnya.
‘Ternyata ia datang seperti diri, aku kira ia datang bersama kekasihnya!’
...----------------...
Bersambung.