NovelToon NovelToon
Stuck In Your Life Forever

Stuck In Your Life Forever

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:335.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: eMViBi

Novel ini bercerita mengenai Bianca Sallen yang sudah menjadi yatim piatu saat usia belia. Seorang Paman kaya raya yang juga teman baik orang tuanya
berbaik hati mengangkatnya dan menggangapnya seperti anak sendiri.
Tapi Leon, sang kakak angkat tidak menyukai kehadirannya sejak awal dan memutuskan pindah ke luar negri. Sekembalinya ke rumah, Leon malah sengaja merekrut Bianca menjadi asistennya dan mempermainkan gadis baik-baik itu.

Bagaimana kelanjutannya?

Baca selengkapnya hanya di Stuck in Your Life Forever, novel karya kedua eMViBi. 💖💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eMViBi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

~Chapter 28~

Leon merasa frustasi, sudah dari pagi hingga menjelang sore ia menelfon Bianca tapi tidak diangkat, bahkan handphonenya di nonaktifkan.

Leon mengendarai mobilnya dengan cepat menuju apartemen Bianca, mengetuk dengan kencang pintu kamarnya tapi tidak direspon. Kesabaran Leon sudah habis, ia mengeluarkan kunci cadangan kamar Bianca dan mendorong dengan kuat pintu di hadapannya.

"Arghhhh!!" Bianca jatuh terduduk ke lantai karena terpentok pintu yang Leon buka dengan kasar.

"Are you ok?" Tanya Leon cemas dan memegang tangan Bianca untuk membantunya berdiri.

"Lepaskan! Apa yang kamu lakukan di sini?" Tanya Bianca ketus dan kesal.

"Kenapa kamu kabur dan tidak menjawab telfonku?" Tanya Leon yang kembali berubah menjadi kesal.

"Lalu untuk apa aku tetap di tempatmu dan menjawab telfonmu? Tidak ada yang penting di antara kita kan." Jawab Bianca dengan malas.

Leon tercengang, bagaimana bisa ia ditolak mentah-mentah dan dianggap tidak penting.

"Mulai sekarang, apapun yang kau lakukan, kau harus mendapatkan izin dariku!" Tegas Leon dengan nada tinggi.

"Hmm..., Leon, aku rasa kau begini, pasti ada hubungannya dengan yang terjadi semalam. Tapi, itu semua hanyalah kecelakaan, aku mabuk dan diluar kendali. Mari kita anggap itu adalah one night stand oke? Aku juga tidak keberatan dan tidak akan menangis mengemis meminta pertanggung jawabanmu." Ucap Bianca terlihat santai.

"Apa??" Tanya Leon tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Kamu juga bisa anggap itu sebagai bentuk aku membayar pinalti dan foto waktu itu. Tidak ada urusan lagi di antara kita. Kamu pulanglah." Sambung Bianca sambil mendorong dada Leon untuk pergi dari apartemennya.

Leon menangkap tangan Bianca, tapi tangan itu terasa lemah tak bertenaga, ia menarik tubuh Bianca ke dalam pelukannya, terasa hawa panas dari tubuh wanita itu.

"Tunggu, kamu demam?" Tanya Leon meletakkan telapak tangannya pada dahi Bianca dan mengecek wajah Bianca yang sedikit memerah karena panas.

"Ck, lepaskan! Bagaimana tidak demam, aku dibiarkan bug*l di kamar mu dan pulang dengan baju yang basah kuyup." Protes Bianca kesal. Mendengar Bianca mengungkit kejadian semalam, justru membuat hati Leon senang, ia tidak bisa menutupi senyum bahagianya.

"Apa yang kamu senyumkan? Begitu senang membuat diriku sakit hah??"

"Sudah, aku akan membawamu ke rumah sakit sekarang. Siapa tahu juga, kamu sedang mengandung anakku sekarang." Ucap Leon menggoda Bianca.

"LEONNNN!!! Pergi sekarang juga!!" Teriak Bianca murka.

Hari sudah mulai malam, karena Bianca tidak mau ke rumah sakit, Leon terpaksa memanggil dokter untuk mengecek kondisinya. Bianca tertidur pulas setelah mendapatkan asupan satu kapel infus dan meminum obat penurun panas.

Dengan sabar Leon menggantikan handuk kompres beberapa menit sekali dan setengah jam sekali mengukur suhu tubuh wanita yang masih terkulai lemas di kasurnya itu.

Malam itu, Leon merawat Bianca dengan baik, Biancapun tidak banyak menolak karena ia butuh memulihkan dirinya dengan cepat sehingga punya tenaga untuk mengusir Leon dari apartemennya.

Bianca terbangun pukul 2 pagi dan mendapati Leon tidur di sebelahnya. Ia beranjak dari ranjang, demamnya sudah turun dan sekarang ia merasa sangat lapar. Ada beberapa bungkus makanan di meja, Leon yang menyiapkannya. Bianca sempat tersentuh karena pria itu punya sisi manusiawi juga. Tanpa ragu, Bianca mengisi perutnya dengan makanan yang Leon beli.

