Perjalanan cinta seorang wanita bernama Risna menikah dengan seorang pria tampan bernama Ferry.
Ferry yang menderita penyakit akibat ulahnya sendiri mengkhianati isterinya dalam pernikahan mereka.
Bisakah mereka terus bersatu?.
Bisakah mereka bertahan dengan masalahnya?.
Apa saja masalah yang dialaminya?.
Cerita yang menguras pikiran dan teka teki menemani perjalanan cinta mereka. Ayo segera membacanya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chrisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Hujan deras mulai mengguyur area kos, setelah Cucu masuk ke dalam kamar, tinggal Risna dan Adi diluar kamar lalu Risna duduk dikursi panjang depan kamar kos Cucu sedangkan Adi berdiri bersandar dipagar tembok menghadap Risna.
"Na, kamu kenapa pindah dari sini gak bilang- bilang" kata Adi.
"Maaf Adi, aku gak sempat berpamitan" kata Risna.
"Na apakah benar cerita itu" kata Adi.
Tanya Adi dengan wajah penasarannya serta tatapan yang menunjukkan keingintahuannya, mata Adi menatap wajah Risna yang cantik mempesona kaum lelaki termasuk Adi.
"Cerita apa" tanya Risna sambil menatap wajah Adi.
"Tentang hubunganmu dengan bos kita" kata Adi, Risna terdiam sambil menunduk.
"Kudengar juga, kamu tinggal seatap dengannya" lanjut Adi.
"Apa terjadi sesuatu Na, hingga kamu mau seatap dengannya tanpa adanya pernikahan" lanjut Adi sambil membungkukkan badannya lalu jongkok didepan Risna.
Risna tidak tahu harus menjawab apa.
"Apa kamu mencintainya Na?" kata Adi lagi sambil menggenggam tangan Risna.
"Apa karena itu kamu menolakku dan memilih seatap dengannya tanpa ada ikatan" katanya lagi.
"Apakah kamu sudah melakukan hubungan layaknya suami istri hingga kamu bersamanya" tanya Adi lagi dengan emosi.
Plakkk...
Sebuah tamparan Risna berikan dipipi Adi, menyisakan warna merah dipipi Adi, Risna merasa tersinggung atas perkataan Adi.
Hujan deras kembali mengguyur area kos namun dinginnya air hujan tidak mampu meredam emosi dari kedua insan muda dan mudi ini.
"Sebegitu rendahnya kamu menilai aku" maki Risna kepada Adu.
"Aku orang kampung, miskin, aku tidak semurah itu memberikan kesucianku pada lelaki yang bukan suamiku" lanjut kata Risna dengan emosi.
Risna benar-benar tersinggung dengan perkataan Adi yang menuduhnya tidak benar, Adi pun meminta maaf atas perkataannya, namun jauh didalam hatinya dia merasa bahagia Risna belum melakukan hal terlarang itu dengan bosnya.
"Lalu kenapa kamu sudah tiga hari tinggal di kamar kos Cucu dan kamu gak masuk kerja udah lima hari Na" kata Adi yang penuh tanda tanya.
"Maaf Adi, aku gak bisa ngejelasin itu semua dan maaf juga ini urusan pribadiku kamu gak berhak tau" kata Risna.
Sambil pandangan mata Risna menghadap lurus kedepan, sementara Adi masih dengan rasa penasarannya mencoba menggali informasi lagi.
"Apa kamu menikah dengannya?" lanjut Adi dengan raut kecemasan diwajahnya.
"Itu tidak akan terjadi" kata Risna tegas sambil menatap kosong langit malam yang gelap tertutupi derasnya air hujan.
"Na maukah kamu menikah denganku?" kata Adi dengan tegas dan keras.
"Aku tidak akan mengecewakan kamu Na!" kata Adi
Adi berkata sambil memegang kedua tangannya Risna, sedangkan Risna terkejut mendengar ucapan Adi, dia lalu menoleh kearah Adi.
"Aku akan membahagiakan dirimu, tunggu sampai aku berusaha semampuku menjadi orang kaya untuk memilikimu!" kata Adi.
"Tapi Adi harta bukan yang kucari tapi kebahagiaan!" kata Risna.
"Aku tahu Na makanya bersediakah kamu menikah denganku?" kata Ferry sambil memegang kedua tangan Risna dan mencium kedua tangan Risna.
"Dia tidak bisa menikah denganmu" bentak seseorang yang tidak jauh dari Risna dan Adi berada.
Risna dan Adi menoleh kearah suara itu, lalu Risna berdiri melepas tangannya yang digenggam oleh Adi, sedangkan Adi terkejut melihat kepanikan yang ada diwajah Risna.