"Kamu makan lahap sekali, sepertinya sudah sehat." Ucap Leon menyadarkan Bianca, ia menegakkan badannya duduk bersandar di ranjang.

"Hmm, kamu sudah boleh pulang. Terima kasih sudah membantu ku hari ini." Jawab Bianca mengusir Leon, namun kali ini Leon malah tersenyum.

"Tidak mau, aku mau tidur di sini saja. Aku terlalu malas jika menyetir jam segini. Hoaammmm..." Leon merentangkan tangannya menikmati nyamannya tidur dengan Bianca.

"Kalau begitu, kamu tidur di lantai saja, atau di kursi ini. Kamu lihatkan, apartemenku begitu kecil, bahkan sofa saja tidak ada."

Leon memperhatikan sekelilingnya, kamar apartemen Bianca memang jauh lebih kecil, hanya terdapat satu kasur sedang, lemari baju, meja, kursi, kamar mandi dan peralatan masak seadanya.

"No... No... No..., aku akan tetap tidur di sini." Jawab Leon kekeuh ingin tidur di kasur.

"Jika begitu, mohon yang terhormat Mr. Leon untuk keluar dari kamar ini, karena tidak mungkin pasien yang sakit ini yang tidur di lantai ataupun kursi." Perintah Bianca tanpa ragu, kini ia sudah punya tenaga lebih untuk berdebat dengan Leon.

"Hmm, siapa yang menyuruhmu tidur di lantai? Tidur saja di sini, apakah ada masalah? Bukannya semalam juga kita sudah tidur bersama?" Goda Leon membuat wajah Bianca merona malu.

"Jangan bilang kamu malu untuk tidur bersama." Tantang Leon.

"Siapa takut? Awas saja kau melewati batas!" Ancam Bianca kemudian meneguk air minumnya dan masuk ke dalam selimut dengan posisi memunggungi Leon, ia bahkan menempatkan badannya ke tepi yang bisa membuatnya bisa jatuh kapanpun juga.

Leon meraup dan menarik pinggang Bianca dalam satu gerakan cepat ke sisinya.

"Ahhh, lepaskan tanganmu!!" Jerit Bianca kaget.

"Diam dan tidurlah, kamu butuh istirahat yang nyenyak." Bisik Leon di kuping Bianca membuatnya meringkuk karena Leon tidak melepaskan pelukannya.

Meski masih sedikit lemas, Bianca memutuskan tetap masuk kerja. Leon belum terlihat di kantor saat ia datang, mungkin pria itu masih melanjutkan tidurnya karena Bianca terbangun sendirian pagi tadi, entah kapan Leon pergi dari apartemennya karena Bianca terlelap dan tanpa sadar tertidur dengan nyenyak.

Krekk... Bianca mendongak saat pintu tidur di kantornya terbuka. Leon baru saja keluar dari sana dengan rambut yang setengah basah, jelas terlihat ia baru saja mandi.

"Sedari tadi kamu di sini?" Tanya Bianca tak menyangka Leon akan berada di kantor lebih pagi dari biasanya.

"Yahh, kenapa, kamu rindu padaku?" Bianca menunjukkan wajah malas, sejak malam itu, Leon senang sekali menggodanya.

"Bukannya aku sudah mengirimkan pesan untuk izin sakit hari ini, kenapa masih masuk?" Lanjut Leon.

"Oh ya? Aku tidak membaca pesan darimu. Dan lagi, aku sudah tidak apa-apa." Jawab Bianca ketus. Leon terlihat geram, pesannya diabaikan oleh Bianca.

"*Wanita ini\, benar-benar menguras emosiku*." Batin Leon dalam hati.

.

.

.

.

.

To Be Continue~

1
sakura
.n.mm
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
...
Chica
ternyata Zhao Lusi yg jadi lara 🙂
Nofia
Luar biasa
Yusria Mumba
kasiang bianca makan hati terus,
ncapkin
Luar biasa
Yusria Mumba
kasiang bianca
Anonymous
Geram pulak dgn bianca ni
Ririn Mutiarini
Wah Bianca jangan sampe saingan ma sahabat sendiri tp itupun jika Lara beneran suka bkn cm mengagumi sesaat sosok Alex 🤭
Ririn Mutiarini
Mulai mencoba mengerti alur cerita 🤔
Anonymous
keren
Kumala Sari
Luar biasa
Perseveranda Noro
sumpah ini perempuan tergoblok yang pernah sy baca
Durrotun Nasihah
bgus thor...good job pokoknya
...
Durrotun Nasihah
/Rose//Rose//Rose//Rose/
Durrotun Nasihah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Durrotun Nasihah
iih.....seru bnget.../Drool//Drool//Drool/
melting_harmony
Luar biasa
Durrotun Nasihah
/Facepalm//Facepalm/
Durrotun Nasihah
leon cemburu.../Joyful//Joyful/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!