"M... mas.. s Ferry?" kata Risna terbata-bata, sambil memandang wajah Ferry, ada kerinduan diwajah Risna.
"Karena aku yang akan menikahinya" kata tegas keluar dari mulut Ferry.
Ferry memandang dengan mata yang sangat tajam kearah Risna dan berjalan mau menghampiri Risna yang berdiri terkejut melihat kedatangan Ferry.
"Risna tidak akan mau menikahimu" kata Adi dengan keras.
Adi berkata sambil bangkit berdiri berada di tengah-tengah antara Risna dan Ferry, Adi membelakangi Risna dan menghadap Ferry yang mau menghampiri Risna.
"Aku yang akan menikahinya" kata Adi dengan tegas.
Adi menggenggam tangan kanan Risna, sementara Risna terkejut atas perlakuan Adi yang mendadak itu.
"Lepaskan tanganmu darinya jangan kamu berani menyentuhnya dia milikku," geram Ferry.
Ferry marah besar sambil mendekati Adi dan melepaskan genggaman tangan Adi yang menggenggam tangan Risna lalu meremas kerah kaos Adi. Risna yang melihat itu sangat ketakutan dan berusaha melerai keduanya.
"Berani-beraninya kamu berbuat itu, akan hancur kamu" kata Ferry, Adi hanya tersenyum menyeringai.
"Hanya ini kemampuan seorang yang mengaku dari keluarga terpandang" kata Adi, dengan senyum mengejek.
"Apa kamu bilang" kata Ferry dengan mengeratkan cengkeraman kerah kaos didada Adi.
"Melindungi gadis saja tidak bisa" ejek Adi.
Plakkk...
Bug...
Tamparan dan pukulan menghampiri wajah serta perut Adi, iapun melawan balik, mereka beradu pukulan. Teriakkan Risna membuat penghuni kos pada keluar termasuk Cucu.
"Mas.... Adi....sudah, tolong" teriak Risna.
Risna melerai dibantu penghuni lain, wajah mereka berdua lebam setelah dilerai penghuni kos.
"Mas .. sudah ya jangan begini" kata Risna.
Risna memeluk Ferry dan menahan tangisnya sementara Adi dipisahkan menjauh dari tempat itu oleh penghuni kos.
"Na ayo kita pulang sayang," kata Ferry sambil meringis kesakitan.
Ferry mengajak Risna pulang tapi Risna enggan untuk pulang ke Apartemen Ferry.
'Mas aku tidak mau pulang!" kata Risna.
"Tapi sayang aku merindukanmu, kenapa kamu meninggalkan aku?" kata Ferry sambil memeluk Risna.
Ferry tidak perduli banyak orang melihat mereka, Ferry terus menerus memeluk erat Risna sedangkan Risna bingung harus bagaimana dia senang melihat Ferry mencari dirinya dan juga masih teringat perkataan Ina yang menyakiti hatinya.
"Ayo sayang kita pulang aku gak perduli dengan semua aku akan tetap menikahimu!" kata Ferry lalu mencium pipi Risna.
Risna melihat kondisi Ferry yang kesakitan dan memaksa Risna untuk pulang akhirnya Risna terpaksa mengikuti kemauan Ferry, juga dia gak enak dengaan penghuni kos yang lain gara-gara Risna terjadi keributan ini.
Setelah meminta maaf karena keributan barusan kepada penghuni kos yang ada disekitar, Risna juga minta maaf sama Cucu dan berterima kasih atas bantuannya selama ini. Tak lama Risna berpamitan dengan Cucu memeluk erat tubuh Cucu.
"Jaga Diri ya Na, jangan biarkan dia meneteskan air matanya pak bos," kata Cucu kepada mereka.
Risna dan Ferry hanya mengangguk mendengar pesan Cucu. Hujan dimalam ini sudah reda meninggalkan air dilantai jalanan yang licin.
"Brengxxx kenapa dia bisa menemukan wanita kampung itu?" suara dari ponsel seseorang.
"Kamu terus awasi mereka jangan sampai lolos!" kata suara diponsel lagi.
"Siap bos jangan lupa transferannya bos biar lancar semuanya!" kata seseorang.
"Oke?!" suara diponsel lagi.
Seseorang itu menyeringai setelah menutup ponselnya sambil mata merahnya terus melihat kepergian Risna dan Ferry diarea kos.
Apa yang terjadi selanjutnya?.
Bersambung ya tinggalkan jejak ya like, komen, dan ditunggu bintangnya Terima kasih.
mang paling bener tu saat jadi janda sukses dulu gk keburu nikah jd saat di khianati lagi tinggal tendang tu laki. gk perlu nangis nangis kl bisa lawan kl lakinya berkhianat.